Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI

DISUSUN OLEH:

Silvany M Harsun

Wahyuni lapalo

Yuminathia Gorianto

XI IPS 2

SMA NEGERI 3 LUWUK


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Hampir semua negara di dunia menyakini demokrasi sebagai “tolak ukur tak
terbantah dari keabsahan politik”. Keyakinan bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama
kewenangan pemerintah menjadi basis bagi tegak kokohnya sistem politik demokrasi. Hal
itu menunjukan bahwa rakyat di letakkan pada posisi penting walaupun secara operasional
implikasinya diberbagai negara tidak selalu sama. Tidak ada negara yang ingin dikatakan
sebagai negara yang tidak demokratis atau negara otoriter.
Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan
pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau
melalui perwakilan (demokrasi perwakilan). Istilah ini berasal dari bahasa
Yunani(dēmokratía) "kekuasaan rakyat", yang dibentuk dari kata (dêmos) "rakyat" dan
(Kratos) "kekuasaan", merujuk pada sistem politik yang muncul pada pertengahan abad ke-
5 dan ke-4 SM di Yunani Kuno, khususnya Athena, menyusul revolusi rakyat pada tahun
508 SM.

1.2 TUJUAN
1. Memberikan informasi tentang prinsip demokrasi
2. Untuk menambah pengetahuan tentang prinsip demokrasi

1.3 RUMUSAN MASALAH


1. Sebutkan dari prinsip-prinsip ekonomi tersebut?
PEMBAHASAN

1.1 PENGERTIAN DEMOKRASI


Demokrasi muncul sejak zaman Yunani kuno, tepatnya muncul di negara kotacplis,
Athena pada sekitar tahun 500 SM. Pada tahun 508 SM seorang warga Athena yaitu
Kleistenes mengadakan beberapa pembaharuan yaitu pemerintahan baru yang disebut
demokratia.
Sejak sekarang ini demokrasi merupakan suatu sistem pemerintahan yang diyakini
oleh banyak negara modern termasuk Indonesia sebagai suatu sistem pemerintahan yang
paling baik atau terbaik.
Demokrasi berasal dari kata Yunani yaitu demos dan kratos / cratein. Demos berarti
rakyat dan cratein berarti pemerintahan. Jadi demokrasi berarti pemerintahan oleh rakyat.
Dalam negara yang menganut demokrasi, kekuasaan negara sepenuhnya berada di tangan
rakyat dan kemampuan rakyat. Jadi yang diutamakan atau paling utama dalam
pemerintahan yang demokratis adalah rakyat bukan penguasa.
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk
dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan
politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis
lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu
sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar
ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan
prinsip checks and balances.

1.2 PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI


Prinsip-prinsip demokrasi secara umum meliputi :

a. Kekuasaan suatu negara sebenarnya berada di tangan rakyat atau kedaulatan ada di
tangan rakyat.
b. Masing-masing orang bebas berbicara, mengeluarkan pendapat, beda pendapat, dan tidak
ada paksaan.

Prinsip-prinsip Demokrasi adalah :


1. Kekuasaan pemerintah dibatasi oleh konstitusi
Kekuasaan rakyat atau pemerintahan dari rakyat. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan
yang berasal dari rakyat dan selalu mengikutsertakan rakyat dalam pemerintahan
Negara.
Pada zaman Yunani kuno, rakyat yang menjadi warga Negara terlibat langsung
dalam pemikiran, pembahasan, dan pengambilan keputusan mengenai berbagai hal
yang menyangkut kehidupan Negara.

2. Pemilu yang bebas, jujur, dan adil (agar mendapat wakil rakyat yang sesuai aspirasi
rakyat).
Secara universal pemilu adalah instrument mewujudkan kedaulatan rakyat yang
bermaksud membentuk pemerintahan yang absah serta sarana mengartikulasikan
aspirasi dan kepentingan rakyat. Pemilihan umum adalah salah satu cara untuk
menentukan para wakil-wakil rakyat yang akan duduk dilembaga legislatif, maka
dengan sendirinya terdapat berbagai sistem pemilihan umum.

