Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEHNIK SUPERVISE BERSIFAT KELOMPOK

Dosen pengampu:

Dr. Zahara Mustika, M. Pd.

Di susun oleh

Izza Nabila (220206109)

Wulya Hisbah Salasatun (220206120)

PROGRAM STUDI MANJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

BANDA ACEH

TA/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun tugas di waktu yang tepat. Tidak
lupa pula shalawat besertakan salam kita hadirkan kepada nabi besar kita Nabi
Muhammad SAW. Karena berkat Beliau lah kita dapat merasakan kenikmatan berupa
ilmu pengetahuan beliau juga yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman
islamiyah. Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa menolong menaikkan
pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan
dalam menyusun makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada
Kepada pihak yang sudah menolong turut dan dalam penyelesaian makalah ini. Atas
perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.

Banda Aceh, 8 september 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


Daftar Isi .................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 5
C. Tujuan Masalah ............................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6
1. Teknik-Teknik Supervise ................................................................................................ 6
2. Pengertian Supervise Kelompok ..................................................................................... 7
3. konsep dasar Supervise ................................................................................................... 8
4. Prinsip-Prinsip Supervise ................................................................................................ 9
5. Tujuan Supervise ............................................................................................................ 9
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 12
A. KESIMPULAN ............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan pendidikan


memiliki konsep dasar yang saling berhubungan. Dalam konsep dasar supervisi
pendidikan dijelaskan beberapa dasar-dasar tentang konsep supervisi pendidikan itu
sendiri. Pendidikan berbeda dengan mengajar, pendidkan merupakan suatu proses
pendewasaan yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik dengan
memberikan stimulus positif yang mencakup kognitif, afektif dan psikomotor.
Sedangkan pengajaran hanya mencakup kognitif saja, artinya pengajaran adalah suatu
proses pentransferan ilmu pengetahuan tanpa membentuk sikap dan kreativitas peserta
didik.
Oleh karena itu, pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi oleh supervisor
yang dapat disebut sebagai kepala sekolah dan pengawaspengawas lain yang ada di
departemen pendidikan. Pengawasan disini adalah pengawasan yang bertujuan untuk
meningkatkan kinerja para pendidik dan pegawai sekolah lainnya dengan cara
memberikan pengarahan-pengarahan yang baik dan bimbingan serta masukan tentang
cara atau metode mendidik yang baik dan professional. Dalam perkembangan
supervisi pendidikan memberikan di Indonesia sehingga para pendidik memiliki
kemampuan mendidik yang kreatif, aktif, dan inovatif.
Dan dengan adanya mata kuliah aministrasi dan supervisi pendidikan yang
bergerak dalam bidang pendidikan akan lebih menunjang para mahasiswa untuk
mengetahui bagaimana mengawasi atau mensupervisi pada pendidikan yang baik.
Dalam artikel ini akan dibahasa mengenai konsep dasar tentang supervisi pendidikan
beserta bagianbagiannya.
Tujuan Supervisi Pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar
mengajar secara total. Ini berati tujuan supervisi pendidikan tidak hanya untuk
memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesinguru
termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran proses belajar
mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan guru, pemberian
bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan dan
penggunaan metode mengajar, alat pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi

4
pengajaran. Jadi, sekolah yang hendak mewujudkan tujuan dalam belajar
sebagaimana yang menjadi fokus pendidikan multikultural haruslah dikelola dengan
kepemimpinan kepala sekolah yang kuat. Kepala sekolah tidak hanya sebagai
manajer, melainkan lebih dari itu. Ia harus menjadi leader(pemimpin) (Sulfemi, 2019 :
129).

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan tehnik-tehnik supervise?


2. Apakah pengertian supervise kelompok?
3. Bagaimana yang dimaksud dengan pendekatan suppervise?
4. Apa saja prinsip-prinsip supervise?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tehnik-tehnik supervise.
2. Agar mengetahui pengertian supervise kelompok.
3. Untuk mengetahui pendekatan supervise.
4. Agar mengetahui prinsip-prinsip supervise.

