Anda di halaman 1dari 5

ESSAY

Persyaratan “Sea Scholarship Indonesia”


Tema: “Memastikan Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Adil serta Mendorong
Kesempatan Belajar Seumur Hidup untuk Semua Orang”

Mata Kuliah Komunikasi Bisnis

Oleh:

Joshua Soebroto
042011333222
(Kelas M)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

2021
Memastikan Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Adil serta Mendorong
Kesempatan Belajar Seumur Hidup untuk Semua Orang
Disusun untuk memenuhi persyaratan pengajuan beasiswa “Sea Scholarship Indonesia”
Oleh: Joshua Soebroto (042011333222)

Nama lengkap saya Joshua Soebroto, saya biasanya dipanggil Joshua. Saya lahir pada
tanggal 16 April 2002. Saya merupakan mahasiswa S1 Akuntansi angkatan 2020 di Universitas
Airlangga yang sedang menempuh semester II. "Kesuksesan tidak akan bertahan jika dicapai
dengan jalan pintas", itulah moto hidup saya. Saya selalu teringat kata-kata itu setiap saya ingin
menggapai cita-cita saya. Karena melalui moto itu, saya belajar bahwa dalam mencapai
kesuksesan diperlukannya proses yang panjang. Oleh karena itu, saya menjadi semangat dalam
menjalani semua proses kehidupan yang saya alami selama ini. Selain itu, berkat moto itu
setiap saya mengalami kesulitan dan kegagalan saya tidak mudah menyerah karena saya tahu
itu merupakan proses dalam menggapai impian saya.
Saya merupakan seseorang yang memiliki kemauan belajar akan hal-hal baru. Saya
disiplin, bertanggung jawab, memiliki jiwa kepemimpinan, memiliki kemampuan
berkomunikasi dengan baik dan mampu bekerja sama baik individu maupun kelompok. Saya
ingin mengembangkan hard skill dan soft skill saya secara seimbang karena kedua hal tersebut
dapat berguna saat mencari pekerjaan nanti. Oleh karena itu, selain saya fokus dalam
pembelajaran saya juga aktif dalam kepanitiaan dan organisasi. Sejak SMA saya sudah aktif
dalam kegiatan kepanitiaan dan organisasi. Saya memiliki harapan dengan mengikuti berbagai
kepanitiaan dan organisasi, saya dapat mengembangkan soft skill saya dan menambah relasi.
Pada saat ini, saya tidak sedang menerima beasiswa dari pihak manapun dan masih aktif
dalam kegiatan organisasi dan kepanitiaan di kampus saya. Saat ini, saya sedang mengikuti
kepanitiaan yang diadakan oleh HIMA Akuntansi UNAIR, yaitu Accounting Internal
Competition. Meskipun saya aktif di berbagai organisasi dan kepanitiaan, fokus utama saya
tetap pembelajaran di perkuliahan. Oleh karena itu, nilai saya pada semester 1 mendapatkan
hasil yang cukup memuaskan yaitu dengan IPK 3.95.
Alasan saya mendaftar beasiswa Sea Scholarship Indonesia yaitu karena saya ingin
menambah pengalaman dan relasi, serta saya ingin memberikan kontribusi kepada masyarakat
Indonesia pada bidang pendidikan melalui berbagai hal yang bisa saya dapatkan dan pelajari
melalui beasiswa tersebut. Selain itu, melalui beasiswa ini saya dapat memastikan bahwa saya
memperoleh pendidikan yang inklusif dan adil tanpa memikirkan masalah keuangan. Jika saya
mendapatkan beasiswa ini saya akan mendapatkan berbagai manfaat dan pengalaman seperti
program magang di unit bisnis Sea, program pengembangan diri berkala, dan kesempatan
untuk bekerja pada unit bisnis Sea yang sangat berguna bagi saya untuk memajukan pendidikan
di Indonesia di masa depan. Saya juga memiliki keinginan untuk memastikan kualitas
pendidikan yang inklusif dan adil untuk semua orang seperti yang saya dapatkan melalui
beasiswa ini. Selain itu, saya juga ingin mendorong kesempatan belajar seumur hidup untuk
semua orang.
