Unit Pembelajaran 7
ASAM-BASA
MATA PELAJARAN KIMIA MADRASAH ALIYAH
Penanggung Jawab
Direktorat GTK Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
Penyusun
Sutardi
Nurchaili
Rijal Kamaluddin Husaeni
Siti Nurhanifah
Marina Setiawati
Reviewer
Edy Cahyono
Copyright © 2020
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah
Muhammad Zain
Gambar 1 Daya Serap Peserta Didik Terhadap Mata Pelajaran Kimia ....................... 2
Gambar 2 Daya Serap Peserta Didik Terhadap Materi Kimia Analitik ........................ 2
Gambar 3 Alur PKB melalui tatap muka In-On-In ............................................................. 6
Gambar 4 Pengolahan Lateks Menggunakan Asam Format atau Asam Asetat..... 17
Gambar 5 Ilustrasi Warna Kertas Lakmus pada Larutan Asam, Basa, dan Netral . 20
Gambar 6 Beberapa Warna Indikator Pada pH Berbeda ..............................................21
Gambar 7 Warna Indikator Ekstrak Kubis Merah pada Larutan Asam dan Basa .... 23
Gambar 8 Reaksi NH3 dan HCl Pekat Menghasilkan Awan Putih NH4Cl..................25
Gambar 9 Larutan Asam dengan pH <7 dan Larutan Basa dengan pH >7 .............. 32
B. Tujuan
Tujuan Unit Pembelajaran ini adalah:
1. Meningkatkan kompetensi pedagogis guru melalui kegiatan PKB.
2. Meningkatkan kompetensi profesional guru melalui kegiatan PKB.
3. Memfasilitasi sumber belajar guru dalam melaksanakan PKB.
4. Meningkatkan hasil Asesmen Kompetensi Guru (AKG).
5. Meningkatkan hasil belajar peserta didik.
D. Sasaran
E. Petunjuk Penggunaan
Agar Anda berhasil dengan baik dalam PKB ini, pahami dan lakukan aktivitas
sesuai petunjuk penggunaan Unit Pembelajaran ini bersama dengan fasilitator
dan teman sejawat di MGMP kimia Anda dengan sungguh-sungguh. Secara
umum, aktivitas PKB yang akan Anda lakukan adalah sebagai berikut:
1. Pahami tujuan dan target kompetensi yang harus dicapai baik oleh diri Anda
sendiri maupun oleh peserta didik.
2. Bacalah dengan cermat keseluruhan isi dari Unit Pembelajaran ini.
3. Bacalah sumber belajar lain terkait materi yang sedang dipelajari.
4. Aktivitas pembelajaran pada setiap Unit Pembelajaran dilakukan melalui
moda Tatap Muka In-On-In. Ikutilah setiap aktivitas pembelajaran In-On-In
sebagai berikut:
1. Kompetensi Dasar
Tabel 3 Target Kompetensi Dasar Peserta Didik
No. Kompetensi Dasar Target Kompetensi Dasar
Menjelaskan konsep asam dan Menjelaskan konsep asam dan basa
basa serta kekuatannya dan serta kekuatannya dan
3.10 kesetimbangan pengionannya
kesetimbangan pengionannya
dalam larutan. dalam larutan.
Menganalisis trayek perubahan
Menganalisis trayek perubahan pH
pH beberapa indikator yang
4.10 beberapa indikator yang diekstrak
diekstrak dari bahan alam
dari bahan alam melalui percobaan.
melalui percobaan.
O O
H2C O C R1 H2C OH R1 C O Na
O O
HC O C R2 + 3NaOH HC OH R2 C O Na
O O
H2C O C R2 H2C OH R2 C O Na
Trigliserida Gliserol
(Lemak/Minyak) Basa Sabun
Jika basa yang digunakan adalah NaOH akan dihasilkan sabun yang teksturnya
keras (sabun padat atau sabun batang). Jika menggunakan KOH akan dihasilkan
sabun cair/krim, tergantung tingkat pengenceran yang digunakan.
