Anda di halaman 1dari 23

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perkembangan

1. Pengertian perkembangan

Perkembangan (development) adalah bertambahnya

kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih

kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil

dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi

dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan system organ yang

berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat

memenuhi fungsinya.termasuk juga perkembangan emosi, intelektual,

dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya

(Soetjiningsih, 1995).

Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang

progresif dan kontinu (berkesinambungan) dalam diri individu dari

mulai lahir sampai mati (the progressive and continuous change in the

organism from birth to death). Pengertian lain dari perkembangan

adalah “perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme

menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation)

yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan

baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah)”

(Yusuf, 2001).

Hubungan Kedudukan Anak..., DADAN KHADARSYAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
10

Perkembangan pribadi manusia menurut psikologi berlangsung

sejak terjadinya konsepsi sampai mati, yaitu sejak terjadinya sel

bapak-ibu (konsepsi) sampai mati individu senantiasa mengalami

perubahan-perubahan atau perkembangan (Fadliyanur, 2008).

Perkembangan seseorang adalah hasil dari faktor bawaan dan

lingkungan (nature vs nurture). Setiap individu adalah makhluk yang

unik dan setiap tahap perkembangan memiliki karakteristik yang khas.

Faktor bawaan mencakup ciri-ciri fisik, kecerdasan, bakat,

temperamen (yang akan menentukan bagaimana seseorang bertindak,

bereaksi, bersikap dari situasi satu ke situasi lain yang sifatnya relatif

menetap) (Tedjasaputra, 2009).

Perkembangan psikis yang terjadi menurut psikologi dibagi

menjadi empat stadium, yaitu:

1. Fase oral, berlangsung dari sejak bayi lahir sampai usia 1-2 tahun.

Mulut merupakan pusat kenikmatan bayi pada fase ini, karena itu

bayi senang menyusu dan mengisap.

2. Fase anal, terjadi setelah fase oral dan berlangsung mulai 2-4

tahun. Pada fase ini, daerah dubur dan sekitarnya menjadi pusat

kenikmatan. Perasaan senang dan nikmat dirasakan ketika anak

menahan berak atau kencingnya.

3. Fase falix, berlangsung pada usia 4-6 tahun. Selama fase ini anak

merasakan alat kelaminnya sebagai bagian yang menyenangkan,

karena itu anak senang meraba alat kelaminnya.

Hubungan Kedudukan Anak..., DADAN KHADARSYAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
11

4. Fase terakhir adalah fase laten yang biasanya terjadi pada usia

sekolah. Pada bagian awal fase ini, anak tidak lagi memusatkan

perhatian pada kelaminnya. Bahkan anak seakan lupa bahwa

kelamin merupakan bagian yang menyenangkan. Tetapi pada

bagian akhir fase latin, yaitu pada masa menjelang remaja,

perhatian terhadap kelamin mulai muncul kembali (Smith,L.h &

Barker,E 2009).

Menurut teori Piaget yang dirancang oleh Jean Piaget membagi

perkembangan intelegensi anak menjadi 3 tahapan, yakni : 1)

tahap sensorik motorik (0-2 th); 2) tahap pra operasional (2-7 th);

3) tahap operasional (7- keatas) (Anonim, 2009).

Menurut teori Piaget dalam Wong membagi menjadi 3 bagian

yaitu : fase pra oprasional (2-7 tahun), fase pra konseptual (2-4

tahun), fase gagasan intuitif (4-7 tahun).

2. Faktor-faktor perkembangan

a. Faktor genetik

Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir

hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Melalui intruksi genetik

yang terkandung didalam sel telur yang telah dibuahi, dapat di

tentukan kulitas dan kuantitas pertumbuhannya (Soetjiningsih,

1995).

Hubungan Kedudukan Anak..., DADAN KHADARSYAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
12

b. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan sangat berperan untuk melakukan perubahan,

dalam artian memaksimalkan potensi yang dimiliki anak, dan hal-

hal yang kurang berkembang. Juga untuk meminimalkan hal-hal

yang negatip pada diri anak (temperamen, gangguan

perkembangan/hendaya yang diidap oleh anak).

Peran lingkungan adalah mengoptimalkan dimensi perkembangan

mencakup faktor biologis (fisik, motorik), kognitif (bahasa,

berpikir, daya nalar, daya ingat, dll), psikososial (kemandirian,

bagaimana anak bersikap, berperilaku, kesadaran akan diri, harga

diri, percaya diri, dll). Sebagai contoh, anak akan belajar

bagaimana mencintai orang lain kalau mereka dicintai oleh

(terutama) orang tuanya (Wijaya, 2009).

Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai

atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan

memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang

kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan ini merupakan

lingkungan “bio-fisiko-psiko-sosial” yang mempengaruhi setiap

hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.

1. Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu

masih didalam kandungan (faktor pranatal).

2. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak

setelah lahir (faktor postnatal).

Hubungan Kedudukan Anak..., DADAN KHADARSYAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
13

Lingkungan postnatal yang mempengaruhi tumbuh kembang

anak secara umum dapat digolongkan menjadi 4, yaitu

lingkungan biologis, faktor fisik, faktor psiko social, dan faktor

keluarga dan adat istiadat. (Soetjiningsih, 1995).

3. Prinsip-prinsip Perkembangan

a. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti.

Manusia secara terus-menerus berkembang atau berubah

yang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang

hidupnya.

b. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi.

Setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi,

inteligensi maupun sosial, satu sama lainnya saling mempengaruhi.

c. Perkembangan mengikuti pola atau arah tertentu.

Perkembangan terjadi secara teratur mengikuti pola atau

arah tertentu. Setiap tahap perkembangan merupakan hasil

perkembangan dari tahap sebelumnya yang merupakan prasyarat

bagi perkembangan selanjutnya.

d. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan.

Perkembangan fisik dan mental mencapai kematangannya

terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda (ada yang cepat dan

ada yang lambat).

e. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas.

Prinsip ini dapat dijelaskan dengan contoh sebagai berikut :

Hubungan Kedudukan Anak..., DADAN KHADARSYAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
14

1). Sampai usia 2 tahun, anak memusatkan untuk mengenal

lingkungannya, menguasai gerak-gerik fisik dan belajar

berbicara.

2). Pada usia 3-6 tahun, perkembangan dipusatkan untuk menjadi

manusia sosial (belajar bergaul dengan orang lain).

f. Setiap individu yang normal akan mengalami fase perkembangan.

Prinsip ini berarti bahwa dalam jalan hidupnya yang normal

dan berusia panjang individu akan mengalami fase-fase

perkembangan: bayi, kanak-kanak, anak, remaja, dewasa dan masa

tua.

4. Aspek Perkembangan

Soetjiningsih (1995), usia 2-6 tahun merupakan periode

penting dalam perkembangan anak. Karena pada masa ini

perkembangan dasar akan mempengaruhi dan menentukan

perkembangan anak selanjutnya. Pada masa ini perkembangan

kemampuan berbahasa, kreatifitas, kesadaran sosial, emosional dan

intelegensi berjalan dengan sangat cepat dan merupakan landasan

perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar

kepribadian juga dibentuk pada masa ini. Sehingga setiap kelainan/

penyimpangan sekecil apapun apabila tidak terdeteksi apalagi tidak

ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas sumberdaya

manusia kelak kemudian hari.

Hubungan Kedudukan Anak..., DADAN KHADARSYAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
15

Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana

diperlukan stimulasi yang berguna agar potensi berkembang,

sehingga perlu mendapat perhatian. Perkembangan psiko-sosial

sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dengan

orang tuanya/orang dewasa lainnya. Perkembangan anak akan

optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan

anak pada berbagai tahap perkembangannya, bahkan sejak bayi

masih di dalam kandungan. Sedangkan lingkungan yang tidak

mendukung akan menghambat perkembangan anak.

Melalui DDST (Denver Developmental Screening Test)

terdapat 4 parameter yang dipakai dalam menilai perkembangan,

yaitu:

1. Personal social (kepribadian/tingkah laku sosial)

Kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan

lingkungannya.

2. Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk

mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan

bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil

tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.

3. Language (bahasa)

Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara,

mengikuti perintah dan berbicara spontan.

