MODUL 02
PENGEMBANGAN ASESMEN DAN
RANCANGAN PROGRAM LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
BIMBINGAN DAN KONSELING MADRASAH TSANAWIYAH
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
Unit Pembelajaran 3:
PENGEMBANGAN ASESMEN BK BERBASIS DOKUMENTASI DIGITAL
Unit Pembelajaran 4:
PENGEMBANGAN RANCANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
BERBASIS KEBUTUHAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Penanggung Jawab
Direktorat GTK Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
Penyusun
UP 3 : Nurbaiti Kumala AM
UP 4 : Ali Mustahib
Reviewer
Yudo Hato Balibo
Copyright © 2020
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah
Muhammad Zain
C. Manfaat
Manfaat dari modul 2 mengenai pengembangan asesmen dan program
layanan BK ini adalah sebagai berikut bagi:
1. Fasilitator:
a. Bahan untuk memberi pelatihan guru BK
b. Bahan untuk menyusun program pelatihan guru BK
2. Pengawas Madrasah
a. Bahan untuk melakukan supervisi pada guru BK
b. Bahan untuk memberikan pembinaan pada guru BK
3. Kepala Madrasah
a. Bahan untuk melakukan supervisi pada guru BK
b. Bahan untuk memberikan pembinaan pada guru BK
c. Mengetahui berbagai kebutuhan yang mendukung pelaksanaan
program BK
4. Ketua MGBK
a. Bahan acuan kegiatan di forum group diskusi
D. Sasaran
Adapun sasaran dari modul 2 mengenai pengembangan asesmen dan
program layanan BK ini adalah sebagai berikut:
1. Fasilitator nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
2. Pengawas Madrasah
3. Kepala Madrasah
4. Ketua KKG/MGMP/MGBK
5. GuruBK
E. Petunjuk Penggunaan
Agar berhasil dengan baik dalam mempelajari dan mempraktikkan modul
ini, ikutilah petunjuk belajar sebagai berikut:
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan sampai memahami benar
tujuan mempelajari Unit Pembelajaran ini.
2. Pelajarilah dengan seksama bagian target kompetensi sehingga benar-
benar memahami target kompetensi yang harus dicapai.
3. Kegiatan Pembelajaran untuk menyelesaikan setiap Unit Pembelajaran
dilakukan melalui moda Tatap Muka In-On-In.
4. Ujilah capaian kompetensi dengan mengerjakan soal tes formatif, kemudian
cocokkan jawabannya dengan kunci jawaban yang tersedia di bagian
berikutnya.
5. Lakukan penilaian mandiri sebagai refleksi ketercapaian target kompetensi.
2. Alokasi waktu
Unit Pembelajaran dalam modul ini dibagi dalam dua sub unit
pembelajaran, dengan alokasi waktu 20 JP per sub unit pembelajaran yang
digunakan, sehingga total alokasi waktu diperkirakan 40 Jam Pembelajaran untuk
modul I dengan rincian sebagai berikut:
Unit Pembelajaran 1 : Pengembangan asesmen BK berbasis dokumentasi
digital
In Service Learning 1 : 6 JP
On Service Learning : 8 JP
In Service Learning 2 : 6 JP
Unit Pembelajaran 2 : Pengembangan rancangan program Bimbingan dan
Konseling dengan berbasis kebutuhan peserta didik
In Service Learning 1 : 6 JP
On Service Learning : 8 JP
In Service Learning 2 : 6 JP
B. Organisasi Pembelajaran
Guna memudahkan guru dalam mempelajari modul ini, kita akan
membaginya menjadi 3 topik bahasan dengan alokasi waktu sebagai berikut:
Tabel 1. 3 Organisasi Pembelajaran
Jumlah JP
Topik Materi
In – 1 On In - 2
1 Hakikat asesmen 2Jp 2Jp 2Jp
2 Pengembangan instrumen asesmen
2Jp 3Jp 2Jp
berbasis kebutuhan peserta didik/konseli
3 Administrasi asesmen 2Jp 3Jp 2Jp
Total Jam Pembelajaran PKB 6Jp 8Jp 6Jp
C. Integrasi Keislaman
Asesmen pada hakikatnya adalah sebuah upaya untuk mendapatkan data
yang bisa dipertanggungjawabkan untuk memahami suatu kondisi. penggunaan
asessmen dalam sebuah program layanan bimbingan dan konseling dapat
mengetahui dan mampu menjelaskan berbagai potensi dan kelemahan yang
dimiliki oleh peserta didik bahkan dapat melihat sebab akibat yang dimunculkan
oleh suatu perilaku atau kondisi. Hal tersebut tersirat dalam surat Al-Zalzalah ayat
7-8 disebutkan,
D. Bahan Bacaan
1. Hakikat Asesmen
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Ada 3 istilah yang terkait
dengan istilah asesmen dalam bimbingan dan konseling yang memiliki penekanan
berbeda satu dengan lainnya. Dan ketiganya digunakan selama proses
mengumpulkan informasi dalam program bimbingan dan konseling yang efektif.
