Anda di halaman 1dari 53

Rangkuman IPA Biologi Kelas 8: “Struktur

Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan”


by almamilania

Organ jaringan tumbuhan:

1. Akar

Akar ada 2:

1. Akar tunggang:

 Akar primer/akar lembaga yang terus tumbuh membesar dan memanjang (ex: mangga,
rambutan, wortel, lobak, dsb).

1. Akar serabut:

 Akar yang timbul dari pangkal batnag sebagai pengganti akar primer/akar lembaga yang
mati (ex: jagung, kelapa, padi).

Struktur luar:

1. Rambut akar:

 Ø Adalah tonjolan –tonjolan yangmerupakan perpanjangna dari sel-sel epidermis yang


berfungsi memperluas daerah penyerapan air. Di ujung akar yang lebih muda membentuk
rambut akar baru dan rambut akar yang tua akan mati.

1. Kalipatra (tudung akar): -> selnya selalu membelah

 Ø Fungsi: melindungi sel-sel akar dari kerusakan akibat pertumbuhan akar menembus
tanah.
 Ø Terdapat lender pada bagian luar tudung akar yang memudahkan akar menembus
tanah.

1. Titik tumbuh dan daerah pemanjangan:

 Ø Terletak tepat di belakang kalipatra, selnya aktif membelah sehingga akar bertambah
panjang.
Struktur dalam:

1. Epidermis (bersifat semipermeable):

 Adalah selapis sel yang berdinding tipis dan tersusun rapat tanpa ruang antar sel.
 Terdapat serabut dan bulu-bulu akar untuk memperluas bidang penyerapan (mempercepat
penyerapan air dan mineral garam).

1. Korteks:

 Adalah lapisan yang terdiri atas jaringan parenkim yang bersifat renggang yang
digunakan untuk tempat pertukaran udara.
 Fungsi: daerah penyimpanan cadangan makanan.

1. Endodermis: (pada awal perkembangan sel membentuk pita caspary)

 Jaringan yang terdiri dari selapis sel tebal yang membatasi lapisan korteks.
o Pita caspary:

Penebalan dari suberin dan lignin pada sisi redial dan antiklinal, bersamaan terbentuknya
protoxylem di tempat tersebut.

Fungsi: menghalangi lewatnya cairan dalam tanah melalui dinding sel sehingga cairan mengalir
melalui sitoplasma.

1. Silinder pusat:

 Jaringan yang mengandung perisikel dan jaringan pengangkut(xylem dan floem).

1. Cambium :

 Fungsi: Memperbesar jaringan akar dan batang (pertumbuhan sekunder pada tumbuhan).

Fungsi akar:

1. Menyerap air dan garam mineral dari dalam tanah.


2. Mengokohkan tegaknya tumbuhan.
3. Tempat menyimpan cadangan makanan (wortel, singkong, dsb).
4. Membantu pernafasan (phon beringin(akar gantung), anggrek, bakau(akar nafas)).
5. Alat perkembangbiakan vegetative (sukun, kersen, cemara)

Tekanan turgor:

 Tekanan yang terjadi pada dinding sel yang diakibatkan oleh air yang masuk ke dalam sel
tumbuhan.

Turgor:

 Keadaan tegang yang ditimbulkan antara dinding sel dengan isi sel setelah menyerap air.

Proses penyerapan air dan mineral:

1. Proses Osmosis:

 Pergerakan(perpindahan) dan larutan yang kurang pekat (berkonsentrasi rendah) ke


larutan yang lebih pekat(berkonsentrasi tinggi) melalui selaput semipermeable.

1. Proses Transpor Aktif:

 System transport ion-ion dan molekul-molekul melalui membrane(selaput) sel dengan


menggunakan energy.

Pengangkutan air dan mineral dari akar ke daun:

1. Pengangkutan ekstravasikuler:

 Aliran dari rambut akar, epidermis, korteks, endodermis, hingga ke pembuluh kayu.

1. Pengankutan vaskuler:

 Pengankutan air dan mineral sampai ke daun melalui pembuluh kayu (xylem).

Selaput semipermeable:
 Selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh air dan zat-zat tertentu yang larut
didalamnya.

Perbedaan antara akar tumbuhan monokotil dan dikotil:

Factor pembeda Monokotil Dikotil


Jenis perakaran Serabut tunggang
Batas antara ujung akar Jelas Tidak jelas
dengan kalipatra
Lapisan sel perisikel Beberapa lapis Satu lapis
Fungsi perisikel Membentuk cabang akar Membentuk cabang akar dan
meristem sekunder
empulur Luas Sempit/tidak punya
kambium Tidak punya Punya

1. Batang

Struktur luar tumbuhan tingkat tinggi:

1. Struktur Tumbuhan berkayu:

Batangnya bersifat keras, tebal dan berumur panjang, dan pada bagian tertentu terdapat
lentisel(fungsi:tempat pertukaran gas).

1. Struktur Tumbuhan herba (terna):

Batangnya bersifat lunak, berwarna hijau karena berklorofil, jaringan kayunya sedikit/tidak ada,
ukuran batang kecil dan pendek, bagian luarnya berupa lapisan epidermis yang berdinding tipis,
terdapat stomata, dan tidak terdapat gabus (ex: bayam, kacang, jagung, pacar air, dsb).
Struktur batang:

1. Struktur dalam

2) Epidermis:

 Adalah lapisan sel di permukaan atas dan bawah daun.


 Kutikula:
o Adalah lapisan tipis lilin yang melapisi epidermis.
o Fungsi: mengurangi penguapan.

3) Korteks:

 Adalah sel yang berbentuk bulat dan berdinding tipis.


 Fungsi: tempat persediaan makanan bagi batang.

4) Endodermis:

 Lapisan batang yang tidak begitu jelas yang mengandung zat tepung (sarung tepung) dan
hampir menyatu dengan lapisan korteks .
 Fungsi: mengatur jalannya air ke silinder pusat.

5) Silinder pusat:

 Terdapat xylem dan floem.

Fungsi batang:

1. Tempat perlintasan air dan garam mineral dari akar ke daun.


2. Tempat perlintasan dari daun ke bagian lain tumbuhan.
3. Alat pernafasan(lentisel ›› Tempat pertukaran gas).
4. Menegakkan berdirinya tubuh tumbuhan.
5. Perlintasan berkas pengangkut (xylem dan floem)

Lingkaran tahun ›› Berasal dari aktivitas cambium

 Bila lingkaran tahun berjumlah 4, berarti tumbuhan tersebur berumur 4 tahun.


 Lingkaran tahun berguna untuk mengetahui/menunjukan umur tumbuhan tersebut.
Perbedaan antara batang dikotil dan batang monokotil:

Pembeda Monokotil Dikotil


Percabangan Tak ada Ada
Letak berkas pembuluh Teratur/tersebar/radial Teratur dalam susunan
lingkaran
Jari-jari empulur Tidak memiliki Memiliki
kambium Tidak memiliki Memiliki

1. Daun

Struktur daun:

1. Struktur luar daun -> terdiri dari klorofil yang membuat daun berwarna hijau.

1. Struktur dalam daun:

 Epidermis:
o Adalah lapisan sel di permukaan atas dan bawah daun.
o Fungsi: tempat fotosintesis utama (paling banyak klorofil).
o Kutikula:
 Adalah lapisan tipis lilin yang melapisi epidermis.
 Fungsi: mengurangi penguapan.
o Stomata:
 Berbentuk sepasang sel penjaga yang mangelilingi lubang pori-pori dan
dapat membuka atau menutup yang disebabkan oleh kandungan air.
 Fungsi: tempatkeluar masuknya gas oksigen dan karbondioksida.
 Stomata pada tumbuhan darat biasa terdapat di epidermis bawah. Dan
stomata pada tumbuhan air biasa terdapat di epidermis atas.
o Palisade (jaringan tiang): -> banyak kloroplas mengandung klorofil
 Adalah sel yang bentuknya panjang dan tersusun rapat seperti tiang.
 Fungsi: tempat berlangsungnya fotosintesis.
o Jaringan bunga karang (spons) -> terdapat pembuluh angkut
 Fungsi: tempat pertukaran gas.

Fungsi daun:

1. Tempat berfotosintesis
2. Sebagai alat transpirasi (pengeluaran air dalam bentuk gas)
3. Tempat terjadinya gutasi (pengeluaran air dalam bentuk tetes-tetes air/embun saat udara
lembab)
4. Alat perkembangbiakan (cocor bebek)
5. Alat pertukaran gaskarbondioksida dan oksigen.

Perbedaan antara daun tumbuhan monokotil dan dikotil:

Perbedaan Monokotil Dikotil


Pertulangan daun Sejajar/melengkung Menjari/menyirip
Pelepah daun Punya Tidak punya

Factor naiknya air dari tanah ke daun pada tumbuhan:

1. Daya tekan akar:

 Ø Pergerakan air secara osmosis dari sel ke sel yang lain, yang akan mendorong air naik
ke pembuluh xylem di batang.

1. Daya kapilaritas batang:

 Ø Proses meresapnya/merembesnya air pada kapiler-kapiler pembuluh kayu.

1. Daya isap daun:

 Ø Tenaga yang ditimbulkan oleh dari proses transpirasi.

1. Bunga

Bagian utama bunga:

1. Kelopak bunga(calyx) -> perhiasan bunga

Kelopak bunga:

 Bagian bunga terluar/paling rendah kedudukannya pada dasar bunga.


Daun kelopak (sepal):

 Adalah lembaran kelopak bunnga.


 Fungsi: melindungi bagian dalam bunga, terutama saat bunga masih kuncup.

Asepalus:

 Bunga yang tidak berkelopak.

1. Mahkota bunga(corolla) -> perhiasan bunga

Tenda bunga (tepal):

 Mahkota dan bunga tidak dapat dibedakan, baik bentuk maupun warna (bunga sedap
malam, almanda catartica dan bunga sungsang).

Apetalus:

 Bunga tidak bermahkota

1. Benang sari (jantan)

Bagian benang sari:

 Tangkai sari (filamen)


 Kepala sari (anthera)
 Serbuk sari (poten)

1. Putik (betina)

Bagian putik:

 Tangkai putik (stilus):

Tempat melekatnya serbuk sari saat penyerbukan

 Kepala putik (stigma):

Saluran sempit tempat lewatnya serbuk sari saat pembuahan.

Jenis-jenis bunga:

1. Bunga sempurna (hermaprodit):


 Bunga yang memiliki alat perkembangbiakan lengkap (ada benang sari dan putik).
 Bunga yang memiliki putik dan benang sari dalam 1 bunga.

1. Bunga tak sempurna:

 Bunga yang hanya memiliki satu alat perkembangbiakan (putik/benangsari).


 Bunga yang memiliki putik/benangsari (hanya ada 1 alat perkembangbiakan).

1. Bunga tak lengkap:

 Bunga yang tidak memiliki salah satu atau lebih bagian bunga.
 Bunga yang salah satu/lebih perhiasan bunga tidak ada.