3. Jaminan Hak Asasi Manusia


Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang melekat dan dimiliki setiap
manusia sebagi anugerah tuhan yang maha esa.kesadaran akan hak asasi manusia
didasaarkan pada pengakuan bahwa semua manusia sebagai makhluk tuhan memilki
drajat dan martabat yang sama,maka setiap manusia memiliki hak dasar yang disebut
hak asai manusia.jadi kesadaran akan adanya hak asai manusia tumbuh dari
pengakuan manusia sendiri bahwa mereka adalah sama dan sederajat.

4. Persamaan kedudukan di depan hukum


Setiap orang yang berhadapan dengan hukum haruslah memiliki kesamaan di
hadapan hukum, diperlakukan adil, dihargai hak-haknya, serta diperlakukan sebagai
seorang yang merdeka dengan berdasar pada asas praduga tidak bersalah. terhadap
setiap orang yang berhadapan dengan hukum tersebut haruslah memperoleh suatu
putusan yang mencerminkan keadilan dan kepastian hukum dengan didasarkan pada
fakta-fakta yang terungkap di dalam persidangan serta didasari pula oleh bukti-bukti
yang dihadirkan di hadapan persidangan.

Salah satu bentuk jaminan atas perlakuan yang sama di hadapan hukum, dalam
Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana pada Pasal 54 diatur
mengenai bantuan hukum oleh Penasehat Hukum terhadap seorang tersangka maupun
terdakwa yang diduga melakukan suatu tindak pidana.

5. Kebebasan berserikat.
Setiap orang diberi hak untuk bebas membentuk atau ikut serta dalam
keanggotaan atau pun menjadi pengurus organisasi dalam kehidupan bermasyarakat
dalam wilayah negara Republik Indonesia. Untuk itu, kita tidak lagi memerlukan
pengaturan oleh undang-undang untuk memastikan adanya kemerdekaan atau
kebebasan bagi setiap orang itu untuk berorganisasi dalam wilayah negara Republik
Indonesia. Hanya saja, bagaimana cara kebebasan itu digunakan, apa saja syarat-
syarat dan prosedur pembentukan, pembinaan, penyelenggaraan kegiatan,
pengawasan, dan pembubaran organisasi itu tentu masih harus diatur lebih rinci,
yaitu dengan undang-undang beserta peraturan pelaksanaannya. Karena itu,
dipandang perlu untuk menyusun satu undang-undang baru, terutama untuk
menggantikan undang-undang lama yang disusun berdasarkan ketentuan UUD 1945
sebelum reformasi, yaitu UU No. 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan.

6. Kebebasan pers
Kebebasan pers adalah hak yang diberikan oleh konstitusional atau perlindungan
hukum yang berkaitan dengan media dan bahan-bahan yang dipublikasikan seperti
menyebar luaskan, pencetakan dan penerbitkan surat kabar, majalah, buku atau
dalam material lainnya tanpa adanya campur tangan atau perlakuan sensor dari
pemerintah. Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers pasal 4
didalam ayat 1 disebutkan bahwa kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga
negara, ayat kedua bahwa terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran,
pembredelan atau pelarangan penyiaran, ayat ketiga bahwa untuk menjamin
kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh, dan
menyebarluaskan gagasan dan informasi dan ayat keempat bahwa dalam
mempertanggungjawabkan pemberitaan di depan hukum, wartawan mempunyai Hak
Tolak bahkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 disebutkan antara lain
dalam pasal 28F bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh
informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak
untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

Di dunia banyak sekali terdapat para ahli tentang demokrasi, dan masing-masing ahli
memiliki pendapat yang berbeda namun secara garis besar terdapat persamaan.
1. Menurut Raymond Gettel
Bahwa untuk tegaknya demokrasi maka harus berdasarkan prinsip-prinsip sebagai
berikut :
a. Bentuk pemerintahan itu harus didukung oleh persetujuan umum
b. Hukum yang berlaku dibuat oleh wakil-wakil rakyat yang dipilih melalui pemilu
c. Kepala negara dipilih langsung oleh masyarakat melalui pemilu
d. Hak-hak pilih aktif diberikan kepada sejumlah besar rakyat atas dasar kesederajatan
e. Jabatan pemerintahan harus dipangku oleh segenap lapisan masyarakat

