Anda di halaman 1dari 17

TEKNIK SUPERVISI PENDIDIKAN

MAKALAH SUPERVISI PENDIDIKAN

Dosen pengampu:

Hj. Isnadiar Dekok

Disusun Oleh:

1. Aura fajar fitriana (1807015194)


2. Lu’lu munawarroh (1807015222)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PROF DR HAMKA 2019 M / 1441

KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohiim

Assalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji syukur kami


panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kami kemudahan
dalam menyelasaikan makalah mata kuliah Supervisi Pendidikan ini. Shalawat
dan juga salam kita haturkan kepada Rasulullah Saw. semoga kita senantiasa
menjadi umatnya yang setia hingga akhir zaman.

Makalah yang berjudul Teknik-Teknik Supervisi Pendidikan ini tentunya


akan banyak membahas tentang cara-cara atau teknik dalam melakukan supervisi.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan juga para
pembaca khususnya baik dikalangan umum, mahasiswa, dan dosen.

Tak lepas dari fitrah kami sebagai manusia tentunya banyak kekeliruan
yang ada dalam makalah ini. Untuk itu kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan atau kekeliruan di dalamnya. Kami juga mengharapkan kritik serta
sarannya kepada pembaca.

Jakarta, 1 Oktober 2019


BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di era globalisasi yang sudah makin berkembang dan terus bergerak
maju ini mendorong masyarakat untuk dapat melakukan suatu hal yang
lebih. Hal tersebut tentu akan memengaruhi segala aspek dalam kehidupan
termasuk dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu diperlukan usaha
pembaruan-pembaruan yang bertujuan untuk menyetarakan pendidikan
dengan kebutuhan taraf hidup orang banyak.

Dalam melakukan perubahan untuk dunia pendidikan maka


dibutuhkan suatu alat dan juga komponen untuk membantu terciptanya
perubahan. Alat tersebut dapat dikatakan instrument seperti lembaga
pendidikan dan organisasi-organisasi dalam pendidikan seperti PGRI
dimana hal-hal yang dibahas di sana merupakan upaya-upaya dalam
kemajuan untuk bidang pendidikan. Sasaran dari kemajuan tersebut
dimulai dari penraturan atau regulasi mengenai pendidikan kemudian
diikuti dengan mengembangkan kemampuan guru karena guru sebagai
agen untuk tersampaikannya ilmu maka keilmuan seorang guru harus terus
di update. Terciptanya kemajuan dalam bidang pendidikan tentu
mendorong pula kemajuan pada setiap institusi atau lembaga sekolah yang
ada.

Hal yang akan dikaji dalam makalah ini adalah mengkhuskan pada
upaya yang harus dilakukan oleh sekolah untuk terciptanya kemajuan.
Sekolah merupakan lembaga yang memiliki sistem dalam tata
kepengurusan atau susunan organisasi. Untuk menjadikan sekolah maju
maka dibutuhkan pihak yang dianggap sebagai oposisi atau bertugas
sebagai pemberi peniaian terhadap suatu sekolah. Penilaian pada suatu
sekolah dapat ditinjau dari cara kerja guru. Cara kerja guru tersebut akan
dinilai seorang supervisi yaitu dengan mengawasi kemudian memberikan
feedback berupa masukan-masukan. Supervisi dalam bekerja
membutuhkan teknik-teknik untuk mencapai keberhasilan suatu tujuan.

Berikut yang akan dibahas adalah bagaimana teknik tersebut


memiliki peran yang penting dalam keberlangsungan kerja supervisi dan
keberhasilan sekolah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan teknik supervisi pendidikan?

2. Bagaimana penjelasan mengenai pembagian dalam teknik-teknik


supervisi?

C. TUJUAN

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan teknik supervisi.

2. Mengetahui dan memahami pembagian dan kegunaan dari masing


teknik supervisi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TEHNIK SUPERVISI PENDIDIKAN