1. Bunga lengkap:

 Bunga yang memiliki semua bagian bunga.


 Bunga yang memiliki alat perkembangbiakan dan perhiasan bunga.

1. Bunga telanjang:

 Bunga yang tidak memiliki perhiasan bunga.


 Bunga yang tidak memiliki kelopak dan mahkota bunga.

1. Buah

Macam-macam buah:

1. Buah sejati:

 Buah yang terbentuk oleh jaringan yang berasal dari bakal buah.
 Contoh: avocado, mangga, anggur, papaya, tomat, dll.

1. Buah semu:

 Buah yang dibentuk oleh jaringan yang berasal dari bakal buah dan bagian yang lain
 Contoh: apel, ngangka, ciplukan, manggis, jambu monyet, nanas, durian, dsb.

Bagian –bagian buah:


1. Lapisan luar (eksokarp/epikarp) yang keras (ex: kelapa).
2. Lapisan tengah (mesokarp) yang tebal dan berdaging (ex: papaya, mangga).
3. Lapisan dalam (endocarp) ada yang berupa sel keras dan selaput tipis/keras (rambutan,
peer).

1. Biji

Biji:

 Alat perkembangbiakan utama bagi tumbuhan biji(spermatophyte) karena mengandung


embrio/calon individu baru.

Bagian utama biji:

a) Bagian luar (kulit biji) biasanya bersifat kering

b) Bagian dalam (endosperm) yaitu, jaringan yang mengelilingi dan memberi makan embrio.

c) Embrio merupakan calon individu baru.

Ada dua macam bakal biji:

1. Bakal biji yang dibungkus oleh daun buah (ex: mangga, duku, salak).
2. Bakal biji yang tidak dibungkus oleh daun buah (ex: pakis haji dan tusam).

Berdasarkan letak cadangan makanan, biji dibedakan menjadi 2:

1. Ada biji yang cadangan makanannya terletak di dalamm endosperma.


2. Ada biji yang cadangan makanannya terletak dalam kotiledon (bagian dari embrio).(ex:
kacang tanah, kacang panjang, dan buncis)

Berkas pembuluh angkut:

 Ø Pembuluh kayu (xylem) dan pembuluh tapis (floem) membentuk suatu berkas.
Fungsi jaringan pengangkut:

1. Xylem (pembuluh kayu): mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun.
2. Floem (pembuluh tapis): mengangkut hasil fotosintesis dari daunke seluruh bagian
tumbuhan.

Letak jaringan pengangkut:

1. Tumbuhan monokotil: letak xylem dan floem berselang-seling dan xylem terletak di
sebelah dalam dari floem.
2. Tumbuhan dikotil: letak xylem dan floem seperti bintang dan xylem terletak di sebelah
dalam floem.

Struktur Fungsi Akar Tumbuhan


Ipa kelas 8 (struktur dan fungsi akar tumbuhan,jaringan batang,jaringan daun)- Akar sebagai organ
pada tumbuhan dibentuk dari beberapa jaringan yang berbeda. Fungsi utama organ akar pada
tumbuhan, yaitu sebagai alat absorbsi air, nutrisi berbagai garam mineral yang terlarut di dalam tanah,
dan pengokoh tumbuhan pada tempat tumbuhnya.

Pada tumbuhan tingkat tinggi, yaitu dikotil dan monokotil akarnya sudah merupakan akar sejati.
Penamaan ini berdasarkan adanya perbedaan dengan struktur akar yang terdapat pada tumbuhan
tingkat rendah, misalnya lumut.

Gerak mahluk hidup-akar memiliki struktur yang amat kuat, hal ini terbukti dengan kemampuannya
untuk menerobos beberapa lapisan tanah yang keras. Akar pada tumbuhan dikotil dapat menjalar
sangat jauh dari tempat tumbuhnya. Pada tumbuhan karet, akarnya dapat menembus tembok hingga
beberapa meter dari tempat tumbuhnya.

Kemampuan penjalaran akar ini memungkinkan tumbuhan mengambil berbagai jenis unsur hara dari
sekitar tempat tumbuhnya. Kemampuan akar untuk menerobos lapisan tanah ini disebabkan karena
akar memiliki lapisan pelindung yang disebutkaliptra (tudung akar). Kaliptra dapat kita temukan pada
akar-akar tumbuhan monokotil maupun dikotil.

Fungsi Akar Tumbuhan

 Jangkar serta dukungan tanaman


 Menyerap dan mengalirkan air dan mineral
 Produk toko fotosintesis (karbohidrat, gula, protein)
 Musim dingin kelangsungan hidup tanaman keras
 Makanan dan pakan
 Perambatan
 Pengendalian erosi tanah

Struktur dan Fungsi Jaringan Batang


Struktur dan Fungsi Batang Tumbuhan – Struktur dan Fungsi Batang Tumbuhan tentu saja berbeda
dengan hewan. Batang tumbuhan terdiri ata Batang dikotil dan batang monokotil. Berikut adalah
penjelasan mengenai Struktur dan Fungsi Batang Tumbuhan.

Singkatnya fungsi batang tumbuhan adalah:

 Tempat lintasan makanan dan air


 Penyokong tumbuhan
 Penyimpan sebagian hasil fotosintesis
 Pembentuk tubuh tumbuhan seperti daun, tunas dan bunga
 Alat reproduksi vegetatif
 Memberikan bantuk tubuh tumbuhan

Struktur dan Fungsi Jaringan Daun


Struktur Jaringan & Fungsi Daun – Daun terletak di bagian atas tumbuhan dan melekat pada batang.
Daun merupakan modifikasi dari batang. Daun merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak
mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.

Daun memiliki bentuk dan ukuran tertentu sehingga dapat melakukan tugas penting, membuat
makanan seefisien mungkin. Tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap dan teduh memiliki daun yang
lebar agar dapat menangkap sinar matahari sebanyak mungkin. Di daerah yang banyak hujan, daun
sering memiliki lapisan yang mengkilat dan tahan air. Beberapa daun memiliki duri untuk melindungi
diri, sementara daun lainnya tebal dan kuat untuk bertahan di udara dingin.

Fungsi Daun
Secara umum fungsi daun sebagai berikut:

1. Membuat makanan melalui proses fotosintesis.


2. Sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi.
3. Menyerap CO2 dari udara.
4. Respirasi.
Jaringan Penyusun Daun Dikotil Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya
No Jaringan Letak Fungsi Ciri – Ciri:

 Epidermis Menyusun lapisan permukaan atas dan bawah daun.

1. Melindungi lapisan sel di bagian dalam dari kekeringan.


2. Menjaga bentuk daun agar tetap Terdiri dari satu lapis sel kecuali tanaman Ficus (tanaman
karet).

 Kutikula Melapisi permukaan atas dan bawah daun. Zat kutin pada kutikula mencegah
penguapan air melalui permukaan daun. Penebalan dari zat kutin.

 Stomata Melapisi permukaan

atas dan bawah daun – Sebagai jalan masuk dan


keluarnya udara.

Sel penjaga sebagai pengatur membuka dan menutupnya stomata. Mulut daun pada epidermis
dengan dua sel penutup

Biologi Kelas VIII- STRUKTUR DAN


FUNGSI TUBUH TUMBUHAN
STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH TUMBUHAN
Materi 7 kelas VIII

GOLONGAN TUMBUHAN :

1. Tumbuhan tingkat rendah, memiliki ciri-ciri :


 Berthallus sehingga disebut Tumbuhan THALLOPYHTA
 Organ masih sangat sederhana
 Belum mempunyai jaringan pengangkutan
 Ex : Brypohyta dan Algae

2. Tumbuhan tingkat tinggi, memiliki ciri-ciri :


 Berkormus sehingga disebut CORMOPHYTA
 Organ sudah dapat dibedakan dengan nyata/kjelas antara akar, daun dan batang.
 Mempunyai jaringan pengangkutan/vasikuler.
 Ex : Angiospermae (Dikotil dan Monokotil) dan Gymnospermae.

STRUKTUR TUMBUHAN : E K E S
E : Epidermis
K : Kortex, terdiri dari : jaringan stereon dan Parenkim
E : Endodermis, merupakan jaringan pembatas antara kortex dan stele
S : Silinder pusat , terdir dari : jaringan pengnagkuta (Xylem dan Phloem)

MACAM JARINGAN TUMBUHAN

A. JARINGAN MERISTEM

 Merupakan jaringan yang aktif membelah


 Disebut juga jaringan meristematik atau embrional.
 Terdapat pada ujung akar, ujung batang, kamibium ikatan pembuluh.
 Tumbuh secara vertikal dan horizontal.

B. JARINGAN PERMANEN/DEWASA
1. Jaringan pelindung yaitu Jaringan Epidermis

 Merupakan selapis sel pipih, tipis dan rapat


 Terletak paling luar/tepi
 Memiliki lapisan kutikula/lilin
 Berfungsi untuk menutupi permukaan daun, bunga, buah dan akar.

2. Jaringan Stereon/Penguat.
a. Jaringan Sklerenkim

 Merupakan sel-sel yang telah mati, terdiri dari fiber/serat dan sel batu/sklereid.
 Mengalami penebalan pada seluruh dinding sel oleh zat Lignin/zat kayu.
 Bersifat kaku/mudah patah.
 Berfungsi untuk melindungi dan menguatkan bagian dalam sel

b. Jaringan Kolenkim

 Penebalan terjadi di sudut-sudut sel oleh zat selulose


 Bersifat lentur/fleksibel
 Mengandung klorofil
 Terdapat pada batang, daun, buah dan akar.
 Berfungsi untuk menguatkan tubuh tumbuhan.

3. Jaringan Parenkim

 Disebut juga jaringan dasar


 Berada juga di Berkas Pengangkutan (BP)/
 Bentuknya bermacm-macam seperti : tiang/palisade ; sponsn/bunga karang ; bintang
dan lipatan.
 Selnya tipis dan terdapat ruang antar sel (r.a.s.)
 Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, air, udara, fotosintesis dan
transportasi.

4. Jaringan Pengangkutan
a. Jaringan Xylem
 Disebut jaringan kayu
 Terletak di bagian paling dalam.
 Memiliki trakeid yang mengalami penebalan.
 Berfungsi untuk mengangkut air, garam mineral dan unsur hara dari akar ke daun dan seluruh
jaringan tubuh.

b. Jaringan Phloem

 Disebut juga jaringan tapi.


 Terletak di sebelah luar jaringan Xylem
 Memiliki sel tapis yang bentuknya kecil dan sel tetangga.
 Berfungsi untuk mengangkut hasil fotodintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.

5. Jaringan Gabus/Periderm

 Merupakan sel pengganti epidermis yang telah mati


 Mengandung zat suberin/zat gabus.
 Berfungsi sebagai pelindung dan jalur transportasi air.