، فَ َد َعا بييه، َما عينْ َد ََن إيََّّل َخ َّل: فَ َقالُْوا،صلى هللاُ َعلَْي يه َو َسلَّ َم َسأ ََل أ َْهلَهُ اْأل ُُد َم َّ ي
َ َِّب
َ أَن الن
ني ْع َم ْاأل ُُديم اخلَ ُل، " ني ْع َم اْأل ُُديم اخلَ ُل: َويَ ُق ْو ُل، فَ َج َع َل ََيْ ُك ُل بييه
Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada keluarganya
tentang lauk, kemudian mereka menjawab, ”Tidak ada lauk selain cuka”, Nabi
kemudian memintanya dan makan dengan lauk tersebut, dan berkata, ”Sebaik-
baik lauk adalah cuka, sebaik-baik lauk adalah cuka” (HR. Muslim)
Dari hadits tersebut menunjukkan bahwa cuka termasuk makanan yang
halal. Tetapi, cuka yang halal dikonsumsi adalah cuka makan yang dibuat dari
buah-buahan seperti kurma, epal, anggur, pisang, pepaya, air tebu, atau bahan
lain yang mengandung glukosa yang disimpan atau diperam dalam jangka masa
tertentu. Penyimpanan jus buah akan merubahnya menjadi alkohol, kemudian
menjadi asam asetat, yang akhirnya menjadi khal yang dalam bahasa Inggeris
disebut vinegar.
Tetapi, jika asam cuka tersebut dibuat dari khomr yang diolah menjadi cuka
(dengan tangan manusia), maka itu tidak dibolehkan. Hal ini sesuai hadits Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Dari Anas bin Malik, bahwasanya Abu Tholhah pernah bertanya pada
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai anak yatim yang diwarisi khomr.
Lantas Nabi bersabda, “Musnahkan khomr tersebut.” Lalu Abu Tholhah bertanya,
“Bolehkah aku mengolahnya menjadi cuka?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjawab, “Tidak boleh.” (HR. Abu Daud).
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-
baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika
benar-benar kepada-Nya kamu menyembah” (Q.S. Al-Baqarah: 172)
Gambar 5 Ilustrasi Warna Kertas Lakmus pada Larutan Asam, Basa, dan Netral
Selain kertas lakmus merah dan biru, terdapat larutan indikator asam-basa
perubahan warnanya ditentukan oleh keasaman (pH) larutan. Indikator seperti ini
dapat digunakan untuk memprediksi harga derajat keasaman (pH) suatu larutan
karena mengalami perubahan warna pada rentang pH tertentu.
Maka dapat disimpulkan, sampel tersebut mempunyai kisaran pH: 7,6 – 8,3.
Tetapi, untuk dapat menentukan pH suatu sampel dengan lebih akurat adalah
dengan menggunakan alat pH meter.
Selain indikator pabrikan, bebarapa bahan alam juga bisa dijadikan sebagai
indikator alami karena dapat memberikan warna berbeda pada larutan asam dan
basa. Bahan alam tersebut dihaluskan kemudian diambil sarinya (diekstraks)
menggunakan pelarut tertentu, misalnya dengan air panas.
Tabel 7 Beberapa Indikator Alami
Ekstrak Warna dalam Warna dalam
Warna Asli
Tanaman Asam Basa
Kubis Merah Ungu/Merah Merah Muda Hijau
Gambar 8 Reaksi NH3 dan HCl Pekat Menghasilkan Awan Putih NH4Cl
Brady, J. E.. 1999. Kimia Universitas, Asas dan Struktur
Hal ini diatasi oleh teori asam-basa Bronsted- Lowry. Pada tahun 1923,
Johannes Nicolaus Bronsted di Denmark dan Thomas Martin Lowry di Inggris
memperkenalkan bahwa sifat asam dan basa dapat dinyatakan dengan
pemberian dan penerimaan ion hidrogen (proton). Bronsted-Lowry mendefinisikan
bahwa asam adalah zat yang bila bereaksi menyumbangkan (donating) proton.
Sedangkan basa adalah zat yang mampu menerima (accepting) proton dalam
reaksinya.
