Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Psikologi Perkembangan


Pengertian Psikologi Perkembangan, Psikologi berasal dari bahasa
Yunani “psychologyi” yang merupakan gabungan dari “psyce” yang
artinya adalah sebuah jiwa dan “Logos” yang artinya ilmu pengetahuan.
Jadi secara etimologi adalah ilmu yang membahas segala sesuatu
tentang jiwa, baik gejalanya, Proses terjadinya maupun latar belakang
kejadian tersebut. Psikologi menempatkan manusia sebagai objek
kajiannya, Manusia sendiri adalah makhluk individu sekaligus makhluk
sosial. Menyadari posisi Manusia yang demikian maka secara lebih jelas
yang menjadi objek kajian adalah manusia serta aktivitas – aktivitas
mentalnya dalam berinteraksi dengan lingkungan Mencangkup dalam
wilayah yang luas dan beragam. Sesuai dengan keberagaman wilayah
interaksi manusia dengan lingkungan itu, maka muncullah cabang –
cabang psikologi.
Secara umum psikologi dapat dibedakan menjadi dua cabang, yaitu
psikologi teoritis dan psikologi terapan, psikologi teoritis dapat juga di
bedakan menjadi dua yaitu psikologi umum dan psikologi khusus,
psikologi umum adalah psikologi yang mempelajari aktivitas – aktivitas
mental manusia yang bersifat umum dalam mencari dalil – dalil dan teori
– teori psikologi, sedangkan psikologi khusus adalah psikologi teoritis
yang menyelidiki segi – segi khusus aktivitas mental manusia, psikologi
khusus ini terdiri dari :
1. Psikologi Perkembangan : Mengkaji Perkembangan tingkah laku
dan aktivitas mental manusia sepanjang rentang hidupnya mulai
dari hasil konsepsi sampai meninggal.
2. Psikologi Sosial : Mengkaji Aktivitas mental manusia dalam
kaitannya dengan situasi Sosial.
3. Psikologi Kepribadian : Mengkaji struktur kepribadian manusia
menjadi satu kesatuan yang utuh.
4. Psikologi Abnormal : Mengkaji Aktivitas mental individu yang
tergolong abnormal
5. Psikologi diferensial : Mengurangi Tentang perbedaan –
perbedaan antar individu
Proses Perkembangan berkaitan dengan peningkatan atau
penyempurnaan fungsi-fungsi kemampuan atau keterampilan tubuh.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia perkembangan berarti perihal
berkembang, dan memiliki arti menjadi Bertambah sempurna (tentang
pribadi, pikiran, pengetahuan dan sebagainya).Makna dari perkembangan
mengacu pada penyempurnaan fungsi sosial dan psikologis dalam diri
seseorang dan berlangsung sepanjang hidup.
Psikologi perkembangan, yaitu cabang dari ilmu psikologi yang
mempelajari secara sistematis perkembangan perilaku manusia secara
Ontogenetik, yaitu mempelajari proses-proses yang mendasari
perubahan-perubahan yang terjadi didalam diri, baik perubahan dalam
bentuk jasmani, perilaku maupun fungsi mental manusia sepanjang
rentang hidupnya (life-span), yang biasanya dimulai dari sejak konsepsi
hingga usia lanjut. Hakikat perkembangan adalah perubahan yang
bersifat kualitatif.
B. Ruang lingkup Psikologi Perkembangan
Kerangka kerja ilmu sebagai sebuah pengetahuan ilmiah didasarkan
pada tiga syarat utama yakni : Objek, Metode, dan Sistematika.
Kualifikasi dari tiga syarat inilah yang menjadi satu disiplin ilmu diterima di
jajaran ilmu – ilmu lainya sebagai sebuah disiplin yang berdiri sendiri atau
tidak.
Setiap ilmu pengetahuan ditentukan oleh objeknya. Ada dua macam
Objek ilmu pengetahuan, yaitu objek Materia dan objek forma, Objek
materia iyalah seluruh lapangan atau bahan yang dijadikan objek
penyelidikan suatu ilmu. Objek Forma adalah objek material yang disoroti
oleh satu ilmu sehingga membedakan ilmu satu dengan ilmu lainya jika
berobjek material sama.
Dalam psikologi perkembangan pembagian objek pembahasan ini
sebagai berikut.
1. Objek Materia: Objek materia psikologi perkembangan adalah
penghayatan dan tingkah laku manusia
2. Objek Forma : Objek Forma dari psikologi perkembangan ini
adalah aspek studi tentang human behavior dan human
relationship, dalam bidang atau dari sudut tinjauan kependidikan.
Konkretnya adalah proses membimbing, mengajar dan melatih
anak dalam dunia pendidikan.
C. Manfaat Mempelajari Psikologi Perkembangan
Dengan mempelajari psikologi perkembangan kita bisa mendapatkan
beberapa manfaat, diantaranya:
1. Bisa memunculkan sifat senang bergaul dengan orang lain
terutama anak-anak, remaja, dengan penuh perhatian kepada
mereka. Baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
2. Bisa mengarahkan seseorang untuk berbuat dan berperilaku
sesuai dengan tingkat perkembangan orang lain.
3. Khususnya bagi pendidik bisa memahami dan memberikan
bimbingan kepada anak sesuai dengan taraf perkembangan anak
didiknya, sehingga proses pendidikan akan berjalan dengan
sukses dalam mencapai tujuannya.
4. Mendapat pengetahuan tentang perkembangan yang bisa
memberikan harapan dan realistis yang tepat terhadap perilaku
seseorang.
5. Mendapat pengetahuan tentang perkembangan yang bisa
membantu dalam memberikan respon yang tepat terhadap
perilaku seseorang.
6. Mendapat pengetahuan tentang perkembangan dan bisa
membantu untuk mengenali kapan perkembangan seseorang
terjadi.
7. Membantu mendalami diri sendiri.
D. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Pada Masa Kanak
Kanak