ORGAN TUMBUHAN

A. ORGAN POKOK
1. AKAR
2. BATANG
3. DAUN

B. ORGAN TAMBAHAN
1. BUNGA
2. BUAH
3. BIJI

AKAR

a. Fungsi akar :

 Menyerap air, garam dan unsur hara


 Alat transportasi
 Menyimpan cadangan makanan
 Penunjang dan memperkokoh tubuh tumbuhan.
 Alat respirasi
 Alat reproduksi
 Tempat tumbuhnya tunas

b. Struktur Akar
1. Struktur luar

 Rambut akar
 Batang akar
 Unjun akar
 Meristem
 Kaliptra

2. Struktur dalam
E : Epidermis, termodifikasi menjadi bulu-bulu akar
K : Kortex, sebagai tempat cadangan makanan dan Repsirasi
E : Endodermis, sebagai transportasi mineral dan air
S : Silinder pusat, terdapat Berkas Pengangkutan (BP)/Jaringan
Pengangkutan (JP)

3. Daerah Pertumbuhan Akar

 Kaliptra yaitu jaringan yang melindungi ujung akar. Disebut juga tudung akar.
 Meristematik yaitu daerah yang selnya aktif membelah diri
 Pertumbuhan dan perkembangan yaitu daerah terjadinya pertambahan jumlah sel akibat
aktivitas daerah meristematik.
 Differensiasi yaitu daerah perubahan sel baik bentuk serta fungsinya. Atau daerah
modifikasi sel.

4. Transportasi akar
a. Ekstravasikuler yaitu transportasi yang tidak melewati jaringan pengangkutan.
Macamnya ada 2 :

 Apoplas yaitu pengangkutan air, garam mineral serta hasil fotosintesis melewati ruang
antar sel karena adanya penebalan pad sel endodermis.
 Simplas yaitu pengangkutan air, garam mineral dan hasil fotosintesis melalui se.

b. Intravsikuler yaitu transportasi yang melalui jaringan pengangkutan (JP).


Macamnya ada 4 :

 Imbibisi yaitu penyerapan molekul, zat dengan menggunakan kemampuan dinding sel
dan plasma sel. Terjadi pada Bryophyta.
 Difusi yaitu perpindahan molekul, zat dari daerah hipertonis menuju daerah hipotonis.
 Osmosis yaitu perpindahan molekul, zat dari daerah hipertoni menuju daerah hipotonis
melalui selaput semipermeabel.
 Transport aktif yaitu pengangkutan ion-ion, moleku yang menggunakan energi berupa
ATP.
5. Repirasi pada Akar

 Merupakan respirasi aerob


 Memlui stomata, lenti sel, epidermis akar yang muda (bulu akar) atau seluruh
permukaan tubuh (pada tumbuhan tingkat rendah).
 Menghasilkan CO2 dan H2O untuk bahan fotosintesis.

6. Macam Akar

 Akar nafas, ex : tanaman bakau


 Akar gantung, ex : beringin, anggrek
 Akar tunjang, ex: Pandanus sp
 Akar serabut., ex : golongan Monokotil
 Akar Tunggang, ex : golongan Dikotil

7. Perbedaan Akar Monokotil dan Dikotil

MONOKOTIL PERBEDAAN DIKOTIL


Serabut SISTEM PERAKARAN Tunggang
Batas ujung akar & kaiptra ANATOMI Batas ujung akar dan
jelas kaliptra tidak jelas
Selang seling B.P. Kolateral
Mempunyai EMPULUR Tidak mempunyai
Beberapa lapis PERISIKEL Satu lapis

BATANG

1. Fungsi :

 Tempat lintasan makanan dan air


 Penyokong tumbuhan
 Penyimpan sebgaina hasil fotosintesis.
 Pembentuk tubuh tumbuhan seperti daun, tunas dan bunga.
 Alat reproduksi vegetatif
 Memberikan bentuk tubuh tumbuhan.

2. Struktur batang
a. DIKOTIL
E : Epidermis, mengalami penebalan zat gabus dan kutikula, termodifikasi
membentuk lenti sel.

K : Kortex, Jaringan parenkim dengan r. a.s. dan jaringan penguat dengan


penebalannya.
E : Endodermis, mengandung zat tepung, terdapat floeterma (selaput
tepung).
S : Silinder pusat, terdapat Berkas Pengangkutan (BP)/Jaringan
Pengangkutan (JP) tipe kolateral terbuka. Terdapat empulur dan
perisikel.

b. MONOKOTIL

 Tidak mempunyai kambium


 Pertumbuhannya terbatas
 Ikatan pembuluh dengan tipe kolatral tertutup
 Memiliki empulur dan sklerenkim
 Epidermis dengan stomata dan bulu-bulu akar.

3. Perbedaan batang dikotil dn monokotil

MONOKOTIL PERBEDAAN DIKOTIL


Tidak ada Cabang Ada
Tersebar Jaringan Pengangkutan Teratur
Tidak ada Kambium Ada
Besar/ada Rongga udara Tidak ada

4. Bentuk batang berdasarkan strukturnya

 Herbaceus yaitu batang yang lemah dan berair karena banyak mengandung zat
selulose. Ex : Amaranthus hybridus ; krokot
 Calmus/rumput yaitu batang yang tidak keras dan tampak beruas-ruas. Ex : Oryza
sativa.
 Calamus/mendong yaitu batang yang seperti rumput tetapi ruanya lebih panjang. Ex :
Wlingi dan mendong.
 Lignosus yaitu batang yang berkayu keras dan kuat. Ex : golongan pohon dan semak.

5. Macam percabangan

 Monopodial yaitu percabangan dengan batang pokok yang jelas, karena lebih besar
dan panjang dari cabangnya. Ex : Camara lantana.
 Simpodial yaitu percabangan dengan batang poko yangsama besar dengan cabang
utam. Ex : Achras zapota / Sapota achras / Manilakara achra atau sawo Manila.
 Dikotom yaitu percabangan yang selalu membentuk 2 cabang sama ebsar. Ex :
Golongan Pterydophyta.

6. Lingkaran tahun

 Terjadi akibat pertumbuhan kamium kearah luar dan dalam yang diperlihatkan dengan
sebentuk garis melingkar.
 Adanya perbedaan nyata antara lingkaran tahun di musim hujan dan musim kemarau.
 Pada musim kemarau lingkaran tahun yang terjadi selnya lebih kecil dan sedikit
 Sedangkan pada musim penghujan lingkaran tahu n yang terjadi selnya lebih besar dan
banyak.

DAUN

1. Fungsi :

 Merupakan organ fotosintesis


 Alat transportasi
 Membatasi proses transpirasi dengan adanya lapisan kutikul.
 Alat reproduksi vegetatif

2. Struktur daun
E : Epidermis, bagian atas selapis sel dengan peenbalan kutikula. Bagian
bawah selapis sel dengan termodifikasi menjadi stomata.
K : Kortex, merupakan bagian dari mesofl daun/dagingdaun yang terdiri dari
jaringan Parenkim baik palisade dan spons.
S : Silinder pusat, terdapat Berkas Pengangkutan (BP)/Jaringan
Pengangkutan (JP) yang terlihat dalam urat daun. Terdapat tulang daun
dalam JP dengan jaringan penguat kolenkim. Pada tangkai daun
terdapat jaringan penguat berupa kolenkim dan sklerenkim.

3. Hal-hal yang menyebabkan larutan garam mineral naik ke bagian daun.


a. Tekanan Akar

 Secara osmosis dari akar ke seluruhbagian tumbuhan.


 Paling tinggi terjadi pada malam hari.

b. Daya kapilaritas

 Pembuluh di akar, batang dan daun asling berhubungan membentuk pembuluh kapiler.
 Akibat dari gaya adhesi anata dinding xylem dengan molekul air dan akibat gaya kohesi
antara molekul air.

c. Daya isap daun

 Akibat dari penguapan dandaun kekurangan air


 Menyebabkan air dalam saluran ikatan pembuluh naik ke daun.
d. Pengaruh sel-sel yang hidup

4. Pengeluaran larutan dari daun


 Gutasi yaitu proses perembesan tetes-tetes air melalui celah daun
(hidatoda/gutatoda/emisarium) di bagian ujung daun.
 Transpirasi yaitu proses pengauapan dari tumbuhan baik akar, daun dan batang melalui
stomata. Alat pengukuranya dinamakan Potometer atau Porormeter.
 Pendarahan yaitu proses keluarnya air bersama zat-zat yang terlarut di dalamnya melalui
luka. Biasanya hasil pelukan ini dapat bermanfaat bagi manusia. Seperti karet menghasilkan
latex, seludang kelapa menghasilkan aren dan pinus menghasilkan terpentin.

5. Faktor yang mempengaruhi transpirasi


a. Faktor luar

 Suhu
 Kelembaban relatif
 Pergerakan air
 Tekanan Atmosfer
 Cahaya
 Angin
 Persediaan air tanah

b. Faktor dalam

 Ukuran daun
 Tebal daun
 Jumlah stomata
 Ada tidaknya lapisan kutikula
 Banyak sedikitnya trikoma

BUNGA

 Merupakan organ reproduksi


 Dipunyai oleh tumbuhan tingkat tinggi
 Terbentuk dari ujung cabang

1. Bagian bunga

 Tangkai bunga/Pedunculus
 Dasar bunga/Receptaculum
 Perhiasan bunga yang meliputi Kelopak bunga/calyx dan mahkota bunga/corolla.
 Gamet bunga meliputi :

a. Pistillum/putik, terdiri dari :


 Kepala putik/tigma
 Tangkai putik/stylus
 Bakal buah/ovarium
 Bakal biji/ovulum
b. Stamen/benang sari, terdiri dari :

 Tangkai sari/filamen
 Kepala sari/anthera
 Serbuk sari /pollen

2. Pembagian tumbuhan berdasarkan kedudukan gamet bunga:

 Monoseus/berumah satu yaitu tumbuhan yang memiliki 2 macam bunga yaitu bunga
jantan dan betina pada satu pohon.
 Diosesus/berumah dua yaitu tumbuhan yang hanya memiliki 1 macam bunga aytiu bisa
bunga jantan atau bungan betina.

3. Pada tumbuhan Gymnospermae

 Belum memiliki bunga yang sesungguhnya.