H H
H N + H Cl H N H Cl
H H
Tetapi, hal berbeda terjadi jika yang dilarutkan dalam air adalah NH 3. Pada
pelarutan amonia, H2O akan bertindak sebagai donor proton (asam), sedangkan
NH3 bertindak sebagai penerima proton (basa).
Air yang dalam reaksinya dapat bertindak sebagai asam dan basa
tergantung pada zat pelarut, disebut pelarut amfiprotik (amphiprotik solvents).
Pelarut amfiprotik lainnya adalah alkohol dengan berat molekul rendah dan asam
asetat. Bila asam formiat atau amonia dilarutkan ke dalam etanol, akan terjadi
reaksi:
Asam 1 Basa 1
Pada pelarutan amonia, H2O akan bertindak sebagai donor proton (asam),
sedangkan NH3 bertindak sebagai penerima proton (basa). NH4+ merupakan asam
konjugat dari NH3, Sementara OH- merupakan basa konjugat dari H2O.
Asam 2 Basa 2
NH3 + H 2O N H 4+ + OH-
Basa 1 Asam 1
Basa Asam
CO32- dengan HCO3- merupakan pasangan konjugasi, demikian juga H 2O dengan
OH- merupakan pasangan konjugasi. Sifat garam akan dibahas lebih lanjut pada
Unit Pembelajaran lain, yaitu pada Unit Pembelajaran Kesetimbangan Ion (Larutan
Garam Terhidrolisis dan Larutan Penyangga).
c. Asam-Basa Menurut Lewis
Definisi asam-basa menurut Bronsted-Lowry lebih umum dari pada definisi
oleh Arrhenius karena dapat berlaku bukan hanya dalam pelarut air. Tetapi,
konsep serah terima proton (H+) yang disampaikan Bronsted-Lowry ini tidak
berlaku pada reaksi yang menunjukkan tanda-tanda reaksi asam basa tetapi di
dalamnya tidak berlangsung serah terima proton. Misalnya, reaksi Na 2O dengan
SO3 menjadi Na2SO3 dapat terjadi tanpa adanya air:
Na2O(s) + SO3(g) Na2SO4(s)
Reaksi di atas dapat digambarkan menggunakan struktur Lewis sebagai berikut:
2-
O O
2-
O + S O O S O
O O
H N + B H N B F
H F F
H F
Dalam hal ini, NH3 mendonorkan sepasang elektron (sebagai basa) dan BF3
menerima sepasang elektron (sebagai asam). Senyawa yang terbentuk dari unsur-
unsur dengan valensi kulit yang tidak lengkap seperti BF 3 dan AlCl3 cenderung
menbentuk asam Luwis, sementara senyawa atau ion yang mempunyai pasangan
elektron tidak berikatan (nonbonding) berperan sebagai basa Lewis. Apabila
terjadi reaksi antara asam-basa Lewis akan terbentuk suatu ikatan kovalen
koordinat. Untuk menambah pemahaman Anda tentang pengertian asam dan
basa, simaklah link video presentasi link berikut ini:
https://www.youtube.com/watch?v=1jPc80pKFCA
Gambar 9 Larutan Asam dengan pH <7 dan Larutan Basa dengan pH >7
Sumber: Ebbing, D.D. and Gammon, S.D. 2009. General chemistry.
Jika konsentrasi H3O+ dalam larutan diketahui, maka konsentrasi OH- dapat dicari.
Demikian pula sebaliknya, bila konsentrasi OH- diketahui maka konsentrasi H3O+
dapat dicari.
Contoh perhitungan:
1. Sampel jus orange mempunyai konsentrasi ion hidronium 2,9 x 10-4 M. Berapa
pH jus tersebut?
Penyelesaian:
pH = –log [H3O+] = –log(2,9 x 10-4) = 3,54
2. Berapakah konsentrasi H3O+ dalam 1,00 x 10-2 M NaOH?
Penyelesaian:
Pada kasus ini konsentrasi OH- tidak hanya berasal dari disosiasi NaOH:
Karena reaksi disosiasi HCl berjalan sempurna, maka di dalam larutan tidak ada
HCl, sehingga harga tetapan kesetimbangan asam itu berharga tak berhingga.
