Unit Pembelajaran 10
SIFAT KOLIGATIF
LARUTAN
MATA PELAJARAN KIMIA MADRASAH ALIYAH
Penanggung Jawab
Direktorat GTK Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
Penyusun
Nurchaili
Rijal Kamaluddin Husaeni
Siti Nurhanifah
Sutardi
Marina Setiawati
Reviewer
Edy Cahyono
Copyright © 2020
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah
Muhammad Zain
B. Tujuan
Tujuan Unit Pembelajaran ini adalah:
1. Meningkatkan kompetensi pedagogis guru melalui kegiatan PKB.
2. Meningkatkan kompetensi profesional guru melalui kegiatan PKB.
3. Memfasilitasi sumber belajar guru dalam melaksanakan PKB.
4. Meningkatkan hasil Asesmen Kompetensi Guru (AKG).
5. Meningkatkan hasil belajar peserta didik.
C. Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dari Unit Pembelajaran sebagai berikut:
1. Sebagai sumber belajar bagi guru dalam melaksanakan PKB untuk mencapai
target kompetensi pedagogis dan kompetensi profesional materi sifat koligatif
larutan.
2. Sebagai sumber bagi guru dalam mengembangkan kurikulum, persiapan dan
pelaksanaan pembelajaran sifat koligatif larutan yang mendidik.
3. Sebagai bahan malakukan asesmen mandiri guru dalam rangka peningkatan
keprofesionalan.
4. Sebagai sumber dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian dan
evaluasi proses dan hasil belajar sifat koligatif larutan peserta didik.
5. Sebagai sumber belajar bagi peserta didik untuk mencapai target KD pada
materi sifat koligatif larutan.
D. Sasaran
Adapun sasaran Unit Pembelajaran ini adalah:
1. Fasilitator nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
2. Pengawas Madrasah
3. Kepala Madrasah
4. Guru Kimia
5. Peserta didik.
1. Kompetensi Guru
Tabel 1 Target Kompetensi Guru
Ranah
Target Kompetensi Guru
Kompetensi
Kompetensi 1.1 Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
Pedagogis sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
1.2 Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik
1.3 Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
1.4 Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
1.5 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan pembelajaran.
1.6 Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
1.7 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
peserta didik.
1.8 Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil
belajar.
1.9 Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran.
1.10 Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
Kompetensi 2.20 Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
Profesional mendukung mata pelajaran yang diampu.
2.21 Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
2.22 Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara
kreatif.
2.23 Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif.
2.24 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri.
Kompetensi Pedagogis
1.1 Menguasai karakteristik 1.1 Mengidentifikasi karakteristik peserta
peserta didik dari aspek didik yang berkaitan dengan aspek
fisik, moral, sosial, fisik, intelektual, sosial-emosional,
kultural, emosional, dan moral, spiritual, dan latar belakang
intelektual. sosial budaya.
1.2 Mengidentifikasi potensi peserta √
didik dalam mata pelajaran yang
diampu.
1.3 Mengidentifikasi bekal-ajar awal
peserta didik dalam mata pelajaran
yang diampu.
1.4 Mengidentifikasi kesulitan belajar
peserta didik dalam mata pelajaran
yang diampu.
1.2 Menguasai teori belajar2.1 2.1 Menerapkan berbagai teori belajar
dan prinsip-prinsip dan prinsip-prinsip pembelajaran
pembelajaran yang yang mendidik terkait dengan mata
mendidik. pelajaran yang diampu.
2.2 2.2 Menerapkan berbagai pendekatan, √
strategi, metode, dan teknik
pembelajaran yang mendidik secara
kreatif dalam mata pelajaran yang
diampu.
1.3 Mengembangkan 3.1 Menerapkan prinsip-prinsip
kurikulum yang terkait pengembangan kurikulum.
dengan mata 3.2 Menentukan tujuan pembelajaran √
pelajaran/bidang yang diampu.
pengembangan yang 3.1 Menentukan pengalaman belajar
diampu. yang sesuai untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diampu.
3.4 Memilih materi pembelajaran yang
diampu yang terkait dengan
pengalaman belajar dan tujuan
pembelajaran.
1. Kompetensi Dasar
Tabel 3 Target Kompetensi Dasar Peserta Didik
Kompetensi Dasar Target Kompetensi Dasar
3.1. Menganalisis fenomena sifat Peserta didik dapat menganalisis
koligatif larutan (penurunan fenomena sifat koligatif larutan
tekanan uap jenuh, kenaikan (penurunan tekanan uap jenuh,
titik didih, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, penurunan titik
dan tekanan osmosis). beku, dan tekanan osmosis).
