Anda di halaman 1dari 16

PEMERATAAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

“Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mabim Prodi”

Disusun Oleh:
Hari Farhan Nugraha NIM C2086206055
Nisa Shafa Azizah NIM C2086206039
Nurhanida NIM C2086206059
Nova Fahriatul Utami NIM C2086206025
Riffanny Amalia Hayat NIM C2086206035
Riska Sulistiawati NIM C2086206056

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
Jl. Tamansari No.KM 2,5, Mulyasari Kec.Tamansari Kab.Tasikmalaya Jawa Barat 46196

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga

makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan

terimakasih terhadap bapa/ibu Dosen dan kakak panitia yang telah membimbing kami

dalam kegiatan mabim di Universitas Muhammadiyyah Tasikmalaya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa

membantu pembaca khususnya mahasiswa Universitas Muhammadiyyah Tasikmlaya.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam

penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk

itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi

kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, 08 Februari 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Era global ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan industri, kompetisi

yang ofensif dalam semua aspek kehidupan ekonomi, serta perubahan kebutuhan

yang cepat didorong oleh kemajuan ilmu dan teknologi. Untuk memenuhi

perkembangan ilmu dan teknologi, diperlukan SDM yang berkualitas. Oleh karena

itu, pendidikan di Indonesia perlu ditingkatkan hingga ke pelosok negeri.

Mereka yang paling memerlukan layanan pendidikan dalam mengantisipasi

persaingan global di samping penyandang buta huruf adalah masyarakat miskin di

tempat tempat yang jauh dan tersebar. Guna mengatasi hal yang tidak mungkin

diselenggarakan pendidikan konvensional atau tatap muka ini perlu ditempuh

strategi yang memanfaatkan potensi dan kemajuan teknologi baru.

Untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan berbagai langkah

akan diambil seperti peningkatan jumlah anak yang ikut merasakan pendidikan,

akses terhadap pendidikan ini dihitung berdasarkan angka partisipasi mulai tingkat

Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Umum. Selain itu pemerintah akan

mengurangi tingkat disparitas atau ketidakmerataan akses baik spasial kota non

kota dan yang bersifat gender. 3.5.1 Wajib BelajarDalam sektor pendidikan,

kewajiban belajar tingkat dasar perlu diperluas dari 6 ke 9 tahun, yaitu dengan

tambahan 3 tahun pendidikan setingkat SLTP seperti dimandatkan oleh Peraturan

Pemerintah 2 Mei 1994. Hal ini segaris dengan semangat “Pendidikan untuk
Semua” yang dideklarasikan di konferensi Jomtien di Muangthai tahun 1990 dan

Deklarasi Hak-Hak Azasi Manusia Sedunia Artikel 29 yang berbunyi:

“Tujuan pendidikan yang benar bukanlah mempertahankan ‘sistem’ tetapi

memperkaya kehidupan manusia dengan memberikan pendidikan lebih berkualitas,

lebih efektif, lebih cepat dan dengan dukungan biaya negara yang menanggungnya”

Berbagai upaya telah dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan

taraf pendidikan penduduk Indonesia termasuk pelaksanaan Wajib Belajar

Pendidikan Dasar Sembilan Tahun yang diharapkan tuntas pada tahun 2008 yang

dapat diukur antara lain dengan peningkatan angka partisipasi kasar jenjang

pendidikan sekolah menengah pertama dan yang sederajat menjadi 95 persen.

Namun demikian sampai dengan tahun 2006 belum seluruh rakyat dapat

menyelesaikan jenjang pendidikan dasar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu pemerataan Pendidikan?

2. Bagaimana kondisi pemerataan Pendidikan di Indonesia?

3. Adakah solusi untuk pemerataan pendidikan?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian pemerataan Pendidikan.

2. Mengetahui kondisi pemerataan Pendidikan di Indonesia.

3. Mengetahui solusi dari masalah pemerataan Pendidikan di Indonesia.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemerataan Pendidikan

Pemerataan pendidikan dalam arti pemerataan kesempatan untuk memperoleh

pendidikan telah lama menjadi masalah yang mendapat perhatian, terutama di

negara-negara sedang berkembang. Hal ini tidak terlepas dari makin tumbuhnya

kesadaran bahwa pendidikan mempunyai peran berkembangnya demokratisasi

pendidikan dengan semboyan education for all.

Pemerataan pendidikan mencakup dua aspek penting yaitu Equality dan

Equity. Equality atau persamaan mengandungn arti persamaan kesempatan untuk

memperoleh Pendidikan, sedangkan equity bermakna keadilan dalam memperoleh

kesempatan pendidikan yang sama diantara berbagai kelompok dalam masyarakat.