Teknik supervisi merupakan cara-cara yang ditempuh dalam mencapai


tujuan tertentu, baik yang berhubungan dengan penyelesaian masalah guru-
guru dalam mengajar, masalah kepala sekolah dalam mengembangkan
kelembagaan serta masalah-masalah lain yang berhubungan serta berorientasi
pada peningkatan mutu pendidikan.
Dalam supervisi dikenal dengan dua teknik besar, yakni teknik individual dan
teknik kelompok. Teknik individual antara lain berupa (1) kunjungan dan
observasi kelas (2) individual conference (3) kunjungan antar guru-guru (4)
evaluasi diri (5) supervisory buletin (6) profesional reading (7) profesional
writing, sedankan teknik kelompok antara lain (1) rapat staf sekolah (2)
orientasi guru baru (3) curriculum laboratory (4) panitia (5) perpustakaan
profesional (6) demonstrasi mengajar (7) lokakarya (8) field trips for staff
personnels (9) pannel or forum discussion (10) in service training dan (11)
organisasi profesional.
Pada teknik individual seperti dengan melakukan kunjungan dan
observasi kelas, pada beberapa pendapat sering dipandang sbagai salah satu
kegiatan yang menyebabkan prediksi yang berbeda terutama di kalangan guru
serta kepala sekolah yang diamati oleh pengawas satuan pendidikan, walaupun
pada prinsipnya kunjungan kelas merupakan perekaman informasi akurat yang
datang secara langsung dari sumber belajar seperti guru dan peserta didik. Sisi
lain yang juga harus dikembangkan dalam kunjungan kelas atau observasi
adalah menghilangkan adanya kesan atasan dan bawahan, sebab kesan

Berikut akan dibahas soal teknik-teknik supervisi ditinjau dari banyaknya


guru yang dibimbing maupun dari segi cara menghadapi guru-guru.

B. MACAM-MACAM TEKNIK SUPERVISI


1. Teknik Individu

Teknik yang bersifat individual adalah teknik yang dilaksanakan untuk


seorang guru secara individual. Teknik supervisi pendidikan yang bersifat
individual antara lain perkunjungan kelas, observasi kelas, percakapan pribadi,
saling mengunjungi kelas, dan menilai diri sendiri.

a. Perkunjungan Kelas (Classroom Visitation)

Seorang pembina atau kekpala sekolah datang ke kelas dimana guru


sedang mengajar. Ia mengadakan peninjauan terhadap suasana belajar di kelas
itu. Perkunjungan ini disebut perkunjungan kelas.

Tujuan perkunjungan kelas ialah menolong guru-guru dalam hal


pemecahan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Dalam perkunjungan kelas
yang diutamakan ialah mempelajari sifat dan kualitas cara belajar anak dan
bagaimana guru membimbing murid-muridnya. Karena sifatnya mempelajari
dan mengadakan peninjauan kelas, maka sering disebut observasi kelas.

Perkunjugan kelas berfungsi sebagai alat untuk memajukan cara


mengajar dan cara belajar dan mengajar yang baru. Pekunjungan juga
membantu pertumbuhan profesional baik guru maupun supervaisor karena
memberi kesempatan untuk meneliti prinsip dan belajar mengajar itu sendiri.
Adapun jenis-jenis perkunjungan kelas, yaitu:

1) Pekunjungan tanpa diberitahukan sebelumnya, maksudnya kepala


sekolah secara tiba-tiba datang ke kelas sementara guru sedang mengajar.

Keuntungan dari perkunjungan seperti ini adalah:

a) Supervisor dapat mengetahui keadaan sesungguhnya sehingga ia dapat


menentukan sumbangan apa yang diperlukan oleh guru tersebut.

b) Bagi guru kunjungan tiba-tiba merupakan latihan dalam melaksanakan


tugas mengajar agar guru selalu siap.

Sedangkan kelemahannya adalah:


a) Guru menjadi bingung dengan datangnya supervisor yang secara tiba-
tiba itu karena ia berprasangka bhawa pekerjaannya akan dinilai.

b) Apabila guru yang kurang senang dikunjungi ia beranggapan


supervisor datang untuk kesalahan saja hingga timbul hubungan yang kuraang
baik antara guru dengan supervisor.

2) Perkunjungan dengan memberitahukan terlebih dahulu, maksudnya


kepala sekolah datang ke kelas berdasarkan jadwal yang telah direncanakan
dan diberikan pada tiap kelas yang akan dikunjungi. Keuntungannya adalah
ada pembagian waktu yang rata bagi pelaksanaan supervisi terhadap semua
guru yang memerlukan. Sedangkan kelemahan nya adalah ada kemungkinan
pengurangan kesempatan bagi guru yang lebih banyak supervisi, keterbatasan
waktu yang ditentukan ia menekan guru yang bersangkutan harus menunggu
giliran berikutnya.