Pada umumnya anak memiliki pola perkembangan normal


yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang
mempengaruhi perkembangan anak. Faktor-faktor tersebut
adalah faktor genetikdan faktor lingkungan diantaranya bio-fisiko-
psikososial, yang bisa menghambat dan mengoptimalkan
perkembangan anak. Faktor lingkungan secara garis besar di
bagi menjadi faktor lingkungan prenatal, faktor lingkungan perinatal
dan faktor lingkungan pascanatal.

Pengaruh lingkingan terhadap tumbuh kembang anak sangat


kompleks, tidak hanya keluarga, melainkan juga masyarakat disekitar
anak, lingkungan biologis, lingkungan fisik, ekonomi-politik,
serta sosial budaya. Perkembangan anak juga mengacu pada
terpenuhinya kebutuhan anak akan ASUH, ASIH, dan ASAH

E. Ganguan Psikologis Perkembangan Pada Masa Kanak-Kanak Awal


a. Ganguan Perkembangan jasmani ( fisik dan motorik)
Perkembangan fisik motorik mengikuti pola perkembangan yang
sama, yaitu hukum cephalocaudal dan hukum proximodistal.
Oleh karena itu, perkembangan fisik dan motorik anak dapat
diramalkan, apakah normal ataukah mengalami hambatan.
Meskipun mengikuti pola yang sama, akan tetapi ada perbedaan
laju perkembangan antara anak yang satu dengan anak yang
lainnya. Oleh karena itu, tidak ada dua buah individu yang sama
persis, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan
motoriknya. Perkembangan motorik tergantung pada
kematangan otot dan saraf. Oleh karenaitu, anak akan sulit
mennjukkan suatu keterampilan motorik tertentu bila yang
bersangkutan belum mengalami kematangan. Perkembangan
motorik anak sudah dapat terkoordinasi dengan baik,sesuai
dengan perkembangan fisiknya yang beranjak matang. Gerakan-
gerakannya sudah selaras dengan kebutuhan dan minatnya,
serta cendrung menunjukkan gerakan-gerakan motorik yang
cukup, gesit dan lincah, bahkan sering kelebihan gerak atau over
activity. Oleh karena itu, usia dini merupakan masa kritis bagi
perkembangan motorik, dan masa yang paling tepat untuk
mengajarkan berbagai keterampilan motorik, seperti menulis,
menggambar, melukis, berenang, dan bermain bola. Terdapat
karakteristik yang angat menonjol dan berbeda ketika anak
mencapai tahapan prasekolah dan kelompok bermain dengan
usia bayi. Perbedaan tersebut terletak pada penampilan, proporsi
tubuh, berat, panjang badan serta keterampilan lainnya. Pada
anak usia ini tampak otot-otot tubuh yang berkembang sehingga
memungkinkan mereka melakukan berbagai jenis keterampilan.
Semakin bertambah usia, perbandingan antara bagian tubuh
akan berubah pula. Selain itu, letak gravitasi makin berada di
bagian bawah tubuh sehingga keseimbangan akan berada pada
tungkai bagian bawah.
b. Gangguan kognitif
Kemampuan kognitif yang memungkinkan pembentukan
pengertian, berkembang dalam empat tahap, yaitu tahap sensori
motor (0-24 bulan), tahap pra oprasional (24 bulan -7 tahun),
tahap oprasional konkret (7 tahun-11 tahun), dan tahap
