Anda di halaman 1dari 4

Nama : Azira Natasya

NIM : 2173311007

Kelas : Reguler A 2017

Pengembangan dan pembangunan Pendidikan Indonesia

Banyak anak-anak di Indonesia yang tidak bersekolah karena beberapa faktor, seperti
ekonomi yang rendah, ketidaktahuan orangtua akan pentingnya pendidikan, dan lainnya.
Seharusnya indonesia dapat memperbaiki masalah besar ini dengan banyak cara. Sebenarnya
pemerintah juga sudah menjalankan banyak solusi untuk masalah ini. Namun percuma jika
hanya pemerintah yang bergerak sedangkan para masyarakat tidak bergerak. Banyak anak
yang sudah memutuskan untuk tidak sekolah dari kecil, mereka seperti itu karena faktor
orangtua yang tidak mendukungnya untuk sekolah. Namun ada juga masalah lainnya yaitu
masalah dari guru yang bersangkutan, banyak guru yang tidak kompeten dalam mengajar.
Misal contoh guru yang hanya memberikan tugas dan tugas, atu guru yang tidak perduli
dengan keadaan murid-muridnya. Karena keadaan guru-guru yang seperti inilah yang tidak
membantu meningkatkan kualitas para generasi penerus bangsa. Keadaan guru yang seperti
ini tidak bisa kita pungkiri lagi, pasti ada. Dan kenyataanya guru seperti ini tidak bisa kita
hentikan. Maka dari itu harus dari diri anak murid itu sendirilah yang sadar akan betapa
pentingnya pendidikan dan mau lebih banyak berusaha dan belajar untuk mengkritik atau
belajar dari guru lainnya.

Seperti yang telah diketahui dalam pendidikan di Indonesia rendahnya pemerataan


kesempatan belajar (equity) disertai banyaknya peserta didik yang putus sekolah, serta
banyaknya lulusan yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini
identik dengan ciri-ciri kemiskinan. Pemerintah bertanggung jawab dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa dan menciptakan kesejahteraan umum. Pendidikan menjadi landasan kuat
yang diperlukan untuk meraih kemajuan bangsa di masa depan, bahkan lebih penting lagi
sebagai bekal dalam menghadapi era global yang sarat dengan persaingan antarbangsa yang
berlangsung sangat ketat. Dengan demikian, pendidikan menjadi syarat mutlak yang harus
dipenuhi karena ia merupakan faktor determinan bagi suatu bangsa untuk bias memenangi
kompetisi global. Rendahnya mutu akademik terutama penguasaan ilmu pengetahuan alam
(IPA), matematika, serta bahasa terutama bahasa inggris padahal penguasaan materi tersebut
merupakan kunci dalam menguasai dan mengembangkan iptek. Kualitas pendidikan di
Indonesia memang masih sangat rendah bila di bandingkan dengan kualitas pendidikan di
negara-negara lain. Rendahnya efisiensi eksternal sistem pendidikan yang disebut dengan
relevansi pendidikan, yang menyebabkan terjadinya pengangguran tenaga terdidik yang
cenderung terus meningkat. Secara empiris kecenderungan meningkatnya pengangguran
tenaga terdidik disebabkan oleh perkembangan dunia usaha yang masih di dominasi oleh
pengusaha besar yang jumlahnya terbatas dan sangat mengutamakan efisiensi (padat modal
dan padat teknologi). Rendahnya mutu kinerja sistem pendidikan tidak hanya disebabkan
oleh adanya kelemahan menejemen pendidikan tingkat mikro lembaga pendidikan, tetapi
karena juga menejemen pendidikan pada tingkat makro seperti rendahnya efisiensi dan
efektivitas pengolahan sistem pendidikan.

Pemerataan pendidikan masih menjadi masalah utama, terutama bagi masyarakat


miskin maupun masyarakat di daerah terpencil, prinsip dasar pemerataan ini sangat penting
guna memberikan kesempatan bagi semua golongan masyarakat, untuk memperoleh
pelayanan pendidikan yang baik. Maka dari itu diperlukan kebijakan dan strategi pemerataan
pendidikan dari pemerintah yang tepat untuk mengatasi masalah ketidakmerataan tersebut.
Menggratiskan sekolah dalam wajib belajar 9 tahun, kalau bisa wajib belajar 12 tahun.
Menekankan pentingnya sekolah bagi warga masyarakat yang masih beranggapan sekolah
merupakan hal yang tidak begitu penting.Banyak macam pemecahan masalah yang telah dan
sedang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan pendidikan dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, langkah-langkah ditempuh melalui cara konvesional dan
cara inovatif. Adapun solusi dalam pemerataan pendidikan yaitu, pembangunan gedung
sekolah secara merata. Seperti kita ketahui bersama, saat ini pembangunan gedung sekolahan
yang selalu diutamakan adalah yang berada di perkotaan. Bangunan gedung sekolahan yang
lama dilakukan rehabilitasi sehingga menelan biaya yang besar. Daripada dana tersebut
digunakan untuk membiayai program rehabilitasi gedung yang sudah ada sebelumnya,
alangkah bijaknya kalau dimanfaatkan atau dialihkan untuk pembangunan gedung sekolahan
yang belum ada di setiap penjuru pelosok daerah. Sudah saatnya pembangunan gedung
sekolahan dibuat merata tanpa membedakan mana yang berada di kota maupun mana yang
berada di desa. Semua memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk memperoleh fasilitas
gedung sekolahan demi kenyamanan dalam belajar. Pembagian buku-buku pelajaran secara
gratis. Ketika pemerintah memberlakukan biaya setinggi-tingginya untuk harga sebuah
buku,itu sama artinya dengan membatasi kemauan seseorang dalam membuka wawasan
pengetahuan mereka.