Akses terhadap pendidikan yang merata berarti semua penduduk usia sekolah telah

memperoleh kesempatan pendidikan, sementara itu akses terhadap pendidikan telah

adil jika antar kelompok bisa menikmati pendidikan secara sama.

Coleman dalam bukunya Equality of educational opportunity mengemukakan

secara konsepsional konsep pemerataan yakni : pemerataan aktif dan pemerataan

pasif. Pemerataan pasif adalah pemerataan yang lebih menekankan pada kesamaan

memperoleh kesempatan untuk mendaftar di sekolah, sedangkan pemerataan aktif

bermakna kesamaan dalam member kesempatan kepada murid-murid terdaptar agar

memperoleh hasil belajar setinggi-tingginya (Ace Suryadi , 1993 : 31). Dalam


pemahaman seperti ini pemerataan pendidikan mempunyai makna yang luas tidak

hanya persamaan dalam memperoleh kesempatan pendidikan, tapi juga setelah

menjadi siswa harus diperlakukan sama guna memperoleh pendidikan dan

mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk dapat berwujud secara optimal.

Dengan demikian dimensi pemeratan pendidikan mencakup hal-hal yaitu

equality of access, equality of survival. Equality of output, dan equality of outcome.

Apabila dimensi-dimensi tersebut menjadi landasan dalam mendekati masalah

pemerataan pendidikan, nampak betapa rumit dan sulitnya menilai pemerataan

pendidikan yang dicapai oleh suatu daerah, apalagi bagi negara yang sedang

membangun dimana kendala pendanaan nampak masih cukup dominan baik dilihat

dari sudut kuantitas maupun efektivitas.

2.2 Kondisi Pemerataan pendidikan di Indonesia

Saat ini kondisi pendidikan di Indonesia masih belum merata. Misalnya saja di

kota-kota besar disana sarana dan prasarana pendidikan disana sudah sangat

maju.Sedangkan di desa-desa hanya mengandalkan sarana dan prasarana

seadanya.Bukan hanya masyarakat di desa saja yang masih tertinggal

pendidikannya.

Daerah-daerah di Indonesia timur bukan hanya sarana dan prasarana yang

kurang tapi juga kurangnya tenaga pengajar sehingga sekolah-sekolah disana masih

membutuhkan guru-guru dari daerah-daerah lain. Walaupun ada warganegara

Indonesia yang tinggal di kota-kota besar tapi karena mereka termasuk ke dalam
warganegara yang kurang mampu sehingga mereka tidak bisa merasakan

pendidikan.Banyak anak-anak yang masih di bawah umur sudah bekerja untuk

membantu orang tua mereka dalam mempertahankan hidupnya.

Untuk itu, agenda penting yang harus menjadi prioritas adalah peningkatan

pemerataan pendidikan, terutama bagi kelompok masyarakat miskin dan

masyarakat terpencil yang berjumlah sekitar 38,4 juta atau 17,6 persen dari total

penduduk Indonesia. Sejak tahun 1984, pemerintah Indonesia secara formal telah

mengupayakan pemerataan pendidikan Sekolah Dasar, dilanjutkan dengan wajib

belajar pendidikan sembilan tahun mulai tahun 1994.Upaya-upaya ini nampaknya

lebih mengacu pada perluasan kesempatan untuk memperoleh pendidikan (dimensi

equality of access). Di samping itu pada tahapan selanjutnya pemberian program

beasiswa (dimensi equality of survival) menjadi upaya yang cukup mendapat

perhatian dengan mendorong keterlibatan masyarakat melalui Gerakan Nasional

Orang Tua Asuh. Program beasiswa ini semakin intensif ketika terjadi krisis

ekonomi, dan dewasa ini dengan Program BOS untuk Pendidikan dasar.Hal ini

menunjukan bahwa pemerataan pendidikan menuntut pendanaan yang cukup besar

tidak hanya berkaitan dengan penyediaan fasilitas tapi juga pemeliharaan siswa

agar tetap bertahan mengikuti pendidikan di sekolah.

Pendidikan merupakan suatu kegiatan pembelajaran, keterampilan serta

kegiatan dalam suatu kelompok yang diturunkan pada generasi-generasi selanjutnya

melalui suatu pengajaran, penelitan, dan pelatihan. Pendidikan sangat penting

dalam kehidupan, dimana terjadi pewarisan ilmu untuk dapat dipahami dan
diterapkan, bahkan dapat mengembangkan dan menciptakan suatu ilmu untuk

meningkatkan kualitas yang berguna bagi kehidupan manusa. Tumbuhnya suatu

kesadaran bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa

semakin dapat dirasakan.Setiap warga negara diharapkan memiliki kesempatan

yang sama dan merata untuk memperoleh pendidikan, sehingga pendidikan dapat

menjalankan fungsinya secara optimal. Jika dalam penyelenggaraan pendidikan

mengalami suatu hambatan, maka akan menciptakan permasalahan di bidang

pendidikan, misalnya pemerataan kesempatan pendidikan. Pemerataan pendidikan

telah mendapat perhatian sejak lama terutama di negara-negara berkembang,

trmasuk Indonesia. Masalah pemerataan pendidikan merupakan persoalan

mengenai bagaimana sistem pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang

seluas-luasnya kepada seluruh warga Negara untuk memperoleh pendidikan,

sehingga pendidikan dapat meningkatkan sumber daya manusia untuk

meningkatkan pembangunan.