Hubungan Kedudukan Anak..., DADAN KHADARSYAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
16

4. Gross Motor (perkembangan motorik kasar)

Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

Berikut ini adalah perkembangan anak usia dini 3-4 tahun,

yaitu :

1. Personal Sosial

Usia Kemampuan

anak usia 1) mengambil makanan dengan kemampuan 25 – 50 %

3 – 3,5 tahun 2) berpakaian tanpa bantuan dengan kemampuan 25 - 50 %

3) gosok gigi tanpa bantuan dengan kemampuan 50 – 75 %

4) bermain ular tangga atau kartu dengan kemampuan

50 – 75 %

5) cuci dan mengeringkan tangan dengan kemampuan

6) 75 – 90 %

7) menyebutkan nama teman dengan kemampuan

75 – 90 %

8) memakai t-shirt dengan kemampuan 75 – 90 %

anak usia 1) bermain ular tangga dengan kemampuan 50 – 75 %

3,6 – 4 tahun 2) gosok gigi tanpa bantuan dengan kemampuan 50 – 75 %

3) mengambil makan dengan kemampuan 50 – 75 %

4) berpakaian tanpa bantuan dengan kemampuan 75 – 90 %

Hubungan Kedudukan Anak..., DADAN KHADARSYAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
17

2. Motorik Halus

Usia Kemampuan

anak usia 1). Menara dari 8 kubus 50-75 %

3 – 3,5 2). Meniru garis vertical 50-75%

tahun 3). Mencontoh 50-75%

4). Menggoyangkan ibu jari 75-90%

anak usia 1). Menggambar orang 3 bagian 25-50%

3,6 – 4 2). Mencontoh 50-75%

tahun 3). Memilih garis yang lebih panjang 50-

75% 4). Mencontoh 75-90%

3. Bahasa

Usia Kemampuan

anak usia 1). Mengartikan 5 kata 25-50%

3 – 3,5 2). Menyebut 4 warna 25-50%

tahun 3). Mengetahui 3 kata sifat 50-75%

4). Mengerti 4 kata depan 50-75%

5). Mengerti 2 kata sifat 50-75%

6). Mengetahui 2 kegiatan 75-90%

7). Mengetahui 1 warna 75-90%

8). Kegunaan 2 benda 75-90%

9). Menghitung 1 kubus 75-90%

Hubungan Kedudukan Anak..., DADAN KHADARSYAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
18

10). Kegunaan 3 benda 75-90%

11). Mengetahui 4 kegiatan 75-90%

12). Bicara semua dimengerti 75-90%

anak usia 1). Kata berlawanan 2 25-50%

3,6 – 4 2). Mengartikan 5 kata 50-75%

tahun 3). Mengerti 2 kata sifat 75-90’’%

4). Mengetahui 1 warna 75-90%

5). Kegunaan 2 benda 75-90%

6). Menghitung 1 kubus 75-90%

7). Kegunaan 3 benda 75-90%

8). Mengetahui 4 kegiatan 75-90%

9). Bicara semua dimengerti 75-90%

10). Mengerti 4 kata depan 75-90%

11). Menyebut 4 warna 75-90%

12). Mengetahui 3 kata sifat 75-90%

4. Motorik Kasar

Usia Kemampuan

anak usia 1). Berdiri 1 kaki 3 detik 50-75%

3 – 3,5 2) melompat dengan 1 kaki50-75%

tahun 3). Berdiri 1 kaki 1 detik 75-90%

4). Loncat jauh 7590%

Hubungan Kedudukan Anak..., DADAN KHADARSYAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
19

anak usia 1). Berdiri 1 kaki 4 detik 25-50%

3,6 – 4 2). Berdiri 1 kaki 5 detik 25-50%

tahun

B. Karakteristik Fase Perkembangan anak Prasekolah umur 3 – 4 tahun

Anak usia Prasekolah merupakan fase perkembangan individu

sekitar 3-4 tahun, ketika anak mulai memiliki kesadaran tentang dirinya

sebagai pria atau wanita, dapat mengatur diri dalam buang air (toilet

training) dan mengenal beberapa hal yang dianggap berbahaya

(mencelakakan dirinya).

1. Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan

perkembangan berikutnya. Proporsi tubuh dapat berubah secara

dramatis, seperti pada usia tiga tahun, rata-rata tingginya sekitar 80-90

cm dan beratnya sekitar 10-13 kg, sedangkan pada usia empat sampai

lima tahun, tingginya sudah mencapai sekitar 100-110 cm.

2. Perkembangan intelektual

Menurut Piaget, perkembangan kognitif pada usia ini berada

pada periode profesional, yaitu tahap di mana anak belum mampu

menguasai operasi mental secara logis. Yang dimaksud dengan operasi

di sini adalah kegiatan-kegiatan yang diselesaikan secara mental bukan

fisik.

