PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari hal-hal yang diuraikan di atas maka penyusun ingin membuat makalah
dengan judul “konsep perkembangan dalam psikologi dan pendidikan “
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perkembangan sosial.
2. Untuk mengetahui karakteristik perkembangan sosial anak sampai dewasa.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial.
4. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan sosial terhadap tingkah laku
seseorang.
5. Untuk mengetahui alasan dan implikasi perkembangan sosial terhadap
penyelenggaraan pendidikan.
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perkembangan kepribadian.
7. Untuk mengetahui karakteristik kepribadian yang sehat dan tidak sehat.
8. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian.
9. Untuk mengetahui karakteristik kepribadian anak sampai dewasa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dengan kata lain, yang termasuk di dalamnya cara ia berbicara, berjalan, berfikir
atas mengambil keputusan dari diri dan lingkungan sekitarnya. Sedangkan menurut para
psikologi mengartikan bahwa psikologi bukan sekedar tentang ilmu tingkah laku begitu
juga tetapi dan kemampuan untuk berhubungan dengan makhluk halus, kemampuan
untuk meramalkan hari depan dan sebagainya.
3
Demikian karena banyaknya pengertian Psikologi yang kita kenal saat ini maka
ada baiknya, yang asalnya tidak mengetahui beberapa pandangan tentang “Psikologi”.
Dengan semua itu, sehingga kita mengetahui beberapa aspek Psikologis tentang selayang
pandang pengertian Psikologi yang pada hakekatnya. Dalam hal ini supaya memahami
dan dapat mengkomparatifkan yang sehingganya mampu mengambil kesimpulan secara
tetap dan lebih kompleks.
Menurut pandangan para ahli biologi istilah pertumbuhan diartikan sebagai suatu
penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensi tubuh dan bagian-
bagiannya. Sedangkan istilah “Perkembangan” dimaksudkan untuk menunjukkan
perubahan dalam bentuk atau bagian tubuh dan integrasi berbagai bagiannya ke dalam
suatu kesatuan fungsional, bila pertumbuhan berlangsung.Jadi, kalau pertumbuhan dapat
diukur, sedangkan hanya dapat diamati dengan memperhatikan perubahan-perubahan
dalam bentuk-bentuk tingkah laku, pada saat telah tercapai kematangan.
Dalam literatur psikologi pada umumnya para ahli ilmu ini berpendapat bahwa
penentu perilaku utama manusia dan corak kepribadian adalah keadaan jasmani, kualitas
kejiwaan, dan situasi lingkungan. Determinan tri dimensional ini (organo biologi,
psikoedukasi, dan sosiokultural) merupakan determinan yang banyak dianut oleh ahli
psikologi dan psikiatri. Dalam hal ini unsur ruhani sama sekali tidak masuk hitungan
karena dianggap termasuk penghayatan subjektif semata-mata.
Sampai dengan penghujung abad ini terdapat empat aliran besar psikologi, yakni :
Psikoanalisis, psikologi Perilaku, Psikologi Humasnistik, Psikologi Transpersonal.
Masing-masing aliran meninjau manusia dari sudut pandang yang berlainan, dan dengan
5
metodologi tertentu berhasil menentukan berbagai dimensi dan asas tentang kehidupan
manusia, kemudian membangun teori dan filsafat mengenai manusia.
1. Perspektif Biologis
Dalam diri manusia ada 3 tingkatan kesadaran yaitu alam sadar, alam tidak
sadar, dan alam prasadar. Alam kesadaran manusia digambarkan freud sebagai
sebuah gunung es dimana puncaknya yang kecil muncul kepermukaan dianggap
6
sebagai alam sadar manusia sedangkan yang tidak muncul ke permukaan merupakan
alam ketidaksadaran yang luas dan sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia.
Dan diantara alam sadar dan alam ketidaksadaran terdapat alam prasadar. Dengan
metode asosisi bebas, hipnotis, analisis mimpi, salah ucap, dan tes proyeksi hal-hal
yang terdapat dalam alam prasadar dapat muncul ke alam sadar.
2. Perspektif Behaviorisme
7
box)" . Rangsangan masuk ke sebuah kotak (box) dan menghasilkan tanggapan.
Mekanisme di dalam kotak hitam tadi - srtuktur internal atau proses mental yang
mengolah rangsangan dan tanggapan - karena tidak dapat dilihat secara langsung (not
directly observable), bukanlah bidang kajian para behavioris tradisional.
Aliran ini berpendapat bahwa perilaku manusia sangat ditentukan oleh kondisi
lingkungan luar dan rekayasa atau kondisioning terhadap manusia tersebut. Aliran ini
mengangap bahwa manusia adalah netral, baik atau buruk dari perilakunya ditentukan
oleh situasi dan perlakuan yang dialami oleh manusia tersebut. Pendapat ini
merupakan hasil dari eksperimen yang dilakukan oleh sejumlah penelitian tentang
perilaku binatang yang sebelumnyadikondisikan.