Ketiganya adalah
a) Pengukuran (measurement), merupakan kegiatan membandingkan sesuatu
dengan ukuran tertentu dan bersifat kuantitatif.
b) Penilaian (assessment), merupakan kegiatan pengambilan keputusan untuk
menentukan sesuatu berdasarkan kriteria baik-buruk dan bersifat kualitatif.
c) Evaluasi (evaluation), merupakan kegitaan yang meliputi pengukuran dan
penilaian untuk perbaikan program.
Evaluasi
Asesmen
Pengukuran
(measurement)
2. Prinsip-Prinsip Asesmen
Santoadi (2010: 123) menjabarkan prinsip-prinsip asesmen dalam
bimbingan dan konseling sperti berikut ini:
a. Bermanfaat, artinya asesmen harus bertujuan mensejahterakan konseli bukan
sekedar kepentingan administratif kelembagaan misalnya akreditasi atau
pihak luar.
3. Tujuan Asesmen
Asesmen sebagai suatu bentuk kegiatan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan/ kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik dalam memecahkan
masalah memiliki tujuan yang sangat spesifik. Sumardi & Sunaryo (2006)
menyebutkan tujuan pengukuran sebagai berikut:
a. Memperoleh data yang relevan, objektif, akurat dan komprehensif tentang
kondisi peserta didik saat ini
b. Mengetahui profil peserta dididk secara utuh terutama permasalahan dan
hambatan belajar yang dihadapi, potensi yang dimiliki, kebutuhan-kebutuhan
khususnya, serta daya dukung lingkungan yang dibutuhkan peserta didik.
c. Menentukan layanan yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi kebutuhan-
kebutuhan khususnya dan memonitor kemampuannya.
Sementara itu, Hood & Johnson (1993) menjelaskan bahwa asesmen
dalam bimbingan dan konseling mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
a. Orientasi masalah; untuk membuat konseli mengenali dan menerima
permasalahan yang dihadapinya, tidak mengingkari bahwa ia bermasalah.
b. Identifikasi masalah: membantu baik bagi konseli maupun konselor dalam
mengetahui masalah yang dihadapi konseli secara mendetail.
c. Memilih alternatif solusi dari berbagai alternatif penyelesaian masalah yang
dapat dilakukan oleh konseli
d. Pembuatan keputusan alternatif pemecahan masalah yang paling
menguntungkan dengan memperhatikan konsekuensi paling kecil dari
beberapa alternatif tersebut.
e. Verifikasi untuk menilai apakah konseling telah berjalan efektif dan telah
mengurangi beban masalah konseli atau belum.
Tabel 1. 4 distribusi IQ
IQ Kategori %
130 ke atas Sangat superior 2,2
120-129 Superior 6.7
110-119 Normal Cerdas 16.1
90-109 Normal 50.0
Normal kurang 16.1
80-89 cerdas
70-79 Perbatasan 6.7
69 ke bawah Cacat mental 2.2
2. Tes Berkelompok
• Goodenough Draw-a-Man Test (1926), dapat juga dilakukan individual dengan
meminta anak menggambar seorang lelaki dan kemudian dinilai dengan
cermat menurut norma sehingga dapat memperkirakan IQ anak.