Hubungan Kedudukan Anak..., DADAN KHADARSYAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
20

Keterbatasan yang menandai atau yang menjadi karakteristik

periode profesional ini adalah sebagai berikut :

a. Egosentrisme, yaitu maksudnya bukan “Selfishness” (egois) atau

arogan (sombong), namun merujuk kepada :

1) Diferensiasi diri, lingkungan orang lain yang tidak sempurna

2) Kecenderungan untuk mempersepsi, memahami dan

menafsirkan.

b. Kaku dalam berpikir (Rigidit of thought).

Salah satu karakteristik berpikir profesional adalah kaku

(Frozen).

c. Semilogical reasoning.

Anak-anak mencoba untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa

alam yang misterius, yang dialaminya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Perkembangan Emosional

Beberapa jenis emosi yang berkembang pada masa anak, di

antaranya: takut, cemas, marah, cemburu, kegembiraan, kasih sayang,

hobi dan ingin tahu (Curiosity).

4. Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak usia prasekolah dapat di

klasifikasikan dalam dua tahap, yaitu :

a. Masa ketiga (2,0 – 2,6 tahun) yang bercirikan :

1) Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang

sempurna.

Hubungan Kedudukan Anak..., DADAN KHADARSYAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
21

2) Anak sudah mampu memahami tentang perbandingan

3) Anak sudah menanyakan nama dan tempat

4) Anak sudah banyak menggunakan kata-kata yang berawalan

dan berakhiran.

b. Masa keempat (2,6 – 6,0 tahun) yang bercirikan :

1) Anak sudah dapat menggunakan kalimat majemuk beserta

anak kalimatnya

2) Tingkat berpikir anak sudah lebih maju

5. Perkembangan Sosial

Tanda-tanda perkembangan sosial pada tahap ini adalah :

a) Anak mulai mengetahui aturan-aturan, baik di lingkungan keluarga

maupun dalam lingkungan bermain.

b) Sedikit demi sedikit anak sudah mulai tunduk pada peraturan.

c) Anak mulai menyadari hak atau kepentingan orang lain.

d) Anak mulai dapat bermain bersama anak-anak lain atau teman

sebayanya.

6. Perkembangan Bermain

Secara psikologis, bermain mempunyai nilai-nilai yang sangat

berharga bagi anak, di antaranya :

a. Anak memperoleh perasaan senang, puas, bangga

b. Anak dapat mengembangkan sikap percaya diri, tanggung jawab dan

kooperatif (mau bekerja sama).

c. Anak dapat mengembangkan daya fantasi atau kreativitas.

Hubungan Kedudukan Anak..., DADAN KHADARSYAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
22

d. Anak dapat mengenal aturan atau norma yang berlaku.

7. Perkembangan Kepribadian

Pada masa ini, berkembang kesadaran dan kemampuan untuk

memenuhi tuntunan dan tanggung jawab.

8. Perkembangan Moral

Melalui pengalaman berinteraksi dengan orang lain, anak belajar

memahami tentang kegiatan atau perilaku mana yang baik, boleh,

diterima, disetujui atau buruk, tidak boleh, ditolak, tidak disetujui.

9. Perkembangan kesadaran beragama

Kesadaran beragama pada usia ini, ditandai dengan ciri-ciri

sebagai berikut:

a) Sikap keagamaannya bersifat reseptif (menerima).

b) Pandangan ketuhanannya bersifat anthropormorph

(dipersonifikasi).

c) Penghayatan secara rohaniah masih Super Ficial (belum

mendalam).

d) Hal ketuhanan dipahamkan secara Ideosyncritic (menurut khayalan

pribadinya).

Hubungan Kedudukan Anak..., DADAN KHADARSYAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
23

C. Hubungan Anak dengan Orang Tua selama dirumah

Konsep model interaksi anak dan keluarga menurut Bernard dalam

Aan Mariner (1994), membagi :

a. Karakteristik keluarga

Keluarga sebagai pelindung dimana kepekaan orangtua

terhadap anak dalam memberikan arahan sehingga tercipta

perasaan aman dan naman bagi anak, kepekaan orangtua terhadap

pemberian arahan akan dapat mengurangi gangguan atau setres

terhadap anak yang sedang tumbuh dan berkembang sesuai

dengan tingkat usia anak.

b. Karakteristik anak

Anak dalam keluarga akan mencontoh dan meniru orangtua

yang diperankan sehari-hari orangtua merupakan role model bagi

anak apa yang dilihat dan didengar dari orangtua akan terekam

oleh anak sepanjang siklus kehidupan selanjutnya, otangtua

merupakan contoh pertama dan utama bagi anak-anaknya dalam

beradaptasi atau sosialisasi dengan lingkungan luar sesuai dengan

tahap perkembangan usia anak.

