Anda di halaman 1dari 7

PERKEMBANGAN ANAK

DOSEN PENGAMPU: WAHYU KURNIAWAN

DISUSUN OLEH :

WILDA AFIYA (1821046)

JURUSAN DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM

PRODI BIMBINGAN KONSELING ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK

BANGKA BELITUNG

2019
A. Pengertian PerkembangAn Masa Anak-Anak

Perkembangan merupakan suatu perubahan dan perubahan ini tidak bersifat


kuantitatif, melainkan kualitattif. Perkembangan tidak ditekankan pada segi
material, melainkan segi fungsional

Menurut Yusuf Syamsu, perkembangan adalah perubahan-perubahan yang


dialami oleh individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau
kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif dan
berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis

Menurut Oemar Hamalik, perkembangan merujuk kepada perubahan yang


progresif dalam organisme bukan saja perubahan dalam segi fisik (Jasmaniah)
melainkan juga dalam segi fungsi, misalnya kekuatan dan koordinasi1

Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam


struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
di ramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya
proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ
yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi
fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya2

Tumbuh kembang anak berarti seluruh aspek yang menyangkut perkembangan


fungsi tubuh dan struktur tubuh anak menuju kematangan secara sistematis dan
berkesinambungan sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya

B. Aspek Aspek Perkembangan

Perkembangan sebenarnya tidak terjadi dalam kotak yang terpisah-pisah


namun untuk menyederhanakan dan mempermudah pembahasan, perkembangan
sering dibagi ke dalam beberapa aspek. Sebagai contoh, Dodge, Colker, dan
Heroman (2002) membagi area perkembangan ke dalam empat aspek, yaitu aspek

1
Drs. Ahmad Susanto, “Perkembangan Anak Usia Dini : Pengantar dalam berbagai
aspeknya”,(Jakarta: Kencana, 2011), h. 19
2
Soetjiningsih, “Tumbuh kembang anak”, (Jakarta EGC, 1995), h. 1
sosial emosional, aspek fisik, aspek kognitif, dan aspek bahasa. Dalam pendidikan
TK di Indonesia, ada enam aspek yang menjadi fokus program pengembangan,
yaitu aspek pengembangan fisik, bahasa, kognitif, sosial emosional, seni, serta
moral dan nilai -nilai agama (Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, 2002). Secara
umum, para ahli perkembangan sering membagi aspek-aspek tersebut ke dalam tiga
area besar, dengan istilah yang berbeda -beda. Di dalam Santrock (2009) disebutkan
bahwa aspek tersebut meliputi aspek biologis, kognitif, dan sosioemosional. Berk
membaginya menjadi aspek fisik, kog nitif, serta emosional dan sosial. Hal itu juga
kurang lebih serupa dengan Papalia dkk. yang membagi aspek -aspek
perkembangan ke dalam aspek fisik, kognitif, dan psikososial. Pembagian aspek ke
dalam jumlah yang lebih sedikit bukan berarti meniadakan beberapa aspek yang
sebelumnya telah disebutkan. Aspek fisik berkaitan dengan pertumbuhan tubuh dan
otak, kapasitas sensoris, keterampilan motor, dan kesehatan. Aspek kognitif
mempelajari atensi, memori, pemecahan masalah, proses berpikir, penalaran --
termasuk di dalamnya penalaran moral --, kreativitas, dan bahasa. Aspek
psikososial meliputi perkembangan emosi, kepribadian, dan hubungan sosial.
Pembahasan aspek-aspek perkembangan akan dibagi ke dalam lima kelompok
besar, yaitu aspek fisik motorik, kognitif, sosialemosional, bahasa, serta moral
dan agama. Sekalipun dibahas secara terpisah -pisah, aspek-aspek tersebut
sebenarnya saling berhubungan dan sal ing mempengaruhi satu sama lain.. Sebagai
contoh, anak yang terampil bermain piano (aspek fisik motorik), mungkin akan
merasa bangga dan populer di antara teman -temannya (aspek sosial emosional).
Kreativitasnya pun mungkin terasah melalui melodi -melodi sederhana yang
diciptakannya sendiri (aspek kognitif).3

C. Ciri-ciri dan Prinsip-prinsip Tumbuh Kembang Anak.


Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling
berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:

