Nama : Hartini
Nama Orangtua
Ayah : Suyetno
Pekerjaan : Wiraswasta
Ibu : Poniah
Pengalam Organisasi
MISI
Mengembangkan Ziswaf pada jangkauan yang lebih luas dengan memperkenalkan ziswaf di
Fakultas lain
Membentuk komitmen yang tinggi untuk semua orang yang berperan terkhusus para donator
ziswaf dengan mengadakan seminar atau kegiatan penyadaran logika mengenai pentingnya
berbagi dan membantu sesama
Hartini
DENGAN ZISWAF KITA BANTU MEREKA
Pentingnya pendidikan bagi kelangsungan karir seseorang membuat sejumlah orang tua
berlomba-lomba mnyekolahkan anaknya sampai ke tingkat tertinggi. Mulai dari tingkat dasar
sampai kepada bangku perkuliahan hingga melanjutkan pada konsentrasi peminatan.
Pendidikan menjadi hal yang sangat diidam-idamkan oleh semua orang dengan segala harapan
yang ditawarkan pada setiap jenjangnya.
Di Indonesia, kualitas pendidikan terus ditingkatkan melalui sarana dan prasara serta
pembaharuan sistem ajar-mengajar. Banyak sekolah di Indonesia dengan kualitas yang tinghi
yang menggunakan bahasa Internasioanal sebagai bahasa wajib saat belajar, hal ini juga dapat
mempengaruhi kualitas para alumni yang bersekolah di sekolah yang bagus, ilmu yang bagus
dan pengetahuan yang luas serta kemampuan yang lebih tinggi dibanding dengan sekolah lain.
Namun ada juga sekolah yang masih jauh dari kata layak, dengan kondisi sekolah yang adanya,
sistem belajar yang apa adanya bahkan diajar oleh guru yang sukarela untuk meluangkan
waktunya untuk ikut berpartisipasi mencerdaskan anak-anak. Sebenarnya masih banyak
permasalahn pendidikan yang ada di Indonesia ini, walaupun pemerintah terus melakukan
evaluasi dengan mengeluarkan dana-dana bantuan untuk membangun sekolah-sekolah yang
layak dan bantuan beasiswa.
Pendidikan yang paling menyita perhatian adalah pendidikan jenjang perguruan tinggi,
yang orang-orangnya disebut dengan mahasiswa secara umum. Bagaimana tidak, banyak aksi
di jalan dilakukan oleh mahasiswa, banyak penemuan-penemuan terbaru yang berperan adalah
mahasiswa dan hal-hal yang lain yang menyita perhatian publik. Namun inilah dunia
pendidikan yang sebenarnya, di masa ini kita faham akan siapa diri kita, tujuan kita,
kekurangan kita, kelebihan kita dan hal-hal yang lain yang belum pernah kita ketahui
sebelumnya. Dibangku perkuliahan kita dapat menemukan segala seuatu yang bisa saja itu
melawan logika kita dan bisa saja itu mendukunh logika kita, ini adalah sesuatu yang paling
menarik untuk didiskusikan sehingga kita mendapat pengetahuan secara benar dengan
menganalisis secara kritis.
