Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KEBUNGHATAAN

“CARA BAIK BUNG HATTA DALAM


BERDEMOKRASI di INDONESIA”
DISUSUN OLEH

KELOMPOK 10:

REZY ILHAMI (1410015211011)


ALFI SYURA (1610015211075)
AGENG MAHENDRA (1610015211046)

UNIVERSITAS BUNG HATTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN


PERENCANAAN
PENGETIAN DEMOKRASI:

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya
mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh
pemerintah negara tersebut.

Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik
negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara
yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran
dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa
saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.

Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga pemerintah yang


memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan eksekutif, lembaga-
lembaga pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-
lembaga perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan
kekuasaan legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau oleh
wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang diwakilinya (konstituen)
dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum legislatif, selain sesuai hukum dan
peraturan.

Selain pemilihan umum legislatif, banyak keputusan atau hasil-hasil penting, misalnya pemilihan
presiden suatu negara, diperoleh melalui pemilihan umum. Pemilihan umum tidak wajib atau
tidak mesti diikuti oleh seluruh warganegara, namun oleh sebagian warga yang berhak dan
secara sukarela mengikuti pemilihan umum. Sebagai tambahan, tidak semua warga negara
berhak untuk memilih (mempunyai hak pilih).

Kedaulatan rakyat yang dimaksud di sini bukan dalam arti hanya kedaulatan memilih presiden
atau anggota-anggota parlemen secara langsung, tetapi dalam arti yang lebih luas. Suatu
pemilihan presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung tidak menjamin negara
tersebut sebagai negara demokrasi sebab kedaulatan rakyat memilih sendiri secara langsung
presiden hanyalah sedikit dari sekian banyak kedaulatan rakyat. Walapun perannya dalam sistem
demokrasi tidak besar, suatu pemilihan umum sering dijuluki pesta demokrasi. Ini adalah akibat
cara berpikir lama dari sebagian masyarakat yang masih terlalu tinggi meletakkan tokoh idola,
bukan sistem pemerintahan yang bagus, sebagai tokoh impian ratu adil. Padahal sebaik apa pun
seorang pemimpin negara, masa hidupnya akan jauh lebih pendek daripada masa hidup suatu
sistem yang sudah teruji mampu membangun negara. Banyak negara demokrasi hanya
memberikan hak pilih kepada warga yang telah melewati umur tertentu, misalnya umur 18 tahun,
dan yang tak memliki catatan kriminal (misal, narapidana atau bekas narapidana).

Isitilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5
SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang
berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan
dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan
perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara.

Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang
berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita
kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi
menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab
demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara.

Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu negara
(umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica) dengan kekuasaan negara yang
diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Prinsip
semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika fakta-fakta sejarah
mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata tidak mampu untuk
membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut pemerintah seringkali
menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.

Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya kekuasaan
berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan
anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan membawa kebaikan untuk
rakyat. Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel (accountable), tetapi harus ada
mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga negara dan mekanisme
Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli
1. Aristoteles 

mengemukakan bahwa demokrasi ialah suatu kebebasan atau prinsip demokrasi ialah
kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah setiap warga negara bisa saling berbagi
kekuasaan didalam negaranya. Aristoteles pun mengatakan apabila seseorang hidup tanpa
kebebasan dalam memilih cara hidupnya, maka sama saja seperti budak.

2. Harris Soche 

menjelaskan bahwa demokrasi ialah suatu bentuk pemerintahan rakyat, karenanya


kekuasaan pemerintahan melekat pada rakyat juga merupakan HAM bagi rakyat untuk
mempertahankan, mengatur dan melindungi diri dari setiap paksaan dalam suatu badan yang
diserahkan untuk memerintah.

3.Abraham Lincoln

 mengartikan demokrasi itu ialah pemerintah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

4. Kranemburg 

mengemukakan demokrasi sesuai dengan pengertian dasarnya yakni memerintah rakyat.

5. Henry B. Mayo

 menjelaskan dalam menjalankan sistem politik demokratis, pemerintahan yang


mengambil suatu kebijakan umum ditetapkan oleh kebanyakan dari wakil rakyat dan diawasi
secara efektif oleh masyarakat atau rakyat.

6. Koentjoro Poerbopanoto

 mengartikan bahwa demokrasi ialah suatu sistem dimana rakyat harus ikut berpartisipasi
dalam suatu pemerintahan negara secara aktif.