2. Mirriam Budiardjo
Menyatakan bahwa :
a. Perlindungan konstitusional
b. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak
c. Pemilu yang bebas
d. Kebebasan umum untuk menyatakan pendapat
e. Kebebasan untuk berserikat / bernegosiasi
f. Pendidikan kewarganegaraan
3. Robert Dahl
Suatu pemerintahan yang demokrasi minimal mempunyai ciri-ciri :
a. Negara hukum
b. Pemerintah berada di bawah kontrol nyata masyarakat
c. Prinsip mayoritas
d. Pemilu yang bebas
e. Adanya jaminan terhadap hak-hak demokrasi

4. Fanz Magnis Suseno menyebutkan ada 5 ciri hakiki dari negara demokrasi :
a. Kebebasan membentuk dan bergabung dalam organisasi
b. Kebebasan berekspresi atau mengeluarkan pendapat
c. Hak memilih dan dipilih
d. Kesempatan relatif tebuka untuk menduduki jabatan-jabatan publik
e. Hak bagi pemimpin politik untuk berkompetisi mendapat dukungan atau memberi
dukungan.

Keterkaitan antara demokrasi yang berlaku secara universal dengan demokrasi


pancasila sangatlah erat. Hal ini dibuktikan dengan tujuan demokrasi yang sama-sama ingin
mensejahterakan masyarakat.

Prinsip-prinsip demokrasi universal bila dikaitkan dengan prinsip-prinsip demokrasi


pancasila secara teori sebagai berikut :

Untuk demokrasi universal:


1. Melibatkan warga negara dalam pembuatan keputusan politik
Artinya semua warga negara harus dapat memberikan peran aktifnya kepada negara
agar tidak ada pihak yang dirugikan.
2. Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu diantara warga negara
Artinya didalam suatu negara tidak ada kata tidak suka kepada ras lain atau tidak
ada pengucilan suatu suku atau ras kepada yang lain.
3. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh warga
negara
4. Penghormatan terhadap supremasi hukum
5. Adanya pemilu secara berkala dan demokratis

Untuk demokrasi pancasila sebagai berikut :


1. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia
2. Keseimbangan antara hak dan kewajiban
3. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME, diri
sendiri dan orang lain
4. Mewujudkan rasa keadilan sosial
5. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat
6. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan
7. Menunjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional
Prinsip demokrasi pancasila juga telah ditulis oleh Bpk. Ahmad Sanusi dalam buku
yang berjudul Memberdayakan Masyarakat dalam Pelaksanaan 10 Pilar Demokrasi (2006:
193-205) dimana memuat 10 prinsip demokrasi yang menurut Pancasila dan UUD 1945,
yaitu:

1. Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa


Demokrasi yang berketuhanan yang maha esa berarti sistem penyelenggaraan
negara harus taat, konsisten dan sesuai dengan nilai juga kaidah dasar ketuhanan yang
maha esa.

2. Demokrasi dengan kecerdasan


Yang kedua ini berarti aturan dan penyelenggaraan demokrasinya menurut UUD
1945. Bukan lewat naluri, kekuatan otot atau kekuatan massa. Pelaksanannya lebih
menurut kecerdasan rohani, aqliyah, rasional dan kecerdasan emosional.

3. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat


Demokrasi pancasila kekuasaan tertinggi ada pada tangan rakyat, jadi prinsipnya
rakyatlah yang memiliki kedaulatan. Nah kedaulatan rakyat ini dibatasi dan
dipercayakan kepada wakil rakyat, yaitu MPR (DPR/DPD) dan DPRD.