3) Perkunjungan atas undangan guru, maksudnya seorang guru


mengundang kepala sekolah itu mengunjungi kelas nya, tetapi jarang sekali ada
seorang guru yanng menghendaki pimpinannya melihat suasana waktu ia
melaksanakan tugas mengajar.

Keuntungan:

a) Bagi supervisor akan memperoleh pengalaman belajar mengajar yang


mungkin belom ia miliki.

b) Bagi guru yang kurang mampu akan memperoleh tambahan


pengalaman jabatan yang sebanyak mungkin sehingga hubungan guru dengan
supervisor baik sekali.

Kelemahannya, guru membuat suasana yang tidak wajar atau dibuat-


buat. Ketidak wajaran ini akan menimbulkan kesukaran untuk mengetahui
keadaan sebenarnya.
b. Observasi Kelas (Classroom Observation)

Supervisor mengadakan observasi dengan jalan meneliti suasana


kelas selama pelajaran berlangsung dengan tujuan untuk memperoleh data
yang seobyektif mungkin sehingga dengan bahan yang diperoleh dapatlah
digunakan untuk menganalisa kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru-guru
dalam usaha memperbaiki proses belajar mengajar.

Tujuan observasi adalah untuk memperoleh data yang seobyektif


mungkin sehingga dengan bahan yang diperoleh dapatlah digunakan dalam
menganalisa kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru-guru dalam usaha
memperbaiki hal belajar mengajar. Bagi guru sendiri data yang dianalisa akan
dapat membantu untuk merubah cara-cara mengajar kearah yang lebih baik.
Bagi murid-murid sudah tentu akan dapat menimbulkan pengaruh positif
terhadap kemajuan belajar mereka. Jenis-jenis observasi, antara lain:

Observasi langsung, seorang guru yang sedang mengajar diobservasi


langsung oleh supervisor. Ia berada di antara dan bersama-sama kelas.

Observasi tidak langsung, orang yang mengobservasi dibatasi oleh ruang


kaca dimana murid-murid tidak mengetahuinya.

c. Percakapan Pribadi (Individual Conference)

Individual conference atau percakapan pribadi antara supervisor


dan seorang guru. Dalam percakapan itu kedua-duanya berusaha berjumpa
dalam pengertian tentang mengajar yang baik. Yang dipercakapkan adalah
usaha-usaha untuk memecahkan problema yang dihadapi oleh guru. Adam da
Dickey mengatakan bahwa salah satu alat yang penting dalam supervisi adalah
individual conference, sebab dalam individual conference seorang supervisor
dapat bekerja secara individual dengan guru dalam memecahkan problema-
problema pribadi yang berhubungan dengan jabatan mengajar (personal and
professional problems) misalnya: pemilihan dan pemakaian alat-alat pelajaran
tentang penentuan dan kegunaan metode mengajar dan sebagainya.

Menurut George Kyte ada dua jenis percakapan melalui perkunjungan


kelas, antara lain:

Percakapan pribadi setelah kunjungan kelas. Setelah supervisor


mengadakan kunjungan kelas dimana supervisor telah mencatat segenap
aktivitas yang dilaksanakan oleh guru dalam mengajar. Kemudian atas
permufakatan bersama akan mengadakan percakapan pribadi untuk
membicarakan hasil kunjungan itu.

Percakapan pribadi melalui percakapan sehari-hari. Supervisor


mengadakan hubungan dengan guru secara tidak langsung menanyakan sesuatu
yang berhubungan dengan pengajaran yang dibina oleh guru yanng
bersangkutan.

Tujuan dari percakapan pribadi atau individual conference, antara lain:

Memberikan kemungkinan pertumbuhan jabatan guru melalui


pemecahan kesulitan-kesulitan yang dihadapi.

Memupuk dan mengembangkan hal mengajar yang lebih baik lagi.

Memperbaiki kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan yang


sering terjadi oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya di sekolah,
mislnya: malas mebuat RPP, malas membaca buku-buku terbaru, malas
mengoreksi dan mengembalikan kertas ulang murid, dan lain sebagainya.

Menghilangkan dan menghindari segala prasangka yang bukan-bukan.

d. Saling Mengunjungi Kelas (Intervisitation)

Yang dimaksud dengan Intervisitation ialah saling mengunjungi


antara rekan guru yang satu kepada yang lain yang sedang mengajar.
Kebaikan- kebaikan intervisitation, antara lain:
Memberi kesempatan untuk mengamati rekan lain yang sedang memberi
pelajaran.