4.1. Menyajikan hasil penelusuran Peserta didik dapat menyajikan hasil
informasi tentang kegunaan penelusuran informasi tentang
prinsip sifat koligatif larutan kegunaan prinsip sifat koligatif larutan
dalam kehidupan sehari-hari. dalam kehidupan sehari-hari.
3.2. Membedakan sifat koligatif Perserta didik dapat membedakan
larutan elektrolit dan larutan sifat koligatif larutan elektrolit dan
nonelektrolit. larutan nonelektrolit.
4.2. Menganalisis data percobaan Peserta didik dapat menganalisis data
untuk menentukan derajat percobaan untuk menentukan derajat
pengionan. pengionan.
Artinya: “Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi, yang menciptakan, dan
menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan yang menentukan kadar
(masing-masing) dan memberi petunjuk” (Q.S. Al-A’la, ayat 1-3)
Sifat koligatif larutan adalah sifat fisik larutan yang tidak bergantung pada
jenis zat terlarut tetapi hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut.
Banyaknya jumlah partikel (kadar) zat terlarut dalam suatu larutan dikenal dengan
istilah konsentrasi.
Banyaknya jumlah partikel (kadar) zat terlarut ini yang menjadi penentu sifat
koligatif larutan yang terdiri dari penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku dan tekanan osmotik. Fenomena dan aplikasi dari sifat
koligatif larutan ini menjadi bukti kebesaran dan kekuasaan Allah Swt. Lihatlah
bagaimana air dan larutan lain dari dalam tanah diserap oleh akar tanaman hingga
sampai ke pucuk pohon yang menjulang tinggi. Hal ini dimungkinkan karena sel
tumbuh-tumbuhan memiliki tekanan osmotik 40-50 atmosfer. Sungguh Allah Swt.
menjamin rezeki setiap makhluk ciptaannya. Sungguh banyak fenomena sifat
koligatif lainnya sebagaimana telah dijelaskan sebagiannya pada bagian
terdahulu.
Jika kita tinjau pada kata “larutan”, berarti pada materi sifat koligatif ini kita
membicarakan mengenai suatu istilah yang menunjukkan suatu zat yang terdiri
dari zat terlarut dan pelarut. Sebagaimana Anda ketahui bahwa pelarut universal
adalah “air”, maka sifat koligatif larutan ini juga sangat erat kaitannya dengan “Air”.
Air merupakan zat yang cukup banyak disebutkan dalam Al-Quran, di antaranya:
Dari ayat tersebut, tergambar wujud dari air, tidak hanya cair tapi juga berwujud
padat berupa butiran-butiran es. Sebagaimana dipelajari pada materi sifat koligatif
larutan mengenai titik didih dan titik beku, termasuk juga proses penguapan air
yang berarti air juga berwujud gas, sebagaimana dijelaskan pada surat berikut:
Artinya: “Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami
jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar
berkuasa menghilangkannya.” [Al-Mu’minun: 18].
Kata (ٍ ) ِب َق َدرmenunjukkan sistem dan akurasi. Semua proses turunnya hujan itu
terjadi dengan sangat akurat. Ayat di atas menyebutkan bahwa air yang
diturunkan hujan sama dengan air yang diuapkan ke langit. Tidak ada istilah
berlebihan, karena semua sudah diukur oleh Allah Swt.
dilambangkan 𝜋 maka:
𝛑 = 𝐜𝐌𝐑𝐓
dimana,
π = tekanan osmotik (atmosfer)
cM = konsentrasi dalam molaritas (mol/liter= M)
R = tetapan gas universal = 0.082 L.atm/mol. K
T = suhu mutlak (K)
Contoh Soal 4
Sebanyak 12,8gram naftalena (mM=128) dilarutkan dalam benzena hingga
volume larutan 100 ml. Hitunglah tekanan osmotik yang terjadi pada suhu 27 oC
Penjelasan dan penyelesaian:
Tahap 1. Menghitung jumlah zat terlarut (mol)
mt
nt =
mMt
12,8 g
nt = = 0,1 mol
128 g. mol−1
Tahap 2. Mengkonversikan volume larutan(L) dan suhu (K)
Vlarutan: 100ml :1000ml/L = 0,1 L
Suhu: 27oC + 273 K /oC = 300 K
Tahap 3. Menghitung tekanan osmotik
n
π = RT
V
0,1 mol
π= 0.082 L. atm. mol−1 K −1 K x 300 K
0,1 L
π = 24,6 atm
Contoh Soal 6
Diantara tiga larutan berikut: C2H5OH 0,8 M; Al2(SO4)3 0,2 M; CaSO4 0,3 M,
manakah yang mempunyai titik beku paling tinggi?
