Oleh:
Oleh :
2.
3.
4.
Asisten Praktikum
Susu adalah cairan berwarnah putih yang disekerasi oleh kelenjar mammae
yang diperoleh dengan cara pemeliharan sebagai bahan makan dan sumber
gizi.susu merupakan bahan makan yang bergizi tinngi karna didalam susu segar
mengandung berbagi zat makan dan seimbang seperti protein ,lamak karbonhidrat
Uji kualitas susu dapat di tinjau dari uji alkohol, darajat asam dan angka kata
lase yang merupakan pemeriksaan terhdap keaadan susu yang berguna untuk
air susu. Di mana susu segar mengadung bakteri pembentukan asam seperti
belakang diatas maka perlu dilakukan praktikum yang berjudul uji kualitas Susu.
Penilaian kualitas susu segar ada dua macam yaitu secara fisik dan kimiawi.
lemak, bahan kering, berat jenis dan kadar protein. Kualitas air susu terutama
pemerahan, cara-cara penyimpanan air susu sejak keluar dari ambing sampai
Tujuan yang ingin di capai dalam pratikum uji kualitas susu ini adalah
utntuk mengetahui kualitas pada susu apakah layak di komsumsi apa tidak.
1.3. Manfaat
Manfaat yang di capai dalam uji kualitas susu yaitu dapat mengetahui
Susu segar merupakan cairan yang berasal dari ambing sapi sehat
danbersih, yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, yang kandungan
alaminya tidak dikurangi atau tidak ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat
dan emak yang tinggi. Penyusun utama susu adalah air (87,9 %), protein (3,5 %),
lemak (3,5- 4,2 %), vitamin dan mineral (0,85 %). Komponen susu ini merupakan
sebuah kisaran yang dapat berubah sesuai dengan faktor usia ternak, penyimpanan
bahan, dan pengolahan bahan menjadi produk olahan.Nilai pH susu antara 6,5
karena pH mendekati netral (pH 6,5-7,5 )paling baik untuk pertumbuhan bakteri
zat makanan yang juga diperlukan bagi pertumbuhan bakteri. Oleh karenanya
pertumbuhan bakteri dalam susu sangat cepat, pada suhu yang sesuai. Jenis-
jenisMicrococcus dan Cory bacterium sering terdapat dalam susu yang baru
pemerahan dari ternak sapi perah yang kandungan alaminya tidak ditambah
maupun dikurangi dan diperoleh dengan cara pemerahan yang bersih dan benar
(Standar Nasional Indonesia). Susu yang masih di dalam kelenjar susu dapat
dikatakan steril, tetapi setelah keluar dari ambing dapat terjadi kontaminasi yang
berasal dari berbagai sumber yaitu dari ambing sapi, tubuh sapi, debu di udara,
peralatan yang kotor dan manusia yang melakukan pemerahan (Adhitya 2019).
dengan standar minimal pada SNI-3141.1-2011 tentang Susu Segar, yaitu 1.0270
g/mL pada suhu 27.5 ℃. Hasil yang diperoleh dari uji menunjukkan baik rataan
sampel Dramaga maupun Cilibende memiliki nilai berat jenis dibawah nilai
kualitas susu yang semakin baik karena kandungan zat gizi susu yang pekat
susu juga rendah. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai berat jenis
adalah penambahan air, kadar lemak susu, kandungan bahan kering (BK) pakan
dan kadar bahan kering tanpa lemak (BKTL). Jumlah bahan kering tanpa lemak
akan meningkatkan nilai berat jenis, sedangkan peningkatan kadar lemak akan
menurunkan nilai berat jenis (Nurmayanti 2016). Susu sapi segar juga merupakan
bahan pangan yang bergizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang
lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin
yang lengkap serta kompleks. Penanganan susu diperlukan tidak hanya pada
produk olahannya saja, namun sejak dari proses pemerahan, distribusi, sampai
Uji alkohol dilakukan untuk mengetahui adanya susu yang rusak, apabila
terdapat butir–butir susu pada dinding tabung menunjukkan susu tersebut positif
telah rusak. Susu segar yang berkualitas baik tidak akan pecah atau menggumpal
bila dipanaskan atau dididihkan. Sebaliknya, susu yang bermutu jelek akan
mengalami penggumpalan bila dipanaskan. Hal itu terjadi karena adanya asam
dilakukan pemanasan. Jadi, susu yang telah banyak ditumbuhi mikroba akan
menjadi asam dan mudah pecah bila dipanaskan (Soriah 2010) Prinsip dasar pada
uji alkohol merupakan kestabilan sifat koloidal protein susu tergantung pada
susu, semakin berkurang jumlah alkohol dengan kepekatan yang sama dibutuhkan
untuk memecahkan susu yang sama banyaknya (Dwitania dan Swasita 2013).