1. Kelompok usia 3 tahun, biasanya anak :

a. Dapat menyesuaikan diri dan selalu mencoba untuk

menyenangkan orang tua

Hubungan Kedudukan Anak..., DADAN KHADARSYAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
24

b. Merasa cemburu adiknya yang baru lahir atau teman usia mereka,,

sehingga pada saat atau waktu memiliki adik baru, perlu waktu

untuk membicarakan tentang kehadiran adik barunya

c. Mulai diperkenalkan perbedaan peran dan fungsi fungsi dirumah

seperti : ayah adalah seorang laki-laki yang berfungsi sebagai

kepala keluarga, dan ibu adalah seorang perempuan yang

berfungsi sebagai seseorang ibu yang melindungi

keluarga/anaknya

d. Mudah beradaptasi dengan lingkungan baru dan dapat ditinggal

dalam waktu yang singkat

2. Kelompok usia 4 tahun, anak mulai memunculkan sikap :

a. Pemberontak bila ada larangan dari orang tua

b. Sudah mampu mengemukakan pendapat atau perasaannya pada

orang lain dalam keluarga (ayah, ibu, kakak)

c. Sudah muncul tanggung jawab bila dia ingin melakukan sesuatu

d. Memiliki rasa cemburu pada kakak atau adiknya bila

diperlakukan tidak adil, perlu pandekatan khusus untuk

membicarakannya.

e. Mulai melarikan diri dari rumah bila ada sesuatu yang tidak

nyaman

f. Mampu membedakan jenis kelamin orang tua dan teman

sebayanya yang berlawana jenis

3. Kelompok Usia 5 tahun, diusia ini anak mulai :

Hubungan Kedudukan Anak..., DADAN KHADARSYAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
25

a. Mandiri berada diluar lingkungan rumah (sekolah)

b. Membutuhkan perhatian khusus saat anak berada disekolah,

karena anak lebih merasa nyaman dan aman dilingkungan rumah

c. Mulai muncul pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan

prinsip dan aturan yang diberlakukan orang tua dirumah dengan

dilingkungan luar

d. Mulai banyak melakukan kegiatan diluar rumah seperti : olah

raga, membantu berbelanja dengan orang tua yang berjenis

kelamin yang sama(antara orang tua dan anak, seperti anak wanita

akan memilih ibunya dan sebaliknya anak laki-laki dengan

ayahnya).

D. Proses Sosialisasi Anak Selama Dirumah

1. Kelompok usia 3 tahun, anak sudah mampu :

a. Anak sudah mampu bersosialisasi dengan lingkungan

b. Sudah mampu memakai pakaian dan sepatu secara lengkap degan

bantuan dan arahan bimbingan orang tua dalam memakainya

c. Sudah penuh perhatian dalam memenuhi kebutuhan dirinya(mandi,

makan)

d. Mampu menyiapkan makanan sederhana (sereal dingin dan susu)

e. Dapat diminta bantuannya untuk mengeringkan dan menata meja

dengan bimbingan dan yang tidak membahayakan bila terjadi

kecelakaan

Hubungan Kedudukan Anak..., DADAN KHADARSYAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
26

f. Mulai muncul rasa takut terutama pada kegelapan dan keramaian

(di pasar)

g. Mengetahui jenis kelamin sendiri dan dengan yang lainnya

h. Bermain dengan teman sebaya dengan peraturan dan berkelompok

atau bercabang dan selalu taat pada aturan permainan yang dibuat

i. Mampu bercerita dengan jelas

2. Kelompok usia 4 tahun

a. Sudah sangat mandiri

b. Cenderung tidak sabar dan egois

c. Agesif baik secara fisik maupun lainnya

d. Muncul kebanggaan diri dalam kebutuhan dan perhatian dalam

keluarga

e. Memiliki pendirian yang tidak labil atau goyah

f. Mampu melakukan rutinitas rumah sebagai aksi yang dramatis

dapat menjamu tamu

g. Mampu bercerita tanpa kekurangan

h. Masih memiliki sedikit rasa takut

i. Dalam bermain dengan teman sebaya lebih banyak bergabung

dengan kelompok

j. Muncul imajinasi yang fantastis dan suka menciumi yang

diidolakan

k. Muncul eksplorasi seksual

Hubungan Kedudukan Anak..., DADAN KHADARSYAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
27

l. Mampu melakukan role model dan role play (bermain dalam peran,

seperti menjadi dokter, perawat, dll)