8
Operant Conditioning, suatu pola perilaku akan menjadi mantap apabila dengan
perilaku tersebut berhasil diperoleh hal-hal yang dinginkan oleh pelaku (penguat
positif), atau mengakibatkan hilangnya hal-hal yang diinginkan (penguat negatif).
Di lain pihak suatu pola perilaku tertentu akan menghilang apabila perilaku
tersebut mengakibatkan hal-hal yang tak menyenangkan (hukuman), atau
mangakibatkan hilangnya hal-hal yang menyenangkan si pelaku (penghapusan).
Modelling, munculnya perubahan perilaku terjadi karena proses dan penaladanan
terhadap perilaku orang lain yang disenangi (model)
Oleh karena itu, dalam kesimpulan, ada perspektif yang berbeda begitu banyak
untuk psikologi untuk menjelaskan berbagai jenis perilaku dan memberikan sudut yang
berbeda. Tidak ada perspektif seseorang memiliki kekuatan lebih jelas sisanya. Hanya
dengan semua berbagai jenis psikologi yang kadang-kadang bertentangan satu sama lain
(alam-memelihara perdebatan), tumpang tindih satu sama lain (misalnya psikoanalisis
dan psikologi anak) atau membangun satu sama lain (psikolog biologi dan kesehatan) kita
dapat memahami dan menciptakan solusi efektif bila masalah muncul sehingga kita
memiliki tubuh yang sehat dan pikiran sehat.
Fakta bahwa ada perspektif yang berbeda mewakili kompleksitas dan kekayaan
perilaku manusia. Pendekatan ilmiah, seperti behaviorisme atau kognitif psikologi,
cenderung mengabaikan pengalaman subjektif yang dimiliki manusia. Perspektif
humanistik tidak mengakui pengalaman manusia, tetapi sebagian besar dengan
mengorbankan yang non-ilmiah dalam metode dan kemampuan untuk memberikan bukti.
9
Perspektif psikodinamik berkonsentrasi terlalu banyak pada pikiran bawah sadar dan
anak-anak. Dengan demikian ia cenderung melupakan peran sosialisasi (yang berbeda di
setiap negara) dan kemungkinan kehendak bebas. Perspektif biologis manusia untuk
mengurangi seperangkat mekanisme dan struktur fisik yang jelas penting dan penting
(gen misalnya). Namun, gagal untuk memperhitungkan kesadaran dan pengaruh
lingkungan pada perilaku.
C. PERKEMBANGAN SEBAGAI CABANG PSIKOLOGI
Perkembangan merupakan suatu proses sosialisasi dalam bentuk irnitasi yang
berlangsung dengan adaptasi dan seleksi. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan manusia adalah keturunan, lingkungan dan manusia itu sendiri.
Fase-fase perkembangan menurut beberapa ahli psikologi:
a. Menurut Aristoteles
1. 0-7 : masa anak kecil
2. 7-14 : masa anak
3. 14-21 : masa remaja
b. Menurut Mantessori
1. 0-7 : periode penemuan dan pengaturan dunia luar
2. 7-12 : periode rencana abstrak
3. 12-18 : periode penemuan diri dan kepekaan social
4. 18 : periode pendidikan tinggi
c. Menurut J.J Rousseau
1. 0-2 : masa asuhan
2. 2-12 : masa pendidikan jasmani dan latihan panca indra
3. 12-15 : masa pendidikan akal
4. 15-20 : masa pembentukan watak dan pendidikan agama
d. Menurut Oswald Kroch
1. Masa anak-anak
2. Masa remaja
3. Masa kematangan
10
Psikologi perkembangan adalah cabang psikogi yang mempelajari perubahan
dan perkembangan struktur jasmani, perilaku dan fungsi mental manusia yang
dimulai sejak terbentuknya makhluk itu melalui pembuaahn hingga menjelang
mati.
M. Lenner (1976)
Psikologi perkembangan sebagai pengetahuan yang mempelajari persamaan
dan perbedaan fungsi-fungsi psikologis sepanjang hidup (mempelajari
bagaimana proses berpikir pada anak-anak, memiliki persamaan dan perbedaan
dan bagaimana kepribadian seseorang berubah dan berkembangnya dari anak-
anak, remaja sampai dewasa.
Dari beberapa definisi di atas dapat kita simpulkan bahwa Perkembangan psikologi
adalah suatu ilmu yang mempelajari secara sistematis perkembangan perilaku manusia
secara ontogeny yaitu mempelajari struktur jasmani, perilaku maupun fungsi mental
manusia sepanjang rentang hidupnya dari masa konsepsi hingga menjelang mati. Ilmu ini
termasuk psikologi khusus yakni psikologi yang mempelajari kekhususan dari pada
tingkah laku individu.
