Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa yang telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang
sangat besar sehingga kami pada akhirnya bisa menyelesaikan laporan
ujian praktek IPA tepat pada waktunya.

Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Guru Pembimbing kami
yaitu Ibu Dwi Kustianti, M. PD yang selalu memberikan dukungan
serta bimbingannya sehingga Laporan ujian praktek IPA ini dapat
disusun dengan baik oleh kami.

Kami berharap laporan IPA yang telah kami susun ini bisa memberikan
sumbangsih dan turut memperkaya khazanah ilmu biologi serta
menambah pengetahuan para pembaca khusunya untuk para adik kelas
kami.

Meskipun kami berhasil menyelesaikan laporan IPA ini dengan baik,


kami menyadari akan adanya kekurangan serta kekeliruan di dalam
laporan ini, sehingga kami akan sangat terbuka dengan kritik, saran
serta masukan dari berbagai pihak. Akhir kata, kami juga berharap agar
laporan ujian praktek IPA ini bisa bermanfaat sebagaimana mestinya.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ............................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH .......................................................... 2
C. TUJUAN ................................................................................... 3
D. MANFAAT ............................................................................... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. TEORI BIOTEKNOLOGI ........................................................ 4
B. PRODUK YANG DIBUAT...................................................... 5

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN


A. HASIL ....................................................................................... 6
B. PEMBAHASAN ....................................................................... 7

BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN ........................................................................ 8
B. SARAN ..................................................................................... 8

DAFTAR PUSAKA ............................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Yoghurt adalah produk pangan yang berasal dari susu yang difermentasi
menggunakan bakteri tertentu, yaitu menggunakan bakteri Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococus thermophilus. Kedua bakteri inilah yang akan
memfermentasi laktosa (gula susu) menjadi asam laktat,sehingga dihasilkan flavor
yoghurt yang khas, cita rasanya asam dan teksturnya mengental karena koagulasi
protein susu oleh asam.
Yoghurt merupakan makanan dan minuman tradisional yang penting di
Negara-negara Balkan dan Eropa Timur dan juga sudah lama dikenal di Eropa
Selatan, Asia Selatan, Mesir dan di sekitar Mediteran. Yoghurt bermanfaat bagi
orang yang tidak tahan gula susu (laktose), yang dikenal sebagai penderita
“lactose intolerance”, karena pada proses pembuatan yoghurt dapat menurunkan
seperempat kadar gula susu yang ada, maka bagi seseorang yang menderita
“lactose intolerance”, dapat mengkonsumsi yoghurt sebagai sumber bahan
makanan yang bergizi. Seperti halnya susu sapi, susu kedelai juga dapat diolah
menjadi yoghurt susu kedelai. Proses pembuatan yoghurt susu kedelai dan kultur
(biakan murni) starter yang digunakan pada dasarnya sama seperti pembuatan
yoghurt susu sapi.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. APA PERAN BAKTERI LACTOBACILLUS BULGARICUS DAN
STREPTOCOCCUS THERMOPHILUS DALAM PEMBUATAN YOGHURT ?
Bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus dapat
digunakan secara terpisah namun penggunaan dalam kultur secara bersamaan
telah terbukti bersimbiosis dan meningkatkan efisiensi kedua bakteri tersebut.
Selain menyebabkan tingkat produksi asam yang lebih tinggi, Streptococcus
thermophilus tumbuh lebih cepat yang menghasilkan asam dan karbon dioksida.
Karbon dioksida yang dihasilkan ini menstimulasi pertumbuhan Lactobacillus
bulgaricus. Pembuatan yogurt menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophilus, kedua bakteri ini mengurai laktosa (gula susu)
menjadi asam laktat dan berbagai aroma dan citarasa. Lactobacillus bulgaricus
berperan pada pembentukan aroma sedangkan Streptococcus thermophilus
berperan pembentukan citarasa.
Yogurt dibuat dengan memasukkan bakteri spesifik ke dalam susu
dibawah temperatur dan kondisi yang terkontrol. Bakteri Lactobacillus bulgaricus
dan Streptococcus thermophilus merombak gula susu alami dan melepaskan asam
laktat sebagai produk sisa. Keasaman yang meningkat menyebabkan protein untuk
membuat susu menjadi menggumpal dan kental pada yogurt

2. BAGAIMANA PROSES PEMBUATAN BIOTEKNOLOGI YOGURT ?


 BAHAN :
1. Susu Murni
2. Yogurt Plain

 ALAT :
1. Panci
2. Kompor
3. Pengaduk kayu
4. Tempat kedap udara
2
 CARA PEMBUATAN :