 Alat reproduksi berupa strobilus, mengandung daun buah dan serbuksari.
 Ex : Gnetum gnemon, Pinus merkusii

4. Pada tumbuhan Angiospermae

 Sudah memiliki bunga yang sesungguhnya


 Berdasarkan susunan bunganya dapat dibedakan menajdi :

 Bunga tunggal yaitu dalam satu tangkai hanya terdapat satu kuntum bunga. Ex : Hibiscus
rosa-sinensis
 Bunga majemuk yaitu dalam satu tangkai terdapat banyak kuntum bunga. Ex : Helianthus
anuus, Mimmosa pudica

 Macam bunga majemuk

 Bunga Tandan , memiliki ciri-ciri :


 Bertangkai nyata
 Melekat pada ibu tangkai yang tidak bercabang
 Ex : Ixora palludosa

 Bunga Tongkol, memiliki ciri-ciri :


 Tidak bertangkai pada bunganya
 Melekat pada ibu tangkai ukuran besar dan bergerombol
 Ex : Bunga ♀ pada Zea mays
 Bunga Cawan, memiliki ciri-ciri :
 Memiliki ibu ujung tangkai melebar dan merata
 Berbentuk cawan/cakaram
 Ex : Helianthus anuus

 Bunga Bongkol, memiliki ciri-ciri :


 Bunga manjemuk secara kesseluruhan
 Berbentuk bola
 Ex : Mimmosa pudica, Lamtoro dan petai Cina

BUAH

 Berkembang dari bagian sel gamet ♀ yang disebut bakal buah

1. Bagian buah

 Buah yang lengkkap tersusun dari biji, daging buah dan kulit buah.
 Kulit buah yang sudah masak biasanya terdiri dari epikarp, mesokarp dan endokarp.
Terdapat pada Cocos sp, Kenari, Mangifera indica, Musa paradisiaca.

2. Fungsi buah

 Menyimpan cadangan makanan


 Membantu proses pemencaran tumbuhan.

3. Macam buah, secara umum :

 Buah tunggal yaitu buah yang dibentuk olehh satu bakal buah yang berasal dari satu
bunga. Ex : Mangifera indica
 Buah agregat yaitu buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah yang berasak dari satu
bunga. Ex : Anona muricata, Fragaria vesca, Srikaya.
 Buah majemuk yaitu buah yang terbentuk dari banyak bakal buah yang berasal dari
banyak bunga. Ex : Ananas commosus, Artocarpus integra, Keluwih.

4. Macam buah berdasarkan jenisnya :

 Buah sejati yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah. Ex : Mangifera indica, Avocado,
Papaya sp, Semangka.
 Buah semu aytiubuah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagianlain dari bunga.
Ex : Anacardium ocidentale, Fragaria vesca, Pyrus malus, Artocarpus integra.

BIJI

 Tebentuk dari bakal biji, hasil dari fertilisasi


 Terletak dalam bakal buah.
 Merupakan alat reproduksi generatif
 Bagian dalam terdapat embrio atau calon individu baru.

1. Fungsi biji

 Menyimpan cadangan makanan.


 Alat pemencaran tumbuhan.

2. Bagian-bagian biji

 Spermodermis, merupakan kulit pelindung yang terluar. Pada Gymnospremae terdiri dari 3
lapisan yaitu luar (lapisanyang tebal), tengah (lapisan yang keras) dan dalam (lapisanyang
tipis). Ex : Gnetum gnemon, Cycas rumphii. Pada Angiospermae terdiri dari 2 lapisan yaitu testa
(lapisan yang tipis dan keras) dan tegmen (lapisan yang tipis seperti selaput). Ex : Manggifera
indica, Arachis hypogea.
 Funiculus,merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan papan biji (plasenta). Disebut
juga dengan tali pusat.
 Hilus atau pusat biji , merupakan bagian dari tali pusat yang sudah putus, sehingga
meninggalkan bekasnya saja apabila biji sudah masak.
 Nucleus seminis (inti biji/isi biji), merupakan bagian biji yang terdalam yang terdiri dari : embrio
(lembaga) yang akan dapat menjadi akar lembaga (radikula), kotiledon (daun lembaga) dan
pucuk lembaga (plumulae). Selain itu terdapat pula endosperm (putih lembaga/cadangan
makanan). Pada Golongan Leguminoceae, endpspermnya berada dalam daun .

HAMA DAN PENYAKIT

1. Hama yaitu organisme yang merusak tanaman atau hasil tanaman akaibat dari aktivitas
hidupnya untuk memperoleh makanan. Biasanya didominasi oleh golongan hewan. Ex :
Mammalia, Insecta, Aves.

2. Contoh hama :

 Wereng coklat/Nilaparvata lugens pada tanaman Oryza sativa.


 Walang sangit/Leptocorisa acuta dengan menhisap biji Oryza sativa yang muda.
 Kutu daun/Aphis sp pada tanaman.
 Kumbang tanduk/Artona cartoxantha dan Orycytes rhinoceros pada Cocos sp.
 Chilo sp pada tunas batang tebu.
 Ancheronthia lachesis/ulat tongkang dengan merusak tanaman Nicotiana tobacum dan
golongan Leguminoceae.
 Ulat daun pisang/Erionata thrax dapat meotong dan memakan daun Musa paradisiaca.
 Kepiting sawah/Paratelphusa convvexa dapat merusak tanaman Oryza sativa pada waktu
muda dan merusak galangan sawah.
 Siput kerucut pendekk/Bradybaena similaris dapat merusak tanaman muda pada sayur mayur
dan tanaman hias.
 Tikus sawah/Rattus argentiventer dapat mengerat batang, memakan bunga dan biji pada
Oryza sativa.
 Burung gereja/Passer montanus dapat memakan rumput-rumputan termasuk Oryza sativa.
 Kera bedes/Macaca fascicularis dapat menyerang ladang singkong. Zea mays dan Oryza
sativa.
 Bajing/Callosciurus notatus dapat melubangi buah kelapa dan memakan isinya.
 Landak/Hystrix brachyura dapat menyerang ladang singkong dan ubi.

3. Penyakti tanaman yaitu ganggguan pada tanaman yang disebabkan oleh golongan
mikroorganisme. Biasanya menyerang pada organ-organ tertentu pada tanaman.

4. Contoh penyakit tanaman


 Penyakit CVPD pada Citrus sp, yang disebabkan oleh virus.
 Penyakti Mozaik pada Nicotiana tobacum dan kentang, yang disebabkan oleh virus.
 Rebah kecambah pada kecambah, yang disebabkan oleh fungi yaitu Phytium debaryanum.
 Penyakit pada Zea mays yang disebakan oleh fungi api yaitu Ustilago maydis.
 Penyakit pada pucuk tebu, yang disebabkan oleh fungi Ustilago scitaminea.
 Penyakit pada anggrekm yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas cattlyeas.
 Penyakit pada ruas batang dan butir biji Oryza sativa, yang disebabkan oleh Pyricularia oryzae.
 Penyakit pada kentang, yang disebabkan oleh fungi Phytophthora infestan.

KLASIFIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN KEMAMPUAN PENYERAPAN AIR


1. HIDROFIT yaitu golongan tumbuhan yang mempunyai kemampuan untuk hidup di lingkungan
air. Ex : Eicchornia crassipes, Lotus/teratai.
2. HALOFIT yaitu golongan tumbuhan yang mempunyai kemampuan untuk hidup di lingkungan
dengan kadar garam tinggi. Ex : Bakau, Nipah.
3. MESOFIT yaitu golongan tumbuhan yang mempunyai kemampuan untuk hidup di lingkungan
yang cukup air. Ex : Coffea, Coklat.
4. XEROFIT yaitu golongan tumbuhan yang mempunyai kemampuan untuk
Hidup di lingkungan yang kurang air/kering. Ex : Kaktus, Kurma.

5. HIGROFIT yaitu golongan tumbuhan yang mempuyai kemampuan untuk hidup di


lingkungan yang lembab. Ex : Bryophyta, Pterydophyta.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Penerbit Gitamedia Press-Surabaya.
Furqonita, D. 2007. Seri IPA BIOLOGI SMP Kelas IX. Penerbit Quadra dari Penerbit Yudhistira-Jakarta.
Hidayati. 2004. BIOLOGI PRAKTIS Untuk SMP Kelas I, II dan III. Ringkasan dan Contoh Soal. Penerbit
Hikmah Sejati-Bantul, Yogyakarta.
Kadaryanto, at al. 2007. BIOLOGI 3. Penerbit Yudhistira, Jakarta.
Lawrence, E. 1991. Handerson’s Dictionary of : Biological Terms. Tenth Edition. Longman Scientific &
Technical-England
Nurhayati, N. 2008. Pelajaran IPA-BIOLOGI BILINGUAL untukSMP/MTs.Kelas IX. Yrama Widya, Bandung.
Prawirohartono, S. dan Hadisumarto, S. 1999. Sains BIOLOGI 2b. Untuk SMU Kelas 2 Tengah Tahun Kedua
Sesuai Kurikulum 1994. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Prawirohartono, S. dan Kuncorowati. 2003. BIOLOGI Untuk Kelas 3 SLTP Kurikulum 1994. Semester 1 dan
Semester 2. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Saktiyono. 2004. Sains Biologi SMP 2. Esis – Penerbit Erlangga, Jakarta.
Suhono, B. 2002. Kamus Botani. Untuk Siswa SLTP, SMU, Mahasiswa dan Masyarakat Umum. Penerbit
Koperasi Joang Sejati-Bogor.
Tim IPA SMP/MTs. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam 3. PT. Galaxy Puspa Mega, Jakarta.
Tim IPA SMP/MTs. 2001. BIOLOGI 3.Untuk SLTP Kelas 3. PT. Galaxy Puspa Mega, Jakarta.
truktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam Teknologi

Struktur Morfologi Daun. Semua bagian tumbuhan memerlukan tenaga untuk menjalankan berbagai
macam pekerjaannya masing-masing, seperti halnya hewan dan manusia tenaga itu diperoleh dari hasil
proses pernapasan pula. Daun-Daun sebagai bagian tumbuh tumbuhan yang tersusun atas sel-sel yang
hidup dan melakukan pernapasan. Daun itu sendiri memiliki mulut-mulut daun atau yang biasa disebut
sebagai stomata, mmemiliki peran sebagai jalan keluar masuknya udara ke dalam tumbuhan, maka
tidaklah berlebihan jika daun pun dianggap sebagai salah satu alat yang penting untuk pernapasan
tumbuhan.

Daun merupakan organ tumbuhan yang menempel pada batang. Daun berfungsi sebagai tempat
melakukan fotosintesis. Setiap tumbuhan memiliki bentuk, ukuran, dan warna daun yang khas untuk
mencirikan tumbuhan tersebut. Melalui pengamatan, kamu dapat membedakan antara daun dikotil dan
monokotil. Pada tumbuhan dikotil memiliki peruratan memata jala, sedangkan pada tumbuhan
monokotil memiliki peruratan daun yang sejajar atau melengkung.

Setiap tumbuhan memiliki daun dengan struktur yang berbeda-beda dan hal ini dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, Beberapa diantaranya adalah Keadaan lingkungan Tempat tanaman itu tumbuh,
kondisi gentik tanaman tersebut. Banyak sekali faktor pembeda yang membuat keberagaman daun
cukup tinggi, jika dilihat dari morfologinya saja mulai dari segi bentuk daun,ujung daun, pangkal daun,
susuanan tulang, tepi hingga daging daun terdapat perbedaan antara tiap daun pada tiap jenis
tumbuhan.

Definisi Daun

Daun adalah salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau dan
terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun
merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah
organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi
cahaya menjadi energi kimia. Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis
atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk
dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk
ekstremnya bisa meruncing panjang.
Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daun kehilangan
fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat mengalami
peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air. Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil
pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang
cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya
karoten (berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu,
tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi kuning
atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur).