Prinsip dasar pada uji alkohol merupakan kestabilan sifat protein susu
tergantung pada selubung atau mantel air yang menyelimuti butir-butir protein
susu segar setelah dihomogenkan tidak adanya butir-butir susu berarti hasilnya
negatif atau kualitas susu baik untuk dikonsumsi. Pada uji alkohol susu yang tidak
baik (misalnya susu asam) akan pecah atau menggumpal jika ditmbahkan alkohol
70%. Alkohol memiliki daya dehidrasi yang akan menarik dengan yang lain
akibatnya kestabilan protein yang dinamakan susu pecah (Sudarwanto dkk. 2011).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Alat yang digunakan pada Praktikum uji kualitas Susu dapat dilihat pada
tabel 1.
Bahan yang di gunakan pada Praktikun Uji Kualitas Susu dapat dilihat pada
tabel 2.
1. siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan pada pengamatan uji
viskositas(bj)
250
5. .melakukan dokumentsi
perbandingan 1:1.
4. homogenkan larutan susu dan larutan alkohol pada tabung reaksi selama
+1 menit
7. melakukan dokumentasi
2.4. Diagram Alir
AsistensiPraktikum
Praktikum
Uji Viskositas
Uji Alkohol
(BJ) Susu
MembuatLaporan
Dokumentasi
Konsultasi
4.1.Hasil pengamatan
Hasil yang dapat diperoleh dari praktikum Uji Viskositas (BJ) Susu
alat lactodensimeter didapatkan berat jenis susu (segar) 1,034 g /ml Dengan suhu
31,15 sedangerdasakan susu basi yaitu 1.035 g/ml dengan suhu mencapai 35
C.terdapat perbedaan berat jenis dan suhu antara susu (segar) dan susu (basi)
tersebut dapat di sebabkan oleh berbagai hal contohnya seperti ada campuran
bahan lain yaitu air dan mikrobayang memiliki berat jenis rendah sehingga berat
jenis susu dan suhu susu menjadi rendah.Hal ini tidak sesuai dengan pernyataan
Pada uji alkohol bahwa hasil susu pada susu (segar) didapatkan hasil yang
positif sedangkan pada susu (basi) didapatkan hasil yang negatif.Hal ini sesuai
yang melekat pada dinding tabung reaksi sedangkan uji alkohol negatif ditandai
dengan tidak adanya butiran susu yang melekat pada dinding tabung
reaksi (Ida 2019).
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
konsumsi dengan ketetapan berat jenis dan uji alkohol yang dilakukan memenuhi
ketetapan yang di tetapkan oleh star nasional indonesian tentang kualitas susu,
5.2. Saran
Anonim. 2010. Mencari penyebab gagal jantung. Ethical Digest, Semi jurnal
farmasi dan kedokteran. 28(24).
Dewi CD. 2013. Uji didih, ikohol dan derajat asam susu sapi kemasan yang dijual
di pasar tradisional kota denpasar. Indonesia medicus veterinus 2(4) : 437
– 444.
Firmansyah, KA Edwards, GH Fleet, dan M Wootton. Ilmu Pangan. Jakarta UI-
Press.
Herdiansyah, Haris. 2011. Metode penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial.
Jakarta salemba humanika.
Nurmayanti R 2016. Pengantar teknologi susu. Masagena press. Makassar.
Mustaqim. 2012,Psikologi pendidikan, Pustaka pelajar, Yogyakarta.
Soeparno, RA. Rihastuti. Indratiningsih dan Triatmojo. 2011. Dasar teknologi
hasil ternak. Gadjah mada university press. Yogyakarta.
Soriah. 2010. Susu dan yoghurt kedelai. Laboratorium kimia pangan faperta.
Sudarwanto. M 2011. Bahan kuliah hygiene makanan (Tidak Diterbitkan). Bagian
penyakit hewan dan kesehatan masyarakat vetreiner fakultas kedokteran
hewan IPB. Bogor.
Wulandari, SR dan Sri H. (2011). Asuhan kebidanan ibu masa nifas. Yogyakarta
gosyen publishing.