MATA KULIAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA
JUDUL PAPER :
MENGKAJI UJI KUALITAS SUSU DENGAN
ETHANOL DAN METHYLENE BLUE
OLEH :
DESY SONYA PUTRI (40040119650028)
MUHAMMAD IQBAL SETYA W (40040119650074)
SALSABILA (40040119650096)
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas anugrahNya penulisan paper ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terlaksananya penulisan paper “Mengkaji Kualitas Susu dengan Etanol dan
Methylene Blue” ini hingga bisa tersusun dengan baik. Meskipun kami
menyadari masih banyak kesalahan didalamnya. Tidak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada kakak Rizka Dian selaku asisten laboratorium dan yang
telah memberikan tugas ini.
Paper ini kami susun berdasarkan pengetahuan yang kami peroleh dari
beberapa jurnal internasion dengan harapan orang yang membaca dapat
memahami tentang uji kualitas susu menggunakan ethanol dan methylene blue.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga tugas paper ini dapat
bermanfaat untuk banyak orang. Kami yakin bahwa tugas paper kami ini masih
jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan kritik dan saran agar, untuk
menjadikan paper ini lebih baik ke depannya.
I. PENDAHULUAN
Sebelum adanya uji kualitas susu, perlu ada tahapan yang harus
dilakukan terlebih dahulu yaitu pasteurisasi dan sterilisasi. Pasteurisasi
merupakan suatu proses pemanasan pad suhu dibawah 100ºC dalam jangka
waktu tertentu sehingga dapat mematikan sebagian mikroba susu dengan
meminimalisasi kerusakan protein. Proses pasteurisasi yang dilnajutkan dengan
pendinginan langsung akan menghambat pertumbuhan mikroba yang tahan
terhadao suhu pasteurisasi dan akan merusak system enzimatis yang
dihasilkannya ( misal enzim phosphatase, lipase,dll) sehingga dapat
mengurangi kerusakan zat gizi serta memperbaiki daya simpan susu segar
(Fakhrul Ulum, 2009). Pasteurisasi dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu
metode batch dan metode continue. Maetode batch digunakan untuk
pasteurisasi skala kecil, tipe pasteurisasi yang digunakan pada metode batch
adalah tipe pasteurisasi LTLT (Low Temperature Long Time). Metode continue
digunakan untuk pasteurisasi skala menengah sampai besar. Tipe pasteurisasi
yang digunakan adalah tipe HTST (High Temperature Short Time), HHST
(Higher Heat Short Time), dan UHT (Ultra High Temperature), untuk waktu
dan temperature proses dapat dilihat pada tabel.
Sterilisasi merupakan suatu proses untuk membunuh mikroorganisme
sampai ke spora – sporanya yang terdapat di dalam bahan makanan. Proses ini
dilakukan dengan cara memanaskan makanan sampai temperature 121oC ,
selama waktu 15 menit. Salah satu contoh alat untuk melakukan sterilisasi
adalah Autoclave.
Selain itu, penelitian kami memperoleh korelasi yang kuat antara waktu
pengurangan pewarna metilen biru dan warna log10 unit pembentuk dengan nilai r2
0,91 sesuai dengan korelasi yang sama dengan nilai r2 0,99 yang ditetapkan oleh
Prashanth6, seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.
Pada jurnal “Detection of Kids milk Quality using MethyleneBlue Reduction test”
juga melakukan tes metilen biru tapi perbedaan dari jurnal diatas adalah pada jurnal ini
yang digunakan sebagai sampel adalah susu yang sudah ada di toko bukan
menggunakan susu mentah. Hasil yang didapatkan adalah :
1. Tidak ditemukannya bakteri dalam susu anak – anak
2. Aman untuk meminum semua susu anak – anak yang disimpan di
suhu dan tempat yang tepat
Dari berbagai sampel susu yang diambil di toko dari mulai yang berasa
ataupunyang biasa semuanya menunjukkan tidak adanya perubahan warna setelah
ditambahkan metilen biru, ini berarti di dalam susu tersebut tidak adanya bakteri atau
jikapun ada kuantitas nya sangat sedikit.
Pada jurnal “Effect of Pesticides on the Methylene Blue Reduction Test in Milk”
Jurnal ini menjelaskan tentang efek pestisida pada MBRT pada susu. Bahan dan cara
yang digunakan sebagai berikut :
Susu dan pestisida dalam penelitian. Pestisida dilarutkan dalam air suling atau
dalam etanol (jika pestisida tidak larut dalam air) untuk mendapatkanlarutan stok .2 g /
10 (hnl. Dari stoksolusi konsentrasi pestisida 0, 0,05,0,5, 1,0, dan 5,0 / zg / ml susu
dibuat. Volume akhir susu dalam setiap kasus adalah 10,0ml. Uji reduksi biru metilen
dilakukan sesuai dengan prosedur standar. Pengurangan warna dicatat setiap 10 menit.
Menghitung bakteri hadir dalam susu dengan dan tanpa pestisida yang diturunkan
(dimetilan) atau ditingkatkan (TMTD, sevin, 1-naphthol, tengah-tengah) dilakukan
dengan menuangkan piring metode.
Phosphamidon, DDVP, dimetilan, 1-naphthol, pyramat, NaDDC, baygon, isolan, dan
midithion tidak mempengaruhi pengurangan waktu. Sevin dan pyrolan meningkatkan
waktu reduksi tetapi tidak secara signifikan (Tabel 1). Thiram meningkatkan reduksi
waktu sekitar 11 jam (P <.05). Sebagiandan susu yang sudah dipasteurisasi penuh,
waktu
reduksi tidak terpengaruh oleh pestisida. Thiram bahkan pada 0,5 / xg / ml peningkatan
reduksi secara signifikan waktu. Ada kemungkinan bahwa di hadapan ini pestisida, susu
berkualitas rendah mungkin disertifikasi berkualitas baik dengan uji reduksi,
Thiram tidak mempengaruhi warna pewarna.
Karena nomor bakteri penting dalam tes reduksi pewarna, kami mempelajari efek
1-naphthol, sevin, dimetilan, TMTD, dan di tengah-tengah populasi bakteri susu.
Pestisida ini mengurangi pertumbuhan bakteri (Tabel 2), tetapi penurunan ini tidak dapat
dikorelasikan dengan pengurangan waktu karena persen penurunan populasi bakteri itu
lebih besar di hadapan 1-naphthol dan sevin dibandingkan dengan TMTD, yang secara
signifikan meningkatkan waktu pengurangan.
Paper ini telah mencoba untuk meringkas beberapa pengetauan terkini dalam uji
kualitas susu. Kami telah merangkum kurang lebih 5 jurnal internasional tentang uji
kualitas susu, lebih tepatnya pada uji metilen biru dan uji alcohol. Hal yang dapat
pelajari adalah uji metilen biru adalah uji untuk menentukan kuantitas bakteri yang
ada pada susu, sedangkan uji alcohol adalah untuk menguji koagulasi. Dari jurnal
diatas tidak terdapat perbedaan tentang cara kerja uji metilen biru hanya terdapat
perbedaan pada sampel susu, ada jurnal yang memakai susu mentah dan ada yang
memakai susu anak. Pengujian metilen biru juga dapat menentukan tingkat
pertumbuhan dan kematian dari mikroorganisme, selain itu uji metilen biru juga
dapat digunakan untuk mengetahui efek pestisida pada uji metilen biru.
DAFTAR PUSTAKA
S.A.S.D De Silva dkk, 2015. Microbiological quality of raw milk and effect on
quality by implementing good management practices