Struktur Morfologi Daun

Daun, berfungsi sebagai tempat fotosintesis; tempat evaporasi (penguapan air); gutasi (penetesan air);
tempat pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida (pada stomata). Daun tersusun atas epidermis atas
– mesofil (terdiri atas jaringan palisade/jaringan tiang dan jaringan bunga karang/jaringan spons) –
jaringan pengangkut – epidermis bawah. Pertulangan daun dikotil menjari atau menyirip, sedangkan
pada daun monokotil melengkung atau sejajar.
Korteks pada tumbuhan dikotil terdapat diantara berkas pembuluh dan epidermis, sedangkan pada
monokotil batas tersebut tidak jelas. Pada tumbuhan dikotil terdapat juga jaringan dasar lain selain
korteks yaitu empulur yang mengisi bagian tengah batang. Penumpukan pati pada umumnya terdapat
pada empulur ini. Pada epidermis atas dan bawah daun dijumpai pori-pori kecil yang disebut dengan
stomata (tunggal : stoma). Pada tumbuhan darat jumlah stomata pada epidermis bawah daun lebih
banyak dari epidermis atas daun, yang merupakan adaptasi tumbuhan untuk meminimalisasi hilangnya
air dari daun. Celah stomata terbentuk apabila sepasang sel penjaga stoma mengkerut. Sel penjaga ini
mengatur ukuran stomata, berperan penting dalam pertukaran gas (CO2 dan O2) yang terdapat di
dalam daun dengan lingkungan luar, selain itu juga berperan dalam pengaturan hilangnya air dari
tumbuShisatne.m jaringan dasar pada daun disebut dengan mesofil.

Pada daun tumbuhan dikotil, mesofilnya terdiferensiasi menjadi jaringan pagar dan bunga karang. Yang
umumnya terdiri dari Proses fotosintesis terjadi dalam mesofil. Jaringan pagar dapat mengandung lebih
dari 80 % kloroplas daun, sedangkan jaringan bunga karang karena sel-selnya tersusun longgar dengan
ruang interselular yang banyak, jaringan ini merupakan tempat pertukaran gas.

Struktur Morfologi daun pada setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Oleh karena itu, struktur morfologi
daun dapat digunakan untuk mengklasifikasikan jenis-jenis tumbuhan. Struktur daun dapat dilihat dari:

 Bentuk tulang daun (menyirip, menjari, melengkung, dan sejajar).


 Bangun daun atau bentuk helaian daun (bulat, lanset, jorong, memanjang, perisai, jantung, dan
bulat telur).
 Tepi daun (bergerigi, beringgit, berombak, bergiri, dan rata).
 Bentuk ujung daun (runcing,meruncing, tumpul, membulat, rompang/ terbelah, dan berduri).
 Bentuk pangkal daun (runcing, meruncing, tumpul, membulat, rata, dan berlekuk).
 Permukaan (licin, kasap, berkerut, berbulu, dan bersisik).

Fungsi Daun
Adapun fungsi daun adalah sebagai berikut :

 Tempat terjadinya fotosintesis. Pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan


parenkim palisade. sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan
spons.
 Sebagai organ pernapasan. Di daun terdapat stomata yang berfungsi sebagai organ.
 Tempat terjadinya transpirasi.
 Tempat terjadinya gutasi.
 Alat perkembangbiakkan vegetatif. Misalnya pada tanaman cocor bebek (tunas daun).

Anatomi Daun

Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak
mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun. Anatomi daun
dapat dibagi menjadi 3 bagian :

 Epidermis. Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah,
untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula.
Pada epidermis terdapat stoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya
pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
 Parenkim/Mesofil. Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan
spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat
sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang
antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak
daripada jaringan bunga karang.
 Jaringan Pembuluh. Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat
di dalam tulang daun dan urat-urat daun

Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam Teknologi - Materi ini adalah
salah satu materi wajib pada IPA Kelas 8. Baiklah Pada dasarnya semua jenis tanaman yang ada di
sekitar kita dibangun atas tiga organ dasar yang sama, yaitu akar, batang dan daun. Pernahkah juga kita
berpikir bahwa masing-masing organ tanaman tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda ? Untuk itu
kita simak materi berikut ini.

-
A. Struktur dan Fungsi Jaringan Akar
Akar
Akar tumbuhan menyerap, mengangkut dan menyimpan air serta makanan terlarut. Akar terdiri dari
beberapa bagian sebagi berikut:

1. Epidermis akar adalah penutup bagian luar akar yang bersentuhan dengan tanah. Air dan
mineral terlarut diserap dari tanah melewati epidermis akar.
2. Rambut akar berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan air dan zat-zat makanan terlarut.
3. Tudung akar adalah kelompok sel-sel yang melindungi akar yang tumbuh dan menekan ke dalam
tanah.
4. Meristem ujung adalah sekelompok sel yang membelah secara mitosis terus menerus.
Pembelahan sel-sel ini berakibat terjadinya pertumbuhan pada ujung akar.
5. Kambium adalah jaringan yang terletak antara xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh
tapis). Jaringan kambium menghasilkan jaringan xilem dan floem baru
6. Xilem dan floem adalah jaringan seperti tabung, pada sebagian besar tumbuhan yang digunakan
untuk pengangkutan air, dan zat-zat makanan. Air dan mineral diserap oleh akar, diangkut
melalui xilem ke batang dan daun. Makanan yang dibuat di daun diangkut melalui floem ke
bagian lain tumbuhan yang memerlukan makanan.

B. Struktur dan Fungsi Jaringan Batang


Batang
Mengapa batang penting untuk tumbuhan? Batang memberi dukungan pada daun. Batang juga
memberi jalan untuk pergerakan air dari akar ke daun dan pergerakan makanan hasil fotosintesis dari
daun ke bagian lain tumbuhan.

Batang mempunyai macam jaringan yang sama dengan akar. Xilem yang ada di akar bersambungan
dengan xilem batang, dan xylem daun. Floem juga bersinambungan ke semua bagian tubuh -tumbuhan.
Xilem dan floem adalah jaringan pengangkut yang salurannya terpisah. Xilem berfungsi mengangkut air
dan mineral dari akar ke daun, sedangkan floem mengedarkan makanan hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tubuh tumbuhan.

Jaringan xilem dan floem pada batang tersebut terletak di bagian dalam dan dilindungi oleh epidermis di
bagian paling luar batang. Batas antara xilem dan floem adalah kambium. Kambium ini adalah jaringan
meristem yang memiliki kemampuan membelah untuk membentuk xilem dan floem.

Terdapat dua macam batang tumbuhan, yaitu batang tumbuhan herba dan batang tumbuhan berkayu.

1. Batang tumbuhan herba lunak dan berwarna hijau. Batang ini dijumpai misalnya pada tanaman
tomat, cabe, terung dan lain-lain. Xilem dan floem batang herba tersusun dalam berkas-berkas.
Batang tumbuhan berkayu tampak padat dan keras.
2. Batang berkayu dijumpai pada tumbuhan yang berperawakan pohon. Pohon memiliki banyak
jaringan xilem. Jaringan silem berkembang menjadi kayu dari pohon. Xilem dan floem pada
batang berkayu tersusun dalam dua cincin melingkar yang terpisah. Jaringan di luar kayu disebut
kulit kayu

Beberapa tumbuhan darat dapat tumbuh tinggi sebab air dan mineral terlarut, serta bahan-bahan
makanan dapat bergerak melewati jarak yang jauh melalui pembuluh xilem dan floem. Ternyata, selain
berfungsi sebagai alat pengangkutan, batang juga berfungsi untuk alat penyimpan dalam bentuk tepung.

C. Struktur dan Fungsi Jaringan Daun


Daun
Umumnya tanaman memiliki daun yang berwarna hijau, meskipun ada juga yang memiliki warna lain
misalnya putih, merah, kuning bahkan ada yang berwarna campuran dengan bentuk daun yang juga
berbeda-beda pula. Umumnya daun berwarna hijau berbentuk pipih dan lebar. Bagian yang tipis
melebar disebut lembaran daun. Pada lembaran daun terdapat tulang-tulang daun. Tulang daun yang
paling besar biasanya berada di tengah dan merupakan kepanjangan dari tangkai daun. Tulang daun ini
bercabang-cabang dengan susunan misalnya menyirip di kiri kanan tulang daun.

Percabangan tulang daun juga akan bercabang-cabang sehingga bentuknya sambung-menyambung


seperti jala. Ternyata lembaran daun berfungsi untuk membuat atau memasak makanan. Tangkai daun
berfungsi menghubungkan lembaran daun dengan batang. Untuk mempelajari daun lebih detil, Pada
umumnya daun mempunyai lebih banyak stoma di epidermis bagian bawah dibandingkan pada
epidermis bagian atas. Kata "stoma" berasal dari bahasa Yunani, yang berarti "mulut". Apakah stoma
tampak seperti mulut? Stoma ini ternyata tidak hanya dimiliki oleh daun saja karena batang yang
berwarna hijau juga memiliki stoma. Tiap stoma dikelilingi oleh dua sel yang disebut sel penutup.

Epidermis berfungsi sebagai pelindung dan umumnya hanya terdiri dari selapis sel yang tipis. Sel-sel
jaringan palisade ini banyak mengandung kloroplas yang berfungsi dalam proses pembuatan makanan.
Ingatlah bahwa klorofil adalah pigmen berwarna hijau yang terdapat dalam kloroplas. Berkas pembuluh
tersusun atas xilem dan floem menyusun urat-urat daun yang bercabang-cabang.

D. Pemanfaatan Struktur Jaringan Tumbuhan dalam


Teknologi
Penerapan Jaringan Akar
Contohnya, struktur akar yang kokoh dan dapat menunjang tumbuhan pada daerah laut. Hal ini bisa
dipakai sebagai dasar pengembangan pembangunan podasi pada tumbuhan, pondasi dalam pembuatan
jembatan dan lain-lain.
Penerapan Jaringan Batang
Batang pohon yang kokoh berdiri memberikan inspirasi pada pembangung rumah. Susunan batu rumah
meniru jaringan batang. Tembok rumah agar kokoh diberi besi, hal ini merupakan pengaplikasian dari
kambium pada pohon.

Penerapan Jaringan Daun


Salah satunya, teknologi pembangkit listrik tenaga surya dibuat dengan meniru prinsip daun yang
memanfaatkan energi matahari untuk menghasilkan energi kimia, sehingga dapat menjadi alternatif
sumber energi yang sangat bermanfaat.

Demikianlah materi tentang Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan yang dapat kami sampaikan
semoga bermanfaat.