Penjelasan dan penyelesaian:
Tahap 1. Menentukan jumlah partikel terbanyak.
C2H5OH 0,8 m : larutan non elektrolit jumlah partikel n=1
Al2(SO4)3 0,2 m : larutan elektrolit jumlah partikel n=5
CaSO4 0,3 m : larutan elektrolit jumlah partikel n=2
1. Perangkat Pembelajaran, Alat dan Bahan yang harus disiapkan oleh guru
a. Perangkat Pembelajaran:
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Bahan ajar
3) Media pembelajaran
4) Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
5) Instrumen penilaian
C. Aktivitas Pembelajaran
1. Aktivitas Pembelajaran Topik 1: Sifat Koligatif Larutan
a. Kegiatan In Service Learning-1 ( 2 JP)
Aktivitas ini dilakukan secara tatap muka bersama fasilitator dan teman
sejawat untuk mengkaji materi dan melakukan kegiatan pembelajaran. Secara
umum kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:
1) Mempelajari isi Unit Pembelajaran untuk memahami tujuan pembelajaran
serta menselaraskan target kompetensi guru dengan kompetensi peserta
didik.
2) Melakukan diskusi materi Sifat Koligatif Larutan yang dianggap sulit atau
berpeluang terjadi miskonsepsi untuk meningkatkan kompetensi
professional.
3) Merancang aktivitas peserta didik yang akan dilakukan pada kegiatan on,
membuat atau menyempurnakan LKPD, dan membuat instrumen penilaian
proses maupun penilaian hasi belajar.
4) Jika memungkinkan, aktivitas peserta didik dirancang untuk dapat
dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Kegiatan 1: Topik 1: Sifat Koligatif Larutan
Materi:
Menganalisis ∆Tb dan ∆Tf melalui Diagram P-T
Praktik ∆Tb dan ∆Tf Larutan
Lembar Kerja 1: Soal Pemahaman ∆Tb dan ∆Tf serta Diagram P-T
Materi:
Membandingkan Sifat Koligatif Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit melalui
Perhitungan.
Pada kegiatan ini, peserta MGMP Kimia melakukan diskusi secara
berkelompok (4-5 orang) mengkaji materi tentang membandingkan Sifat
Koligatif Larutan elektrolit dan nonelektrolit melalui perhitungan.
Sebagai bahan diskusi peserta dapat melihat contoh LKPD 5.
Selanjutnya memperdalam pemahaman dengan mendiskusikan pertanyaan-
pertanyaan berikut ini. Peserta dapat memperluas tema diskusi sesuai
keperluan.
Tujuan Pembelajaran:
Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat:
1. Menganalisis diagram P-T untuk menentukan titik didih larutan dan menafsirkan
kenaikan titik didih larutan.
2. Menjelaskan pengertian kenaikan titik didih larutan (ΔTb).
Pengantar:
Pernahkah Anda memasak mie instan? Sebelum kita memasak mie kita akan
mendidihkan airnya terlebih dahulu. Sebagaimana diketahui bahwa air murni
(https://www.tribunnews.com/lifestyle/2018/02/01/
sebaiknya-anda-tahu-ternyata-begini-cara-memasak-yang-benar-mie-instan)
Lembar Kerja Peserta Didik:
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan fenomena di atas, diskusikan dengan teman kelompok Anda
permasalahan yang Anda temukan. Nyatakan permasalahan tersebut dalam bentuk
pertanyaan!
Hipotesis
Perkirakan jawaban sementara berdasarkan permasalahan di atas!
Anda dapat menganalisis Diagram P-T di atas untuk menjawab pertanyaan berikut:
1. Perubahan wujud apa yang terjadi jika suatu zat cair mendidih?
4. Jika pelarut air mendidih pada tekanan 1 atm dan suhu 100 oC, dimanakah
letak titik didih larutannya?
C. Kesimpulan
Setelah menganalisis kenaikan titik didih dengan diagram P-T. Catatlah
simpulan kelompok Anda:
D. Presentasi
Presentasikan hasil diskusi kelompok Anda dalam forum kelas.