(αH O+ )(αCl− )
3
K= (0)(1)
= ~
Artinya, seluruh HCl akan berubah menjadi ion H3O+ dan Cl-, sehingga secara
umum asam kuat bila dilarutkan dalam air akan terdisosiasi sebagai berikut:
HnA (aq) nH3O+(aq) + An-(aq)
Dari koefisien reaksinya, kita dapat menyimpulkan bahwa:
[H3O+] = n [HnA]
pH = –log [H3O+]
Demikian pula jika basa kuat dilarutkan dalam air akan terdisosiasi sempurna.
Misalkan basa L(OH)n dilarutkan dalam air, disosiasi yang terjadi:
L(OH)n (aq) Ln+(aq) + nOH-(aq)
[OH-] = n [L(OH)n]
pOH = –log [OH-]
pH = 14 – pOH
Contoh perhitungan:
1. Berapa pH dari 500 mL larutan H2SO4 0,003 M?
Penyelesaian:
Larutan H2SO4 merupakan asam kuat, menghasilkan ion H3O+ dalam larutan.
[H3O+] = n . [H2SO4] = 2 (3 . 10-3) = 6 . 10-3 M
pH = –log [H3O+] = -log (6 . 10-3) = 3 – log 6 = 3 – 0,78 = 2,22
[H3O+]2 = Ka [HA]
[OH-]2 = Kb [BOH]
Contoh perhitungan:
1. Berapa pH larutan CH3COOH (Ka = 1,0 x 10-5) 0,005 M?
Penyelesaian:
Larutan CH3COOH merupakan asam lemah menghasilkan ion H3O+.
[H3O+] = √𝐾𝑎 [CH3 COOH] = √5 . 10−5 (5 . 10−3 ) = √5 . 10−8 = 2,24 x 10-4 M
pH = –log [H3O+] = − log (2,24 x 10-4 ) = 4 – log 2,24 = 4 – 0,35 = 3,65
2. Asam nikotinik (niasin) atau yang dikenal dengan vitamin B3, merupakan asam
monoprotik dengan rumus molekul HC6H4NO2. Suatu larutan asam nikotinik
0,012 M mempunyai pH 3,39 pada emperatur 25oC. Tentukan:
a. Berapa harga tetapan disosiasi asam, Ka tersebut?
b. Berapa derajat disosiasi asam tersebut!
Penyelesaian:
a. Reaksi disosiasi: HC6H4NO2(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + C6H4NO2-(aq)
Mula-mula 0,012 M
Terdisosiasi x x x
Setimbang 0,012 – x x x
pH = 3,39 = –log [H3O+], maka
[H3O+] = antilog(–pH) = antilog(–3.39) = 0.00041= 4,1 x 10-4 = x
Untuk menambah pemahaman Anda terkait penentuan pH larutan asam dan basa
lemah, simaklah link video presentasi berikut ini:
https://www.youtube.com/watch?v=g88aI1TeKZc.
Larutan yang bersifat asam pada dasarnya masih mempunyai sifat basa,
hanya saja basa sangat kecil dibandingkan dengan sifat asamnya, demikian juga
sebaliknya, larutan yang bersifat basa masih memiliki sifat asam. Artinya, di dalam
larutan yang mengandung ion H3O+ di dalamnya terdapat pula ion OH- dan sifat
larutannya akan ditentukan oleh konsentrasi ion yang lebih besar. Dengan
demikian dapat dikatkan pula bahwa larutan yang mempunyai harga Kb tertetu
akan adapula harga Ka.
Sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya, keasaman (acidity) dan
kebasaan (basicity) dalam sistem asam-basa Bronsted-Lowry berlaku bahwa
makin kuat asamnya, makin lemah basa konjugatnya dan sebaliknya. Oleh karena
kuat lemahnya asam dan basa ditentukan oleh Ka dan Kb maka perlu diketahui
hubungan kuantitatif antara Ka dengan Kb dalam sistem asam-basa Bronsted-
Lowry. Untuk itu perhatikan reaksi asam-basa berikut.
