Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Demokrasi merupakan bentuk sistem pemerintahan suatu Negara sebagai upaya


mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga Negara) atas Negara untuk kemudian
dijalankan oleh pemerintah Negara tersebut. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip
trias politicia yang membagi ketiga kekuasaan politik Negara (eksekutif, yudikatif dan
legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga Negara yang saling lepas
(Independen) dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan
independensi ketiga jenis lembaga Negara ini bisa saling mengontrol berdasarkan prinsip
checks and balances.

Ketiga jenis lembaga-lembaga Negara tersebut adalah lembaga-lembaga


pemerintahan yang memiliki wewenang untuk mewujudkan dan melaksanakan
kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang menyelenggarakan
yudikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki
kewenangan menjalankan kekuasaan legislatif. Di bawah sistem ini keputusan legislatif
dibuat oleh masyarakat atau dibuat oleh wakil rakyat yang bekerja dan bertindak sesuai
aspirasi masyarakat yang diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses
pemilihan umum legislatif, selain sesuai hukum dan peraturan.Selain pemilihan umum
legislatif, banyak keputusan atau hasil-hasil penting, misalnya pemilihan presiden suatu
Negara, diperoleh melalui pemilihan umum. Pemilihan umum tidak wajib diikuti oleh
seluruh warga Negara karena hal ini dibatasi oleh angka usia dan memiliki identitas yaitu
KTP yang menunjukan bahwa ia sudah berhak untuk menyalurkan suaranya.

Kedaulatan rakyat yang dimaksud disini bukan dalam arti hanya kedaulatan
memilih presiden atau wakil-wakil Negara lainnya secara langsung, tetapi dalam arti yang
lebih luas. Suatu pemilihan yang dilakukan secara langsung bukan berarti Negara terebut
adalah Negara demokrasi, sebab untuk hak memilih itu sangat sedikit dibandingkan dari
sekian banyak kedaulatan rakyat. Walaupun perannya dalam sistem demokrasi tidak besar,
itulah yang terjadi sekarang yang sering disebut dengan pesta demokrasi. Banyak Negara
demokrasi hanya memberikan hak pilih kepada warga yang telah melewati umur tententu,
dan yang tidak memiliki catatan criminal. Lalu bagaimana dengan mereka yang memiliki
catatan criminal? Tentu mereka tidak bisa memilih bukan? Dan apakah ini demokrasi?.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Makna dan hakikat demokrasi


2. Demokrasi sebagai pandangan hidup
3. Unsur penegak demokrasi
4. Model-model demokrasi
5. Prinsip dan parameter demokrasi
6. Sejarah dan perkembangan demokrasi di Barat
7. Sejarah dan perkembangan demokrasi di Indonesia
8. Islam dan demokrasi

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah terutama sebagai pemenuhan tugas
kelompok Mata Kuliah Kewarganegaraan dan menjawab secara rinci apa yang telah tertera
pada bagian rumusan masalah. Serta penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi salah
satu acuan unutuk merubah pola fikir kita mngenai demokrasi dan membangun sistem
Pemerintahan Indonesia lebih baik lagi kedepannya, karena susungguhnya yang akan
meimpin Negara ini kedepannya dalah para generasi muda penerus bangsa, yaitu kita.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Makna dan Hakikat Demokrasi

Secara etimologis, kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani yang merupakan
bentukan dari dua kata demos (rakyat) dan cratein atau cratos (kekuasaan dan kedaulatan).
Perpaduan kata ini membentuk kata demokrasi yang memiliki pengertian umum sebagai
sebuah bentuk pemerintahan rakyat (government of the people) dimana kekuasaan
tertinggi terletak ditangan rakyat dan dilakukan secara langsung oleh rakyat atau melalui
para wakil yang melalui tahap mekanisme pemilihan yang berlangsung secara bebas.
Secara substansial, demokrasi adalah seperti yang dikatakan oleh Abraham Lincoln, yaitu
suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untu rakyat.1

Menurut Rais dalam bukunya Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,


pembahasan tentang peranan Negara dan masyarakat tidak dapat dilepaskan dari telaah
tentang demokrasi dan hal in karena dua alasan. Pertama, hamper semua Negara di Dunia
ini telah menjadikan demokrasi sebagai landasan yang fundamental, hal ini sesuai yang
telah ditunjukan oleh hasil studi UNESCO pada awal 1950-an yang mengumpulkan lebih
dari 100 Sarjana Barat dan Timur, sementara di Negara-negara demokrasi itu pemberian
peranan kepada Negara dan masyarakat hidup dalam porsi berbeda-beda, walaupun sama-
sama Negara demokrasi. Kedua, demokrasi sebagai asas kenegaraan secara esensial telah
memberikan arah bagi peranan masyarakat untuk menyelenggarakan Negara sebagai
organisasi tertingginya tetapi ternyata demokrasi itu berjalan dalam jalur yang berbeda-
beda.2

Dalam pelaksanaanya demokrasi sangat membutuhkan berbagai lembaga ssosial


dan politik yang dapat menopang bagi keberlangsungan suatu sistem demokrasi yang baik.
Menurut Robert A. Dahl, setidaknya ada enam lembaga yang dibutuhkan dalam penerapan
sistem demokrasi. Pertama, para pejabat yang dipilih.pemegang atau kendali terhadap
keputusan pemerintahan mengenai kebijakan secara konstitusional berada ditangan para
pejabat yang dipilih oleh warga Negara. Jadi, pemerintahan demokrasi modern ini
merupakan pemerintahan demokrasi perwakilan. Kedua, pemilihan umum yang jujur, adil,
bebas, berperiodik dan dipilih melalui pemilu. Ketiga, kebebasan berpendapat. Warga
1
A.Ubaedillah, Pancasila : Demokrasi dan Pencegahan Korupsi,(Jakarta : Prenadamedia Group,
2015), Cet.I, hal.81
2
Ani Suryani, Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2015), hal.54

3
Negara berhak menyatakan pendapat mereka sendiri tanpa adanya halangan dan ancaman
dari penguasa. Keempat, akses informasi-informasi alternatif warga Negara berhak
mencari sumber-sumber informasi alternatif. Kelima, otonomi asosional, yakni
warganegara berhak membentuk perkumpulan-perkumpulan atau organisasi-organisasi
yang relative bebas, termasuk partai politik dan kelompok-kelompok kepentingan.
Keenam, hak kewarganegaraan yang sesuai dan benar.3

Dari sudut terminologi, banyak sekali beberapa pengertian yang dikemukakan oleh
ahli pilitik diantara adalah: 4

1) Harris Soche

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat, karena itu kekuasaan pemerintah itu
melekat pada diri rakyat, diri orang banyak dan merupakan hak bagi rakyat atau orang
banyak untuk mengatur dan mempertahankan dan melindungi dirinya dari paksaan dan
pemerkosaan orang lain atau badan yang diserahi untuk memerintah.

