Teknik-teknik tersebut dipergunakan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam
proses belajar mengajar. Oteng Sutisna, menjelaskan di dalam bukunya Administrasi Pendidikan:
Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional, tentang teknik-teknik supervisi pengajaran sebagai
berikut:
1) Kunjungan Kelas
Kunjungan Kelas, merupakan salah satu teknik supervisi pengajaran yang efektif
dalam usaha memeperoleh data dan informasi dari berbagai permasalahan yang dialami dan
dihadapi oleh seorang guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di depan kelas.Melalui
kunjungan kelas, para supervisi atau kepala sekolah secara langsung mengamati guru-guru yang
sedang melaksanakan proses belajar mengajar. Seorang supervisi yang mengamati guru di kelas
dengan memperhatikan, pendekatan atau metode mengajar yang dipergunakan, alat bantu yang
digunakan dalam proses belajar mengajar. Dengan kunjungan kelas tersebut, supervisor
(Pengawas Sekolah) atau kepala sekolah dapat mengamati sekaligus memonitoring dengan
seksama pelaksanaan proses belajar mengajar secara menyeluruh. Melalui kunjungan kelas
tersebut diharapkan seorang supervisi dan Kepala sekolah dan guru-guru secara bersama-sama
merencanakan dan menyusun program pelayanan supervisi pengajaran atau program pelayanan
profesional guru-guru madrasah / sekolah. Dalam buku Teknik Supervisi Pendidikan karya Fran
Mataheru (1981), menyebutkan, sesungguhnya tujuan mengunjungi kelas ialah, menolong guru-
guru dalam memecahkan masalah kesulitan-kesulitan yang sedang mereka hadapi dalam
pelaksanaan pengajaran. Dalam kunjungan kelas yang diutamakan ialah, mempelajari sifat dan
kualitas cara belajar anak dan bagaimana guru membimbing murid-muridnya. Seorang supervisi
bersama kepala sekolah dalam melakukan supervisi atau observasi harus memiliki sasaran dan
tujuan yang jelas serta efektif. Selanjutnya Oteng Sutisna mengatakan, sesungguhnya seorang
akan melakukan supervisi hendaknya mempersiapkan sesuatunya dengan teliti dan dilaksanakan
dengan hati-hati dan disertai dengan budi bahasa yang baik. Sesuatu hal yang sering
dipermasalahkan terhadap pelaksanaan kunjungan atau observasi kelas, apakah kunjungan kelas
tersebut diinformasikan terlebih dahulu atau tidak kepada yang bersangkutan. Jikalau kunjungan
tersebut dimaksudkan untuk mengetahui keadaan kelas apa adanya, maka pemberitahuan tidak
perlu, walaupun cara tersebut dipandang tidak baik atau kurang baik oleh para guru dan sangat
berpengaruh terhadap hubungan baik antara guru dan supervesor dan kepala sekolah.
Melakukan kunjungan kelas atau observasi kelas, tidak hanya cukup satu kali, akan tetapi
diperlukan bebarapa kali, sehingga menemukan gambaran yang sesungguhnya, tentang
pelaksanaan proses belaajar mengajar di depan kelas dengan segala macam permasalahan.
Semua permasalahan tersebut harus di selesaikan dengan penuh arif dan bijaksana, baik oleh
Supervesor, kepala sekolah dan guru sebagai salah satu objek supervisi pendidikan.
2) Pembicaraan Induvidual
3) Diskusi Kelompok
1. Demontrasi Mengajar
5) Perpustakaan
Supervisor hendaknya dapat memilih teknik supervisi yang tepat, sesuai dengan
tujuanyang akan dicapai. Untuk kepentingan tersebut, berikut diuraikan beberapa teknik
supervisi yangdapat dipilih dan digunakan supervisor pendidikan.Teknik-teknik supervisi
menurut Pidarta (1992) meliputi:
Oservasi kelas,
Kunjungan kelas,
Tujuan dari observasi kelas ialah ingin memperoleh data tentang segala sesuatu
yangterjadi di dalam proses belajar mengajar. Melalui data tersebut, supervisor dapat melakukan
pembinaanterhadap guru yang diobservasi. Pada teknik kunjungan kelas dalam supervisi,
supervisor mengadakan observasi dalamsatu pertemuan yang terdiri dari satu sampai tiga jam.