3. Kelompok usia 5 tahun

a. Dibandingkan dengan usia 4 tahun, sudah mulai berkurang sifat

menentang

b. Mulai mandiri dan dapat dipercaya

c. Mampu memulai pembicaraan dengan lawan bicaranya

d. Pada dunia luar masih merasakan ketakutan yang tidak terlalu

besar terhadap aktifitas dunia luar

e. Mampu diberikan arahan dan aturan yang jelas dalam kehidupan

sehari-hari

f. Memiliki tata kerma yang lebih baik

g. Kepedulian pada diri sendiri adalah sepenuhnya, tapi masih

memerlukan pengawasan keluarganya untuk kesehatan gigi

h. Belum dapat bekerja sama dengan baik dengan teman

sekelompoknya atau sepermainan

i. Bermain dengan kelompok mengikuti aturan-aturan

E. Posisi anak dalam keluarga

Menurut, Alfred Adler seorang psikologi mengungkapkan bahwa

urutan kelahiran dalam keluarga mempunyai peranan penting dalam

perkembangan anak selanjutnya. Posisi urutan kelahiran dapat

Hubungan Kedudukan Anak..., DADAN KHADARSYAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
28

mempengaruhi seorang anak dalam pencarian identitas dan perhatian

orang lain (Erlina, 2008).

Urutan kelahiran anak dalam keluarga berdampak juga pada

kepribadian, perilaku dan cara belajar.

Di dalam keluarga mempengaruhi intelegensi, penyesuaian diri,

kemandirian, kreativitas dan perkembangan kepribadian seorang anak

serta mempengaruhi perkembangan kepribadian, pola tingkah laku

seseorang, sehingga dalam hal ini diperkirakan juga bahwa urutan

kelahiran seseorang dalam keluarga ikut mempengaruhi kecerdasan

emosional

F. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep

Berdasarkan latar belakang, tujuan penelitian, dan tinjauan teori,

dapat dikembangkan suatu kerangka teori dan kerangka konsep dalam

penelitian ini yang menjelaskan apakah ada perbedaan kemampuan antara

perkembangan anak usia 3-4 tahun di lihat dari posisi anak dalam keluarga

di TK dan PAUD.

Hubungan Kedudukan Anak..., DADAN KHADARSYAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
29

Kerangka Teori
Faktor tumbuh kembang anak

Faktor genetik Faktor lingkungan

Pranatal postnatal

Faktor fisik Lingkungan biologis Faktor psikososial Faktor keluarga dan adat istiadat

Pertumbuhan dan perkembangan anak

Pertumbuhan anak Perkembangan Anak

Berat badan
Tinggi badan Prilaku sosial
Kepala Gerakan
Gigi motorik halus
Bahasa
Gerakan
motorik kasar

Gambar 1. Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak

Hubungan Kedudukan Anak..., DADAN KHADARSYAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
30

Kerangka konsep

Karakteristis Orangtua Karakteristis Anak

Fungsi Keluarga dan Adat


Istiadat Independen

1. Pekerjaan/pendapatan
keluarga, Pendidikan
Ayah/Ibu

3. jumlah saudara Kedudukan Anak Dalam


Keluarga

4. Jenis Kelamin Dalam


Keluarga, Stabilitas
Rumah Tangga,
Kepribadian Ayah/Ibu,
Adat-Istiadat, Norma

Pertumbuhan dan perkembangan anak

Dependen

Pertumbuhan anak Perkembangan Anak


Berat badan
Tinggi badan 1. Personal social
Gerakan halus motorik
Kepala
Bahasa
Gigi Gerakan kasar
motorik

Keterangan :

: Diteliti : Tidak

Gambar 2. Peran adaptasi keluarga, Nursing


Theoritis, konsep model Bernnard

Hubungan Kedudukan Anak..., DADAN KHADARSYAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011
31

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka konsep dan pengertian tersebut diatas,

penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut :

Ada perbedaan antara perkembangan anak usia 3-4 tahun di llihat

dari kedudukan posisi anak di 5 PAUD Kecamatan Sumbang Purwokerto

tahun 2011.

Hubungan Kedudukan Anak..., DADAN KHADARSYAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011

Anda mungkin juga menyukai