oprasional formal (dimulai usia 11 tahun). Tahap-tahap ini
merupakan pola perkembangan kognitif yang
berkesinambungan, yang akan dilalui oleh semua orang. Oleh
karena itu, perkembangan kognitif seseorang dapat diramalkan.
Tahap pra oprasional merupakan tahap perkembangan kognitif
anak usia pra sekolah, yang berciri adanya penguasaan bahasa,
kemampuan menggunakan , meniru, sekalipun cara berfikirnya
sangat egosentris, memusat, dan tidak bias dibalik. Percepatan
perkembangan kognitif terjadi pada lima tahun pertama dalam
kehidupan anak, kemudian melambat, dan akhirnya konstan
disaat akhir masa remaja. Oleh karena itu, diperlukan perhatian
yang besar terhadap faktor-faktor yang diduga memengaruhi
perkembangan kognitif
c. Gangguan perkembagan bahasa
Bahasa merupakan alat berkomunikasi. Dalam pengertian ini
tercakup semua cara untuk berkomunikasi sehingga pikiran dan
perasaan dinyatakan dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat atau
gerak dengan menggunakan kata-kata atau kalimat, bunyi,
lambing dan gambar. Melalui bahasa, manusia dapat mengenal
dirinya, penciptanya, sesame manusia, alam sekitar, ilmu
pengetahuan dan nilai-nilai moral atau agama. Sejalan dengan
pertumbuhan dan perkembangan anak, produk bahasa mereka
juga meningkat dalam kuantitas, keluasan dan kerumitannya.
Anak-anak secara bertahap berkembang dari melakukan suatu
ekspresi menjadi melakukan ekspresi dengan berkomunikasi.
Mereka biasanya telah mampu mengembangkan pemikiran
melalui percakapan yang dapat memikat orang lain. Mereka
dapat menggunakan bahasa dengan berbagai cara seperti
bertanya, berdialog, dan bernyanyi. Sejak usia 2 tahun anak
menunjukkan minat untuk menyebut nama benda, serta terus
berkembang sejalan dengan bertambahnya usia mereka
sehingga mampu berkomunikasi dengan lingkungan ang lebih
luas, dan dapat menggunakan bahasa dengan ungkapan yang
lebih kaya
d. Gangguan perkembangan berbicara
Bicara merupakan keterampilan mental motoric, bicara tidak
hanya melibatkan koordinasi kumpulan otot mekanis mesuara
yang berbeda, tetapi juga mempunyai aspek mental yakni
kemampuan mangaitkan arti dengan bunyi yang jelas, berbeda
dan terkendali, ungkapan suara hanya merupakan bunyi
artikulasi. Lebih lanjut, sebelum mereka mampu mengaitkan arti
dengan bunyi yang terkendali itu, pembicaraan mereka hanya
“mambeo” karena kekurangan unsur mental dari makna yang
dimaksud.Fondasi-fondasi perkembangan bahasa pada bayi dan
Batita.
e. Gangguan perkembangan emosi
Ciri khas emosi anak adalah emosinya kuat, emosi sering kali
tampak, emosinya bersifat sementara laibil, dan emosi dapat
diketahui melalui perilaku anak.

Sumber : Rinda Fauzian M.Pd, Buku Pengantar psikologi perkembangan,


Cetakan pertama Oktober 2020,ISBN: 978-623-247-595-3

Khairi, Husnuzziadatul. "Karakteristik perkembangan anak usia dini dari 0-6


tahun." Jurnal warna 2.2 (2018): 15-28.

Anda mungkin juga menyukai