1. Panaskan susu sapi murni dengan api kecil sambil terus diaduk. Lakukan
selama 15-30 menit dan jaga jangan sampai susu mendidih agar proteinnya tidak
rusak.
2. Setelah 15-30 menit, matikan api dan angkat susu, dinginkan sampai hangat-
hangat kuku.
3. Jika sudah hangat, masukkan bibit yoghurt, kemudian aduk sampai rata.
4. Setelah semua tercampur rata, masukkan ke dalam wadah tertutup.
Tutup wadah dengan serbet agar kondisi dalam wadah menjadi gelap dan diamkan
dalam suhu ruang selama 20-24 jam.
5. Setelah didiamkan maka akan terbentuk lapisan cairan berwarna kekuningan di
atas permukaan. Cek kekentalannya, jika masih kurang kental dan rasanya kurang
asam, diamkan lebih lama lagi.
6. Jika sudah cukup, aduk sampai semua tercampur rata.
7. Yoghurt siap untuk dihidangkan

C. TUJUAN
-Untuk mengetahui proses pembuatan yoghurt yang baik dan benar, sehingga
menghasilkan yoghurt yang berkualitas baik.
-Untuk mengetahui secara lebih tentang cara kerja bioteknologi dalam pembuatan
yoghurt serta manfaatnya.
-Untuk mengetahui peranan bakteri dalam bidang pangan.

D. MANFAAT
Menambah pengetahuan mengenai pembuatan yoghurt.
Dapat diterapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. TEORI BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Salah satu
contoh produk bioteknologi adalah yoghurt.Yoghurt adalah hasil dari bioteknologi
yang berbahan air susu yang di fermentasi. Fermentasi dari laktosa menghasilkan
asam laktat yang bekerja pada protein susu sehingga membuat yoghurt lebih padat
serta memiliki tekstur dan aroma yang khas. Istilah yoghurt itu sendiri berasal dari
bahasa Turki, yang berarti susu asam. Yoghurt didefinisikan sebagai bahan
makanan yang berasal dari susu dengan bentuk menyerupai bubur atau es krim,
yang rasanya asam. Beberapa dikeunggulan yoghurt adalah kaya protein, memiliki
kandungan kalsium, riboflavin, vitamin B6 dan vitamin B12.

B. PRODUK YANG DIBUAT


Yoghurt adalah bahan makanan yang berasal dari susu sapi, yang
merupakan hasil pemeraman susu dalam bentuk mirip bubur atau es krim yang
mempunyai rasa agak asam sebagai hasil fermentasi oleh bakteri-bakteri tertentu.
Pembuatannya telah berevolusi dari pengalaman beberapa abad yang lalu dengan
membiarkan susu yang tercemar secara alami menjadi masam pada suhu tinggi,
mungkin sekitar 40-50 °C. Yoghurt lebih mudah dicerna didalam perut
dibandingkan susu biasa dan dapat digunakan untuk pengobatan terhadap
lambung dan usus yang terluka, kadar kolestrol didalam darah dapat diturunkan
dengan mengkonsumsi yoghurt, sehingga dapat mencegah terjadinya
penyumbatan pembuluh darah (atherosklerosis). Yoghurt sangat sesuai
dikonsumsi oleh penderita defisiensi enzim laktase dalam tubuhnya

4
(Lactose intolerance), dimana tubuh tidak mampu mengubah laktose
menjadi glukosa dan galaktosa. Kelainan ini mengakibatkan timbulnya sakit perut
dan diare setelah mengkonsumsi susu. Yoghurt mempunyai kandungan protein
lebih daripada susu sapi, tetapi mempunyai lemak yang lebih rendah.
Pembuatan yoghurt dilakukan proses fermentasi dengan memanfaatkan
bakteri asam laktat misalnya dari golongan Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcuc thermophilus. Bakteri yang digunakan dalam fermentasi susu
mempunyai beberapa peranan yang pada dasarnya adalah memproduksi asam
laktat, sekresi metabolit yang berhubungan dengan karakteristik flavour dari
produk fermentasi susu tertentu dan modifikasi substrat agar perubahan-
perubahan biokimiawi yang diinginkan dapat berlangsung. Seleksi bakteri yang
sesuai untuk suatu produk tertentu memegang peranan penting dan karakteristik
mikroba yang dipilih dapat digunakan sebagai parameter dalam proses fermentasi