Membantu guru-guru lain yang ingin memperoleh pengalalman atau


ketrampilan tentang teknik dan metode mengajar serta berguna bagi guru-guru
yang menghadapi kesulitan tertentu dalam mengajar.

Memberi motivasi yang terarah terhadap aktivitas mengajar.

Rekan guru mudah belajar dari temannya sendiri karena keakraban


perhubungan atas dasar saling mengenal.

Sifat bawaan terhadap pemimpin seperti halnya supervisor dan guru tidak
ada sama sekali. Sehingga diskusi dapat berlangsung secara wajardan mudah
mencari penyelesaian sesuatu persoalan yang bersifat musyawarah.

Jenis-jenis intervisitation:

Ada kalanya seorang guru mengalami suatu kesulitan dalam hal ini,
supervisor mengarahkan dan menyarankan kepada guru tersebut untuk melihat
rekan-rekan guru yang lain mengajar. Sudah tentu guru yang ditunjuk adalah
seorang yang memiliki keahllian dan keterampilan yang cukup dalam
memggunakan teknik-teknik mengajar.

Jenis yang lain ialah pada kebanyakan sekolah, kepala sekolah


menganjurkan agar guru-guru saling mengunjungi rekan-rekan di kelas atau
sekolah lain. Untuk cara yang kedua ini diperlukan perencanaan dan
musyawarah terlebih dahulu.

e. Menilai Diri Sendiri (Self Evaluation Check List)

Salah satu tugas yang tersukar bagi guru-guru ialah melihat


kemampuan diri sendiri dalam menyajikan bahan pelajaran. Untuk mengukur
kemampuan mengajarnya, disamping menilai murid-muridnya, juga penilaian
terhadap diri sendiri merupakan teknik yang dapat membantu guru dalam
pertumbuhannya. Tipe dari alat ini yang dapat dipergunakan antara lain berupa:

Membuat kuisioner yang ditunjukkan kepada murid-murid untuk menilai


kinerja guru.

Menganalisa test-test terhadap unit-unit kerja.

Mencatat aktivitas murid-murid dalam suatu catatan baik mereka bekerja


kelompok maupun secara perorangan.

2. Tehnik kelompok

Teknik supervisi kelompok adalah salah satu cara melaksanakan program


supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga
sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau
kelemahan yang sama, dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu.
Kemudian diberikan layanan supervisi yang sesuai kepada mereka.

Yaitu tehnik yang digunakan itu dilaksanakan secara bersama-sama oleh


supervisor dengan sejumlah guru dalam suatu kelompok, tehnik-tehnik itu
antara lain:

a. Pertemuan orientasi bagi guru baru

Pertemuan itu ialah salah satu dari pertemuan yang bertujuan untuk
memberikan pengarahan kepada guru baru untuk memasuki suasana kerja.
Tetapi dalam hal ini tidak berlaku pada guru-guru saja melainkan untuk seluruh
staf guru.

b. Panitia penyelenggara

Suatu kegiatan bersama biasanya perlu diorganisasikan yaitu dengan


ditunjuknya beberapa orang penanggung jawab pelaksana. Para pelaksana yang
dibentuk untuk melaksanakan sesuatu tugas kita sebut panitia penyelenggara.
c. Rapat guru

Rapat guru adalah rapat yang diselenggarakan untuk membahas masalah-


masalah yang menyangkut usaha-usaha perbaikan atau peningkatan mutu
pendidikan dan pengajaran atau bisa juga disebut sebagai salah satu tehnik
supervisi untuk memperbaiki situasi belajar mengajar.22

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan rapat :

1. Tujuan-tujuan yang hendak dicapai hendaklah jelas dan konkrit

1. Masalah-masalah yang akan menjadi bahan rapat hendaknya


merupakan massalah yang timbul dari anggota (guru) yang dianggap penting
oleh mereka dan sesuai kebutuhan guru tersebut

2. Problem-problem dan masalah pribadi yang menyangkut masalah


rapat tersebut perlu mendapat perhatian.