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Teknik-Teknik Supervise

Untuk mempermudah kepala sekolah dalam pelaksanaan kegiatan supervisi


diperlukan teknik-teknik supervisi. Para ahli berbeda-beda dalammerumuskan tahapan
teknik-tekniksupervisi akan tetapi pada dasarnya tetap sama. Secara garis besarteknik
supervisi dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:1
1. Teknik perseorangan
Yang dimaksud teknik perseorangan ialah supervisi yang dilakukan
secara perseorangan, beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain:
Mengadakan kunjungan kelas (classroom visitation), Kepala sekolah datang
ke kelas untuk mengobservasi bagaimana guru mengajar. Dengan kata lain,
untuk melihat apa kekurangan atau kelemahan yang sekirannya perlu
diperbaiki. Mengadakan kunjungan observasi (observation visits), Guru-
guru ditugaskan untuk mengamati seorang guru yang sedang
mendemonstrasikan cara-cara mengajar suatu mata pelajaran tertentu.
Kunjungan observasi dapat dilakukan di sekolah sendiri atau dengan
mengadakan kunjungan ke sekolah lain.
Membimbing guru dalam hal yang berhubungan dengan pelaksanaan
kurikulum sekolah, antara lain: menyusun program semester, membuat
program satuan pelajaran, mengorganisasi kegiatan pengelolaan kelas,
melaksanakan teknik-teknik evaluasi pembelajaran, menggunakan media
dan sumber dalam proses belajar mengajar, dan mengorganisasi kegiatan
siswa dalam bidang ekstrakurikuler. (E & Afriansyah, 2019).
2. Teknik kelompok
Teknik kelompok ialah supervisi yang dilakukan secara kelompok,
beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain: Mengadakan pertemuan
atau rapat (meeting), Seorang kepala sekolah menjalankan tugasnya
berdasarkan rencana yang telah disusun. Termasuk mengadakan rapat-rapat

1
N.A. Ametembun. 2007. Supervisi Pendidikan Disusun Secara Berprogram

6
secara periodik dengan guru-guru, dalam hal ini rapat-rapat yang diadakan
dalam rangka kegiatan supervisi.2
• Mengadakan diskusi kelompok (group discussions), Diskusi
kelompok dapat diadakan dengan membentuk kelompok-
kelompok guru bidang studi sejenis. Di dalam setiap diskusi,
supervisor atau kepala sekolah memberikan pengarahan,
bimbingan, nasihat-nasihat dan saran-saran yang diperlukan.
• Mengadakan penataran-penataran (inservice-training), Teknik
ini dilakukan melalui penataranpenataran, misalnya penataran
untuk guru bidangstudi tertentu. Mengingat bahwa penataran
pada umumnya diselenggarakan oleh pusat atau wilayah, maka
tugas kepala sekolah adalah mengelola dan membimbing
pelaksanaan tindak lanjut (follow-up) dari hasil penataran.

Dengan demikian teknik supervisi sangat pentinguntuk dikuasai oleh kepala


sekolah, tanpapenguasaan teknik dalam pelaksanaanya tidak akan berjalan baik.
Dengan demikian seorang kepala sekolah tidak akan efektif kegiatan supervisinya
sebelum menguasai teknik dalam bidang supervisi. Teknik supervisi akan lebih
memudahkan pencapaian sasaran-sasaran dari tujuan yang telah ditetapkan, oleh
sebab itu penerapan teknik dari supervisi merupakan wujud dari kemajuan sekolah
untuk berkembang (Kependidikan, MUTU, KEPENDIDIKAN, & NASIONAL,
2008). (E & Afriansyah, 2019).

2. Pengertian Supervise Kelompok

Supervisi ialah suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu


para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif
(Purwanto,2000). Manullang (2005) menyatakan bahwa supervisi merupakan proses
untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan bila perlu
mengkoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana
semula. Supervisi merupakan usaha memberi pelayanan agar guru menjadi lebih
profesional dalam menjalankan tugas melayani peserta didik. (Donni Juni).