[NH3 ][H3 O+ ]
NH4+(aq) + H2O(l) NH3(aq) + H3O+(aq) Ka = [NH+ 4]
[NH+ −
4 ][OH ]
NH3(aq) + H2O(l) NH4+(aq) + OH-(aq) Kb = [NH3]
Hubungan itu hanya berlaku untuk pasangan asam-basa konjugat di dalam larutan
air.
Contoh perhitungan:
Berapakah tetapan disosiasi basa (Kb) , ion nitrit ?
Penyelesaian:
Pada daftar harga-harga Kb tidak diperoleh harga Kb dari NO2-, yang ada adalah
harga Ka dari HNO2 yaitu sebesar 4,5 x 10-4. NO2- adalah konjugat dari asam
HNO2 sebagaimana reaksi disosiasi berikut ini.
HNO2(aq) + OH-(aq) NO2-(aq) + H2O(l)
Ka x Kb = KW
(4,5 x 10-4 ) x Kb = 1,0 x 10-14
(1,0 x 10−14)
Kb = = 2,22 x 10-11
(4,5 x 10−4 )
[H3 O+][HPO4 2− ]
H2PO4-(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + HPO42-(aq) Ka2 = [H2PO4 − ]
Pada tiap tahap disosiasi, harga tetapan disosiasi selalu menurun. Jadi, Ka1
Ka2 Ka3. Hal ini karena setelah terbentuknya anion, proton yang akan lepas dari
anion tersebut akan mendapat gaya tarik elektrostatis, sehingga sulit terlepas.
Akibatnya konsentrasi ion-ion yang dihasilkan sedikit dan Ka akan kecil.
Asam poliprotik dan basa poliekivalen yang mempunyai beberapa harga Ka
dan beberapa harga Kb, tidak sembarang harga Ka atau Kb dari asam atau basa itu
dapat digunakan dalam hubungan, Ka x Kb = KW sebagaimana yang telah dibahas
sebelumnya. Misalnya akan ditentukan harga Kb untuk PO43- Reaksi disosiasi dari
basa, PO43- adalah:
PO43- + H2O HPO42- + OH-
Oleh karena basa PO43- dalam reaksi itu menerima proton yang pertama, maka
tetapan disosiasinya dinyatakan dengan Kb1. Asam konjugat dari basa, PO43- adalah
HPO42-. HPO42- ini dalam disosiasinya akan memberikan protonya yang ketiga.
HPO42- + H2O PO43- + H3O+
Jadi tetapan disosiasinya dinyatakan dengan Ka3. Jadi dengan demikian hubungan
antara Kb dengan Ka untuk ion PO43- itu adalah, Ka3 x Kb1 = Kw.
1. Perangkat Pembelajaran, Alat dan Bahan yang Harus Disiapkan oleh Guru
a. Perangkat Pembelajaran:
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Bahan ajar
3) Media pembelajaran
4) Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
5) Instrumen penilaian
b. Alat praktikum untuk setiap kelompok peserta didik rinciannya terdapat
pada LKPD sesuai materi pembelajaran masing-masing.
c. Bahan-bahan praktikum untuk setiap kelompok peserta didik rinciannya
terdapat pada LKPD sesuai materi pembelajaran masing-masing.
C. Aktivitas Pembelajaran
a. Kegiatan In Service Learning-1 ( 4 JP)
Kegiatan ini dilakukan secara tatap muka bersama fasilitator dan teman
sejawat dengan aktivitas mengkaji materi dan melakukan kegiatan pembelajaran.
Langkah-langkah aktivitas secara umum adalah:
1) Mempelajari isi Unit Pembelajaran secara umum untuk memahami tujuan
pembelajaran serta menselaraskan target kompetensi guru dengan
kompetensi peserta didik.
2) Melakukan diskusi materi titrasi asam-basa yang dianggap sulit atau
berpeluang terjadi miskonsepsi untuk meningkatkan kompetensi profesional.
3) Merancang aktivitas peserta didik yang akan dilakukan pada kegiatan on,
membuat atau menyempurnakan LKPD, dan membuat instrumen penilaian
proses maupun penilaian hasi belajar.
4) Jika memungkinkan, aktivitas peserta didik dirancang untuk dapat dilakukan
Penelitian Tindakan Kelas.