• Standard Progressive Matrixes (SPM) Raven; tes non verbal menggunakan
gambar figur dan desain abstrak. Tidak menghasilkan skor IQ tetapi skor
dapat dibandingkan dengan norma untuk menunjukkan kemampuan mental
seorang anak.
• The Scholastic Aptitude Test (SAT); penalaran verbal tentang matematika
setingkat SMA, perbendaharaan kata dan penalaran kuantitatif digunakan
untuk calon mahasiswa dari luar AS.S
b) Defferential Aptitude Tests (DAT) atau Tes Bakat Diferensial; dirancang oleh
Bennet, Seashore dan Wesman pada tahun 1947, dipergunakan dalam
konseling pendidikan bagi peserta didik usia sekolah lanjutan, yakni SLTP dan
4. Administrasi Asesmen
Prosedur pengadministrasian asesmen meliputi; persiapan/penyusunan pedoman
teknik asesmen, pelaksanaan asesmen, dan analisis hasil asesmen.
1) Persiapan
a. Menentukan kelompok responden yang akan diukur, apakah peserta didik,
orang tua, guru, tenaga kependidikan atau masyarakat
b. Menetapkan jumlah responden yang akan diberikan asesmen
c. Mempersiapkan asesmen nontes sesuai tujuan
d. Membuat satuan layanan asesmen
2) Pelaksanaan
a. Memberikan verbal setting (menjelaskan tujuan, manfaat dan kerahasiaan
data)
b. Memastikan kesiapan testee (psikis dan non psikis; alat tulis )
c. Membagikan instrumen asesmen
d. Menjelaskan cara pengisian intrumen asesmen (apakah harus saat itu atau
boleh di rumah)
e. Menjelaskan jangka penyelesaian pengisian instrumen
f. Memeriksa apakah proses pengisian sudah sesuai petunjuk.
g. Mengumpulkan hasil asesmen
E. Aktivitas Pembelajaran
Tabel 1. 6 Desain Kegiatan Pembelajaran
Materi Aktifitas Pembelajaran Waktu Tagihan
• IN LEARNING SERVICE – 1 (IN-1)
1) Hakikat, teknik, • Refleksi Implementasi asesmen 60’ x 1 • LK-1.1 refleksi diri
prosedur dalam layanan BK (Cakupan: mengenai
Asesmen Jenis, waktu, tujuan implementasi
penggunaan, kelebihan & asesmen dalam
kekurangan ) layanan BK di
madrasah
2) Pengembangan • LK-1.2
teknik asesmen • Pendalaman materi profesional 60’ x 2 Pemahaman
sesusai dengan tentang asesmen
melalui aktivitas diskusi
karakter kelompok dengan topik-topik
keutuhan berikut ini:
peserta didik 1. Hakikat asesmen
(pengertian, fungsi, tujuan,
prinsip)
2. Teknik Asesmen ( Tes dan
Non Tes)
3. Prosedur penyusunan
asesmen • LK-2.1 membuat
peta konsep
mengenai materi
• Analisis pemetaan masalah dan 60’ x 2
kebutuhan asesmen di lingkup
madrasah
• Memilih asesmen tes dan non
tes yang dilakukan di madrasah • LK-2.2
masing-masing sesuai merancang
kebutuhan teknik asesmen
• Menyusun rancangan instrumen
asesmen sesuai dengan kondisi
madrasah dan karakteristik
peserta didik.
• LK-5 analisis
60’ x 3
• Analisis efisiensi penggunaan efisiensi asesmen
asesmen yang
dilaksanakan
LK-6 Langkah
penyusunan
• Membuat laporan hasil asesmen 60’ x 2
laporan
• Mendiskusikan hambatan,
merefleksi hasil kegiatan ON, 40’x 2 • LK-8 Resume
dan mendiskusikan pemecahan hasil diskusi dan
masalah untuk perbaikan yang solusi
akan datang
A. Tes Formatif
1) Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai dengan pengalaman
yang anda alami!
a. Deskripsikan mengenai hakikat asesmen !
b. Jelaskan dan sebutkan jenis asesmen peserta didik/konseli!
c. Jelaskan tujuan dan fungsi asesmen peserta didik/konseli!