2) Hennry B.Mayo

Sistem Politik yang demokratis adalah sistem yang menunjukan bahwa kebijaksanaan
umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawali secara efektif oleh
rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik
dan diselenggarakn dalam suasana terjaminya kebebasan politik.

3) C.F Strong

Suatu sistem pemerintahan dalam mana mayoritas anggota dewasa dari masyarakat
politik ikut serta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin bahwa pemerintah
mempertanggungjawabkan tindakan-tindakan kepada mayoritas itu.

4) Samuel Hungtinton

Sistem politik secara demokratis sejauh para pembuat keputusan kolektif yang paling
kuat dalam sistem itu dipilih melalui pemilihan umum yang adil, jujur dan berkala.

Makna demokrasi yang sebenarnya adalah sebagai dasar hidup dalam


bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Makna ini memiliki arti bahwa rakyat yang

3
Robert A,Dahl, Perihal Demokrasi : Menjelajahi Teori dan Praktik Demokrasi Secara Singkat,
(Jakarta : Yayasan Obor Rakyat), hal.78
4
Sarbaini Saleh, Pendidikan Kewarganegaraan : Mewujudkan Masyarakat Madani, (Bandung :
Citapustaka Media Perintis, 2015), hal. 51-52

4
menentukan sebuah keputusan dan permasalahan yang memengaruhi kehidupannya. Hal
ini mencakup kebijakan Negara karena pada dasarnya kebijakan yang dibuat pemerintah
akan memengaruhi kehidupan rakyat.

Dari pengertian dan makna demokrasi yang telah terurai jelas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa hakikat demokrasi seperti yang telah dikemukakan oleh Abraham Lin
Coln adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat (government of the
people, by the people and for the people).5

2.2 Demokrasi Sebagai Pandangan Hidup

Demokrasi tidak akan datang, tumbuh dan berkembang dengan sendirinya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Karena itu demokrasi memerlukan
usaha nyata setiap warga dan perangkat pendukungnya yaitu budaya yang kondusif
sebagai manifestasi dari suatu mind set (kerangka berfikir) dan setting social (rancangan
masyarakat). Bentuk konkrit dari manifestasi tersebut adalah dijadikannya demokrasi
sebagai way of life (pandangan hidup) dalam seluk beluk sendi kehidupan bernegara baik
oleh rakyat (masyarakat) maupun oleh pemerintah.6

Perkembangan baru menunjukan bahwa demokrasi tidak hanya dipahami sebagai


bentuk pemerintahan dan sistem politik, tetapi demokrasi dipahami sebagai sikap hidup
atau pandangan hidup demokratis. Demokrasi bukanlah sesuatu yang taken for granted.
Demokrasi membutuhkan usaha nyata dari setiap orang yang berperan didalamnya (rakyat
dan penyenggara pemerintahan). Prilaku yang senantiasa bersandar pada nilai-nilai
demokrasi akan membentuk budaya atau kultur demokrasi. Prilaku demokrasi ada dalam
manusia itu sendiri, baik selalu warga Negara maupun pejabat Negara. 7 Hal ini berarti
rakyat mendapat kekuasaan tertinggi, karena demokrasi memperbolehkan kita untuk
berpendapat, memilih agama, dan hak-hak lainnya sesuai pasal 27-34 UUD 1945.

5
Sarbaini Saleh, Pendidikan Kewarganegaraan : Mewujudkan Masyarakat Madani, (Bandung :
Citapustaka Media Perintis, 2015), hal.53
6
Azumardi Azara, Demokrasi Masyarakat Madani, (Jakarta : Tim Penyusun IC UIN, 2013), ha.141
7
Sarbaini Saleh, Pendidikan Kewarganegaraan : Mewujudkan Masyarakat Madani, (Bandung :
Citapustaka Media Perintis, 2015), hal.61

5
Menurut Nurcholish Madjid, pandangan hidup demokratis berdasarkan pada bahan-
bahan telah berkembang, baik secara teoritis maupun pengalaman praktis di negeri-negeri
yang demokrasinya cukup mapan paling tidak mencakup tujuh norma, diantaranya : 8

1. Adanya keterlibatan warga Negara dalam pengambikan keputusn politik baik


langsung maupun tidak langsung (perwakilan)
2. Adanya pengakuan, penghargaan dan perlindungan terhadap hal-hak asasi rakyat
3. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga Negara dalam berbagai bidang
4. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat
penegakan hukum
5. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga Negara
6. Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan
mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah
7. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga
perwakilan rakyat
8. Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan pemimpin
Negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat
9. Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragaman (agama, suku, golongan dan
sebagainya).

2.3 Unsur-unsur Penegak Demokrasi

Demokrasi sebagai tata kehidupan sosial dan sistem politik sangat bergantung
kepada tegaknya unsur penopang demokrasi itu sendiri. Unsur-unsur yang dapat menopang
tegaknya demokrasi antara lain :9

1. Negara Hukum (Rechtsstaat atau The Rule of Law)

Konsep Negara hukum menagndung pengertian bahwa Negara memberikan


perlindungan hukum bagi warga Negara melalui perlembagaan peradilan yang bebas dan
tidak memihak dan penjaminan hak asasi manusia. Dalam hal ini aspek keadilan harus
diperhatikan sebagai prasyarat terwujudnya demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, tanpa hukum suasana demokratis tidak bisa dibangun.

8
(maalikghaisa.blogspot.co.id), Demokrasi Sebagai Pandangan Hidup, 12 Agustus 2017,
9
A.Ubaedillah, Pancasila : Demokrasi dan Pencegahan Korupsi,(Jakarta : Prenadamedia Group,
2015), Cet.I, hal.92-93

6
2. Masyarakat Madani (Civil Society)

Masyarakat madani dicirikan dengan masyarakat terbuka, masyarakat yang bebas


dari pengaruh kekuasaan dan tekanan Negara, masyarakat yang kritis dan berpartisipasi
aktif serta masyarakat egaliter. Masyarakat madani merupakan elemen yang sangat
signifikan dalam membangun demokrasi. Sebab salah satu syarat demokrasi adalah
terciptanya partisipasi masyarakat dalam proses-proses pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh Negara atau pemerintahan.

3. Infrastuktur Politik (Aliansi Kelompok Strategis)

Komponen berikutnya yang dapat mendukung tegaknya demokrasi adalah


infrastuktur politik yang terdiri dari partai politik, kelompok gerakan dan kelompok
penekan atau kelompok kepentingan.

2.4 Model-model Demokrasi

Demokrasi artinya adalah sistem pemerintahan. Hal ini dapat dilihat dari
pelaksanaan demokrasi diberbagai Negara tentunya berbeda-beda dan tidak ada yang
sama, maka disini akan dijelaskan satu-persatu.