Aktivitas 1 (2 JP): Mengkaji materi asam basa.
Peserta PKB melakukan diskusi berkelompok (4 orang) untuk mengkaji
materi asam-basa. Proses diskusi dapat dilakukan dengan model Jigsaw dengan
sintak sebagai berikut:
1) Membuat kelompok diskusi terdiri dari 4 orang tiap kelompok.
2) Setiap orang dalam kelompok diberi sub topik yang berbeda, misalnya:
Orang 1: Teori asam-basa dan indikator asam basa
Orang 2: Asam-basa kuat
Orang 3: Asam lemah
Orang 4: Basa lemah
Suatu larutan akan memberikan warna kuning dengan indikator metil jingga
dan metil merah, serta memberikan warna biru dengan indikator BTB.
Sementara itu, dengan indikator PP tidak berwarna. Perkirakan nilai pH larutan
tersebut!
Tujuan Pembelajaran:
Melalui diskusi dan praktikum kelompok, peserta didik dapat:
1. Mengidentifikasi larutan asam dan basa berdasarkan warna indikator
melalui percobaan.
2. Menganalisis trayek perubahan pH beberapa indikator yang
diekstrak dari bahan alam melalui percobaan.
Pengantar:
Larutan asam dan basa dapat dibedakan oleh indikator, yakni zat yang dapat
memberikan warna yang berbeda pada larutan asam dan basa. Indikator dapat
dibuat dari berbagai bahan alam. Perubahan warna indikator pada larutan asam-
basa bergantung pada warna jenis tanamannya. Dalam percobaan ini kita akan
menentukan larutan asam dan basa berdasarkan warna indikator dari beberapa
bahan alam.
Lembar Kerja Peserta Didik:
1. Lakukan praktikum berikut ini:
a. Alat dan Bahan
1. Alu dan lumpang porselin, 1 buah
2. Corong gelas, 1 buah
3. Gelas beaker 100 mL, 4 buah
4. Pipet tetes, 1 buah
5. Akuades
6. Buah naga
7. Kunyit
8. Ubi Ungu
9. Kembang Sepatu
b. Cara Kerja
1. Siapkan buah naga, kunyit, ubi ungu, yang telah dikupas dan
dibersihkan dan juga siapkan bunga kembang sepatu.
2. Gerus buah naga hingga lembut dan berair menggunakan alu dan
lumpang porselin. Tambahkan sedikit air agar memudahkan
proses penggerusan sekaligus mengekstraksnya.
3. Ambillah ekstrak buah naga tersebut dengan cara memerasnya
dikertas saring. Tampunglah ekstraknya dengan gelas beker atau
dalam tabung reaksi.
4. Siapkan bahan-bahan berupa akuades, larutan cuka, akuades,
larutan sabun, larutan kapur, larutan HCl, larutan NaOH, dan
larutan NaCl pada pelat tetes. Cermati warna setiap bahan.
5. Teteskan ekstrak buah naga pada setiap bahan. Amati dan
catatlah perubahan warna pada larutan.
6. Ulangi kegiatan 2 – 5 tersebut dengan ekstrak kunyit, ubi ungu,
dan bunga kembang sepatu. Amati dan catatlah perubahan warna
pada larutan
Tujuan Pembelajaran:
Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat:
1. Menjelaskan konsep asam dan basa.
2. Menjelaskan pasangan asam basa konjugasi.
3. Menjelaskan kekuatan asam atau basa dan hubungannya dengan
derajat pengionan ( α ) dan tetapan asam (Ka) atau tetapan basa (Kb).
4. Menjelaskan penentuan pH asam dan basa.
Pengantar:
Menurut Arrenius, asam merupakan zat yang bila dilarutkan dalam air akan
melepaskan ion H+, sementara basa akan melepskan ion OH- dalam air.
Teori asam basa selanjutnya disempurnakan oleh Brosted-Lowry dan Lewis.
Suatu asam akan memiliki pH < 7, basa pH > 7, sementara larutan netral
memiliki pH = 7. Dalam LKPD ini, kita akan membahas teori asam-basa dan
bagaimana menentukan pH larutan asam-basa.