B. MACAM-MACAM TEHNIK SUPERVISI PENDIDIKAN


1. Supervisi individu
Tehnik supervise pendidik yang bersifst individual antara lain
perkunjungan kelas, observasi kelas, percakapan pribadi, saling
mengunjungi kelas, dan meniali diri sendiri.

a.perkunjungan kekelas (classroom)


seorang Pembina atau kepala sekolah datang kekelas dimana guru
sedang mengajar ia mengadakan peninjawan terhadap suasana belajar
dikelas itu, perkunjungan itu disebut perkunjungan kelas.
Tujuan perkunjungan kelas ialah menolong guru-guru dalam hal
pemecahan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi dalam
perkunjungan kelas yang diutamakan ialah mempelajari sifat dan
kualitas cara belajar anak dan bagaimana guru membimbing murid-
muridnya. Karena sifatnya mempelajari dan mengadakan peninjawan
kelas maka sering disebut observasi kelas.
Perkunjungan kelas berfungsi sebagai alat untuk memajukan cara
mengajar dan cara belajar dan mengajar yang baru. Perkunjungan juga
membantu pertumbuhan professional baik guru maupun supervisor
karena memberi kesempatan untuk meneliti prinsip dan hal beljar
mengajar itu sendiri.
Jenis perkunjungan kelas.
Perkunjungan tanpa diberitahukan sebelumnya (unannounced
visitation).
Keuntungan dari perkunjungan kelas ialah.
1. Supervisor dapat mengetahui keadaan yang sesungguhnya sehingga
ia dapat menentukan sumbangan apakan yang dibutuhkan oleh
guru tersebut .
2. Perkunjungan yang tiba-tiba merupakan suatu latihan dalam
melaksanakan tugas mengajar, agar setiap guru mempersiapkan
diri.
Sedangkan kelemahannya ialah :
1. Biasanya seseorang yang datang secara tiba-tiba, dapat
mengakibatkan guru menjadi bingung karena ia berperasangka
bahwa pekerjaannya akan dinilai.
2. Bagi guru-guru yang kurang senang dikunjungi akan
beranggapan bahwa supervisor datang untuk kesalahan saja,
sehingga mengakibatkan timbulnya hubungan yang kurang baik
dalam guru dan supervisor.
Perkunjungan dengan memberi tahukan (announced visitation).
Ialah ada perkunjungan yang berdasarkan jadwal yang telah
direncanakan dan diberikan kepada tiap sekolah yang akan
dikunjungi. Keuntungannya adalah ada pembagian waktu yang
melatar bagi pelaksanaan supervisi terhadap semua guru yang
memerlukannya. Dan kelemahannya adalah ada kemungkinann
penguranga kesempatan bagi guru-guru yang lebih banyak
membutuhkan supervisi. Keterbatasan waktu yang ditentukan
itu menekan guru yang bersangkutan harus menunggu giliran
berikutnya.

Perkunjungan atas dasar undanga guru (visits upno invitation).


Seorang guru bermaksud mengundang seorang Pembina
sekolah atau kepala sekolah untuk mengunjungi kelasnya.
Dalam sekali terjadi bila ada seorang guru yang menginginkan
pimpinanya melihat suasana pada waktu ia melakukan tugas
mengajar.
Keuntungannya : pembagian waktu yang merata bagi
pelaksanaan supervise terhadap semua guru yang
memerlukannya.
Kelemahannya : ada kemungkinan terjadi memanupulasi
tingkah laku dari pihak guru-guru dengan membuat suasana
yang tidak wajar (dibuat-buat), misalnya pada saat itu segala
sesuatu didalam kelas dipersiapkan sebaik-baiknya, padahal
dilain waktu keadaan tidak seperti pada saat dikunjunginnya.
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN

Teknik dalam supervisi pendidikan terbagi atas dua yaitu teknik


individual dan teknik kelompok. Teknik individual adalah teknik yang dilakukan
oleh seorang supervisor kepada seorang guru secara individual atau personal.
Sedangkan teknik kelompok atau kolektif merupakan teknik yang di gunakan
oleh seorang supervisor kepada beberapa guru (2 atau lebih) dalam men-
supervisi. Guru tersebut dikelompokkan berdasarkan permasalahan yang
dihadapi dan juga berdasarkan atas kesamaan bidang studi yang di ajarkan.
Kedua jenis supervisi tersebut tidak dapat dibedakan atau
dibandingkan karena pelaksanaan dalam penggunaannya bersifat menyesuaikan
terhadap kondisi sekolah yang mencakup sarana, fasilitas, dan juga sumber daya
manusia atau guru yang ada. Oleh karena itu kepala sekolah harus dapat melihat
dan meneliti teknik apa yang sekiranya cocok digunakan oleh sekolahnya.

Anda mungkin juga menyukai