E. MANFAAT MEMPELAJARI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK BAGI
PENDIDIK
Mempelajari perkembangan peserta didik kita akan memperoleh beberapa
keuntungan. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kita akan mempunyai ekspektasi yang nyata tentang peserta didik, misalnya akan
diketahui pada umur berapa peserta didik mulai berbicara dan mulai mampu
berpikir abstrak atau akan diketahui pula pada umur berapa peserta didik tertentu
akan memperoleh keterampilan perilaku dan emosi khusus.
2. Pengetahuan tentang perkembangan peserta didik akan membantu kita untuk
merespons sebagaimana mestinya pada perilaku tertentu dari peserta didik.
3. Pemahaman tentang perkembangan peserta didik akan membantu mengenali
berbagai penyimpangan dari perkembangan yang normal.
Guru memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk watak
bangsa serta mengembangkan potensi siswa. Kehadiran guru tidak tergantikan oleh
unsur yang lain, lebih-lebih dalam masyarakat kita yang multikultural dan
multidimensional, dimana peranan teknologi untuk menggantikan tugas-tugas guru
sangat minim. Guru memiliki perana yang sangat penting dalam menentukan
keberhasilan pendidikan. Guru yang profesional diharapkan menghasilkan lulusan yang
berkualitas. Profesionalisme guru sebagai ujung tombak di dalam implementasi
kurikulum di kelas yang perlu mendapat perhatian (Depdiknas, 2005).
Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong,
membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru
mempunyai tanggung jawab uuntuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas
untuk membantu proses perkembangan siswa. Penyampaian materi pelajaran hanyalah
merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang
dinamis dalam segala fase dan proses perkembangan siswa. Secara lebih terperinci
tugas guru berpusat pada:
11
Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motifasi pencapaian tujuan
baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang
memadai.
Membantu perkembangan aspek – aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai, dan
penyusuaian diri, demikianlah dalam proses belajar mengajar guru tidak
terbatas sebagai penyampai ilmu pengetahuan akan tetapi lebih dari itu ia
sbertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian siswa ia
harus mampu menciptakan proses belajar yang sedemikian rupa sehingga dapat
merangsang siswa muntuk belajar aktif dan dinamis dalam memenuhi
kebutuhan dan menciptakan tujuan. (Slameto, 2002).
Begitu pentinya peranan guru dalam keberhasilan peserta didik maka hendaknya
guru mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan yang ada dan meningkatkan
kompetensinya sebab guru pada saat ini bukan saja sebagai pengajar tetapi juga sebagai
pengelola proses belajar mengajar. Sebagai orang yang mengelola proses belajar
mengajar tentunya harus mampu meningkatkan kemampuan dalam membuat
perencanaan pelajaran, pelaksanaan dan pengelolaan pengajaran yang efektif, penilain
hasil belajar yang objektif, sekaligus memberikan motivasi pada peserta didik dan juga
membimbing peserta didik terutama ketika peserta didik sedang mengalami kesulitan
belajar. Salah satu tugas yang dilaksanakan guru disekolah adalah memberikan
pelayanan kepada siswa agar mereka menjadi peserta didik yang selaras dengan tujuan
sekolah.
Guru mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik sosial, budaya maupun
ekonomi. Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan faktor utama yang
bertugas sebagai pendidik. Guru harus bertanggung jawab atas hasil kegiatan belajar
anak melalui interaksi belajar mengajar. Guru merupakan faktor yang mempengaruhi
berhasil tidaknya proses belajar dan karenya guru harus menguasai prinsip-prinsip
belajar di samping menguasai materi yang disampaikan dengan kata lain guru harus
menciptakan suatu konidisi belajar yang sebagik-baiknya bagi poeserta didik, inilah
yang tergolong kategori peran guru sebagai pengajar.
Disamping peran sebagai pengajar, guru juga berperan sebagai pembimbing
artinya memberikan bantuan kepada setiap individu untuk mencapai pemahaman dan
pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuan diri secara maksimal
terhadap sekolah.
12
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa Dengan
mempelajari perkembangan peserta didik kita akan memperoleh beberapa keuntungan. Pertama,
kita akan mempunyai ekspektasi yang nyata tentang peserta didik, misalnya akan diketahui pada
umur berapa peserta didik mulai berbicara dan mulai mampu berpikir abstrak atau akan diketahui
pula pada umur berapa peserta didik tertentu akan memperoleh keterampilan perilaku dan emosi
khusus.
Kedua, pengetahuan tentang perkembangan peserta didik akan membantu kita untuk
merespons sebagaimana mestinya pada perilaku tertentu dari peserta didik. Ketiga, pemahaman
tentang perkembangan peserta didik akan membantu mengenali berbagai penyimpangan dari
perkembangan yang normal.
13
REFERENSI
14