Sumber Dari: http://www.dunia-mulyadi.com/2016/01/struktur-dan-fungsi-jaringan-


tumbuhan.html#ixzz4KZeh1e00

Penjelasan Struktur dan fungsi jaringan


tumbuhan
Penjelasan Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan - Tumbuhan memiliki sistem yang
bertujuan untuk menjalankan fungsi hidup tumbuhan. Fungsi hidup tumbuhan
tergantung pada kemampuannya melakukan fosintesis yang ditunjang oleh berbagai
sistem lain. Pada setiap sistem ditunjang oleh beragam jaringan dengan fungsi berbeda
namun saling menunjang.

Tumbuhan hanya tersusun dari tiga jenis jaringan, yaitu jaringan kulit, jaringan dasar
dan jaringan pengangkut. Jaringan kulit atau sering disebut juga sebagai jaringan
epidermis, tersusun dari sel-sel epidermis. Sesuai namanya jaringan kulit terdapat pada
bagian luar tumbuhan bagian akar, batang dan daun.

Jaringan kulit berfungsi sebagai pelindung jaringan lain pada tumbuhan. Jaringan
dasar merupakan jaringan yang tersebar di seluruh bagian tubuh tumbuhan, baik pada
bagian akar, batang, daun, biji ataupun buah. Parenkim, kolenkim dan sklerenkim
merupakan jaringan yang termasuk dalam kelompok jaringan dasar.

Parenkim adalah sel yang hidup pada tumbuhan dewasa. Fungsi utamanya adalah
sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Jaringan kolenkim berfungsi sebagai
penyokong tumbuhan. Sel kolenkim ditandai dengan dinding sel yang tebal. Jaringan
sklerenkim juga berfungsi sebagai penyokong tumbuhan.

Dinding sel jaringan sklerenkim lebih keras dibanding kolenkim, karena dinding sel
keduanya tebal. Sklerenkim banyak terdapat pada bagian batang dan tulang daun.
Sifatnya yang keras menyebabkan sklerenkim berfungsi sebagai pelindung biji atau
buah dari luar seperti pada biji kenari atau tempurung kelapa.

Jaringan pengangkut pada akar terdiri atas pembuluh tapis(floem) dan pembuluh
kayu(xilem). Sel pada jaringan pembuluh tapis memiliki dinding sel yang melintang dan
memiliki pori sehingga hampir seperti ayakan. Pori pada pembuluh ini merupakan
sarana untuk sitoplasma agar dapat mengalir dari satu sel ke sel yang lain.

Sel tanaman berasal dari pertumbuhan dan perkembangan meristem, yang kemudian
berkembang menjadi beragam jenis sel. Sel-sel tersebut kemudian membentuk jaringan
sesuai kesamaan bentuk dan fungsinya. Meristem terletak pada bagian tubuh tumbuhan
yang merupakan pusat pertumbuhan seperti pada lembaga, ujung akar, ujung batang,
kuncup dan kambium. Lembaga atau embrio, juga memiliki meristem yang membentuk
jaringan-jaringan lain.

Tumbuhan terdiri dari organ pokok akar, batang dan daun. Bunga dan buah bukan
merupakan organ pokok, karena selain tidak semua tumbuhan memiliki bunga atau
buah, bunga dan buah pun merupakan cabang yang berubah bentuk dan tumbuh
terbatas.

A. Struktur dan fungsi Akar

Jaringan penyusun bagian ujung akar adalah jaringan epidermis, korteks, endodermis
dan silinder pusat. Pada jaringan kulit luar atau epidermis terbentuk tonjolan yang
merupakan perpanjangan dari epidermis dengan perubahan fungsi sebagai tempat
penyerapan air dan garam mineral dari dalam tanah.

Adanya meristem pada ujung akar merupakan pusat pertumbuhan akar, sehingga akar
dapat tumbuh memanjang sesuai dengan semakin besarnya pohon, sehingga akar
menguatkan pohon dengan semakin dalam menancap kedalam tanah, pemanjangan
akar juga sering dilakukan pohon sebagai langkah adaptasi terhadap keadaan
lingkungan untuk mencari sumber air.

Korteks pada akar tersusun dari sel-sel parenkim yang tersusun melingkar sehingga
membentuk jaringan tebal. Korteks terletak dibawah epidermis dan jaringan silinder
pusat. Sel korteks berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan, sehingga
akar juga memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan makanan, terutama pada
tumbuhan monokotil seperti ubi kayu, wortel dan lain-lain.

Tumbuhan berdasarkan jenis akarnya dapat dibedakan menjadi tumbuhan berakar


tunggang dan tumbuhan berakar serabut. Tumbuhan dengan akar tunggang, biasanya
dimiliki oleh tumbuhan seperti mangga dan kelompok tumbuhan dikotil lainnya. Akar
serabut dimiliki oleh wortel dan tumbuhan monokotil lainnya.

Jaringan xilem dan floem pada akar tumbuhan dikotil berbentuk seperti bintang. Xilem
terletak dibagian tengahnya, sedangkan floem dibagian lengan, sedangkan pada
tumbuhan monokotil xilem dan floem tersusun berselang seling. Fungsi akar sebagai
penyerap air dan unsur unsur hara dalam tanah merupakan hasil kerjasama antara
jaringan xilem, jaringan floem, dan jaringan epidermis.

B. Struktur dan fungsi Batang

Batang terbentuk dari jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan korteks, jaringan
xilem dan jaringan floem. Fungsi batang adalah mengangkut air dan unsur hara dari
akar ke daun. Batang juga berfungsi mengangkut makanan hasil fotosintesis dari daun
dan mengedarkannya ke seluruh tubuh tumbuhan. Pada beberapa tumbuhan, batang
juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.

Pernapasan pada tumbuhan terjadi juga pada batang. Di batang, oksigen masuk ke
batang melalui lentisel, kemudian beredar secara difusi melalui ruang antar sel dan
berdifusi ke sel-sel lainnya.

Sisa pernapasan, yaitu karbondioksida dikeluarkan melalui lentisel. Keluar masuknya


udara pernapasan ini terjadi secara difusi. Kambium hanya dimiliki oleh tumbuhan
dikotil (berkeping dua) dan tumbuhan kelompok gymnospermae (berbiji terbuka).
Kambium menyebabkan tumbuhan dapat memperbesar batangnya.

C. Struktur dan fungsi Daun

Daun terbentuk oleh jaringan epidermis, jaringan tiang, jaringan bunga karang,
jaringan xilem dan jaringan floem. Jaringan epidermis pada daun bagian bawah dapat
mengalami perubahan bentuk menjadi stomata. Selain menjadi stomata, jaringan
epidermis pada daun juga dapat membentuk lapisan lilin dan lapisan kutikula pada
bagian atas permukaan daun .
Pernapasan pada tumbuhan terjadi di seluruh bagian tumbuhan, seperti daun, batang,
dan akar. Di daun, oksigen masuk melalui stomata. Oksigen tersebut kemudian menuju
ke sel palisade dan jaringan bunga karang. Sel palisade dan jaringan bunga karang
menggunakan oksigen yang dihasilkan.

Daun memiliki jaringan epidermis yang berubah bentuk menjadi stomata, dimana
stomata menjadi tempat terjadinya pertukaran gas. Pada daun terdapat dua macam
jaringan parenkim, yaitu jaringan tiang (palisade) dan jaringan bunga karang atau
spons. Palisade banyak terdapat tepat dibawah jaringan epidermis, sedangkan spons di
bawah selapis atau dua lapis palisade. Sel-sel pada jaringan parenkim daun banyak
mengandung kloroplas.

Kloroplas sangat berperan dalam peristiwa fotosintesis yang dilakukan tumbuhan


Jaringan kolenkim berfungsi sebagai penyokong tumbuhan. Sel kolenkim ditandai
dengan dinding sel yang tebal. Jaringan ini ditemukan pada tumbuhan dewasa. banyak
terdapat pada tangkai daun.

Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


Posted by nisrina Rabu, 09 Oktober 2013 0 comments

Materi : Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Kelas : VIII SMP


Standar Kompetisi : Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan

Tujuan:

1. Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan di akar, batang, daun, dan bunga.
2. Membedakan macam-macam jaringan pada tumbuhan
3. Membedakan tumbuhan dikotil dan monokotil.

Indikator:

1. Menyebutkan organ yang terdapat pada tumbuhan


2. menjelaskan jaringan yang terdapat pada tumbuhan
3. Menjelaskan fungsi dan struktur akar
4. Menjelaskan fungsi dan struktur batang
5. Menjelaskan fungsi dan struktur daun
6. Menjelaskan fungsi dan struktur bunga
7. menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh pada sistem pengangkutan air dan mineral
8. membedakan tumbuhan monokotil dan dikotil.
9. Mengetahui modifikasi yang terdapat pada jaringan tumbuhan
Coba perhatikan foto pohon di atas. Pernahkah kalian membayangkan bagaimana sebuah pohon yang
tadinya kecil menjadi besar. Lalu bagaimana pohon itu mendapatkan nutrisi sehingga ia bisa tumbuh?
Kali ini kita akan membahas mengenai struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.

Pohon tumbuh dari kecil menjadi besar karena adanya proses pertumbuhan yang berkaitan dengan
jaringan meristem dan adanya aktivitas kambium. Pohon mendapatkan nutrisi dengan cara menyerap
air dan zat-zat lain dari akar melalui pembuluh xylem. Untuk lebih memahami mengenai apa itu jaringan
meristem, kambium, pembuluh xylem dan lainnya akan dibahas pada materi struktur dan fungsi jaringan
tumbuhan berikut ini.

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

Pada tumbuhan tingkat tinggi, sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk
jaringan. Kemudian, jaringan-jaringan ini bergabung membentuk organ seperti akar, batang, dan daun.
Organ-organ ini akan bekerja sama membentuk sistem organ. Selanjutnya, sistem organ bekerja sama
membentuk individu.
A. Jaringan Tumbuhan

Jaringan adalah kumpulan sel mempunyai bentuk, asal, fungsi, dan struktur sama. Secara garis besar,
jaringan penyusun tumbuh-tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem
dan jaringan dewasa.

1. Jaringan Meristem

Jaringan meristem adalah jaringan yang selalu membelah. Jaringan meristem terdapat pada ujung
batang dan akar sehingga sering disebut meristem apikal.

2. Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa adalah jaringan yang telah mengalami diferensiasi. Berdasarkan bentuk dan fungsinya,
jaringan dewasa dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu jaringan epidermis, parenkim,
kolenkim, sklerenkim, pengangkut, dan gabus

a. Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis adalah jaringan paling luar yang menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan.
Jaringan ini berfungsi untuk melindungi jaringan di dalamnya dan sebagai tempat pertukaran zat.

Derivat epidermis

Yang dimaksud dengan derivat adalah perubahan struktur epidermis dimana fungsinya juga ikut
berubah. Beberapa macam derivat jaringan tumbuhan antara lain:Macam-macam derivat epidermis
yaitu:

1. Stomata

Merupakan derivat epidermis yang berfungsi sebagai jalan masuknya O2 dan CO2 dari udara , Sebagai
jalan penguapan (transpirasi), Sebagai jalan pernafasan (respirasi)
2. Trikoma

Trikoma adalah alat tambahan pada epidermis yang berupa tonjolan/rambut

3. Sel Kipas / Bulliform Cell

Sel Kipas merupakan sel yang berfungsi dalam proses pembukaan gulungan daun dalam tunas dan
untuk mengurangi penguapan yang berlebihan.
4. Sel silika dan sel gabus

Fungsi sel silika dan sel gabus yang berfungsi untuk memperkuat batang dan kulit batang menjadi keras.