2) Guru bimbingan dan konseling dapat memperoleh informasi melalui
pengukuran dan asesmen untuk memilih “bibit unggul” dari peserta didik
dalam program KSM Online. Hal ini adalah salah satu manfaat asesmen yang
diarahkan kepada keputusan-keputusan yang menyangkut ...
a. Hasil belajar
b. Penempatan
c. Seleksi
d. Layanan bimbingan dan konseling
3) Guru BK perlu melakukan suatu prosedur ilmiah dalam upaya memahami
peserta didik. Prosedur yang komprehensif dan sistematis dalam
mengumpulkan data-data peserta didik untuk melihat gambaran karakteristik,
kemampuan dan kesulitan yang dihadapi sebagai bahan untuk menentukan
kebutuhan nyata, merupakan hakikat dari...
a. Evaluasi
b. Asesmen
c. Pengukuran
d. Tes
4) Asesmen teknik tes yang bersifat psikopedagogik hanya dapat digunakan
oleh sebagian guru BK yang telah memiliki...
a. Kompetensi
2. C
3. B
4. B
5. A
6. A
7. A
8. D
Penilaian Diri
Pernyataan
Ya Tidak
Eksternal
Peluang (SO) (WO)
(Opportunities)
2 2 2
• Perkembangan individu peserta didik usia
MTS
• Esensi layanan BK pada jalur formal, jenjang
MTs, dan jenis keagamaan
C. Integrasi Keislaman
Penyusunan program BK dilakukan berdasarkan pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 111 Tahun 2014 pasal 6.
Sedangkan permendikbud disusun berlandaskan pada Undang-Undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah No. 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan lain sebagainya. Begitulah
hendaknya sebuah program disusun dengan mengacu pada peraturan
perundang-undangan di atasnya.
Dalam sejarah Islam Rasulullah pernah merumuskan sebuah “Undang-
Undang” yang dikenal dengan sebutan Piagam Madinah. Piagam ini disusun untuk
D. Bahan Bacaan
1. Perkembangan individu peserta didik usia MTS
• Kaidah-kaidah perilaku manusia, perkembangan fisik dan psikologis individu
terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan konseling dalam upaya
pendidikan.
a. Pengertian Perilaku
Secara Bahasa, perilaku artinya tanggapan atau reaksi individu terhadap
rangsangan atau lingkungan. Dari pengertian ini dapat diketahui bahwa
perilaku yang tampak dari gerak fisik seseorang itu hanya sebagai salah satu
wujud reaksi terhadap adanya stimulus. Namun sebelum terjadi reaksi fisik,
1. Esensi Layanan BK pada Jalur Formal, Jenjang MTS, dan Jenis Keagamaan
Guru BK pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, dalam hal ini
di MTs, secara umum memiliki peran yang sama dengan guru BK di jenjang
pendidikan lainnya yaitu sebagai salah satu pendorong perkembangan
E. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran dalam unit ini dikonsep dalam bentuk strategi IN-
ON-IN yang melingkupi dua topik pembahasan, yaitu 1) Perkembangan individu
peserta didik dan Pengelolaan Bimbingan dan Konseling di MTs dan 2)
Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling.