2
Piet sahertian. 2008. Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

7
Supervisi merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan teknis edukatif
di sekolah, bukan sekedar pengawasan fisik terhadap fisik material. Supervisi
merupakan pengawasan terhadap kegiatan akademik yang berupa proses belajar
mengajar, pengawasan terhadap guru dalam mengajar, pengawasan terhadap situasi
yang menyababkannya. (Dadang Suhardan, 2010).
Supervisi pendidikan menurut Ametembun adalah pembinaan kearah perbaikan
situasi pendidikan atau peningkatan mutu pendidikan (Ametembun, 2010). Supervisi
menurut Sahertian telah berkembang dari yang bersifat tradisional menjadi supervisi
yang bersifat ilmiah, sebagai berikut
a. Sistematis, artinya dilaksanakan secara teratur, berencana dan secara
kontinu.
b. Objek, artinya ada data yang didapat berdasarkan observasi nyata, bukan
berdasarkan tafsiran pribadi.
c. Menggunakan alat pencatat yang dapat memberikan informasi sebagai
umpan balik untuk mengadakan umpan balik untuk mengadakan penilaian
terhadap proses pembelajaran di kelas (Piet Sahertian, 2008).
3. Konsep Dasar Supervise
Beberapa pendekatan supervisi yang lebih populer dikenal dengan supervisi
klinis, pengembangan, dan diferensial. Masingpendekatan tersebut memiliki
kekuatan dan kelemahan.
1) Supervisi Klinis
Supervisi klinis dikembangkan pertama kali berdasarkan gagasan
diagnosis dan perlakuan di bidang medis oleh Morris Cogan tahun 1950
di sebuah sekolah laboratorium di Universitas Harvard. Pendekatan ini
dipengaruhi oleh teori behavioristik. Kata "klinis" menunjuk pada muka
antara guru dan supervisor pada pemecahan masalah reflektif, target
secara langsung masing-masing kelas, dan terfokus pada guru sebagai
agen perubahan.
2) Supervisi Pengembangan Supervisi pengembangan di pelopori oleh Carl
D Glickman yang berbasiskan pada pengembangan seperti Erickson dan
Piaget Supervisor yang menggunakan model ini memperlakukan guru
sebagai individu yang berada pada berbagai tahap pertumbuhan dan
pengembangan. Model ini didasarkan pada asumsi bahwa guru memiliki
beragam pengalaman, kemampuan, dan tingkat pengembangan karir
8
yang berbeda. Oleh sebab itu, supervisor menentukan kebutuhan
supervisi guru berdasarkan perbedaan individual, keahlian, dan
komitmen. karenanya dapat menggunakan pendekatan supervisi untuk
guru yang berbedaDengan menggunakan strategi ini, Glickman et al.
(2010: 192).

4. Prinsip-Prinsip Supervisi

kepala sekolah sebagai supervisor dalam melaksanakan tugasnya harus


memperhatikan prinsipprinsip supervisi agar dalam pelaksanaan supervisi dapat
berjalan dengan baik dan lancar.
1. Prinsip Ilmiah.
Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut. Kegiatan supervisi
dilaksanakan berdasarkan data obyektif yang diperoleh dalam kenyataan
pelaksanaan proses belajar mengajar.
2. Prinsip Demokratis
Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan
kemanusian yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman
untuk mengembangkan tugasnya.
3. Prinsip Kerjasama
Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi “sharing of
idea, sharing of experience” memberi support mendorong, menstimulasi
guru, sehingga mereka merasa tumbuh Bersama.
4. Prinsip konstruktif dan kreatif
Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi
kreativitas kalau supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang
menyenangkan, bukan melalui cara-cara menakutkan (Piet Sahertian,
2008).3

5. Tujuan Supervisi

Menurut Piet A. Sahertian dalam bukunya menjelaskan bahwa tujuan supervisi


ialah memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru
dikelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Dengan