5. Litokis

Litokis merupakan derivat epidermis yang terdapat di dalam mesofil daun.

b. Jaringan Parenkim

Jaringan parenkim sering disebut jaringan dasar karena terbentuk dari meristem dasar. Jaringan ini
terletak di sebelah dalam jaringan epidermis. Fungsinya yaitu untuk menyimpan air dan cadangan
makanan. sel-sel parenkim ada yang memiliki klorofil yang disebut klorenkim. .

c. Jaringan Kolenkirm

Kolenkim merupakan jaringan penyokong atau penguat pada organ tubuh tumbuhan muda dan
tanaman herba. Kolenkim merupakan sel hidup dan sifatnya mirip parenkim. Ada sel kolenkim yang
mengandung kloroplas dan berperan dalam proses fotosintesis.

d. Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim merupakan jaringan penguat yang terdiri atas sel mati. Dinding sel sklerenkim sangat kuat,
tebal, dan mengandung lignin. Berdasarkan bentuknya, sklerenkim dibagi menjadi dua macam, yaitu
serabut dan sklereid (sel batu).

Serabut atau serat berasal dari jaringan meristem, umumnya terdiri atas sel-sel yang panjang dan
bergerombol membentuk anyaman atau pita. Contohnya, pelepah daun pisang. Sedangkan, sklereid
merupakan jaringan sklerenkim yang bentuk selnya membulat dengan dinding sel yang mengalami
penebalan. Contohnya, tempurung kelapa atau kulit biji keras.

e. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut atau jaringan pembuluh, merupakan jaringan tumbuhan yang berfungsi untuk
pengangkutan zat. Jaringan ini dibagi menjadi dua macam,yaitu floem dan xilem. Floem berfungsi untuk
mengangkut zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh. Sedangkan, xilem berfungsi
untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun dan bagian tubuh lainnya.

f. Jaringan Gabus

Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel gabus yang berbentuk memanjang.
Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan lain yang terdapat di bawahnya agar tidak terlalu banyak
kehilangan air. Oleh karena itu, sel gabus biasanya ditemukan di permukaan luar batang.

B. Organ pada Tumbuhan

Organ pokok tumbuhan ada tiga, yaitu akar, batang, dan daun. Pada tumbuhan berbiji terdapat bunga
sebagai alat perkembangbiakannya.

1. Akar

Akar memiliki fungsi untuk menyerap air dan nutrisi, memperkokoh tumbuhan, sebagai penyimpan
cadangan makanan, dan ada juga yang berfungsi untuk respirasi pada tumbuhan tertentu.

Pada tumbuhan dikotil dan monokotil, ujung akarnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra agar akar
tidak rusak saat menembus lapisan tanah. Pada tumbuhan dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga
dihasilkan akar tunggang. Sedangkan, pada tumbuhan monokotil akar lembaga mati sehingga tidak bisa
tumbuh.Berikut ini merupakan animasi irisan membujur akar.
Animasi Struktur Akar

Sedangkan penampang melintang akar dapat dilihat di gambar berikut ini .

2. Batang

Batang berfungsi sebagai penyokong tumbuhan tersebut, sarana transportasi atau pengangkut,
penyimpan cadangan makanan, membantu proses respirasi yaitu melalui lentisel.

a. Batang Dikotil

Berikut ini merupakan penampang melintang batang dikotil.


Pada epidermis tumbuhan dikotil ada yang membentuk lentisel yang berfungsi sebagai tempat keluar
masuknya udara pada tumbuhan. Batang tumbuhan dikotil memiliki lingkaran tahun hal ini disebabkan
oleh aktivitas kambium yang menyebabkan pertumbuhan membesar. Tipe ikatan pembuluh pada
batang dikotil yaitu kolateral terbuka karena antara xilem dan floem terdapat kambium.

b. Batang Monokotil

Berikut merupakan penampang melintang batang monokotil dan batang dikotil

Tipe ikatan pembuluh pada batang monokotil yaitu kolateral tertutup karena letak xilem dan floem
berdampingan tidak dibatasi oleh kambium menyebabkan pertumbuhan monokotil hanya memanjang.
Modifikasi pada batang
Batang dapat memiliki fungsi tambahan, yang berakibat pada berubahnya bentuk (morfologi) dari
bentuk dasar menjadi bentuk yang lain. Berikut adalah beberapa bentuk modifikasi batang.

1. Rhizoma,brfungsi sebagai alat perkermbangbiakan vegetative,Contohnya pada tanaman jahe.


2. Tuber(umbi batang),berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan,contohnya pada
tanaman kentang.
3. Bulbus(umbi lapis),berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dan alat
perkembangbiakan vegetative,contohnya pada bawang merah.
4. Runner,tumbuh sebagai tunas aksilaris batang(tunas ketiak batang).
5. Stolon,tunas yang tumbuh atau timbul dari bagian dasar batang
6. Offset,tunas yang tumbuh dari ketiak daun (tunas aksilaris daun)

3. Daun
Daun merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk fotosintesis. Hal ini disebabkan karena daun
memiliki zat hijau daun (klorofil) yang bisa menyerap sinar matahari. Secara anatomi, jaringan yang
menyusun daun adalah epidermis, mesofil, dan jaringan pembuluh.

a. Epidermis

Epidermis merupakan lapisan terluar yang menutup permukaan dan bawah daun. Jaringan ini berfungsi
melindungi jaringan daun di bawahnya. Biasanya dilapisi kutikula untuk mencegah terjadinya penguapan
air yang terlalu besar.

Epidermis dapat mengalami modifikasi menjadi stomata atau mulut daun yang berfungsi untuk
pertukaran udara. Pada tumbuhan darat, stomata ini terletak di epidermis permukaan bawah daun,
tetapi untuk tumbuhan air, seperti teratai (Nelumbium nelumbo), stomatanya terletak di permukaan
atas daun.
b. Mesofil

Mesofil disebut juga jaringan dasar, terletak di antara epidermis atas dan bawah. Mesofil terdiri atas
jaringan palisade dan jaringan bunga karang (jaringan spons). Kedua jaringan ini banyak mengandung
kloroplas yang berperan sebagai tempat fotosintesis.

Jaringan palisade bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas, dan tersusun rapat. Jaringan
ini terletak di bawah epidermis. Sedangkan, jaringan bunga karang bentuknya beragam, tidak teratur,
mengandung sedikit kloroplas, dan tersusun renggang. Jadi, proses fotosinteis terjadi di jaringan
palisade dan hasilnya ditampung sementara di jaringan spons. Setelah itu, disebarkan ke seluruh tubuh
tumbuhan oleh jaringan pembuluh.

c. Jaringan Pembuluh

Jaringan pembuluh atau pengangkut daun terdapat pada tulang daun. Pada tulang daun terdapat urat-
urat halus yang berperan sebagai pembuluh nadi dan sebagai kerangka daun sehingga daun menjadi
kuat.

Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua, yaitu floem dan xilem. Susunan kedua jaringan ini sama seperti
susunan pada batangnya karena merupakan terusan dari jaringan pengangkut di batang.

Animasi Struktur Daun dan Cara Kerja Stomata

4. Bunga

Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan Angiospermae. Bunga merupakan alat
perkembangbiakan karena di dalam bunga terdapat alat-alat reproduksi, seperti benang sari, putik, dan
kandung lembaga.

Pada dasarnya, anatomi bunga tumbuhan monokotil dan dikotil adalah sama, yaitu kelopak bunga
(kaliks), mahkota bunga (corolla), benang sari (stamen), putik, dan lembaga (ovarium).
Kelopak bunga adalah bagian bunga terluar, terletak pada dasar bunga. Kelopak ini berwarna hijau dan
merupakan modifikasi dari daun. Bagian atau lembaran kelopak bunga disebut juga daun kelopak
(sepal). Mahkota dan kelopak bunga sering disebut perhiasan bunga. Ukuran mahkota biasanya besar
dan berwarna-warni. Tumbuhan dikotil umumnya empat atau lima helai. Sedangkan, pada tumbuhan
monokotil tiga atau enam helai.

Animasi Struktur Bunga

Animasi Game Organ Tumbuhan Secara Keseluruhan

Perbedaan Tumbuhan Monokotil dan Dikotil

Berdasarkan uraian di atas tumbuhan monokotil dan dikotil yaitu sebagai berikut
1. Bentuk akar
- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang

2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun


- Monokotil : Melengkung atau sejajar
- Dikotil : Menyirip atau menjari

3. Kaliptrogen / tudung akar


- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar

4. Jumlah keping biji atau kotiledon


- Monokotil : satu buah keping biji saja
- Dikotil : Ada dua buah keping biji

5. Kandungan akar dan batang


- Monokotil : Tidak terdapat kambium
- Dikotil : Ada kambium

6. Jumlah kelopak bunga


- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima

7. Pelindung akar dan batang lembaga


- Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
- Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil

8. Pertumbuhan akar dan batang


- Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
- Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengangkutan air pada tumbuhan


1. Daya Hisap Daun (Tarikan Transpirasi)

Pada organ daun terdapat proses penguapan air melalui mulut daun (stomata ) yang dikenal sebagai
proses transpirasi. Proses ini menyebabkan sel daun kehilanagan air dan timbul tarikan terhadap air
yang ada pada sel-sel di bawahnya

2. Kapilaritas Batang

Pengangkutan air melalui pembuluh kayu (xilem), terjadi karena pembuluh kayu (xilem) tersusun seperti
rangkaian pipa-pipa kapiler. Dengan kata lain, pengangkutan air melalui xilem mengikuti prinsip
kapilaritas. Daya kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi antara molekul air dengan air dan adhesi
antara molekul air dengan dinding pembuluh xilem. Baik kohesi maupun adhesi ini menimbulkan tarikan
terhadap molekul air dari akal sampai ke daun secara bersambungan.

3. Tekanan Akar

Tekanan pada akar terjadi jika transpirasinya rendah, artinya kelembapan pada tanah cukup
tinggi. Tekanan akar juga menyebabkan tumbuhan mengalami gutasi, yaitu keluarnya air yang berlebih
pada malam hari melalui katup pelepasan (hidatoda) pada daun.

Biasanya air yang keluar dapat kita lihat pada pagi hari berupa tetesan atau butiran air pada ujung-ujung
helai daun rumput atau pinggir daun kecil herba (proses gutasi).

Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


serta Pemanfaatannya dalam Teknologi

08 Rabu Apr 2015

Posted by erlynadwi18 in IPA

≈ Tinggalkan komentar

Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam Teknologi


Organ merupakan kumpulan dari sejumlah jaringan dan bersamasama melaksanakan fungsi
tertentu. Jaringan adalah sekelompok sel dengan fungsi dan struktur yang sama.