3
Rini, Hildayani dkk,. “Psikologi perkembangan anak”.Modul Paud, 2014..
1. Perkembangan menimbulkan perubahan.
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan
disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia
pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.
2. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan
perkembangan selanjutnya
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia
melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan
bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri
jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi
berdiri anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa
kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.
3. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang
berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi
organ dan perkembangan pada masing-masing anak.
4. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian,
terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak
sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta
bertambah kepandaiannya.
5. Perkembangan mempunyai pola yang tetap
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap,
yaitu:
a) Perkembangan terjadi lebih dahulu didaerah kepala, kemudian
menuju ke arah kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).
b) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak
kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang
mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimodistal).
6. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan
berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak
terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat
gambar kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.
D. Tahap Perkembangan Yang dialami Masa Anak-Anak
Hurlock menyatakan ada 5 (lima) tahap perkembangan yang dialami pada masa
anak-anak. Pertama, periode prenatal yaitu periode konsepsi sampai lahir. Kedua,
periode bayi mulai dari kelahiran sampai akhir minggu kedua. Ketiga, akhir minggu
kedua masa kelahiran akhir tahun kedua. Keempat, awal masa kanak-kanak dua
sampai enam tahun. Kelima, akhir masa anak-anak, enam sepuluh atau dua belas
tahun. Montessori menyatakan periode perkembangan anak berdasarkan kepekaan
anak terhadap benda-benda yang ada di sekitarnya. Periode pertama dalam
kehidupan manusia terjadi pada usia 0-6 tahun. Pada usia 0-3 tahun anak-anak
menunjukkan perkembangan mental yang sulit didekati dan dipengaruhi orang
dewasa. Pada usia ini anak-anak mengalami kepekaan yang kuat terhadap
keteraturan, misalnya jika dia biasa melihat sesuatu diletakkan di atas meja, maka
dia akan menangis atau memindahkan barang tersebut ke tempat semula. Pada
periode ini juga anak-anak mengalami kepekaan detail, dimana jika dia melihat
sesuatu dia akan memperhatikan benda tersebut sedetail mungkin, misalnya
memegangnya, menciumnya, atau menjilatnya. Pada periode ini anakanak juga
mengalami kepekaan tangan dan kaki, sehingga pada masa ini anak sangat suka
menggunakan tangannya untuk memegang, melempar, dan sebagainya serta
menggunakan kakinya untuk berjalan. Pada usia 3-6 tahun, anak-anak sudah mulai
bisa didekati dan dipengaruhi pada situasi-situasi tertentu. Periode ini ditandai
dengan anak-anak menjadi lebih individual dan memiliki kecerdasan yang cukup
untuk memasuki sekolah. Anak-anak pada usia ini telah menguasai banyak
kosakata sehingga mereka sudah lancar berbicara. Menurut anak-anak mengalami
perkembangan dalam tiga tahap. Tahap pertama masa bayi dari usia 0-6 tahun.27
Pada masa ini bayi mengenal dunia langsung melalui inderanya. Bayi sangat ingin
mengetahui halhal yang terjadi di sekitarnya meskipun dia belum memahami
alasannya. Mereka menyentuh segala sesuatu yang mereka lihat dan menyerap
katakata yang mereka dengar. Tahap kedua, masa kanak-kanak dari usia 2 (dua)
sampai 12 tahun. Pada tahap ini anak telah memiliki kemerdekaan sendiri; mereka
sudah memiliki banyak keterampilan fisik, kemampuan berbicara, memiliki
kemampuan berpikir, dan membuat abstraksi. Tahap ketiga, masa kanak-kanak
akhir dari usia 12 sampai 15 tahun. Tahap ini merupakan transisi antara masa anak-
anak dan dewasa. Mereka telah memiliki kekuatan fisik, kemampuan kognitif yang
substansial sehingga mampu mengerjakan tugas-tugas yang bersifat teoritis dan
verbal.4

4
Dr. Masganti Sit, M.Ag, “PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI Jilid I”,
(Medan: Perdana Publishing, 2015), h. 10
DAFTAR PUSTAKA

Susanto, Ahmad. 2011. “Perkembangan Anak Usia Dini : Pengantar dalam


berbagai aspeknya”. Jakarta: Kencana
Soetjiningsih. 1995. “Tumbuh kembang anak”. Jakarta EGC
Hildayani Rini, dkk,. 2014. “Psikologi perkembangan anak”.Modul Paud
Masganti Sit. 2015. “PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI Jilid I”,
Medan: Perdana Publishing

Anda mungkin juga menyukai