Anda di halaman 1dari 19

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Jadilah seorang Pembelajar yang


tidak pernah menyerah oleh
waktu
DEMOKRASI
Oleh kelompok 5:
 Nia Kurniasih
 Ramdani
 Rizka Nurul Zakiah
 Syifa N
 Yayu Rahayu F
DEMOKRASI
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem
pemerintahan suatu negara sebagai upaya
mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan
warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh
pemerintah negara tersebut.

Menurut etimologi/bahasa, demokrasi berasal dari bahasa


yunani yaitu dari demos adalah rakyat dan cratos atau
cratein adalah pemerintahan atau kekuasaan. Demokrasi
berarti pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat. Oleh
karena itu dalam sistem demokrasi rakyat mendapat
kedudukan penting didasarkan adanya rakyat memegang
kedaulatan.
MAKNA DEMOKRASI
MAKNA demokrasi sebagai suatu system bermasyarakat dan
bernegara serta pemerintahan memberikan penekanan pada
keberadaan kekuasaan di tangan rakyat baik dalam
penyelenggaraan negara maupun pemerintahan. Kekuasaan
pemerintahan berada di tangan rakyat mengandung pengertian
tiga hal :
•Pemerintahan dari rakyat (government of the people)
•Pemerintahan oleh rakyat (government by people)
•Pemerintahan untuk rakyat (government for peope)
Menurut Gus Dur, sapaan akrab K.H.Abdurrahman Wahid, bahwa
dalam demokrasi sifatnya ada yang pokok dan ada yang
sifatnya derivasi atau anjuran dari yang pokok itu. Nilai yang
pokok adalah kebebasan, persamaan, dan musyawarah dan
permusyawaratan. Dan menurut Ali Abdurraziq, inti demokrasi
adalah kebebasan, keadila
BENTUK-BENTUK DEMOKRASI
Menurut Asep S G dalam bukunya yang berjudul
Civic Education. Untuk mengetahui bentuk-
bentuk demokrasi setidaknya dapat diupayakan
dengan menggunakan pendekatan dari
beberapa sudut pandang. Misalnya
menggunakan tiga sudut pandang utama.
pertama, dilihat dari sudut pandang “titik tekan” yang
menjadi perhatiannya, demokrasi dapat dibedakan
antara:

Demokrasi Formal
Demokrasi Material
Demokrasi Gabungan
Kedua, dari sudut pandang “cara penyaluran” kehendak rakyat,
bentuk demokrasi dapat dibedakan antara lain:

 Demokrasi Langsung

 Demokrasi Perwakilan
 Demikrasi Perwakilan dengan Sistem
Referendum
Ketiga, dari sudut pandang “tugas-tugas dan hubungan antara
alat-alat perlengkapan negara”, demokrasi dapat dibedakan
dalam beberapa bentuk, antara lain:

 Demokrasi dengan Sistem Parlementer

 Demokrasi dengan Sistem Pemisahan


Kekuasaan

 Demokrasi dengan Sistem referendum


UNSUR PENEGAK DEMOKRASI
A. Negara Hukum
Konsepsi Negara hukum (rechtsstaat atau the rule of law) mengandung pengertian
bahwa Negara mengandung pengertian hukum bagi warga Negara melalui
palembagaan peradian yang bebas dan tidak memihak dan penjaminan hak asasi
manusia.
Konsep rechtsstaat mempunyai cirri-ciri :
a. Adanya perlindungan terhadap HAM;
b. Adanya pemisahan dan penbagian kekuasaan pada lembaga Negara untuk
menjamin perlindungan HAM;
c. Pemerintahan berdasarkan peraturan;
d. Adanya peraturan administrasi.
Sedangkan the rule of law cirinya :
e. Adanya supremasi aturan-aturan hokum;
f. Adanya kesamaan kedudukan;
g. Adanya jaminan perlindungan.
Dengan demikian, konsep Negara hukum
sebagai gabungan dari kedua konsep di atas
di cirikan:
1. Adanya jaminan perlindungan terhadap HAM;
2. Adanya supremasi hokum;
3. Adanya pemisahan dan pembagian kekuasaan
Negara;
4. Adanya lembaga peradilan yang bebas dan
mandiri.
B. Masyarakat Madani (Civil Society)