Masalah pemerataan pendidikan di Indonesia tinggi karena ;

(1) Masih banyak warga Negara khususnya anak usia sekolah yang tidak

dapat di tampung dalam sistem atau lembaga pendidikan,

(2) Kurangnya tenaga pengajar,

(3) Anak-anak usia sekolah yang putus sekolah , atau bahkan tidak sekolah.

Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah agar masalah pemrataan

kesmpatan pendidikan di Indonesia dapat tratasi dlam berbaga program pemerintah,


misalnya wajib belajar 9 tahun, SM3T dimana program ini menyebar lulusan guru-

guru ke daerah-daerah yang masih minim tenaga pengajarnya, program kesetaraan,

dan pendidikan jarak jauh untuk tingkt unversitas, dan lain-lain. Perencanaan,

pengorgansasian, pelasanaan, tndak lanjut, serta evaluasi suatu program terkait

maslah pemerataan kesempatan pendidikan perlu dilaksanaan agar tujuan yang

ditetapkan dapat tercapai, sehingga masalah pemerataan kesempatan pendidikan

dapat diatasi dan Indonesia memiliki warna negara dengan SDM berkualitas,

berpotensidan berpendidikan agar dapat menghadapi tantangan zaman.

2.3 Solusi pemerataan pendidikan di Indonesia

Dalam sebuah negara,pendidikan selalu menjadi prioritas utama dalam

meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).Negara dengan kualitas

pendidikan yang baik akan mampu mengantarkan sukses dalam pembangunan di

berbagai bidang.Melalui pendidikan yang berkualitas,Negara Indonesia akan

memiliki bibit-bibit baru yang sehat serta berkompeten.Sayangnya,untuk

mewujudkan itu saat ini masih banyak terdapat kendala yang dihadapi.

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kegagalan mewujudkan

pendidikan merata di seluruh Indonesia,beberapa di antaranya adalah :

1. Masih minimnya perhatian pemerintah untuk pelosok

daerah.Pemerintah dinilai masih kurang dalam memperhatikan

pendidikan yang ada di pelosok daerah.Hal ini bisa dilihat ketika pihak
pemerintah lebih mengutamakan upaya pembangunan di berbagai

sekolahan perkotaan.

2. Kesalahan dalam penilaian kualitas SDM.Selama ini kita sering

membedakan kualitas SDM antara yang ada di kota dengan yang di

desa.Penilaian itu sangat salah.Setiap manusia memiliki kecerdasan

yang sama,yang membedakan adalah ketajaman dalam berpikir.Ketika

seseorang dinilai cerdas,itu karena sering mendapatkan pendidikan yang

mumpuni atau bisa dikatakan otak mereka sering terasah,berbeda

dengan mereka yang jarang bahkan tidak mendapatkan pendidikan yang

layak maka akan cenderung tumpul dalam berpikir.

3. Kurangnya sinkronisasi hubungan antara pemerintah pusat dengan

pemetintah daerah.Pemerintah pusat terlalu fokus pada pembangunan

pemerintahan yang ada,sehingga melupakan pembangunan yang ada di

pemerintah daerah.

4. Masih minimnya pemerintah dalam memfasilitasi pendidikan di

daerah.Dalam memberikan fasilitas,pemerintah dinilai kurang maksimal

sehingga pendidikan anak di daerah terkesan asal-asalan.

Berikut beberapa cara yang bisa dijadikan sebagai solusi dalam pemerataan

pendidikan di seluruh Indonesia :

1. Pembangunan gedung sekolah secara merata.Seperti kita ketahui

bersama,saat ini pembangunan gedung sekolahan yang selalu

diutamakan adalah yang berada di perkotaan.Bangunan gedung


sekolahan yang lama dilakukan rehabilitasi sehingga menelan biaya

yang besar.Daripada dana tersebut digunakan untuk membiayai

program rehabilitasi gedung yang sudah ada sebelumnya,alangkah

bijaknya kalau dimanfaatkan atau dialihkan untuk pembangunan

gedung sekolahan yang belum ada di setiap penjuru pelosok

daerah.Sudah saatnya pembangunan gedung sekolahan dibuat merata

tanpa membedakan mana yang berada di kota maupun mana yang

berada di desa.Semua memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk

memperoleh fasilitas gedung sekolahan demi kenyamanan dalam

belajar.