Pihak pemerintah harusnya menjalankan sebuah program pembagian buku secara


gratis kepada seluruh anak-anak yang ada di Indonesia. Tentu saja program ini harus
dibarengi dengan program minat baca buku.Karena kualitas minat baca di Indonesia masih
tergolong sangat rendah. Hal ini lah yang menjadi penyebab mengapa negara Indonesia tidak
maju dan berkembang. Melalui buku,Indonesia pasti bisa membuka wawasan dunia. Program
pembagian peralatan sekolah secara gratis. Telah kita ketahui bersama bahwa masih banyak
warga negara yang tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan peralatan sekolah. Anak-anak
sekolah di seluruh penjuru tanah air berhak mendapatkan fasilitas peralatan sekolah dari
pemerintah secara gratis. Hal ini dimaksutkan untuk menunjang kegiatan belajar mereka,
selain itu sebagai bentuk pemberian dukungan agar mereka lebih bersemangat dalam
menuntut ilmu di sekolahan. Pemenuhan kebutuhan guru di berbagai pelosok daerah. Guru
merupakan elemen penting dalam dunia pendidikan. Tanpa adanya guru yang berkualitas
maka mustahil seorang anak dapat terdidik dengan baik. Ketika banyak guru honorer yang
bekerja secara ikhlas di berbagai daerah,maka seharusnya pihak pemerintah tanggap dalam
menyejahterakan kehidupan mereka yaitu dengan memberikan tunjangan guru sewajarnya.
Hal ini perlu dilakukan agar guru dapat lebih bersemangat lagi dalam mendidik dan mengajar
anak-anaknya. Bagi guru PNS yang sering melakukan pelanggaran kode etik pegawai,maka
tidak ada salahnya untuk ditugaskan berdinas di pelosok daerah. Tentu saja hal ini
dimaksutkan agar mereka lebih bertanggung jawab dalam mengemban tugasnya. Peningkatan
fasilitas infrastruktur akses menuju sekolahan. Saat ini masih banyak kita jumpai anak-anak
yang pergi bersekolah harus melewati berbagai medan jalan yang berbahaya bagi mereka.
Tak jarang dari mereka yang pergi ke sekolah dengan menyeberangi sungai,berjalan di
jembatan yang rapuh,hingga bergelantungan melalui pohon dan tebing yang curam. Dalam
hal ini pihak pemerintah wajib menelusuri satu per satu kondisi akses jalan menuju
sekolahan, sehingga tahu mana yang seharusnya diutamakan untuk pembangunan fasilitas
infrastruktur akses menuju sekolahan. Sistem pamong (pendidikan oleh masyarakat, orang
tua, dan guru) atau inpact sistem. Sehubungan dengan itu yang perlu digalakkan, utamanya
untuk pendidikan dasar ialah membangkitkan kemauan belajar bagi masyarakat yang kurang
mampu agar mau menyekolahkan anaknya.

Untuk mengatasi masalah-masalah diatas ada dua solusi yang dapat diberikan yaitu,
solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan
sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem
ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam
konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang berprinsip antara lain
meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan
pendidikan. Maka, solusi untuk masalah-masalah yang ada, khususnya yang menyangkut
perihal pembiayaan seperti rendahnya sarana fisik, kesejahteraan guru, dan mahalnya biaya
pendidikan berarti menuntut juga perubahan sistem ekonomi yang ada. Akan sangat kurang
efektif kita menerapkan sistem pendidikan Islam dalam atmosfer sistem ekonomi kapitalis
yang kejam. Maka sistem kapitalisme saat ini wajib dihentikan dan diganti dengan sistem
ekonomi Islam yang menggariskan bahwa pemerintahlah yang akan menanggung segala
pembiayaan pendidikan negara. olusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada
upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas
guru, misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan
membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan
berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya,
diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan
alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.

Dalam hal rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan dapat dilihat dari
banyaknya lulusan yang menganggur, Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan
kebutuhan dunia kerja ini disebabkan kurikulum yang materinya kurang pas terhadap
keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja. Jadi, solusinya
dengan memberi keterampilan khusus untuk peserta didik yang akan mereka butuhkan
nantinya di dunia kerja, khusus nya untuk siswa menengah kejuruan serta membuka lapangan
kerja seluas-luasnya oleh pemerintah, agar tidak banyak lulusan yang menganggur setelah
tamat, terutama untuk tamatan kejuruan.

Anda mungkin juga menyukai