1. Demokrasi atas dasar prinsip Ideologi

a) Demokrasi Konstitusional (Demokrasi Liberal)

Prinsip demokrasi ini didasarkan pada suatu filsafat kenegaraan abhwa manusia
adalah sebagai makhluk individu yang bebas. Oleh karena itu, dalam sistem demokrasi ini
kebebasan individu sebagai dasar fundamental dalam pelaksanaan demokrasi.10

Demokrasi ini merupakan suatu pembaruan kelembagaan antara kekuasaan


memaksa dan keberhasilan. Namun sejatinya perlu disadari bahwa dalam prinsip
demokrasi ini apapun yang dikembangkan melalui kelembagaan Negara senantiasa
merupakan suatu manifestasi perlindungan serta jaminan atas kebebasan secara individu
dalam kehidupan suatu Negara. Rakyat harus diberikan jaminan secara individu baik
dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial dan keagamaan bahkan kebebasan anti agama.11

10
Usiono, Pancasila dan Kewarganegaraan, (Medan : Perdana Publising, 2017), Cet.II, hal.62
11
David Held, Democracy and the Global Order : from the Modern state to Cosmopolitican,
(London : Polity Press,1995), hal.10

7
Demokrasi liberal dipakai untuk menjelaskan sistem politik dan demokrasi barat di
Amerika Serikat, Britania Raya, Kanada. Konstitusi yang dipakai dapat berupa republik
(Amerika Serikat, India, Perancis) atau monarki konstitusional (Britania Raya, Spanyol).
Demokrasi liberal dipakai oleh negara yang menganut sistem presidensial (Amerika
Serikat), sistem parlemen (sistem Westminster : Britania Raya dan negara-negara
persemakmuran) atau sistem semipresidensial (Perancis).

Namun, konsekuensi dari implementasi sistem dan prinsip demokrasi ini adalah
berkembang persaingan bebas, terutama dalam bidang ekonomi sehingga akibatnya
individu yang tidak mampu menghadapi persaingan tersebut akan tenggelam. Akibatnya
kekuasaan kapitalislah yang menguasai kehidupan negara. Hal ini sesuai dengan analisia
P.L. Berger bahwa dalam era globalisasi dewasa ini dengan semangat pasar bebas yang
dijiwai oleh filosofi demokrasi liberal, maka kaum kapitalislah yang berkuasa.

b) Demokrasi Rakyat

Demokrasi rakyat disebut juga demokrasi proletar yang berhaluan Marxisme-


Komunisme. Demokrasi rakyat mencita-citakan kehidupan yang tidak mengenal kelas
sosial. Manusia dibebaskan dari keterikatannya kepada pemilikan pribadi tanpa ada
penindasan atau paksaan. Akan tetapi, untuk mencapai masyarakat tersebut dapat
dilakukan dengan cara paksa atau kekerasan.12

Menurut peristilahan komunis, demokrasi rakyat adalah  bentuk khusus demokrasi


yang memenuhi fungsi diktatorproletar. Bentuk khusus ini tumbuh dan berekembang di
negera-negara Eropa Timur (sebelum runtuhnya Uni Soviet tahun 1990), seperti
Cekoslovakia, Polandia, Hongaria, Rumania, Bulgaria, serta Yugoslavia, dan Tiongkok.
Sistem politik demokrasi rakyat disebut juga demokrasi “proletar” yang berhaluan
Marxisme-komunisme.

Demokrasi ini jelas bertentangan dengan demokrasi konstitusional. Demokrasi ini


mencita-citakan kehidupan tanpa kelas sosial dan tanpa kepemilikan pribadi. Disini,
negara adalah alat untuk mencapai komunisme yaitu untuk kepentingan kolektifisme.

2. Demokrasi atas dasar yang menjadi titik perhatiannya

a) Demokrasi Formal (Negara-negara Liberal)

12
Andika Wahyu, Model-model Demokrasi, (Jum’at, 5 Juli 2013, 09:38),
pgsdpurwokerto.blogspot.co.id

8
Demokrasi formal merupakan demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan dalam
bidang politik tanpa disertai upaya untuk mengurangi/menghilangkan kesenjangan dalam
bidang ekonomi.Contoh negara penganut demokrasi formal: Amerika, Inggris, Prancis,
Austria, dan Canada.13

b) Demokrasi Material (Negara-negara Komunis)

Demokrasi material yaitu demokrasi yang menitikberatkan pada upaya-upaya


menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi, sedangkan persamaan bidang politik
kurang diperhatikan dan bahkan kadang-kadang dihilangkan.Contoh negara penganut
demokrasi material: Cuba, Korea Utara, Cina. Dalam hal ini, Marx mengembangkan
pemikiran sistem ini tersusun atas komunitas-komunitas yang terkecil. Yang mengatur
urusan mereka sendiri, kemudian memilih wakil-wakil untuk unit-unit yang lebih besar.
Kemudian akan memilih calon-calon administrative yang lebih besar lagi, dan diistilahkan
dengan delegasi nasional.14

c) Demokrasi Gabungan (Negara-negara non-blok)

Demokrasi gabungan yaitu demokrasi yang mengambil kebaikan serta membuang


keburukan dari demokrasi formal dan demokrasi material.Contoh negara penganut
demokrasi gabungan: negara-negara non-blok.

3. Demokrasi atas dasar penyaluran kehendak rakyat

a) Demokrasi Langsung

Demokrasi langsung berarti paham demokrasi yang mengikutsertakan setiap


warganya dalam permusyawaratan untuk membentuk kebijaksanaan umum negara.
Demokrasi langsung terjadi apabila rakyat mewujudkan kedaulatannya pada suatu negara
dilakukan secara langsung, yakni rakyat secara langsung mengemukakan kehendak
didalam rapat yang dihadiri oleh seluruh rakyat.15

Pada demokrasi langsung, lembaga legislatifnya hanya berfungsi sebagai lembaga


pengawas jalannya pemerintahan, sedangkan pemilihan pejabat eksekutif ( presiden, wakil
presiden, gubernur, bupati, dan walikota) dilakukan rakyat secara langsung melalui

13
Andika Wahyu, Model-model Demokrasi, (Jum’at, 5 Juli 2013, 09:38),
pgsdpurwokerto.blogspot.co.id
14
Karl Marx, The Germany Ideology, (London : Lawrence & Wishart,1970), hal.69
15
Asep Sahid Gantara dan Subhan Sofian, Pendidikan Kewarganegaraan), (Bamdung : Fokus Media,
2016), hal.121

9
pemilu. Begitu juga pemilihan anggota parlemen atau legislatif (DPR, DPD, DPRD)
dilakukan rakyat secara langsung.Dalam sistem ini, setiap rakyat mewakili dirinya sendiri
dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh langsung terhadap
keadaan politik yang terjadi.

b) Demokrasi Tidak Langsung (Perwakilan)

