1. Kebersihan:
Kualitas susu yang baik biasanya diproduksi dan diolah dengan cara menjaga
kebersihan baik dari dalam maupun luar lingkup kandang. Kebersihan kandang atau
lingkungan peternakan, alat – alat untuk pemerahan susu, serta pemrosesan dan
pengemasan susu harus dijaga untuk mencegah kontaminasi langsung susu dengan
mikroba dan bahan kimia yang dapat mengubah kualitas susu.
3. Komposisi nutrisi:
Kualitas susu juga dapat dilihat dari komposisi nutrisinya. Susu yang baik harus
memiliki kandungan nutrisi yang seimbang, termasuk karbohidrat, vitamin B, protein,
lemak, dan mineral. Kandungan nutrisi susu juga harus sesuai dengan standar yang
ditetapkan oleh otoritas kesehatan.
4. Kebersihan mikrobiologi:
Susu yang berkualitas baik harus memiliki jumlah mikroba yang rendah dan bebas
dari patogen berbahaya seperti bakteri E. coli atau Salmonella. Pemerahan susu yang
bersih, pemrosesan yang tepat, dan pengolahan dingin dapatmembantu menjaga
kebersihan mikrobiologi susu. Salah satu mikroba yang terdapat di dalam susu
yaitu Escherichia coli (E. coli) yang merupakan salah satu bakteri penyebab diare.
Strain E. coli menghasilkan endotoksin sebagai faktor virulensinya sehingga
menyebabkan penyakit.
5. Keasaman:
Tingkat keasaman atau pH susu juga dapat memengaruhi kualitasnya. Susu segar
umumnya memiliki tingkat keasaman yang rendah. Perubahan keasaman yang
berlebihan dapat menandakan adanya mikroorganisme yang berkembang biak atau
adanya proses fermentasi yang tidak diinginkan.
6. Kestabilan fisik:
Kualitas susu juga dapat dilihat dari kestabilan fisiknya. Susu yang berkualitas baik
harus memiliki tekstur yang konsisten, tidak terjadi pemisahan atau penggumpalan,
dan memiliki warna yang normal.
7. Kebersihan kimia:
Susu yang berkualitas baik harus bebas dari kontaminan kimia yang dapat
membahayakan kesehatan manusia, seperti pestisida, antibiotik, atau logam berat.
8. Umur simpan:
Susu yang berkualitas baik harus memiliki umur simpan yang memadai, di mana
kualitas dan kesegarannya tetap terjaga selama periode tertentu setelah
diproduksi atau dibuka.
Susu bubuk
Susu bubuk melalui proses pengeringan untuk mencegah pertumbuhan
mikroorganisme. Awal mula proses pengeringan susu dilakukan dengan sinar
matahari langsung yang dilakukan oleh Marco-Polo pada Abad ke – 13. Daya
tahan susu bubuk yaitu bisa mencapai 3 tahun.
Uji
kualitas
susu
bubuk
• Kelaruta
n : larutan
jadi
homogen
• Sifat
fisik :
- Sifat
kristalisasi
lemak pada
pembuatan
mentega
-
Pemecahan
lemak susu
selama
masa
pematanga
n
keju
-
Autooksida
si lemak
susu
menghasilk
an bau
tengik
-
Emulsifika
si lemak
menggangg
u proses
pembuatan
keju
dan es krim
Uji Kualitas pada susu bubuk yaitu menjadi larutan homogen.
Adapun pemanfaatan susu bubuk, yaitu :
1. Untuk pembuatan susu rekombinasi
2. Campuran roti
3. Untuk produksi es krim
4.