Aktivitas pembelajaran yang perlu dilakukan dalam hal ini adalah sebagai
berikut:
Tabel 2. 6 Desain Pembelajaran
Materi Aktivitas Pembelajaran Waktu Tagihan
IN LEARNING SERVICE – 1 (IN-1)
• Perkemba
ngan
individu
peserta • Melakukan Refleksi pemahaman
didik usia guru BK terhadap karakteristik
MTS perkembangan peserta didik 1x60’ LK. 1
• Tugas ditinjau dari tugas
perkemba perkembangan, kepribadian,
ngan bakat-minat, dan intelektualitas
individu • Melakukan pemetaan
peserta karakteristik perkembangan
didik usia peserta didik ditinjau dari tugas
MTS perkembangan, kepribadian,
• Modalitas bakat-minat, dan intelektualitas LK. 2
individu berdasarkan SKKPD
ditinjau
dari aspek
kepribadia
n, minat,
A. Tes Formatif
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Beberapa aspek yang perlu menjadi fokus guru BK dalam melakukan refleksi
atas pelaksanaan layanan BK yang telah lalu yaitu terkait dengan
pemahamannya terhadap perkembangan peserta didik yang meliputi…
a. Kepribadian, bakat, minat, dan intelek c. kepribadian, minat, dan
bakat
b. Intelek, bakat, minat, dan kepribadian d. bakat, minat, dan
kepribadian
2. Refleksi yang dilakukan guru BK berguna untuk memperbaiki dan
meningkatkan secara berkesinambungan terhadap…
a. Kebijakan madrasah c. kebutuhan peserta
didik/konseli
b. Pelaksanaan program d. situasi dan kondisi
madrasah
3. Pentingnya pelayanan BK di jenjang pendidikan menengah (MTs/SMP)
adalah…
a. Pada umumnya peserta didik belum mandiri dan masih perlu dibantu
b. Usia remaja yang cenderung tinggi masalahnya dan sekaligus persiapan
menuju usia dewasa.
c. Prioritas pada permasalahan peserta didik yang meningkat tajam pada usia
remaja
d. Usia peserta didik yang sangat bervariasi
4. Karakteristik peserta didik usia MTs/SMP adalah…
a. Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah kecenderungan karir dan
apresiasi seni
Catatan:
1. A
2. B
3. B
4. A
5. B
6. A
7. A
8. B
9. C
10. A
11. D
12. D
13. C
14. A
15. C
16. B
17. C
18. A
19. C
20. B
6. Apakah kita sudah memperhatikan bakat dan minat peserta didik dalam
melaksankan bimbingan?
1
2
3
4
5
…
…
Tanggal, ………………………………..
Guru BK
……………………………………………..
2 Kondisi madrasah
3 Kebijakan madrasah
4 Laporan program
sebelumnya
Tanggal,………………………………..
Guru BK
……………………………………………..
2 Kelompok
3 Klasikal
1 Fisik {sarpras)
2 Personil
1
2
3
4
1 Fisik
{sarpras)
2 Personil
1 Rasional
2 Visi dan Misi
3 Deskripsi Kebutuhan & masalah
peserta didik
4 Tujuan
5 Rencana Operasional
6 Rencana evaluasi, pelaporan
dan tindak lanjut
7 Anggaran
Madrasah Tsanawiyah………….
Jl. Amal No. 24 Penggilingan, Pedurenan, Jakarta Timur, Jakarta
Jakarta,…………………..
Mengetahui
Kepala Madrasah Guru BK
………………………………………… …………………………………..
Jakarta, ……………………………………
Guru BK
………………………………………
LAMPIRAN-LAMPIRAN :
1. Uraian materi layanan
2. Lembar kerja peserta didik
Jakarta,
……………………………………
Mengetahui
Kepala Madrasah Guru BK
……………………………….. ……………………………………
Buatlah Peta Materi yang akan ditampilkan pada bagan berikut ini:
SLIDE 1: SLIDE 2:
Isi Materi: ……………….. Isi Materi: ………………..
SLIDE 3: SLIDE 4:
Isi Materi: ……………….. Isi Materi: ………………..
SLIDE 5: SLIDE 6:
Isi Materi: ……………….. Isi Materi: ………………..
SLIDE 7: SLIDE …:
Isi Materi: ……………….. Isi Materi: ………………..
1
2
3
4
5
…
1 Rasional
2 Visi dan Misi
3 Deskripsi Kebutuhan & masalah
peserta didik
4 Tujuan
5 Rencana Operasional
6 Rencana evaluasi, pelaporan
dan tindak lanjut
7 Anggaran