Tujuan Pembelajaran:
Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat:
1. Menganalisis diagram P-T untuk menentukan titik beku larutan dan
menafsirkan penurunan titik beku larutan.
2. Menjelaskan pengertian penurunan titik beku larutan (ΔTf).
Pengantar:
Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen
glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini
dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan
etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator
menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku.
(https://sumberbelajar.seamolec.org/Media/Dokumen/ )
B. Hipotesis
Perkirakan jawaban sementara berdasarkan permasalahan di atas!
C. Analisis Data
Perhatikan secara seksama diagram hubungan tekanan (P) dan suhu (T)
untuk pelarut air dan larutannya berikut ini:
4. Jika pelarut air membeku pada tekanan 1 atm dan suhu 0oC, dimanakah
letak titik beku larutannya?
D. Kesimpulan
Setelah menganalisis kenaikan titik beku dengan diagram P-T. Catatlah simpulan
kelompok Anda:
E. Presentasi
Presentasikan hasil diskusi kelompok Anda dalam forum kelas.
Tujuan Pembelajaran:
Mengamati kenaikan titik didih (∆Tb) suatu zat cair akibat penambahan zat
terlarut.
Pengantar:
Titik didih adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan
tekanan lingkungan/atmosfer. Tekanan lingkungan sangat berpengaruh
pada titik didih. Suatu zat baru mendidih apabila tekanan zat tersebut sama
dengan tekanan lingkungannya.
Penambahan zat terlarut yang tidak mudah menguap dalam suatu
pelarut menyebabkan penurunan tekanan uap. Adanya penurunan tekanan
uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut
murni. Hal ini dikarenakan larutan yang terbentuk harus dipanaskan hingga
suhu yang lebih tinggi, sehingga tekanan uapnya menjadi sama dengan
tekanan lingkungan/atmosfer.
Selisih titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut kenaikan
titik didih (ΔTb).
ΔTb = titik didih larutan (Tbl) – titik didih pelarut (Tbp)
∆𝐓𝐛 = 𝐓𝐛𝐥 − 𝐓𝐛𝐩
No Bahan Jumlah
1. Air (aquadest) 1 liter
2. Batu didih (pecahan porselen) 6 butir
3. Garam dapur (NaCl) 2gram
Pertanyaan
1. Berapa titik didih dan kenaikan titik didih larutan-larutan pada percobaan di atas
jika diasumsikan air murni mendidih pada 100oC?
3. Mana yang lebih besar kenaikan titik didihnya, 10 ml air murni yang ditambahkan
2 gram garam atau 10 ml air murni yang ditambahkan 2 gram gula? Mengapa?
d. Contoh LKPD 4
Pada Kegiatan ini, Anda akan melakukan percobaan dalam mengamati
penurunan titik beku (∆Tf) larutan akibat penambahan zat terlarut.
Nama Peserta didik : 1..................................................
2..................................................
3..................................................
Kelas :......................................................
Hari/tanggal :......................................................
Tujuan Pembelajaran:
Mengamati penurunan titik beku (∆Tf) suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut.
Pengantar:
Titik beku adalah suhu pada saat tekanan uap cairan (larutan) sama
dengan tekanan uap pelarut padat murninya. Ketika larutan membeku, yang
No Bahan Jumlah
1. Air (aquadest) 100 ml
2. Es batu secukupnya
3. Garam dapur (NaCl) 100 gram
4. Urea 2 gram
2. Hitunglah massa urea yang dipakai pada percobaan di atas jika konstanta
penurunan titik beku molal air adalah 1,86oC, BJ air = 1g/ml dan titik beku air
murni 0oC!
3. Mana yang lebih besar penurunan titik bekunya, 10 ml air murni yang
ditambahkan 2 gram urea atau 10 ml air murni yang ditambahkan 2 gram garam
dapur? Mengapa?
Tujuan Pembelajaran:
Membandingkan Sifat Koligatif Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Melalui
Perhitungan
Pengantar:
Sifat koligatif larutan elektrolit berbeda dengan sifat koligatif larutan
nonelektrolit, hal ini disebabkan larutan elektrolit di dalam pelarutnya mempunyai
kemampuan untuk mengion. Sehingga larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel
yang lebih banyak daripada larutan nonelektrolit pada konsentrasi yang sama.