3
Pressindo. Dadang suhardan. 2010. Supervisi Profesional. Bandung : Alfabeta

9
demikian jelas bahwa tujuan supervisi ialah memberikan layanan dan bantuan untuk
meningkatkan kualitas belajar siswa, bukan saja memperbaiki kemampuan mengajar
tapi juga mengembangkan potensi kualitas guru.
6. Peran Supervisi
Supervisi berfungsi membantu, memberi, mengajak. Dilihat dari fungsinya,
tampak dengan jelas peranan supervisi itu. Seorang sopervisor dapat berperan
sebagai:
➢ Koordinator
Sebagai koordinator ia dapat mengko-ordinasi program belajar
mengajar, tugas-tugas anggota sataf berbqagai kegiatan berbeda-beda
diantara guru-guru.
➢ Konsultan
Sebagai konsultan ia dapat memberi bantuan yaitu bersama
mengkonsultasikan masalah yang dialami guru baik secara individual
maupun kelompok.
➢ Pemimpin Kelompok
Sebagai pemimpin kelompok ia dapat memimpin sejumlah staf guru
dalam mengembangklan potensi kelompok pada saat.

Menurut Arikunto (2004) lebih rinci Ia mengidentifikasi sasaran supervisi


yang ditinjau dari objek yang akan disupervisi menjadi tiga kategori yaitu:4

1. Supervisi Akademik.
Supervisi akademik ini lebih menekankan pada masalah akademik atau
masalah pembelajaran. Dimana supervisi ini membantu guru dalam
mengembangkan kemampuannya untuk mengelola pembelajaran dan
meningkatkan mutu dari hasil pembelajaran.
2. Supervisi Administrasi.
Dimana pada supervisi ini lebih cenderung ke arah administrasi yang
membantu terlaksananya pembelajaran dengan baik. Dimana menyangkut
sarana dalam pembelajaran atau fasilitas yang harus dipenuhi agar proses
belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik seperti buku pelajaran,
perpustakaan dan lainnya.

4
Piet A. Sahertian. 2008. Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi

10
3. Supervisi Lembaga.
Dimana untuk supervisi lembaga ini dimaksudkan untuk meningkatkan
kinerja sekolah dan nama baik sekolah yang akan dapat meningkatkan
kualitas sekolah. (Risnawati, 2014)

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Teknik-teknik supervisi secara garis besar di bedakan menjadi 2 yakni teknik


perorangan dan teknik kelompok. Teknik perseoranganYang dimaksud teknik
perseorangan ialah supervisi yang dilakukan secara perseorangan, beberapa kegiatan
yang dilakukan antara lain: Mengadakan kunjungan kelas (classroom visitation),
Kepala sekolah datang ke kelas untuk mengobservasi bagaimana guru mengajar.
Dengan kata lain, untuk melihat apa kekurangan atau kelemahan yang sekirannya
perlu diperbaiki. Teknik supervisi individual ada lima macam yaitu:
1) kunjungan kelas,
2) observasi kelas,
3) pertemuan individual,
4) kunjungan antarkelas, dan
5) menilai diri sendiri.

Teknik kelompok Teknik kelompok ialah supervisi yang dilakukan secara


kelompok, beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain: Mengadakan
pertemuan atau rapat (meeting), Seorang kepala sekolah menjalankan tugasnya
berdasarkan rencana yang telah disusun. Termasuk mengadakan rapat-rapat secara
periodik dengan guru-guru, dalam hal ini rapat-rapat yang diadakan dalam rangka
kegiatan supervisi. Kegiatan yang paling penting dan paling utama dari supervisi
adalah pembinaan dan pengembangan yang diberikan kepada seluruh guru dan
pegawai serta staf sekolah lainnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Donni Juni Priansa. Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah.

Bandung : Alfabeta.

N.A. Ametembun. 2007. Supervisi Pendidikan Disusun Secara Berprogram.

Bandung: Suri.

Piet sahertian. 2008. Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta : Rineka

Cipta.

Piet A. Sahertian. 2008. Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi Pendidikan dalam

Rangka Mengembangkan SDM. Jakarta : Rineka Cipta.

Risnawati. 2011. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Aswaja

Pressindo. Dadang suhardan. 2010. Supervisi Profesional. Bandung : Alfabeta

13

Anda mungkin juga menyukai