5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

B. PEMBAHASAN
Yoghurt merupakan minuman fermentasi yang terbentuk karena adanya
bakteri Streptococcus salivarius subsp. thermophilus dan Lactobacillus
delbrueckii subsp. bulgaricus yang memecah gula pada susu yaitu laktosa
menjadi asam laktat. Asam laktat dapat bersifat mengawetkan bahan pangan.
pH yang rendah dapat menghambat mikroorganisme patogen, pembusuk, serta
mikroorganisme penghasil racun akan mati. Fungsi dari bakteri probiotik yang
terdapat dalam yoghurt adalah kemampuannya membunuh bakteri jahat yang
terdapat dalam saluran pencernaan (Widagdha, 2015).
Sebelum membahas tetang hasil Berdasarkan hasil pengamatan maka diketahui
bahwa pada sampel yang diamati tidak terjadi perubahan sama sekali.

6
Aroma, rasa dan kekentalannya pada umumnya sama seperti susu biasanya.
Sedangkan menurut Legowo (2002) dalamYoghurt yang baik memiliki tekstur
yang lembut seperti bubur, tidak terlalu encer dan tidak pula terlalu padat .
Wahyu Widodo (2002) menjelaskan bahwa ada beberapa penyebab kegagalan
dalam pembuatan yoghurt yang juga diduga menjadi penyebab kegagalan
pembuatan yoghurt pada praktikum ini. Berikut beberapa penyebabnya:
1. Jumlah bibit terlalu banyak atau terlalu sedikit dimana jumlah yang ideal
adalah 3-4 sendok makan.
2. Susu mengandung peternakan atau antibiotik sisa dari peternakan, yang
meneybabkan pertumbuhan dari bakteri yoghurt terhambat
3. Yoghurt terlalu lemah karena sudah terlalu lama disimpan.
4. Yoghurt terlalu lama difermentasi (lebih dari 12 jam).

7
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan, secara umum hasil pembuatan yoghurt dapat
dikatakan berhasil hal ini dilihat dari adanya perubahan sifat susu yang
menyebabkan aroma, warna, rasa, dan kekentalan seperti yoghurt pada umumnya.

B. SARAN
Dalam proses pembuatan ini sebaiknya menggunakan alat dan bahan yang sesuai
agar tidak terjadi kegagalan. Harus diperhatikan pula aturan – aturan dalam cara
pembuatan nya.

8
DAFTAR PUSAKA

http://sule-gratis.blogspot.com/2012/12/teori-tentang-bioteknologi.html
http://www.atlm.web.id/2017/02/bagaimana-peran-bakteri-lactobacillus.html
http://eprints.ums.ac.id/33425/2/BAB%20I.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi
http://pusparisa.blogspot.com/2013/02/bioteknologi-konvensional-
pembuatan.html
http://defviaayulashari.blogspot.com/2015/10/bioteknologi-pembuatan-
yoghurt.html
file:///C:/Users/User/Downloads/Buku%20Pegangan%20Siswa%20IPA%20SMP
%20Kelas%209%20Kurikulum%202013%20Semester%202%20(2).pdf

9
RESEP MEMBUAT YOGHURT
 BAHAN :
1.Susu Murni
2.Yogurt Plain

 ALAT :
1.Panci
2.Kompor
3.Pengaduk kayu
4.Tempat kedap udara

 CARA PEMBUATAN :

1. Panaskan susu sapi murni dengan api kecil sambil terus diaduk. Lakukan
selama 15-30 menit dan jaga jangan sampai susu mendidih agar proteinnya tidak
rusak.
2. Setelah 15-30 menit, matikan api dan angkat susu, dinginkan sampai hangat-
hangat kuku.
3. Jika sudah hangat, masukkan bibit yoghurt, kemudian aduk sampai rata.
4. Setelah semua tercampur rata, masukkan ke dalam wadah tertutup.
Tutup wadah dengan serbet agar kondisi dalam wadah menjadi gelap dan diamkan
dalam suhu ruang selama 20-24 jam.
5. Setelah didiamkan maka akan terbentuk lapisan cairan berwarna kekuningan di
atas permukaan. Cek kekentalannya, jika masih kurang kental dan rasanya kurang
asam, diamkan lebih lama lagi.
6. Jika sudah cukup, aduk sampai semua tercampur rata.
7. Yoghurt siap untuk dihidangkan
FOTO KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai