Oleh
JURUSAN PETERNAKAN
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan Laporan praktikum uji kualitas susu segar ini.
Laporan ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan laporan ini.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
dapat dilakukan perbaikan pada laporan .
Akhir kata, kami berharap semoga laporan tentang uji kualitas susu segar ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
BAB II ........................................................................................................................... 6
2.2 Pemeriksaan keadaan physis (warna, bau, rasa serta konsistensi). ..................... 6
BAB 1V....................................................................................................................... 12
KESIMPULAN ........................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
SUSU A
BJ : 1.0325 gr/cm3
SUSU : 28`C
WARNA : PUTIH KEKUNINGAN
RASA : GURIH, MANIS, ASIN
BAU : AMIS SUSU - NORMAL,
BAU SETELAH
DIPANASKAN TIDAK PECAH
KONSISTENSI : KONSISTEN
ALKOHOL : NEGATIF
KEBERSIHAN : SEMUT 1
SUSU B
BJ : 1.0215 gr/cm3
SUSU : 27.5 `C
WARNA : PUTIH KEKUNINGAN
RASA : GURIH MANIS
BAU : AMIS SUSU LEBIH PEKAT
BAU SETELAH
DIPANASKAN NORMAL TIDAK PECAH
KONSISTENSI : KONSISTEN
ALKOHOL : NEGATIF
KEBERSIHAN : SEMUT 1, BULU
SUSU B
BJ : 1.020 gr/cm3
SUSU : 27 `C
WARNA : PUTIH KEBIRUAN
RASA : TAWAR
BAU : TIDAK PEKAT
BAU SETELAH
DIPANASKAN NORMAL TIDAK PECAH
KONSISTENSI : TIDAK KONSISTEN
ALKOHOL : NEGATIF
KEBERSIHAN : BULU
Pembahasan
1. Pemeriksaan BJ susu
BJ air susu minimal menurut Milk Codex adalah 1,0280. Berdasarkan hasil
pengamatan, hanya susu A yang memiliki BJ diatas minimal. BJ susu dapat
dipengaruhi oleh pengeluaran gas-gas, pembekuan lemak susu, protein susu yang
belum stabil, maupun penambahan air yang berlebihan.
Warna susu normal umumnya berwarna putih kekuningan. Bila susu berwarna
putih kebiruan, hal ini menandakan bahwa susu telah dicampur air terlalu banyak atau
kemungkinan krimnya telah diambil. Sedangkan susu berwarna kemerahan diduga
berasal dari sapi yang menderita radang ambing. Berdasarkan hasil pengamatan, susu
A dan B memiliki warna susu normal, sedangkan susu C memiliki warna kebiruan
yang artinya susu tersebut telah ditambahkan terlalu banyak air atau mungkin
krimnya telah diambil.
Susu memiliki sifat yang mudah menyererap bau, sehingga sangat penting untuk
memperhatikan penyimpanan susu. Berdasarkan hasil pengamatan, susu A memiliki
bau susu normal, susu B memiliki bau susu normal tetapi lebih pekat dibandingkan
susu A, sedangkan susu C memiliki bau susu yang tidak pekat. Setelah susu
dipanaskan, bau susu masih tetap tidak berubah.
Susu A dan B memiliki rasa susu yang normal, sedangkan susu C memiliki rasa yang
tawar. Sebenarnya rasa tawar pada susu adalah hal yang normal. Tetapi berdasarkan
pengamatan kami, rasa tawar pada susu C kemungkinan besar diakibatkan oleh
penambahan air yang terlalu banyak.
Pada uji konsistensi, hasil pengamatan kami ada susu A dan B memiliki konsistensi
yang baik terbukti ketika susu digoyangkan perlahan, susu tersebut membasahi
dinding gelas, tidak berbutir, dan bisa yang terbentuk hilang kembali. Sedangkan
ketika susu C tidak memiliki konsistensi yang baik seperti susu A dan B.
3. Pemeriksaan kebersihan
Pada susu A terdapat 1 semut, pada susu B terdapat 1 semut dan bulu, pada
susu C terdapat bulu. Hal ini kemungkinan dikarenakan peralatan lab yang digunakan
kotor. Terdapat sarang laba-laba dan beberapa kotoran lain pada tabung ukur yang
digunakan kelompok 1.
4. Uji alkohol
Susu A, B, dan C negatif alkohol. Hal ini terbukti karena tidak ada
pengendapan susu pada saat pengamatan uji alkohol.
BAB IV
KESIMPULAN