Atas dasar kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam sistem demokrasi langsung,


negara-negara modern tidak menggunakan lagi sistem demokrasi langsung, dan
menggantikannya dengan demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan.
Demokrasi perwakilan yaitu suatu sistem demokrasi yang untuk menyalurkan
kehendaknya, rakyat memilih wakil-wakilnya untuk duduk dalam parleman. Dalam
demokrasi tidak langsung, tidak semua rakyat turut serta dalam membicarakan dan
menentukan kebijakan tentang persoalan pemerintahan. Aspirasi rakyat akan disampaikan
melalui wakil-wakilnya yang duduk di parlemen. Demokrasi perwakilan sering disebut
demokrasi modern, karena negara-negara modern pada umumnya menggunakan demokrasi
perwakilan. Pada sistem demokrasi ini, rakyat, rakyat menyalurkan kehendaknya dengan
memilih wakil-wakilnya untuk duduk dalam Dewan Perwakilan Rakyat.16

4. Demokrasi menurut dasar wewenang dan hubungan anatara alat kelengkapan


Negara

a) Demokrasi Sistem Parlementer

Salah satu sistem pemerintahan yang dikenal dan dipraktekkan di banyak Negara
adalah sistem parlementer. Sistem ini tumbuh dalam tradisi politik Inggris yang kemudian
menyebar ke berbagai pelosok dunia, seiring dengan meluasnya kolonialisasi Inggris di
masa lalu. Negara-negara bekas jajahan Inggris pada umumnya menerapkan sistem
pemerintahan parlementer dengan segala variasinya.

Prinsip utama dari sistem parlementer adalah adanya fusi kekuasaan eksekutif dan
legislatif. Dalam sistem parlementer, antara fungsi eksekutif dan fungsi legislatif terdapat
hubungan yang menyatu dan tak terpisahkan (fusi). Eksekutif adalah apa yang sering kita
sebut sebagai pemerintahan. Kepala eksekutif (head of goverment) dalam sistem
parlementer adalah perdana menteri, sedangkan kepala negara (head of state) berada di
tangan ratu sebagai simbol kepemimpinan negara. Kepala negaralah yang mengangkat

16
Usiono, Pancasila dan Kewarganegaraan, (Medan : Perdana Publising, 2017), Cet.II, hal.65

10
kepala pemerintahan yang merupakan ketua partai mayoritas di parlemen. Perdana menteri
dan para perdana menteri adalah eksekutif dan dibantu oleh para birokrasi di bawahnya.
Dalam sistem parlementer Inggris, misalnya, semua menteri dan tentu saja perdana menteri
berasal dari politisi di parlemen (badan legislatif). Hanya politisi yang telah berkarier di
parlemen yang dapat menduduki kursi-kursi di kabinet atau kursi-kursi menteri. Dengan
kata lain, sistem parlementer memungkinkan terjadinya rangkap jabatan. Seorang anggota
kabinet sekaligus merupakan anggota parlemen Inggris. Meskipun demikian, ada sistem
parlementer yang melarang rangkap jabatan tersebut, misalnya Swedia.

Sistem ini menerapkan model hubungan yang menyatu antara kekuasaan eksekutif
dan legislatif. Kepala eksekutif adalah berada ditangan seorang perdana menteri.
Sedangkan kepal Negara berada ditangan Ratu, misalnya di Negara Inggris, atau ada pula
yang menjadi presiden misalnya di Negara India.17

b) Demokrasi Sistem Presidensial

Sistem ini menekankan pentingnya pemilihan presiden secara langsung, sehingga


presiden terpilih mendapatkan mandat langsung dari rakyat. Amerika Serikat merupakan
negara yang sering menjadi rujukan dalam sistem presidensial, karena Amerikalah negara
pertama dan paling lama mempraktekkan sistem presidensial di dunia.

Dalam sistem presidensial, kekuasaan eksekutif (kekuasaan untuk menjalankan


pemerintahan) sepenuhnya berada di tangan presiden. Oleh karena itu, presiden adalah
kepala eksekutif (head of goverment) sekaligus menjadi kepala negara (head of state).
Presiden adalah penguasa sekaligus simbol kepemimpinan negara.

Dalam sistem presidensial, seorang presiden dapat menjalankan kekuasaan hingga


masa jabatannya berakhir tanpa khawatir akan diganggu oleh kongres. Selama kebijakan
presiden tidak melanggar konstitusi, ia dapat bertahan hingga akhir masa jabatannya,
walaupun ia gagal dalam berbagai sektor kegiatan pemerintahan. Penilaian seorang
presiden gagal atau sukses dilakukan secara kolektif melalui pemilihan umum. Dengan
kata lain, eksekutif bertanggung jawab langsung kepada para pemilih.18

17
Ani Suryani, Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2015), hal.55
18
Andika Wahyu, Model-model Demokrasi, (Jum’at, 5 Juli 2013, 09:38),
pgsdpurwokerto.blogspot.co.id

11
Sistem presidensial merupakan sistem yang menekankan pentingnya pemilih
presiden langsung dari rakyat. Dalam hal ini, kekuasaan aksekutif (yang menjalankan
pemerintahan) sepenuhnya berada ditangan presiden. 19

Sistem presidensial melarang rangkap jabatan antara pejabat eksekutif dan


legislatif. Politisi yang duduk di kongres harus mengundurkan diri jika akan mencalonkan
diri sebagai presiden atau menduduki posisi di kabinet. Sebaliknya, anggota kabinet juga
tidak diperkenankan memegang jabatan di kongres, sehingga kedua lembaga diharapkan
benar-benar mandiri dalam mengambil kebijakan masing-masing.

Dalam sistem presidensial, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak
dapat dijatuhkan karena rendah subjektif seperti rendahnya dukungan politik. Namun
masih ada mekanisme untuk mengontrol presiden. Jika presiden melakukan pelanggaran
konstitusi, pengkhianatan terhadap negara, dan terlibat masalah kriminal, posisi presiden
bisa dijatuhkan. Bila ia diberhentikan karena pelanggaran-pelanggaran tertentu, biasanya
seorang wakil presiden akan menggantikan posisinya.

Terdapat bermacam-macam demokrasi yang sudah menjadi bagian dari


pemerintahan negara-negara diseluruh dunia. Keanekaragaman ini dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang yang pada umumnya berlaku. Macam-macam demokrasi ini dapat
dilihat atas dasar prinsip ideologi, atas dasar yang menjadi titik perhatiannya, atas dasar
penyaluran kehendak rakyat, menurut Sklar, serta menurut dasar wewenang dan hubungan
antara alat kelengkapan negara. Penerapan demokrasi-demokrasi tersebut tidak semua
demokrasi cocok diterapkan pada semua negara. Terdapat banyak kelebihan maupun
kekurangan yang mengiringi penerapan demokrasi tersebut pada semua negara.   

