Anda di halaman 1dari 3

Nama : Irham Wahid N P

Kelas : B
NPM : 22033010099

1. Apa perbedaan susu pasteurisasi dan sterilisasi

Suhu dan Waktu Perlakuan Panas: Metode pasteurisasi melibatkan pemanasan


susu pada suhu 72-75 derajat Celsius selama 15-30 detik, sedangkan metode
sterilisasi melibatkan pemanasan susu pada suhu 110-120 derajat Celsius selama
10-20 menit.

Tingkat Pembunuhan Mikroorganisme: Metode pasteurisasi dapat membunuh


sebagian besar bakteri patogen dan merusak mikroorganisme yang mempercepat
pembusukan susu, sedangkan metode sterilisasi dapat membunuh semua bakteri
dan spora yang ada di dalam susu.

Kualitas Sensoris: Susu yang dipasteurisasi cenderung mempertahankan rasa,


aroma, dan tekstur yang lebih baik dibandingkan dengan susu yang disterilisasi,
karena pemanasan pada suhu yang lebih rendah dapat meminimalkan kerusakan
pada protein dan lemak dalam susu. Sedangkan susu yang disterilisasi cenderung
memiliki rasa yang lebih karamel dan konsistensi yang lebih kental.

Keamanan: Kedua metode memastikan keamanan susu, namun susu yang


disterilisasi memiliki masa simpan yang lebih lama karena semua
mikroorganisme yang berpotensi merusak susu telah dibunuh, sehingga susu yang
disterilisasi tidak perlu disimpan di lemari es sebelum dibuka.

2. Sebutkan komponen penyusun susu skim dan susu krim

Komponen Susu Skim:

1. Air: merupakan komponen utama dalam susu skim, yang menyusun sekitar 90%
dari berat total susu.
2. Protein: susu skim mengandung protein dalam jumlah yang relatif tinggi,
termasuk casein dan whey protein.
3. Karbohidrat: susu skim mengandung karbohidrat utama dalam bentuk laktosa.
4. Vitamin dan Mineral: susu skim mengandung berbagai vitamin dan mineral
penting, seperti vitamin B12, kalsium, dan fosfor.
Lemak: susu skim hampir tidak mengandung lemak atau hanya mengandung
sedikit lemak (< 0,5%).
Komponen Susu Krim:

1. Air: juga merupakan komponen utama dalam susu krim, yang menyusun sekitar
60-65% dari berat total susu.
2. Lemak: susu krim mengandung lemak dalam jumlah yang relatif tinggi, sekitar
18-30% tergantung pada jenisnya.
3. Protein: susu krim mengandung protein dalam jumlah yang lebih rendah
dibandingkan dengan susu skim.
4. Karbohidrat: susu krim mengandung karbohidrat utama dalam bentuk laktosa.
5. Vitamin dan Mineral: susu krim juga mengandung berbagai vitamin dan mineral
penting, seperti vitamin A, vitamin D, kalsium, dan fosfor.

3. Sebutkan sumber-sumber kontaminasi pada proses pemerahan susu

1. Bakteri dan Mikroorganisme: Bakteri dan mikroorganisme seperti E. coli,


Salmonella, Listeria, dan Campylobacter dapat masuk ke dalam susu melalui
kontak dengan permukaan kulit sapi, peralatan pemerahan, atau lingkungan
sekitar yang tidak bersih.

2. Peralatan Pemerahan: Peralatan pemerahan susu yang tidak bersih, seperti alat
pemerah yang tidak disterilkan dengan baik atau peralatan yang digunakan
berulang kali tanpa dicuci dan disterilkan, dapat menjadi sumber kontaminasi
pada susu.

3. Operator Pemerahan: Kondisi kebersihan tangan, pakaian, dan perlengkapan


pribadi dari operator pemerahan, termasuk kondisi kesehatan operator itu sendiri,
dapat mempengaruhi kualitas susu yang dihasilkan.

4. Lingkungan sekitar: Keadaan lingkungan sekitar, seperti lantai, dinding, dan atap
tempat pemerahan susu, serta kontaminasi lingkungan lainnya seperti serangga,
debu, dan kotoran hewan dapat mempengaruhi kualitas susu.

5. Hewan Sapi: Sapi yang sakit, terinfeksi mastitis, atau memiliki infeksi pada organ
genitalnya dapat menularkan bakteri dan mikroorganisme ke dalam susu yang
dihasilkannya.
4. Apa yang anda ketahui tentang uji resazurin, uji katalase, uji reductase, uji peroksidase,
uji alkohol

1. Uji Resazurin: Uji resazurin digunakan untuk menguji aktivitas metabolisme


bakteri anaerob obligat atau anaerob fakultatif. Resazurin adalah senyawa
oksidator yang berubah warna menjadi merah muda ketika tereduksi oleh bakteri
yang aktif metaboliknya. Jika resazurin tidak berubah warna, hal ini menunjukkan
bahwa bakteri tersebut tidak aktif metabolik atau anaerob obligat.

2. Uji Katalase: Uji katalase digunakan untuk menguji keberadaan enzim katalase
pada mikroorganisme. Enzim katalase berfungsi untuk mengubah hidrogen
peroksida menjadi air dan oksigen. Jika mikroorganisme memiliki enzim katalase,
maka akan menghasilkan gelembung oksigen ketika diberikan hidrogen
peroksida.

3. Uji Reductase: Uji reductase digunakan untuk menguji keberadaan enzim


reductase pada mikroorganisme. Enzim reductase berfungsi untuk mengurangi
senyawa tertentu, dan uji ini dapat menunjukkan apakah mikroorganisme mampu
melakukan reduksi atau tidak.

4. Uji Peroksidase: Uji peroksidase digunakan untuk menguji keberadaan enzim


peroksidase pada mikroorganisme. Enzim peroksidase berfungsi untuk memecah
hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen, sehingga uji ini dapat menunjukkan
apakah mikroorganisme memiliki enzim peroksidase atau tidak.

5. Uji Alkohol: Uji alkohol digunakan untuk menguji keberadaan bakteri gram
positif atau gram negatif. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan
tahan terhadap alkohol, sehingga warna kristal violet yang digunakan dalam
pewarnaan gram tidak akan terlepas. Sedangkan bakteri gram negatif memiliki
dinding sel yang tipis dan tidak tahan terhadap alkohol, sehingga warna kristal
violet akan terlepas dan bakteri akan berwarna merah muda setelah diberikan
pewarnaan safranin.

Anda mungkin juga menyukai