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam kehidupan. Pendidikan
memiliki peran penting dalam kehidupan manusia karena manusia dalam melaksanakan
kehidupannya selalu berhubungan dengan pendidikan. Pendidikan akan selalu ada selama
kehidupan manusia masih ada. Pendidikan selalu berkembang mengikuti kondisi dan situasi di
masyarakat. Dengan kata lain, pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan
peradaban manusia yang terus berkembang.
Pendidikan memiliki peran besar terhadap generasi muda. Para generasi muda
dengan adanya pendidikan harus bisa menjadi agent of change serta agent of producer,
orang yang mampu menciptakan perubahan yang nyata. Pendidikan harus bisa
mengubah pola pikir masyarakat dan mendorong kreativitas dan daya inovatif anak
bangsa. Generasi muda dapat menjadi agen inovasi yang dapat memberikan kontribusi
penting dan signifikan untuk menerapkan konsep-konsep pembangunan berkelanjutan
yang aplikatif.
Kualitas pendidikan di Indonesia pada kancah Internasional berada pada posisi
yang kurang baik. Indonesia berada pada peringkat ke-64 dari 120 negara di seluruh
dunia berdasarkan laporan tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring
Report 2012. Sedangkan berdasarkan Education for All Development Index (EDI)
Indonesia berada pada peringkat ke-57 dari 115 negara pada tahun 2015. Oleh karena
itu, tujuan pendidikan akan menjadi tumpuan upaya pemerintah untuk mendorong
pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan berkelanjutan dalam era Sustainable
Development Goals (SDGs) hingga 2030 berdasarkan arahan dari Forum PBB yang telah
disepakati pada tanggal 2 Agustus 2015.
Setiap orang berhak mendapat pendidikan yang layak. Oleh karena itu, semua
orang dalam rentang usia berapa pun harus mendapatkan kesempatan belajar dan
pendidikan yang layak secara adil. Hal itu merupakan salah satu tujuan kementerian
PPN/Bappenas. Seluruh isu pendidikan berkualitas dalam Sustainable Development Goals
(SDGs) diintegrasikan dalam satu tujuan yakni tujuan nomor 4, yaitu menjamin kualitas
pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang
hayat untuk semua.
Banyak masyarakat di Indonesia tidak dapat memperoleh pendidikan yang la yak
karena kendala keuangan. Banyak masyarakat Indonesia berpendapat bahwa pendidikan
di Indonesia terbilang mahal. Biaya pendidikan yang mahal dari Taman Kanak-kanak (TK)
hingga Perguruan Tinggi membuat masyarakat yang kurang mampu atau berpenghasilan
rendah memilih untuk tidak bersekolah. Oleh karena itu, perlu adanya kebijakan-kebijakan
agar semua masyarakat dapat memperoleh pendidikan yang layak secara adil tanpa
mempermasalahkan masalah keuangan, seperti diberikannya beasiswa terhadap
masyarakat yang kurang mampu. Selain itu, pemerintah mungkin bisa menyediakan
sekolah gratis dengan menambahkan kuota pelajar yang dapat menerimanya agar semua
masyarakat dapat memperoleh pendidikan karena masih banyak masyarakat di
Indonesia yang membutuhkan bantuan tersebut.
Setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan, hal itu
tercantum dalam UUD 1945 Pasal 31 Ayat 1. Namun, tidak semua anak di Indonesia dapat
menikmati bangku pendidikan karena berbagai faktor selain kendala keuangan. Faktor-faktor
yang menyebabkan hal tersebut yaitu meliputi ketidakmerataan pendidikan dari segi tenaga
pengajar, infrastruktur, dan keterbatasan anggaran. Oleh karena itu, perlu adanya solusi dan
pemecahan masalah atas berbagai faktor tersebut agar semua anak di Indonesia dapat
bersekolah dan memperoleh pendidikan yang layak.