2.5 Prinsip dan Parameter Demokrasi

prinsip-prinsip demokrasi sebagai berikut, yaitu ;20

a. Adanya pembagian kekuasaan


b. Pemilihan umum yang bebas
c. Manajemen yang terbuka
d. Kebebasan individu
e. Peradilan yang bebas

19
Usiono, Pancasila dan Kewarganegaraan, (Medan : Perdana Publising, 2017), Cet.II, hal.61
20
Husain Nur, Prinsip dan Parameter Demokrasi, (7 Tahun yang lalu ) tanpa ket.waktu lain,
husainnur.wordpress.com

12
f. Pengakuan hak minoritas
g. Pemerintahan yang berdasarkan hukum
h. Pers yang bebas, beberapa partai politik
i. Konsensus
j. Persetujuan
k. Pemerintahan yang konstitusional
l. Ketentuan tentang pendemokrasian
m. Pengawasan terhadap administrasi negara
n. Perlindungan hak asasi
o. Pemerintah yang mayoritas
p. Persaingan keahlian
q. Adanya mekanisme politik
r. Kebebasan kebijaksanaan negara
s. Adanya pemerintah yang mengutamakan musyawarah.
t. Konstitusi /UUD yang demokratis. 21

Prinsip-prinsip negara demokrasi yang telah disebutkan di atas kemudian


dituangkan ke dalam konsep yang lebih praktis sehingga dapat diukur dan dicirikan. Ciri-
ciri ini yang kemudian dijadikan parameter untuk mengukur tingkat pelaksanaan
demokrasi yang berjalan di suatu negara. Parameter tersebut meliputi empat
aspek.Pertama, masalah pembentukan negara. Proses pembentukan kekuasaan akan sangat
menentukan bagaimana kualitas, watak, dan pola hubungan yang akan terbangun.
Pemilihan umum dipercaya sebagai salah satu instrumen penting yang dapat mendukung
proses pembentukan pemerintahan yang baik. Kedua, dasar kekuasaan negara. Masalah ini
menyangkut konsep legitimasi kekuasaan serta pertanggungjawabannya langsung kepada
rakyat. Ketiga, susunan kekuasaan negara. Kekuasaan negara hendaknya dijalankan secara
distributif. Hal ini dilakukan untuk menghindari pemusatan kekuasaan dalam satu
tangan..Keempat, masalah kontrol rakyat. Kontrol masyarakat dilakukan agar kebijakan
yang diambil oleh pemerintah atau negara sesuai dengan keinginan rakyat.

Parameter demokrasi juga bisa diketahui melalui adanya unsur-unsur sebagai


berikut; (1) Hak dan kewajiban politik dapat dinikmati dan dapat dilaksanakan oleh warga
Negara berdasarkan prinsip-prinsip dasar HAM yang menjamin adanya kebebasan,

21
Sarbani Saleh, Pendidikan Kewarganegaraan, (Bandung : Cipta Pustaka Media Perintis,2015),
hal.59

13
kemerdekaan dan rasa merdeka, (2) Penegakan hukum yang berasaskan pada prinsip
supremasi hukum, kesamaan di depan umum dan jaminan terhadap HAM, (3) Kesamaan
hak dan kewajiban anggota masyarakat, (4) Kebabasan pers dan pers yang bertanggung
jawab, (5) Pengakuan terhadap hak minoritas, (6) Pembuatan kebijakan Negara yang
berlandaskan pada asas pelayanan, pemberdayaan dan percerdasan, (7) Sistem kerja yang
kooperatif dan kolaboratif, (8) keseimbangan dan keharmonisan, (9) Tentara yang
prefesional dalam kekuatan pertahanan, dan (10) Lembaga peradilan yang independen.22

2.6 Sejarah dan Perkembangan Demokrasi di Barat

Demokrasi barat atau demokrasi liberal oleh kaum komunis disebut demokrasi
kapitalis. Demokrasi barat ialah demokrasi yang dianut oleh Negara-negara Eropa Barat
dan Amerika.Tujuan dari demokrasi barat, yaitu agar manusia tidak diangap sebagai alat
belaka, melainkan manusia dipandang sebagai makhluk hidup yang memiliki tujuan
sendiri.23

Menurut catatan sejarah, sistem demokrasi Barat yang pertama di dunia adalah
diasaskan oleh kerajaan Perancis semasa peristiwa Revolusi Perancis pada tahun 1789. 
Menurut catatan sejarah, sistem demokrasi Barat yang pertama di dunia adalah diasaskan
oleh kerajaan Perancis semasa peristiwa Revolusi Perancis pada tahun 1789.

Konsep demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai hubungan Negara dan
hukum Yunani Kuno dan dipraktekkan dalam hidup bernegara antara abad ke-6 SM
sampai abad ke-4 SM. Bentuk demokrasi yang dipraktekkan pada masa itu adalah
demokrasi langsung dimana hak rakyat untuk membuat keputusan politik dijalankan secara
langsung berdasarkan prosedur mayoritas. Bentuk demokrasi langsung tersebut dapat
dijalankan dengan baik di Yunani Kuno, disebabkan karena Negara Kota ini merupakan
wilayah Negara yang tidak terlalu besar dengan jumlah penduduk sekitar 300.000 jiwa
sehingga demokrasi dapat dijalankan walaupun dalam kondisi sederhana. Selain itu
ketentuan-ketentuan untuk menikmati hak demokrasi hanya dapat dirasakan oleh warga

22
A.Ubaedillah, Pancasila : Demokrasi dan Pencegahan Korupsi,(Jakarta : Prenadamedia Group,
2015), Cet.I, hal.95
23
Susan Asmarani, Perkembangan Demokrasi di Indonesia dan di Barat, (11 Juni 2012),
mybiolofyflower.wordpress.com

14
Negara resmi, sedangkan budak, pedagang asing, perempuan dan anak-anak tidak dapat
menikmatinya.24

Gagasan demokrasi di Yunani Kuno ini berakhir pada abad pertengahan. Pada
abad pertengahan masyarakat barat dicirikan dengan feodalisme, kehidupan spiritual
dikuasi oleh Paus dan pejabat agama, dan kehidupan politiknya selalu diwarnai dengan
perebutan kekuasaan diantara para bangsawan. Karena itu demokrasi tidak dapat berjalan
pada abad ini.

Keadaan seperti itu terus berlanjut hingga kemunculan kelompok yang ingin
menghidupkan kembali demokrasi tumbuh kembang dan puncaknya adalah lahirnya
Magna Charta (Piagam Besar) sebuah piagam yang memuat perjanjian antara kaum
bangsawan Inggris dan Raja John yang merupakan tonggak kebangkitan demokrasi
empirik. Momentum lain yang menandai kebangkitan kembali demokrasi di dunia barat
adalah gerakan rennaisance dan reformasi. Renaissance lahir di barat karena adanya
kontak dengan dunia Islam yang ketika itu sedang berada pada puncak kejayaan ilmu
pengetahuannya. Karena itu seorang orientalis Philip K. Hitti menyatakan bahwa dunia
Islam telah memiliki sumbangan besar terhadap perkembangan dan kemajuan eropa
Sedngkan reformasi, suatu gerakan revolusi agama yang terjadi di eropa pada abad ke-16
yang bertujuan memperbaiki keadaan dalam gereja katolik. Hasil dari gerakan reformasi
adalah adanya peninjauan terhadap doktrin gereja katolik yang berkembang menjadi
protetanisme.25

Kelebihan demokrasi Barat ialah, mengutamakan kepentingan rakyat dan


kesejahteraan rakyat, HAM dipegang teguh dan dijunjung tinggi oleh Negara, ,memiliki
sosialisme demokrasi atau demokrasi sosial, demokrasi menggunakan cara yang realistis
dan efektif, pemerintah memegang teguh janjinya terhadap rakyat.