Yang menjadi ukuran langsung dari keadaan (kemampuannya) untuk mengion
adalah derajat ionisasi. Besarnya derajat ionisasi (𝛼) ini dinyatakan sebagai:
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐳𝐚𝐭 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐢𝐨𝐧𝐢𝐬𝐚𝐬𝐢 (𝐦𝐨𝐥)
𝜶=
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐳𝐚𝐭 𝐦𝐮𝐥𝐚 − 𝐦𝐮𝐥𝐚 (𝐦𝐨𝐥)
Untuk larutan elektrolit kuat, harga derajat ionisasinya mendekati 1, sedangkan
untuk elektrolit lemah berada di antara 0 dan 1 (0 < α < 1).
Atas dasar kemampuan ini, Jacobus Hendricus van’t Hoff (1852-1911) dari
Belanda, menerangkan bahwa untuk larutan elektrolit keempat rumus sifat
koligatif yang dirumuskan Raoult harus dikalikan dengan suatu faktor yang
menjelaskan pengaruh ionisasi. Faktor ini dinamakan faktor van’t Hoff, dengan
lambang 𝐢.
Jika R=0,082 L.atm/mol.K; t= 25oC; Kb= 0,52 m/oC; Kf = 1,86 m/oC (Mm Ba(NO3)2
= 261g/mol ; Mm C2H5OH = 46g/mol ; Mm MgSO4 = 120g/mol ; Mm CO(NH2)2 =
60g/mol
No Larutan Konsentrasi (m) ∆P ∆Tb ∆Tf 𝝅
1. Ba(NO3)2 0,2 m
2. C2H5OH 0,2 m
3. MgSO4 0,2 m
4. CO(NH2)2 0,2 m
3. Lengkapi tabel 2 berikut: Jika diketahui empat larutan dengan konsentrasi yang
g
sama, dianggap memiliki 𝜌 = 1 , hitunglah berapa harga ∆P, ∆Tb, ∆Tf, dan 𝜋.
ml
Jika R=0,082 L.atm/mol.K; t= 25oC; Kb= 0,52 m/oC; Kf = 1,86 m/oC (Mm Ba(NO3)2
= 261g/mol ; Mm C2H5OH = 46g/mol ; Mm MgSO4 = 120g/mol ; Mm CO(NH2)2 =
60g/mol
4. Dari hasil perhitungan pada tabel di atas, tuliskanlah simpulan kelompok Anda.
Identifikasi Soal:
Level koqnitif Analisis (C4)
Indikator yang sesuai Diberikan ilustrasi memasak air di gunung
dengan di dataran rendah, peserta didik
dapat menganalisis hubungan titik didih
dengan ketinggian tempat
Butir Soal
Soal 2.
Data percobaan tentang titik beku empat larutan pada suhu 27oC dan tekanan 1
atm tercantum pada tabel berikut:
Larutan
No Zat Terlarut
Konsentrasi (m) Titik Beku (oC)
1 CO(NH2)2 1 -2
2 CO(NH2)2 2 -4
3 NaCl 1 -4
4 NaCl 2 -8
Pada konsentrasi yang sama, larutan CO(NH2)2 dan NaCl memiliki titik beku yang
berbeda. Hal ini disebabkan kedua larutan…
A. 8,80 g
B. 12,4 g
C. 17,6 g
D. 35,2 g
E. 71,4 g
(Soal UN 2019)
Identifikasi Soal:
Level koqnitif Aplikasi (C3)
Indikator yang sesuai Diberikan pernyataan tentang injeksi
cairan infus yang isotonik dengan
cairan darah, lengkap beserta data
pendukungnya, peserta didik dapat
memprediksi masa NaCl yang
dibutuhkan dengan tepat.
Materi yang diperlukan Sifat koligatif larutan elektrolit:
Tekanan Osmotik
Pembahasan:
Isotonik artinya tekanannya sama dengan tekanan osmotik darah.
π= 7,4 atm
R = 0,082 atm.M–1. K–1
V=1L
A. Tes Formatif
1. Dalam kolam apung, orang tidak akan tenggelam, akan mengambang seperti
batu apung. Kolam apung dibuat dengan melarutkan garam ke dalam air
kolam dengan jumlah besar sehingga menghasilkan konsentrasi yang tinggi.
Fenomena kolam apung tersebut ini dapat dijelaskan dengan pendekatan
diagran P-T.