Waktu observasi tersebut berguna untukmengamati secara lengkap segala sesuatu yang terjadi
dalam proses belajar mengajar. Tujuan yangdiinginkan oleh teknik kunjungan kelas adalah:
1
Drs. Abu Bakar, M.Pd, “SUPERVISI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Pembinaan Guru Agama
Madrasah/Sekolah),” Jurnal Social Budaya 8, no. 1 (Juni 2011): 9–12.
mengamati cara mengajar bidang studi yang istimewa,
(i)membantumenilai pemakaian media pendidikan (Neagley dalam
Pidarta,1992).
Pertemuan formal
Pertemuan informal,
Rapat guru,
Pertemuan formal adalah pertemuan yang sengaja diadakan pada waktu tertentu, yang
dihadiri guru dengan supervisornya.Topik yang dibahas berupa hasil observasi supervisor
terhadap aktivitas guru dalam kelas,atau dapatjuga berupa topik yang lain. Sedang pertemuan
informal adalah pertemuan-pertemuan yangtidak direncanakan waktu dan tempatnya.Pertemuan
bisa terjadi sewaktu-waktu dan dimana sajabila diperlukan.Dalam pertemuan informal guru lebih
melakukan ekspresi dibandingkan denganpertemuan formal.Sedangkan rapat perlu dibedakan
dengan pertemuan formal, ialah karena dalamrapat semua guru ikut terlibat, sedangkan dalam
pertemuan formal belum tentu semua guru terlibat.Biasanya rapat guru diadakan secara berkala
(misal 3 bulan sekali) atau menurut kebutuhan. Supervisi yang direncanakan bersama adalah
supervisi yang telah direncanakan bersama oleh supervisordan guru-guru yang dibimbingnya.
Dalam perencanaan itu sudah ditentukan dan dibahastentang: (1) bidang studi apa/pokok bahasan
apa yang akan dikerjakan; (2) apa yang akan ditujuoleh bidang studi/pokok bahasan tersebut;
(3)konsep-konsep yang berhubungan dengan cara-caramencapai tujuan; (4) kapan rencana itu
akan dilaksanakan; (5) siapa saja yang akan dilibatkan dalamproses tersebut;(6) bagaimana
prosedur supervisi yang akan dilaksanakan.
Prinsip dari tekniksupervisi sebaya yaitu guru yang sukses dalam pekerjaannya diberi
kesempatan oleh supervisormembantu guru-guru yang lain dalam memperbaiki proses belajar
mengajar. Guru tersebut ditunjukoleh supervisor sebagai partnernya dalam bidang keahlian
mereka untuk membantu guru-guru memajukanproses belajarmengajar. Supervisi yang memakai
pendapat para siswa ialah bila supervisordalam melaksanakan supervisi meminta bantuan
beberapa siswa untuk menilai gurunya. Supervisiini digunakan apabila supervisor merasa
kesulitan mendekati guru yang akan disupervisi,misalnya guru gugup dalam mengajar apabila
ditunggui supervisor. Dalam negara yang sudah maju,supervisi dapat dilakukan dengan
menggunakan alat elektronika yang dipasang dalam kelas. Bilasupervisor ingin mengobservasi
kelas, supervisor tinggal mengaktifkan alat yang terpasang di setiapkelas.
Teknik mengunjungi sekolah lain dilakukan ke sekolah yang sudah maju. Sekolah
yangsudah maju biasanya menjadi kebanggaan pengelola sekolah di tempat itu. Mereka
menceritakankemajuan itu kepada guru sekolah lain atau mereka mengadakan kunjungan ke
sekolah yang lebihmaju. Bila kunjungan dilakukan seperti itu maka supervisi dengan
mengunjungi sekolah lain sudahdijalankan. Supervisor dapat memanfaatkan pertemuan-
pertemuan pendidikan untuk meningkatkankualifikasi guru-guru yang dibinanya. Pertemuan-
pertemuan pendidikan dapat berupa: diskusi panel,simposium, diskusi formal, dan sebagainya.
Supervisor bekerjasama dengan kepala sekolah denganmengirim beberapa guru untuk mengikuti
pertemuan itu. Dalam hal ini tugas guru yang dikirimadalah:
Tugas supervisor adalah mengarahkan dan membimbing para guru dalam proses
belajar mengajar(Pidarta, 1992). Dengan adanya pengarahan dan pembimbingan dari supervisor,
seorang guru diharapkan dapat:
2
Jaka Waluyo, “SUPERVISI PENDIDIKAN PADA SEKOLAH DASAR,” PEDAGOGIK 1, no. 1 (Februari 2013): 36–37.