Kekurangan demokrasi barat ialah terkadang keputusan pemerintah melanggar


kemerdekaan Negara dan hak-hak individu seperti tercantum dalam konstitusi Negara
tersebut, karena terdapat Negara-negara bagian di Negara barat maka terkadang terjadi
masalah yang dikarenakan undang-undang yang dibuat oleh Negara bagian bertentangan
dengan pemerintah pusatnya atau pemerintah federal dan terlalu imperealisme.

24
A.Ubaedillah, Pancasila : Demokrasi dan Pencegahan Korupsi,(Jakarta : Prenadamedia Group,
2015), Cet.I, hal.87
25
Ibid., hal.87

15
2.7 Sejarah dan Perlembangan Demokrasi di Indonesia

Lahirnya konsep demokrasi dalam sejarah modern Indonesia dapat ditelusuri pada
siding-sidang BPUPKI antara bulan mei sampai juli 1945. Meskipun pemikiran mengenai
demokrasi telah ada pada para pemimpin bangsa sebelumnya, namun pada momen
tersebut, pemikiran mengenai demokrasi semakin mengkristal menjadi wacana publik dan
politis. Ada kesamaan pandangan dan consensus politik dari para peserta siding BPUPKI
bahwa kenegaraan Indonesia harus berdasarkan kerakyatan/kedaulatan rakyat atau
demokrasi. Cita-cita atau ide demokrasi ada pada para founding fathers bangsa (Suseno,
1997). Para pendiri bangsa bersepakat Negara Indonesia merdeka haruslah Negara
demokrasi.26

Semenjak kemerdekaan 17 agustus 1945, Undang Undang Dasar 1945 memberikan


penggambaran bahwa Indonesia adalah negara demokrasi. Dalam mekanisme
kepemimpinannya Presiden harus bertanggung jawab kepada MPR dimana MPR adalah
sebuah badan yang dipilih dari Rakyat. Sehingga secara hirarki seharusnya rakyat adalah
pemegang kepemimpinan negara melalui mekanisme perwakilan yang dipilih dalam
pemilu.

Indonesia sempat mengalami masa demokrasi singkat pada tahun 1956 ketika
untuk pertama kalinya diselenggarakan pemilu bebas di Indonesia, sampai kemudian
Presiden Soekarno menyatakan demokrasi terpimpin sebagai pilihan sistem pemerintahan.
Setelah mengalami masa Demokrasi Pancasila, sebuah demokrasi semu yang diciptakan
untuk melanggengkan kekuasaan Soeharto, Indonesia kembali masuk kedalam alam
demokrasi pada tahun 1998 ketika pemerintahan juanda militer Soeharto tumbang.

Tumbangnya Orde Baru pada tanggal 21 Mei 1998, adalah momentum pergantian
kekuasaan yang sangat revolusioner dan bersejarah di negara ini. Dan pada tanggal 5 Juli
2004, terjadilah sebuah pergantian kekuasaan lewat Pemilu Presiden putaran pertama.
Pemilu ini mewarnai sejarah baru Indonesia, karena untuk pertama kali masyarakat
memilih secara langsung presidennya. 27

Sebagai bangsa yang besar tentu kita harus banyak menggali makna dari sejarah.
Demokrasi di negara Indonesia sudah mengalami kemajuan yang pesat. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan dibebaskan menyelenggarakan kebebasan pers, kebebasan masyarakat
26
Sarbani Saleh, Pendidikan Kewarganegaraan, (Bandung : Cipta Pustaka Media Perintis,2015),
hal.71
27
Usiono, Pancasila dan Kewarganegaraan, (Medan : Perdana Publising, 2017), Cet.II, hal.143

16
dalam berkeyakinan, berbicara, berkumpul, mengeluarkan pendapat, mengkritik bahkan
mengawasi jalannya pemerintahan. Tapi bukan berarti demokrasi di Indonesia saat ini
sudah berjalan sempurna. Masih banyak persoalan yang muncul terhadap pemerintah yang
belum sepenuhnya bisa menjamin kebebasan warga negaranya. Seperti meningkatnya
angka pengangguran, bertambahnya kemacetan di jalan, semakin parahnya banjir, dan
masalah korupsi.

Kelebihan demokrasi Indonesia bebas untuk mengungkapkan pendapatnya masing-


masing, bebas untuk beraspirasi, bebas berdemonstrasi (demonstrasi yang sehat), rakyat
berhak mendapatkan perlindungan HAM.

Kekurangan demokrasi Indonesia, banyaknya perpecahan dan konflik yang terjadi


karena masalah politik, terlalu banyak partai politik yang membuat persaingan menjadi
tidak sehat, mudah terpengaruh dengan banyaknya pendapat yang provokatif, sehingga
banyak tindakan hirarki, tidak ada respon cepat dari pemerintah untuk menanggulangi
masalah-masalah yang terjadi pada rakyat karena terlalu banyak pendemo sehingga
perhatian pemerintah terbagi., pemerintah Indonesia lebih banyak mementingkan
kepentingan Negara dibandingkan dengan rakyat kecil.

Perbandingan Demokrasi di Indonesia dengan Demokrasi di Barat :

No Demokrasi di Indonesia Demokrasi di Barat

1 Demokrasi Pancasila Demokrasi Liberal atau konstitusional

2 Bentuk Negara Kesatuan Bentuk Negara Federal

3 Presiden sebagai kepala Negara dan Menganut sistem presidensial,


pemerintahan parlementer, dan semi presidensial

2.8 Islam dan Demokrasi

Wacana islam dan demokrasi adalah salah satu tema yang tak pernah kering
dibicarakanoleh kalangan ahli, baik di Barat maupun di Negara muslim sendiri. Pro dan
kontra apakah tentanag apakah demokrasi dan islam bisa saling mendukung atau
sebaliknya sudah muncul sejak awal abad ke-20 hingga saat ini. Perdebatan ini telah
mewakili kelompok yang optimis dan pesimis, baik dikalangan ahli demokrasi Barat
maupun intelektual Muslim atas hubungan Islam dan demokrasi yang makin kompleks.