Masyarakat madani dicirikan dengan masyarakat


terbuka, dan masyarakat yang bebas dari
pengaruh kekuasaan dan tekanan
Negara.masyarakat madani merupakan elemen
yang sangat signifikan dalam membangun
demokrasi.
C. Infrastuktur Politik
Infrastuktur politik terdiri dari partai politik, kelompok gerakan,
dan kelompok penekan atau kelompok kepentingan.
a. Partai politik merupakan struktur kelembagaan politik yang
anggoto-anggotanya mempunyai orientasi,nilai-nilai dan cita-
cita yang sama yaitu memperoleh kekuasaan politik dan
merebut kedudukan politik dalam mewujudkan kebijakan-
kebijakannya.
b. kelompok gerakan merupakan sekumpulan orang yang
berhimpun dalam satu wadah orientasi pada pemberdayaan
warganya.
c. Sedangkan kelompok penekan adalah sekelompok orang
yang dalam sebuah organisasi yang berdasarkan pada criteria
profesionalitas dan keilmuan tertentu.
KEMATANGAN DEMOKRASI
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, untuk
mencapai sebuah negara demokrasi yang matang, maka pihak
yang memerintah harus berhubungan baik dengan pihak yang
beroposisi. "Kematangan sebuah demokrasi juga ditandai oleh
hubungan yang sehat antara pihak yang berkuasa atau yang
memerintah dengan yang beroposisi," kata Yudhoyono saat
menyampaikan pidato kunci dalam Simposium Internasional
tentang Negara Demokrasi Konstitusional, di Istana Negara,
Jakarta, Senin. Menurut Presiden, demokrasi adalah pilihan
terbaik untuk mengelola sebuah negara saat ini. Namun
demikian, pelaksanaan demokrasi harus berdasarkan konstitusi,
sehingga menjadi demokrasi konstitusional.
PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI
INDONESIA

a. Era Demokrasi Parlementer


b. Era Demokrasi Terpimpin

c. Era Demokrasi Pancasila

d. Era Reformasi
DEMOKRASI DALAM PANDANGAN ISLAM
DAN BARAT
Esposito dan Piscatori, memetakan wacana
pemikiran politik Islam terhadap demokrasi
menjadi tiga aliran; aliran pemikiran Islam yang
menolak konsep demokrasi, aliran yang
menyetujui prinsip-prinsipnya tetapi mengakui
adanya perbedaan, dan aliran yang menerima
konsep demokrasi sepenuhnya.
Pertama, bagi kelompok yang menolak
demokrasi beranggapan bahwa adalah
impossible jika Islam memiliki
kesamaan dengan demokrasi. Mereka
berpendapat bahwa dalam Islam tidak
ada tempat yang layak bagi demokrasi,
yang karenanya Islam dan demokrasi
tidak dapat dipadukan.
Kedua, Kelompok yang menyetujui adanya prinsip-prinsip
demokrasi dalam Islam tetapi mengakui adanya perbedaan.
Kelompok ini diwakili oleh Maududi di Pakistan dan Imam
Khomeini dari Iran, serta beberapa pemikir Islam lainnya. Abu
‘Ala Maududi misalnya berpandangan bahwa ada kemiripan
wawasan antara demokrasi dengan Islam, seperti keadilan, (QS.
asy-Syuraa: 15), persamaan (QS. al-Hujuraat: 13), akuntabilitas
pemerintahan (QS. an-Nisaa: 58), musyawarah (QS. asy-Syuraa:
38), tujuan negara (QS. al-Hajj: 4), dan hak-hak oposisi (QS. al-
Ahzab: 70).
Akan tetapi perbedaannya terletak pada kenyataan bahwa dalam
sistem Barat, suatu negara demokratis menikmati kedaulatan
rakyat mutlak, maka dalam demokrasi Islam, kekhalifahan
diterapkan untuk dibatasi oleh batas-batas yang telah di gariskan
oleh hukum-hukum Ilahi.
Ketiga, kelompok yang menerima sepenuhnya
konsep demokrasi memandang bahwa sejatinya
di dalam diri Islam sangat demokratis karenanya
menurut mereka Islam menerima sepenuhnya
demokrasi sebagai sesuatu yang universal.
Pemikir yang masuk dalam kategori kelompok
ketiga ini antara lain, Muhammad Husain Haikal
dari Mesir, Rashid al-Ghannouchi, pemikir politik
asal Tunisia, serta Bani Sadr dan Mehdi Bazargan
dari Iran.
WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.

LEBIH BAIK BAHAGIA


KARENA SELALU
BERSYUKUR, DARIPADA
BERSYUKUR KARENA
BAHAGIA SAJA.

Anda mungkin juga menyukai