7. Charles Costello

 menurutnya demokrasi ialah suatu sistem polotik pemerintahan dan sosial dengan
kekuasaan pemerintah yang dibatasi oleh hukum juga merupakan suatu kebebasan bagi warga
negara dalam melindungi hak-haknya.
8. Samuel Huntington

 mengatakan bahwa demokrasi ada bila para pembuat keputusan terkuat dalam suatu
sistem dipilih lewat pemilu yang jujur, adil, dan berkala serta adanya kebebasan bersaing bagi
setiap calon dalam memperoleh suara.

9. Sidney Hook

menurutnya demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahan dimana suatu keputusan


pemerintah secara langsung ataupun tidak harus didasarkan pada kesepakatan umum yang
diberikan rakyat secara bebas.

10. Maurice Duverger

 mengartikan demokrasi  sebagai cara pemerintahan dimana suatu golongan yang


diperintah dan memerintah sama atau tidak terpisahkan.

11. Prof. Mr. Muhamad Yamin

 mengemukakan bahwa demokrasi merupakan suatu dasar dalam pembentukan


pemerintahan dan yang ada didalamnya (masyarakat) dalam kekuasaan mengatur dan
memerintah dikendalikan secara sah oleh seluruh anggota masyarakat.

12. Yusuf Al-Qordhawi 

menjelaskan demokrasi sebagai wadah bagi masyarakat untuk memilih seseorang yang
pantas dalam mengatur segala urusan mereka. Segala sesuatunya dikehendaki masyarakat
seperti: pemimpinnya bukanlah orang yang dibenci, peraturan yang ditetapkan sesuai sesuai yang
dikehendaki mereka, dan memiliki hak untuk minta pertanggung jawaban pada para pemimpin
tersebut serta memiliki hak untuk memecat para penguasa atau pemimpin jika menyeleweng.

13. International Commission of Jurist

. Demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahan dimana hak dalam membuat suatu
keputusan politik harus diselenggarakan oleh rakyat melalui para wakil yang terpilih dalam suatu
proses pemilu.

14. Affan Ghafar

 memaknai demokrasi kedlam dua hal yaitu normatif dan empirik. Demokrasi normatif
merupakan demokrasi yang secara umum diwujudkan oleh suatu negara. Sedangkan empirik
merupakan suatu demokrasi yang perwujudannya hanya pada dunia politik.
SEJARAH MUNCULNYA DEMOKRASI:
1.  Dalam pandangan Sejarah Dunia
Demokrasi dalam sejarah peradaban muncul sejak jamam Yunani Kuno di mana rakyat 
memandang kediktatoran sebagai bentuk pemerintahan terburuk. Capaian praktis dari pemikiran
demokrasi Yunani adalah munculnya “negara kota”.  Dengan Polis adalah bentuk demokrasi
pertama. Demokrasi berasal dari taka tain yaitu demos (rakyat) dan kratos (pemerintahan).
Peradaban Yunani menunjukkan bahwa masyarakat Yunani dipecah menjadi kota-negara
bagian yang kecil-kecil (tidak lebih dari 10.000 warga).  Setiap orang menyuarakan pendapatnya
atas persoalan-persoalan pemerintahan. Istilah demokrasi sendiri pertama kali di kemukakan
pada pertengahan abad 5 M di Athena.
Uraian di atas memberi gambaran terhadap kita bahwa dari semua manusia yang ada
dikerajaan itu hanya 2% yang berperan dalam menentukan pergerakan pemerintahan. Dan
diantara 2% itu hanya segelintir orang yang dapat mengakses kekuasaan.1[4]
Konsep demokrasi memang sedikit sulit untuk dipahami karena banyak memiliki kesamaan
makna  yaitu variatif, evolotif dan dinamis. Untuk itu tidak begitu mudah membuat definisi yang
baku tentang demokrasi. Banyak Negara yang mengklaim bahwa negaranya merupakan negara
demokrasi, walaupun nilai-nilai demokrasi dalam pemerintahannya banyak yang dilanggar.
Demokrasi diakui banyak orang dan negara sebagai system nilai kemanusiaan yang paling
menjanjikan masa depan umat manusia di dunia. Abraham Lincoln adalah presiden Amerika
Serikat pertama yang pernah mengatakan, bahwa demokrasi adalah memerintahan dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat.

Anda mungkin juga menyukai