Lembar Kerja Peserta Didik:
Lakukanlah aktivitas pembelajaran berikut:
1. Buatlah kelompok diskusi terdiri dari 4 orang tiap kelompok.
2. Bagilah sub topik berikut kepada setiap anggota kelompok:
Orang 1: Teori asam-basa dan indikator asam basa
Orang 2: Asam-basa kuat
Orang 3: Asam lemah
Orang 4: Basa lemah
b. Berapakah derajat disosiali basa lemah NH3 jika 1 L larutan NH3 0,01 M
tersebut memiliki pH = 9?
c. Asam aksalat, H2C2O4 merupakan asam lemah. Jika dilarutkan dalam air,
tentukan konsentrasi setiap spesi yang ada dalam kesetimbangan
larutan H2C2O4 0.10 M!
Diberikan
3.10 beberapa reaksi
Menjelaskan asam-basa
konsep asam Brosted-Lowry,
Penger-
dan basa serta Menjelaskan peserta didik Pilihan
tian
kekuatannya pengertian dapat L3/C4 ganda/
asam-
dan asam-basa menentukan Uraian
basa
kesetimbangan senyawa asam
pengionannya dan basanya atau
dalam larutan. pasangan asam-
basa konjugat
3.10 Mengidentifik
Diberikan
Menjelaskan asi larutan
beberapa
konsep asam asam dan
indikator dan
dan basa serta Indikator basa Pilihan
trayek perubahan
kekuatannya asam berdasarkan L3/C4 ganda/
pH, peserta didik
dan basa warna Uraian
dapat
kesetimbangan indikator
memprediksi pH
pengionannya melalui
sample larutan
dalam larutan. percobaan.
3.10
Menjelaskan Diberikan
konsep asam konsentrasi suatu
Menjelaskan
dan basa serta larutan asam atau Pilihan
pH asam penentuan
kekuatannya basa, peserta L2/C3 ganda/
basa pH asam dan
dan didik dapat Uraian
basa
kesetimbangan menentukan pH
pengionannya larutan tersebut
dalam larutan.
Kunci jawaban C
Kunci jawaban E
Kunci jawaban E
Pernyataan yang paling tepat mengani kedua larutan tersebut adalah .....
A. konsentrasi larutan CH3COOH dan larutan HNO3 sama besar
B. jumlah mol CH3COOH sama dengan jumlah mol HNO3
C. konsentrasi H+ kedua larutan sama besar
D. indikator PP akan berwarna merah dalam larutan CH3COOH
E. volume kedua larutan sama sehingga kadar anionnya juga sama.
Identifikasi soal:
Level kognitif Memahami (C2)
Indikator yang sesuai Menjelaskan kekuatan asam atau basa dan
hubungannya dengan derajat pengionan ( α ) dan
tetapan asam (Ka) atau tetapan basa (Kb).
Materi yang diperlukan pH asam-basa
Pembahasan
- pH = –log [H3O+], ketika pH kedua larutan sama, maka konsentrasi H3O+
dalam larutan sama besar.
- HNO3, merupakan asam kuat yang terdisosiasi sempurna, sedangkan
CH3COOH, merupakan asam lemah yang terdisosiasi sebagian. Untuk
menghasilkan konsentrasi H3O+ yang sama besar maka [CH3COOH] dari
[HNO3]
Kunci jawaban C
A. Tes Formatif
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Perhatikan reaksi-reaksi berikut ini:
1. HC2H3O2(aq) + H2O(l ) H3O+(aq) + C2H3O2-(aq)
2. HC2O4-(aq) + HF(aq) H2C2O4(aq) + F-(aq)
3. H2CO3(aq) + CN-(aq) HCN(aq) + HCO3-(aq)
Pasangan yang kedua spesinya merupakan basa …
A. HC2H3O2 dan HC2O4-
B. HC2H3O2 dan F-
C. H2O dan HC2O4-
D. HF dan H2CO3
E. HC2O4-dan HCN
2. Pada volume larutan yang sama, larutan HNO 2 dan HNO3 sama-sama memiliki
pH = 4. Yang berbeda dari kedua larutan tersebut adalah....