17
Diantara kalangan ahli yang pesimis diwakili oleh Larry Diamond, Juan J. Linze, Seymour
Martin Lipset, yang menyimpulkan bahwa dunia Islam tida memiliki prespok untuk
menjadi demokratis serta tidak memiliki pengalaman demokrasi yang cukup handal. Hal
senada juga dikemukakan oleh Samuel P.Huntington yang meragukan islam dapat berjalan
dengan prinsip-prinsip demokrasi yang secara kultural lahir di Barat. Karena alasan inilah
dunia Islam dipandang tidak menjadi bagian dari proses gelombang demokratisi dunia.
Sebaliknya kelompok optimis berkesimpulan bahwa Islam dan demokrasi bisa saling
bersinergi.28

Kesimpulan para ahli kelompok pesimis tampaknya tidak terbukti jika tidak
mencermati perjalanan demokrasi di Indonesia , Negara Muslim terbesar di dunia.
Keberhasilan Indonesia melaksanakan pemilu langsung tahun 2004 dan 2009 yang
berjalan damai telah menjadi bukti di hadapan dunia bahwa demokrasi dapat dipraktikkan
di tengah masyarakat muslim mayoritas. Keberhasilan ini telah menenpatkan Indonesia
sebagai Negara paling demokratis uruta ketiga dunia setelah Amerika Serikat dan India.

Topik tentang islam dan demokrasi sebetulnya sudah lama diperbincangkan . hal
ini karena, umat Islam secara empirik selalu bersentuhan dengan pengalaman-pengalaman
politik kenegaraan yang variatif , banyak yang percaya bahwa terdapat prinsip-prinsip
yang tertuang dalam Alquran yang sangat bersesuaian dengan demokrasi. Ada tuntutan
untuk menegakkan prinsip-prinsip ini dalam praktek politik negara dan pemerintahan ,
banyak juga yang menolak demokrasi karena diyakini tidak bisa dipertanggungjawabkan
secara keagamaan.29

Charter of Madina atau Piagam Madinah masih sangat relevan untuk dieksplorasi
lebih lanjut dan diimplementasikan dalam konteks politik kebangsaan dan kenegaraan
kontemporer. Ada pelajaran penting dari leadership Muhammad Rasulullah dengan
Piagam Madinah, yaitu membangun dan memperkokoh integrasi nasional bedasarkan
kepada nilai-nilai atau prinsip-prinsip dasar ajaran agama, supremasi hukum, kebudayaan
yang agung dan partisipasi masyarakat yang maksimal . Dengan cara ini, maka potensi
konflik besar yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan dan keanekaragaman budaya,
pandangan politik, agama dan status sosial bisa dirubah atau ditransformasi menjadi energi
positif dalam rangka memperkokoh bangsa.
28
A.Ubaedillah, Pancasila : Demokrasi dan Pencegahan Korupsi,(Jakarta : Prenadamedia Group,
2015), Cet.I, hal.99
29
Sudarnoto Abdul Hakim, Islam dan Demokrasi, (Rabu, 14 September 2016, 20:35),
news.detik.com

18
Nepotisme, kolusi dan korupsi yang menjadi salah satu problem di negara-negara
muslim muncul antara lain karena prinsip-prinsip ajaran Islam tidak dihadirkan.
Pragmatisme politik lebih mengedepan ketimbang menjunjung tinggi agama sebagai
sumber penting bagi demokratisasi dan kehidupan poltik kebangsaan dan kenegaraan. Ini
tebtu saja menjadi salah satu tantangan besar umat Islam untuk secara terus menerus
menterjemahkan prinsip prinsip moral Islam dalam konteks kehidupan politik
kontemporer.

Negara-negara muslim seperti Malaysia, Indonesia dan Brunei Darussalam


khususnya perlu membangun kerjasama yang lebih produktif antara lain untuk mengkaji
secara mendalam dan serius bagaimana relasi Islam dan demokrasi dalam kehidupan
mendatang. Tantangan ke depan akan jauh semakin kompleks dan besar yang dihadapi
oleh umat Islam di Asia Tenggara. Antara lain, kelompok fundamentalisme atau
radikalisme yang menggunakan agama sebagai simbol akan memanfaatkan instrumen
demokrasi tapi justru untuk membajak dan memperlemah demokrasi. Jika ini dibiarkan,
maka gagasan yang selama ini digunakan oleh mayoritas muslim moderat yaitu Islam
Rahmatan Lil Alamin, akan mengalami pelemahan secara sistematik.

Terkait dengan wacana Islam dan demokrasi, didalam pemikir muslim terdapat dua
arus pandang yang berbeda yaitu kelompok anti dan pro demokrasi dengan variasi
pandang masing-masing. Bagi ulama konservatif, islam dan demokrasi tidak bisa saling
bekerjasama, alasan pertama karena Islam kedaulatan mutlak adalah milik Allah Swt
semata. Mereka menilai bahwa kedaulatan di tangan rakyat dan Islam menentang ini.
Kedua, hukum itu telah ditetapkan berdasarkan Allah Swt dan tidak ada hukum yang
dibuat oleh DPR, parlemen dan sebagainya, dan ketiga, konsep parlemen dianggap sebagai
penghinaan terhadap kedaulatan Allah Swt.30

Al-Qur’an juga banyak menyinggung masalh mengenai demokrasi, diantaranya : Q.S ali-
Imnra [3] ; 159,

ۖ‫ك‬َ ِ‫ب اَل ْن َفضُّوا ِمنْ َح ْول‬ ِ ‫ِيظ ْال َق ْل‬


َ ‫ظا َغل‬ ًّ ‫ت َف‬ َ ‫َف ِب َما َرحْ َم ٍة م َِن هَّللا ِ لِ ْن‬
َ ‫ت َل ُه ْم ۖ َو َل ْو ُك ْن‬
َ ‫اورْ ُه ْم فِي اَأْلمْ ِر ۖ َفِإ َذا َع َزم‬
َّ‫ْت َف َت َو َّك ْل َع َلى هَّللا ِ ۚ ِإن‬ ِ ‫َفاعْ فُ َع ْن ُه ْم َواسْ َت ْغ ِفرْ َل ُه ْم َو َش‬
َ ‫هَّللا َ ُيحِبُّ ْال ُم َت َو ِّكل‬
‫ِين‬
30
A.Ubaedillah, Pancasila : Demokrasi dan Pencegahan Korupsi,(Jakarta : Prenadamedia Group,
2015), Cet.I, hal.100

19
Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka,
dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.31

Kandungan ayat :

1. Penjelasan bahwa berkat adanya rahmat Allah SWT, Nabi Muhammad menjadi pribadi
yang berbudi luhur dan berakhlak mulia dapat bersikap lemah lembut  terhadap kaum
muslimin di sekitarnya.

2. Beliau tidak bersikap dan berperilaku keras dan berhati kasar, akan tetapi sebaliknya
senantiasa memberi maaf kepada orang yang berbuat salah, khususnya terhadap para
sahabatnya yang telah melakukan pelanggaran.