Namun dalam praktiknya, tidak semua orang dapat merasakan bangku perkuliahan,
padahal pemerintah telah menyediakan bantuan untuk mereka yang memang kurang mampu
dan bagi orang-orang yang berprestasi. Mengapa masih banyak orang yang tidak bersekolah
sampai perguruan tinggi? Hal ini bisa terjadi karena faktor kemiskinan dan keterbatasan fisik,
dan keterbatasan mengolah informasi secara benar sehingga saat menyiapkan berkas-berkas
untuk mengajukan lamaran beasiswa ada beberapa yang tidak terpenuhi. Walaupun pemerintah
selalu gencar mengeluarkan bantuan dana beasiswa kepada setiap orang yang ingin
melanjutkan pendidikan ke tingakt perguruan tinggi, nyatanya hal ini tidak sepenuhnya dapat
mengatasi permasalahan, banyak praktik kecurangan yang terjadi di lapangan. Contoh bantuan
beasiswa bidikmisi misalnya, ada beberapa orang yang seharusnya ia mendapatkan bantuan ini
namun nyatanya ia gagal da nada orang yang tidak pantas atau belum pantas mendapatkan
beasiswa ini namun dialah yang lulus. Mengapa hal ini terjadi? Boleh jadi hal ini dikarenakan
kurangnya pengetahuan pada saat pengisian berkas atau karena adanya faktor kerja sama antara
pengurus beasiswa dengan penerima beasiswa. Jika memang penghambat dari gagal untuk
masuk perguruan tinggi adalah karena faktor pertama yaitu memang ada kesalahan atau lalai
dalam menyiapkan berkas itu adalah hal yang wajar terjadi, namun apabia terjadi karena faktor
kedua yaitu adanya kerja sama antara pihak pengurus beasiswa dengan para calon penerima
sungguh hal ini adalah perbuatan yang keji, karena ia telah mengambil hak orang lain yang
lebih pantas mendapatkannya.
Yang menjadi perhatian di era perguruan tinggi saat ini adalah ada banyak mahasiswa
yang ingin melanjutkan kuliahnya sampai dengan tingkat akhir, ada dari mereka yang sengaja
bekerja siang dan malam untuk membayar uang kuliah dan orangtua yang selalu bekerja keras
untuk membiayai kehidupannya di dunia perantauan. Melihat perjuangan seperti ini sungguh
sebuah kisah yang membanggakan, dibanding dengan mahasiswa yang hanya mengharapkan
uang dari orangtuanya dan menghabiskannya dengan Cuma-Cuma bahkan untuk hal-hal yang
tidak bermanfaat.
Untuk mengatasi sulitnya membayar uang kuliah, di Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara khususnya di Fakultas Syariah dan Hukum memberikan bantuan berupa dana pinjaman
yang berasal dari Lembaga ZISWAF yaitu Zakat Infaq Shadaqah dan Wakaf. Awalnya
lembaga yang berada di bawah naungan WD III Bapak Dr. Syukri Albani Nst, MA, ide ini
muncul karena adanya rasa kasihan dan ingin membantu para mhasiswa yang putus kuliah
karena tidak sanggunp membayar uang kuliah. Sungguh ini adalah perbuatan yang sangat
mulia, uang yang berada dikas ziswaf ini bukanlah uang yang berasal dari WD III tersebut,
melainkan uang yang dikutip perbulannya dari semua mahasiswa yang ada di Fakultas. Jadi,
setiap kelas itu wajib menyetorkan uang sumbangannya dengan nilai yang seadanya. Kegiatan
ini sangat membuka wawasan berfikir kita, kita diajarkan untuk saling membantu walaupun
yang kita sumbangkan nilainya hanya seribu rupiah.
Dengan ziswaf kita membantu sesama, mengurangi beban para orangtua dan
mahasiswa yang ingin melanjtkan pendidikan namun terhambat oleh biaya, menjadikan
mahasiswa lebih peduli terhadap sesama dan membiasakan diri untuk selalu memberi. Ziswaf
telah memberikan kontribusi yang begitu besar kepada semua orang terkhusus penerima
bantuan peminjaman, mereka dapat melanjutkan pendidikannya yang mulanya terputus dan
tetap semangat dalam meraih cita-cita yang mereka harapkan. Semoga Allah Swt selalu
memberikan kesehatan kepada semua orang yang berperan didalamnya, untuk pengurus ziswaf
jangan pernah menyerah dan menjadi perantara antara mahasiswa dan penerima bantuan
peminjaman, untuk para mahasiswa jangan pernah rugi untuk mengeluarkan sebagian dari
harta kita untuk kepentingan orang lain, semoga Allah Swt memberikan balasan yang besar
untuk kita semua.