A. konsentrasi ion H3O+ dan konsentrasi asam
B. konsentrasi ion H3O+ dan jumlah partikel ion
C. konsentrasi asam dan kekuatan basa konjugat
D. uji warna indikator universal dan jumlah partikel ion
E. uji warna indikator dan derajat pengionan (𝛼)
Sampel air tanah dari suatu daerah diuji oleh beberapa indikator asam–basa.
Diperoleh hasil sebagai berikut:
Jika semua larutan asam tersebut memiliki konsentrasi yang sama besar,
maka urutan larutan dari pH terendah adalah...
A. iv < iii < i < ii
B. iii < i < iv < ii
C. ii < iv < i < iii
D. i < ii < iv < iii
E. i < ii < iii < iv
10. Volume gas ammonia murni 24,6 mL pada temperatur 27 oC memiliki tekanan
1 atm. Seluruh gas tersebut ditiupkan ke dalam 100 mL air sehingga seluruh
gas larut dan tidak mengubah volume air. Jika tetapan gas ideal adalah R=0,08
L.atm/mol K dan Kb ammonia = 1,0 x 10-5 maka pH larutan yang terjadi adalah...
A. 8,0
B. 8,5
C. 9,0
D. 10,0
E. 10,5
IPK yang tepat untuk diukur dengan mengamati praktik peserta didik adalah...
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)
13. Perhatikan pernyataan tentang Kriteria ketuntasan Minimal (KKM) berikut ini:
(1) KKM ditetapkan dengan memperhatikan kemampuan guru, tingkat
kesulitan kompetensi dasar, dan tujuan pendidikan nasional.
(2) Nilai KKM ditentukan berdasarkan kompleksitas indikator, daya
dukung, dan intake peserta didik.
(3) KKM merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian
kompetensi tiap mata pelajaran.
(4) KKM sebagai target peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti
penilaian mata pelajaran.
(5) KKM berfungsi dalam menentukan penilaian dengan metode kualitatif
atau kuantitatif.
14. Perhatikan beberapa komponen dari RPP untuk mata kimia berikut ini:
1) Kompetensi Dasar : Menjelaskan konsep asam dan basa serta
kekuatannya dan kesetimbangan pengionannya
dalam larutan.
Catatan:
1. C
2. C
3. D
4. B
5. D
6. C
7. A
8. C
9. C
10. E
11. A
12. C
13. C
14. E
15. B
Asam lemah : : asam yang terionisasi lebih kecil dari 100% dalam air.
Basa lemah : : basa yang terionisasi lebih kecil dari 100% dalam air.
Abdul Haris Watoni. 2002. Menyongsong OSN Kimia SMA. Yogyakarta: Intersolusi
Pressindo.
Anonim. 2017. Model-Model Pembelajaran. Direktorat Pembinaan SMA
Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia.
Arsyad, M. Natsir. 2001. Kamus kimia: Arti dan Penjelasan Ilmiah. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Brady, J. E. 1999. Kimia Universitas, Asas dan Struktur. Jilid Satu. Edisi Kelima
(Terjemahan Sukmariah, M., Kamianti, A., dan Tilda, S). Jakarta:
Binarupa Aksara.
Chang Raymond. 2008. General Chemistry: The Essential Concepts. Fourth
Edition, New York: Mc Graw- Hill
Ebbing, D.D. and Gammon, S.D. 2009. General chemistry. Ninth Edition. Boston:
Houghton Mifflin Company.
Naik, Zakir. 2016. Miracles of Al-Qur’an and As-Sunnah. Solo: Aqwam Media
Profetika.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37
Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Vogel. 1979. Analisis Anorganik Kualitatif makro dan Semimikro. Bagian I. Jakarta:
Kalman Media Pustaka.
Harvey, David. 2000. Chemistry Modern Analitical Chemistry. USA: McGraw_Hill
Companies.
Soal Ujian Nasional Tahun 2016-2019 Program Studi IPA/MIPA Kimia. Badan
Nasional Standar Pendidikan. Puspendik Jakarta: Balitbang.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
https://rumaysho.com/3444-hukum-cuka-vinegar.html, diakses pada 30
September 2020