Jika dalam pembuatan kolam apung itu dilakukan dengan penambahan garam
dapur maka yang menjadi penyebab orang bisa terapung pada diagram P-T
ditunjukkan pada daerah…
A. E-F
B. D-G
C. D-H
D. I-J
E. K-L
3. Dalam 4 gelas kimia I, II, III, dan IV masing-masing berisi 4 jenis larutan berbeda.
Gelas kimia I berisi larutan KCl 0,1 M
Gelas kimia II berisi larutan CO(NH2)2 0,1 M
Gelas kimia III berisi larutan AlCl3 0,1 M
Gelas kimia IV berisi larutan CH3COOH 0,1 M
Jika keempat gelas kimia tersebut dididihkan dengan kalor yang diberikan
sama besar, maka urutan kecepatan larutan mendidih sejak awal dipanaskan
dari yang paling cepat hingga paling lambat mendidih adalah gelas …
A. I – II – III – IV
B. I – III – II – IV
C. II – IV – I – III
D. III – I – IV – II
E. III – IV – I – II
5. Larutan manakah di bawah ini akan isotonik larutan C6H12O6 0,6 M adalah …
A. NaNO3 0,6 M
B. K2SO4 0,3 M
C. Al2(SO4)3 0,1 M
D. AlCl3 0,15 M
E. CO(NH2)2 0,2 M
6. Ibu Eli adalah guru kimia kelas XII yang selalu merencanakan pembelajarannya
dengan matang. Saat ini Ibu Eli sedang menyusun RPP sifat koligatif larutan,
dengan KD 3.1 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan
tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan
osmosis). Rumusan IPK Inti yang tepat untuk KD tersebut adalah:
A. Menjelaskan fenomena sifat koligatif larutan penurunan tekanan uap jenuh
B. Menyebutkan fenomena sifat koligatif larutan Kenaikan titik didih
C. Memberikan contoh fenomena sifat koligatif larutan penurunan titik beku.
D. Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan penurunan tekanan uap jenuh
E. Mendata fenomena sifat koligatif larutan tekanan osmotik.
8. Agar peserta didik dapat memahami materi sifat koligatif larutan dengan baik,
dibutuhkan pengetahuan prasyarat atau pengetahuan awal berikut, kecuali:
A. diagram P-T
B. konsentrasi larutan
C. reaksi ionisasi
D. larutan elektrolit
E. larutan nonelektrolit
10. Bu Eli sedang mengolah penilaian kompetensi keterampilan. Data nilai praktik,
produk dan proyek seorang peserta didiknya adalah sebagai berikut:
1. C
2. B
3. C
4. E
5. D
6. D
7. A
8. A
9. B
10. E
Fraksi mol : Perbandingan mol zat terlarut atau mol pelarut terhadap
mol larutan. Dilambangkan dengan X.
Kenaikan titik : Selisih titik didih larutan dengan titik didih pelarut.
didih Dilambangkan dengan ΔTb.
Molaritas : Ukuran jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan
yang biasanya dinyatakan dengan M dengan satuan
mol/L.
Titik beku : suhu di mana pelarut cair dan pelarut padat berada pada
kesetimbangan, sehingga tekanan uap keduanya sama.
Titik didih : suhu (temperatur) ketika tekanan uap suatu zat cair sama
dengan tekanan eksternal yang dialami oleh cairan.
Aji Pangestu. 2020. Pengertian Destilasi, Macam, Prinsip, Cara Kerja, dan Contoh
nya. Diunduh 25 Agustus 2020 dari https://www.pakarkimia.com/
pengertian-destilasi.
Brady, James E. et. all. 2009. Chemistry. 5th edition. New York. USA: John Wiley
and Sons, Inc.
Budi Utami, dkk. 2009. Kimia untuk SMA dan MA Kelas XII. BSE. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Chodijah Febriyani. 2019. Ada Laut Mati Israel di Nias. Diunduh 22 Agustus 2020
dari https://akurat.co/ gaya hidup/id-747959-read-ada-laut-mati-israel-di-
nias.
Hasiolan Eko P.G.2018.Sebaiknya Anda tahu Ternyata Begini Cara Memasak yang
Benar Mie Instan. Diunduh 2 September 2020 dari
https://www.tribunnews.com/lifestyle/2018/02/01/sebaiknya-anda-ahu-
ternyata-begini-cara-memasak-yang-benar-mie-instan.
M. Sofwan. 2014. Siklus Air Dalam Al-Quran. Diunduh 20 September 2020 dari
http://www.dakwatuna.com/2014/1/13/44698/siklus-air-dalam-al-quran
/#ixzz6aHgjydUc
Soal Ujian Nasional tahun 1985 – 2019. BSNP Departemen Pendidikan Nasional.
Sunarya, Y. dan A. Setiabudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia 3: Untuk Kelas
XII Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.