1. Struktur dan Fungsi Jaringan Akar

Akar pada tumbuhan berfungsi sebagai jangkar, melindungi tumbuhan dari tiupan angin atau
arus air. Oleh karena itu, akar mampu mendukung bagian tumbuhan lainnya.

Struktur akar berbeda dengan batang. Batang memiliki ruas dan buku, sedangkan

akar tidak memiliki ruas dan buku. Buku merupakan tempat melekatnya daun dan tunas, ruas
adalah bagian batang diantara dua buku.

Akar memiliki fungsi untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tempat tumbuhnya atau tanah,
menyerap air dan garam-garam mineral terlarut dalam tanah, serta membantu menegakkan
batang. Pada beberapa tumbuhan akar juga berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan,
misalnya karbohidrat atau zat tepung.

Keterangan :

1. epidermis; 2. korteks; 3. endodermis; 4. periskel; 5. xilem; 6. Parenkim 7. xilem primer;


2. xilem sekunder; 9. kambium; 10. floem sekunder 11. floem primer

Jaringan terluar akar adalah epidermis. Sel-sel epidermis tersusun rapat satu dengan yang lain,
tanpa ruang antarsel. Dinding selnya tipis sehingga mudah ditembus air. Epidermis dapat
termodifikasi menjadi bulu-bulu akar yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.
Bagian kedua berupa daerah korteks yang berisi jaringan-jaringan parenkim. Jaringan parenkim
terdiri atas lapisan-lapisan sel berdinding tipis ( susunan sel tidak rapat untuk pertukaran gas).
Korteks juga berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan makanan. Lapisan terdalam dari
korteks disebut endodermis. Lapisan endodermis tersusun atas selapis sel yang menjadi pembatas
antara korteks dan silinder pusat. Pada endodermis ditemukan bentukan seperti pita yang disebut
pita kaspari yang berfungsi sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke
silinder pusat.
Di sebelah dalam endodermis terdapat daerah silinder pusat atau stele. Silinder pusat tersusun
atas jaringan pembuluh pengangkut dan jaringan-jaringan pendukung lainya seperti perisikel dan
parenkim empulur. Sel-sel perisikel berfungsi untuk membentuk cabang akar. Berkas-berkas
pembuluh pengangkut terdiri atas xilem dan floem. Xilem atau pembuluh kayu berfungsi untuk
mengangkut air dari akar melalui batang ke daun. Floem atau pembuluh tapis berfungsi untuk
mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Susunan silinder pusat
terdiri dari perisikel dan berkas pengangkut (didalam teerdapat berkas xilem dan floem). Berkas
floem terpisah berseling dengan xilem. Tipe berkas pengangkut yang demikian disebut radial.
Xilem membentuk bangunan seperti bintang. Pada akar monokotil xilem membentuk bangunan
bintang yang berlengan banyak yaitu lebih dari 12 lengan. Pada dikotil xilem membentuk
bangunan seperti bintang namun jumlahnya 2 sampai 6 lengan. Pada akar dikotil antara xilem
dan floem terdapat kambium. Kambium, merupakan jaringan yang selalu membelah.
Pembelahan ke arah luar akan membentuk floem sekunder, pembelahan ke arah dalam
membentuk xilem sekunder. Jaringan terdalam pada akar adalah parenkim empulur. Pada akar
tumbuhan dikotil parenkim empulur sedikit berkembang bahkan tidak ada. Pada akar monokotil
parenkim empulur berkembang dengan baik. Keberadaan parenkim empulur pada akar dikotil
dan monokotil dapat kamu amati pada irisan malintang akar. Pada irisan melintang akar dikotil
kamu akan menemukan parenkim empulurnya sedikit bahkan tidak ada. Pada akar monokotil
kamu akan menemukan jaringan

empulur yang banyak. Monokotil berakar serabut, sedangkan dikotil berakar tunggang.

1. Struktur dan Fungsi Jaringan Batang

Tempat melekatnya daun dan tunas pada batang adalah buku (nodus) dan batang di antara dua
buku disebut ruas (internodus).

Jaringan-jaringanpenysun batang dari luar ke dalam tersusun sebagai berikut: epidermis, korteks,
dan silinder pusat. Jaringan terluar dari batang, yaitu epidermis. Pada batang dikotil dewasa,
epidermis akan rusak dan digantikan oleh periderm (jaringan

gabus). Periderm memiliki kambium gabus atau felogen. Felogen membelah ke arah luar
membentuk felem dan ke arah dalam membentuk feloderm. Di bawah epidermis terdapat daerah
korteks. Daerah korteks tersusun oleh jaringan parenkim. Pada batang dikotil lapisan kortek yang
paling dalam adalah jaringan endodermis. Biasanya sel-selnya mengandung amilum. Pada batang
endodermis dan perikambium tidak tampak jelas. Pada monokotil tidak

ditemukan endodermis. Bagian terdalam dari batang, yaitu silinder pusat atau stele. Silinder
pusat terdiri atas tiga bagian, yaitu perikambium, jaringan pengangkut, dan empulur. Pada dikotil
berkas pengangkut tersusun dalam lingkaran. Berkas pengangkutnya bertipe kolateral terbuka
atau bikolateral. Kolateral terbuka, yaitu antara xilem dan floem terdapat kambium. Tipe berkas
pengangkut berkolateral memiliki susunan xilem yang diapit oleh floem luar dan floem dalam,
anatar xilem dan floem luar terdapat kambium. Berkas pengangkut pada batang monokotil
tersusun tersebar dan bertipe kolateral tertutup, yaitu antara xilem dan folem tidak ada berkas.
Berkas floem atau pembuluh tapis adalah berkas pengangkut yang mengangkut hasil fotosintesis
dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Berkas xilem atau pembuluh kayu tersusun dari berbagai
jenis sel, yaitu sel serat dan sel-sel pembentuk pembuluh angkut xilem.Sel-sel itu mengalami
penebalan dinding, sehingga selain berfungsi untuk mengangkut air dan zat hara dari akar ke
daun, xilem juga akan berfungsi sebagai jaringan penguat. Seperti halnya pada akar, bagian
terdalam batang juga tersusun atas empulur batang. Pada tumbuhan dikotil, di antara floem dan
xilem dibatasi oleh kambium. Jaringan kambium mempunyai sifat selalu membelah dan
menyebabkan batang bertambah besar.

Fungsi batang, selain untuk menopang tubuh tumbuhan, juga mengarahkan posisi daun agar
memperoleh cahaya matahari yang cukup. Batang merupakan organ utama yang berfungsi dalam
transportasi air dan zat makanan. Beberapa batang memiliki fungsi tambahan, misalnya pada
kunyit dan kentang. Rimpang kunyit dan umbi kentang sebenarnya adalah batang yang memiliki
fungsi tambahan sebagai tempat penyimpan cadangan makanan. Sebagai bukti bahwa rimpang
kunyit dan umbi kentang adalah batang.

1. Struktur dan Fungsi Jaringan Daun

Daun merupakan organ tumbuhan yang menempel pada batang. Daun berfungsi sebagai tempat
melakukan fotosintesis. Setiap tumbuhan memiliki bentuk, ukuran, dan warna daun yang khas
untuk mencirikan tumbuhan tersebut. Pada tumbuhan dikotil memiliki peruratan memata jala,
sedangkan pada tumbuhan monokotil memiliki peruratan daun yang sejajar atau melengkung.
Pada permukaan atas dan bawah daun terdapat lapisan tipis sel yang disebut dengan epidermis
yang berfungsi untuk melindungi daun. Pada beberapa tumbuhan, daun dilapisi oleh lapisan
kutikula serupa lilin.

Epidermis tersusun oleh selapis sel yang dinding selnya mengalami penebalan dari kitin
(kutikula) atau kadang lignin. Kutikula ini berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air
yang terlalu besar pada daun. Epidermis terletak di bagian atas dan bawah daun. Epidermis pada
beberapa tumbuhan mengalami modifikasi menjadi berbagai bentuk lain, misalnya menjadi
stomata, trikoma, dan sel kipas, sehingga memiliki fungsi tambahan.

Stomata berfungsi untuk keluar masuknya udara. Stomata banyak ditemukan pada permukaan
daun. Stomata terdiri atas lubang yang diapit oleh dua sel penutup. Pada lapisan di bawah
jaringan epidermis ditemukan adanya jaringan mesofil, merupakan jaringan parenkim (jaringan
dasar). Mesofil terletak di antara epidermis atas dan epidermis bawah. Mesofil pada daun dikotil
berdiferensiasi menjadi dua parenkim.
1. Parenkim palisade atau jaringan tiang yang terdiri atas sel-sel berbentuk silinder, tersusun
rapat, dan mengandung banyak kloroplas.

2. Parenkim spons atau jaringan bunga karang yang tersusun dari sel-sel yang tidak teratur,
tersusun renggang, dan mengandung lebih sedikit kloroplas.

Mesofil pada monokotil tidak berdefensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang,
tetapi tersusun atas sel parenkim yang struktur dan ukurannya seragam. Di bawah jaringan
mesofil ditemukan adanya berkas pengangkut pada daun dan membentuk bangunan yang
kompleks yang disebut tulang daun. Berkas pengangkut terdiri atas xilem dan floem. Xilem
berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari tanah, sedangkan floem berfungsi untuk
mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Bahan untuk fotosintesis
adalah molekul air (H2O) dan karbon dioksida (CO2). Pada proses fotosintesis

akan membentuk glukosa (molekul gula) dan menghasilkan oksigen.

Proses fotosintesis terjadi dalam dau tahap, yaitu tahap pertama yang disebut dengan reaksi
terang dan tahap kedua yang disebut dengan reaksi gelap. Pada beberapa reaksi kimia dalam
tahap reaksi terang membutuhkan adanya cahaya yang diserap oleh pigmen klorofil. Cahaya
yang diserap ini akan memecah air menjadi 2 molekul O2 (oksigen) dan H2 (hidrogen). Oksigen
akan dikeluarkan oleh tumbuhan melalui stomata. Hidrogen (H2) akan dipakai oleh tumbuhan
untuk reaksi gelap pada proses fotosintesis.

Fotosintesis berperan dalam menyediakan makanan untuk semua organisme. Organisme


fotosintetik menggunakan karbon dioksida dan melepaskan oksigen yang dibutuhkan oleh semua
organisme termasuk manusia untuk tetap hidup. Sebanyak 90% oksigen yang ada di atmosfer
merupakan hasil fotosintesis. Jadi, peristiwa fotosintesis penting untuk keberlangsungan
makhluk hidup di bumi.

1. Pemanfaatan Struktur Jaringan Tumbuhan dalam Teknologi

Pada helikopter yang meniru prinsip kerja pada capung, pembangkit listrik tenaga surya meniru
prinsip daun, atau pesawat yang meniru prinsip kerja dari burung.

Anda mungkin juga menyukai