3. Allah SWT memerintahkan kepada kaum muslimin agar melakukan musyawarah untuk
memecahkan permasalahan yang mereka hadapi.

4. Apabila musyawarah itu telah mencapai mufakat, dianjurkan untuk bertawakal kepada
Allah Swt, karena Allah menyukai orang-orang yang bertawakal..

Tidak hanya bertumpu pada satu surah ini yang mengajarkan kita untuk
bermusyawarah dalam menyelasaikan keputusan atau masalah. Hal ini sudah ada sejak
lama yaitu zaman Nabi Muhammad Saw, jadi tentulah ajaran sesungguhnya yang sebenar-
benarnya adalah ajaran dari islam.

Kemudian ada penjelasan selanjutnya terdapat dalam Q.S asy-Syura [42] : 38,

‫ور ٰى َب ْي َن ُه ْم َو ِممَّا َر َز ْق َنا ُه ْم‬


َ ‫ش‬ُ ‫صاَل َة َوَأمْ ُر ُه ْم‬
َّ ‫ِين اسْ َت َجابُوا ل َِرب ِِّه ْم َوَأ َقامُوا ال‬
َ ‫َوالَّذ‬
َ ُ‫ُي ْن ِفق‬
‫ون‬

31
Q.S ali-Imran, [3] : 159

20
Artinya : Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan
mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara
mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada
mereka. 32

1. Senantiasa mereka selalu melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-


larangan-Nya.

2. Mereka selalu melaksanakan salat  apabila telah dating waktunya.

3. Mereka selalu melaksanakan musyawarah pada hal-hal yang perlu dipecahkan bersama.

4. Mereka selalu menginfakan hartanya di jalan yang diridhoi Allah Swt

Islam telah mengatur masalah demokrasi dan tidak berhenti hanya pada dua ayat
ini saja, masih bnayak ayat lain dan banyak ayat juga yang didukung oleh hadist ynag
shahih. Coba kita bayangkan bahwa Indonesia dan seluruh Negara di dunia menggunakan
prinsip islam dalam berdemokrasi untuk menjalankan pemerintahannya, tentu itu
merupakan peradaban dunia terbesar dan sunnguh menakjubkan. Prinsip demokrasi islam
mngajarkan kita berdemokrasi tanpa adanya kecurangan dalam setiap hal serta hal
musyawarah yang paling ditekankan.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Demokrasi berakar pada teori kedaulatan rakyat yang dapat dirumuskan sebagai
wewenang tertinggi yang menentukan segala wewenang yang ada dalam suatu negara
adalah rakyat. Negara yang menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat disebut negara

32
Q.S asy-Syura, [42] : 38

21
demokrasi yang secara simbolis sering digambarkan sebagai pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Dengan kata lain demokrasi adalah sistem pemerintahan yang dibentuk melalui
pemilihan umum untuk mengatur kehidupan bersama atas dasar aturan hukum yang
berpihak pada rakyat banyak. Jadi, sangat tepat kiranya demokrasi diberikan rumusan yang
singkat, padat, dan populer sebagai “a government of the people, by the people, for the
people”. Robert A. Dahl, dalam hal ini mengemukakan bahwa dengan demokrasi akan
memberikan kesempatan-kesempatan untuk: pertama, partisipasi yang efektif, kedua,
persamaan dalam memberikan suara, ketiga, mendapatkan pemahaman yang jernih,
keempat, melaksanakan pengawasan akhir terhadap agenda; kelima, pencakupan orang
dewasa.

Dari pemahaman di atas, kiranya dapat diberikan pemahaman terhadap suatu


negara yang menganut sistem demokrasi yaitu, pertama, demokrasi adalah suatu sistem
pemerintahan yang mempunyai unsur-unsur atau elemen-elemen yang saling terkait dan
tidak dapat dipisahkan. Kedua, orang-orang yang memegang kekuasaan atas nama
demokrasi dapat mengambil keputusan untuk menetapkan dan menegakkan hukum.
Ketiga, kekuasaan untuk mengatur dalam bentak aturan hukum tersebut diperoleh dan
dipertahankan melalui pemilihan umum yang bebas dan diikuti oleh sebagian warga
negara dewasa dari suatu negara. Berdasarkan pada tiga ciri-ciri tersebut, maka suatu
negara demokrasi mempunyai tiga pemahaman utama yang meliputi hakekat, proses dan
tujuan dari demokrasi.Hal itu sesuai dengan pendapat Dahlan Thaib yang menyatakan
bahwa dalam sistem demokrasi proses pembuatan kebijaksanaan atau keputusan politik
merupakan keseimbangan dinamis antara prakarsa pemerintah (supra struktur politik)
dengan partisipasi aktif rakyat (infra struktur). Keikutsertaan rakyat sebagai infra struktur
dalam proses pengambilan keputusan memang hanya terdapat dalam negara yang
berlandaskan sistem demokrasi.

DAFTAR PUSTAKA

A.Ubaedillah, Pancasila : Demokrasi dan Pencegahan Korupsi,(Jakarta : Prenadamedia


Group, 2015), Cet.I.
Ani Suryani, Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2015).

22
Robert A,Dahl, Perihal Demokrasi : Menjelajahi Teori dan Praktik Demokrasi Secara
Singkat, (Jakarta : Yayasan Obor Rakyat).
Sarbaini Saleh, Pendidfikan Kewarganegaraan : Mewujudkan Masyarakat Madani,
(Bandung : Citapustaka Media Perintis, 2015).
Azumardi Azara, Demokrasi Masyarakat Madani, (Jakarta : Tim Penyusun IC UIN, 2013).
(maalikghaisa.blogspot.co.id), Demokrasi Sebagai Pandangan Hidup, 12 Agustus 2017,
Usiono, Pancasila dan Kewarganegaraan, (Medan : Perdana Publising, 2017), Cet.II.
David Held, Democracy and the Global Order : from the Modern state to Cosmopolitican,
(London : Polity Press,1995).
Andika Wahyu, Model-model Demokrasi, (Jum’at, 5 Juli 2013, 09:38),
pgsdpurwokerto.blogspot.co.id
Karl Marx, The Germany Ideology, (London : Lawrence & Wishart,1970).
Asep Sahid Gantara dan Subhan Sofian, Pendidikan Kewarganegaraan), (Bamdung :
Fokus Media, 2016).
Husain Nur, Prinsip dan Parameter Demokrasi, (7 Tahun yang lalu ) tanpa ket.waktu lain,
husainnur.wordpress.com
Susan Asmarani, Perkembangan Demokrasi di Indonesia dan di Barat, (11 Juni 2012),
mybiolofyflower.wordpress.com
Sudarnoto Abdul Hakim, Islam dan Demokrasi, (Rabu, 14 September 2016, 20:35),
news.detik.com
Q.S ali-Imran, [3] : 159
Q.S asy-Syura, [42] : 38

23

Anda mungkin juga menyukai