4. Demokrasi dengan rule of law


Hal ini mempunyai empat makna penting :

Pertama, kekuasaan negara Republik Indonesia itu harus mengandung, melindungi,


serta mengembangkan kebenaran hukum (legal truth) bukan demokrasi ugal-ugalan,
demokrasi dagelan, atau demokrasi manipulatif.

Kedua, kekuasaan negara itu memberikan keadilan hukum (legal justice) bukan
demokrasi yang terbatas pada keadilan formal dan pura-pura.

Ketiga, kekuasaan negara itu menjamin kepastian hukum (legal security) bukan
demokrasi yang membiarkan kesemrawutan atau anarki.

Keempat, kekuasaan negara itu mengembangkan manfaat atau kepentingan hukum


(legal interest), seperti kedamaian dan pembangunan, bukan demokrasi yang justru
mempopulerkan fitnah dan hujatan atau menciptakan perpecahan, permusuhan, dan
kerusakan.
5. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara
Demokrasi pancasila menurut UUD 1945 ini mengal pembagian dan pemisahan
kekuasaan (division and seperation of power) dengan sistem pengawasan dan
perimbangan (check and balance)

6. Demokrasi dengan hak asasi manusia


Prinsip yang ke enam ini berarti demokrasi beradsarkan UUD 1945 dimana
mengakui HAM dengan tujuan bukan hanya menghormati hak tersebut,namun juga
meningkatkan martabat dan derajat manusia seutuhnya.

7. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka


Demokrasi pancasila berarti menghendaki diberlakukannya sistem pengadilan yang
independen atau meredeka dengan memberi kesempatan seluasnya kepada pihak yang
berkepentingan untuk mencari dan menemukan hukum yang paling adil. Semua pihak
juga mempunyai hak yang sama untuk mengajukan pertimbangan, dalil, fakta, saksi,
alat bukti dan petitumnya.

8. Demokrasi dengan otonomi daerah


Prinsip yang ke delapan ini berarti demokrasi Pancasila dijalankan dengan prinsip
otonomi dimana pemerintahan membentuk daerah-daerah otonom pada propisi dan
kabupaten/kota. Tujuannya adalah supaya bisa mengatur dan menyelenggarakan
urusan-urusan pemerintah sebagai urusan rumah tangganya sendiri yang diserahkan
oleh Pemerintah Pusat.

9. Demokrasi dengan kemakmuran


Prinsipnya ialah supaya membangun negara yang makmur oleh dan untuk rakyat
Indonesia yang mencakup semua aspek entah hak dan kewajiban, kedaulat rakyat,
pembagian kekuasaan, otomi daerah ataupun keadilan hukum.

10. Demokrasi yang berkeadilan sosial


Prinsip ke sepuluh berarti demokrasi ini menggariskan keadilan sosial di antar
berbagai kelompok, golong dan masyarakat.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Demokrasi sangat lah penting untuk diutamakan disuatu Negara karena


mengutamakan kedaulatan rakyat diatas segala galanya. Dan juga mempunyai kesejajaran
terhadap instansi pemerintahan yang bisa berfungsi sebagai pengawasam terhadap kinerja
pemerintahan yang sedang berjalan. Demokrasi juga terdiri dari prinsip prinsip yang sangat
matang untuk digunakan oleh rakyat. Kita juga bisa memahami kekuasaan tertinggi pada
demokrasi terpadat di tangan rakyat bukan di pemerintahan.

3.2 SARAN

Menyadarkan dan mengingatkan setiap masyarakat tentang pentingnya mengetahui


prinsip-prinsip demokrasi baik yang berlaku di Indonesia maupun yang berlaku secara
universal. Agar sikap demokrasi setiap individu ada atau muncul untuk menjadikan suatu
negara yang demokratis. Meningkatkan kesadaran masyarakat atau individu tentang
demokrasi, hal tersebut dapat dilakukan dengan pendalaman materi tentang masalah
demokrasi. Dengan cara tersebut diharapkan sifat demokrasi dapat muncul agar
terbentuknya negara yang demokratis.

Anda mungkin juga menyukai