2. Pembagian buku-buku pelajaran secara gratis.Buku adalah sumber

ilmu.Ketika pemerintah memberlakukan biaya setinggi-tingginya untuk

harga sebuah buku,itu sama artinya dengan membatasi kemauan

seseorang dalam membuka wawasan pengetahuan mereka.Pihak

pemerintah harusnya menjalankan sebuah program pembagian buku

secara gratis kepada seluruh anak-anak yang ada di Indonesia.Tentu

saja program ini harus dibarengi dengan program minat baca

buku.Karena kualitas minat baca di Indonesia masih tergolong sangat

rendah.Hal ini lah yang menjadi penyebab mengapa negara Indonesia

tidak maju dan berkembang.Melalui buku,Indonesia pasti bisa

membuka wawasan dunia.


3. Program pembagian peralatan sekolah secara gratis.Telah kita ketahui

bersama bahwa masih banyak warga negara yang tidak mampu dalam

memenuhi kebutuhan peralatan sekolah.Anak-anak sekolah di seluruh

penjuru tanah air berhak mendap

4. Pemenuhan kebutuhan guru di berbagai pelosok daerah.Guru

merupakan elemen penting dalam dunia pendidikan.Tanpa adanya guru

yang berkualitas maka mustahil seorang anak dapat terdidik dengan

baik.Ketika banyak guru honorer yang bekerja secara ikhlas di berbagai

daerah,maka seharusnya pihak pemerintah tanggap dalam

menyejahterakan kehidupan mereka yaitu dengan memberikan

tunjangan guru sewajarnya.Hal ini perlu dilakukan agar guru dapat

lebih bersemangat lagi dalam mendidik dan mengajar anak-

anaknya.Bagi guru PNS yang sering melakukan pelanggaran kode etik

pegawai,maka tidak ada salahnya untuk ditugaskan berdinas di pelosok

daerah.Tentu saja hal ini dimaksutkan agar mereka lebih bertanggung

jawab dalam mengemban tugasnya.

5. Peningkatan fasilitas infrastruktur akses menuju sekolahan.Saat ini

masih banyak kita jumpai anak-anak yang pergi bersekolah harus

melewati berbagai medan jalan yang berbahaya bagi mereka.Tak jarang

dari mereka yang pergi ke sekolah dengan menyeberangi

sungai,berjalan di jembatan yang rapuh,hingga bergelantungan melalui

pohon dan tebing yang curam.Dalam hal ini pihak pemerintah wajib
menelusuri satu per satu kondisi akses jalan menuju sekolahan,sehingga

tahu mana yang seharusnya diutamakan untuk pembangunan fasilitas

infrastruktur akses menuju sekolahan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Pemerataan pendidikan merupakan sautu masalah yang sangat rumit

dan takkunjung selesai. Banyak hal yang mempengaruhi masalah

pemerataan pendidikan di Indonesia seperti pendidikan masih berorientasi

di wilayah perkotaan, jumlah masyarakat miskin cukup besar, dan

banyaknya daerah yang terpencil dan sulit dijangkau oleh kendaraan.

Berbagai upayapun telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi

masalah pemerataan pendidikan seperti program wajib belajar 9 tahun, dana

Bantuan Operasional Sekolah (BOS), relokasi subsidi BBM, dan

penggunaan APBD. Namun upaya tersebut masih belum merata.

3.2 Saran

Sebaiknya pemerintah lebih meningkatkan upaya-upaya pemerataan

pendidikan di Indonesia dan pengawasan terhadap penyaluran bantuan yang


diberikan masyarakat miskin seperti biaya siswa lebih ditingkatkan agar

bantuan tersebut tepet sasaran.

DAFTAR PUSTAKA

http://raymondpieterz.blogspot.com/2012/01/pengertian-pemerataan-pendidikan.html?

m=1

https://www.researchgate.net/publication/

324208454_Rendahnya_Pemerataan_Kesempatan_Pendidikan_di_Indonesia

https://www-kompasiana-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/

imanaa_/5c07a632677ffb697617f053/pemerataan-pendidikan-di-indonesia?

amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D

%3D#aoh=16127847295276&referrer=https%3A%2F

%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s

https://www-kompasiana

com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/arwo/solusi-pemerataan-

pendidikan-di-seluruh-indonesia_58c9dab16ea8346d048b4569?

amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D

%3D#aoh=16127850132748&referrer=https%3A%2F

%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s

Anda mungkin juga menyukai