Faktor penyebab yang pertama yaitu dari segi tenaga pendidik atau guru. Banyak tenaga
pendidik atau guru yang tidak bersedia untuk ditempatkan di daerah-daerah pelosok seperti di
desa terpencil sehingga mengakibatkan sekolah-sekolah di desa kekurangan tenaga pendidik
atau guru. Hal ini dikarenakan banyak guru lebih memilih mengajar di perkotaan. Oleh karena
itu, siswa-siswi yang berbeda kelas harus digabung kelasnya sehingga membuat pembelajaran
tidak efektif.
Faktor yang kedua yaitu faktor infrastruktur. Di Indonesia terdapat banyak gedung
sekolah yang kondisinya tidak layak pakai terutama di desa terpencil. Gedung sekolah yang
tidak layak pakai membuat siswa tidak dapat belajar dengan nyaman dan dapat mengganggu
proses pembelajaran. Di sisi lain, terdapat sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang
jauh lebih baik dari sarana dan prasarana di desa terpencil. Banyak sekolah di perkotaan yang
memiliki fasilitas yang bagus yang dapat mendukung proses kegiatan belajar mengajar di
sekolahnya. Hal tersebut menimbulkan perbedaan dan ketidakadilan bagi siswa di perdesaan
karena memperoleh fasilitas yang berbeda dengan siswa di perkotaan yang dampaknya dapat
mempengaruhi kualitas pendidikan yang diterima.
Faktor yang ketiga yaitu keterbatasan anggaran. Keterbatasan anggaran dapat memicu
kesenjangan di bidang pendidikan karena dalam penyelenggaraan pendidikan diperlukan
anggaran yang memadai. Anggaran yang kurang dapat menyebabkan masyarakat tidak
memperoleh pendidikan yang berkualitas dan adil. Dengan adanya keterbatasan anggaran
dapat membuat kesenjangan di bidang pendidikan karena pemerintah lebih fokus dengan siswa
yang berada di perkotaan. Maka dari itu, untuk menghilangkan kesenjangan di bidang
pendidikan, diperlukannya berbagai upaya dalam meningkatkan mutu dan penyetaraan kualitas
pendidikan di Indonesia. Pemerintah sebaiknya memberikan perhatian khusus kepada siswa
yang berada di desa yang fasilitas belajarnya kurang memadai tanpa melupakan siswa yang
berada di perkotaan. Hal tersebut perlu dilakukan karena setiap anak di Indonesia memiliki hak
yang sama yaitu mendapatkan pendidikan berkualitas secara adil tanpa membeda-bedakan dari
segi apa pun.
Selama manusia hidup maka pendidikan selalu ada dan manusia selalu memerlukan
pendidikan. Oleh karena itu, pada usia berapa pun manusia selalu belajar. Maka dari itu, semua
orang harus memiliki kesempatan untuk belajar seumur hidup. Setiap orang dapat menjalankan
proses pendidikan kapan saja dan di mana saja tanpa dibatasi oleh usia. Pendidikan seumur
hidup dapat diterapkan di lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan
sekolah. Pendidikan seumur hidup memiliki tujuan yaitu mengembangkan potensi manusia
secara optimal dan menyelaraskan pendidikan wajib belajar dengan pengembangan
kepribadian manusia.
Berdasarkan penjelasan di atas, saya memiliki impian di masa depan untuk bisa
memberikan kontribusi pada pendidikan di Indonesia dengan cara memberikan beasiswa-
beasiswa kepada masyarakat yang kurang mampu agar mereka dapat memperoleh pendidikan
yang berkualitas secara inklusif dan adil, serta saya akan mendukung semua orang untuk dapat
memiliki kesempatan belajar seumur hidup. Selain itu, saya akan membantu pemerintah untuk
dapat mewujudkan dan menyukseskan tujuan nomor 4 SDGs 2030 di Indonesia. Oleh sebab
itu, saya merupakan kandidat yang sesuai dan layak untuk mendapatkan beasiswa Sea
Scholarship Indonesia karena saya memiliki alasan dan tujuan yang baik dan jelas.

Anda mungkin juga menyukai