Makalah Tehnik
Makalah Tehnik
Dosen pengampu:
Di susun oleh
BANDA ACEH
TA/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun tugas di waktu yang tepat. Tidak
lupa pula shalawat besertakan salam kita hadirkan kepada nabi besar kita Nabi
Muhammad SAW. Karena berkat Beliau lah kita dapat merasakan kenikmatan berupa
ilmu pengetahuan beliau juga yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman
islamiyah. Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa menolong menaikkan
pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan
dalam menyusun makalah ini.
Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada
Kepada pihak yang sudah menolong turut dan dalam penyelesaian makalah ini. Atas
perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
pengajaran. Jadi, sekolah yang hendak mewujudkan tujuan dalam belajar
sebagaimana yang menjadi fokus pendidikan multikultural haruslah dikelola dengan
kepemimpinan kepala sekolah yang kuat. Kepala sekolah tidak hanya sebagai
manajer, melainkan lebih dari itu. Ia harus menjadi leader(pemimpin) (Sulfemi, 2019 :
129).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tehnik-tehnik supervise.
2. Agar mengetahui pengertian supervise kelompok.
3. Untuk mengetahui pendekatan supervise.
4. Agar mengetahui prinsip-prinsip supervise.
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Teknik-Teknik Supervise
1
N.A. Ametembun. 2007. Supervisi Pendidikan Disusun Secara Berprogram
6
secara periodik dengan guru-guru, dalam hal ini rapat-rapat yang diadakan
dalam rangka kegiatan supervisi.2
• Mengadakan diskusi kelompok (group discussions), Diskusi
kelompok dapat diadakan dengan membentuk kelompok-
kelompok guru bidang studi sejenis. Di dalam setiap diskusi,
supervisor atau kepala sekolah memberikan pengarahan,
bimbingan, nasihat-nasihat dan saran-saran yang diperlukan.
• Mengadakan penataran-penataran (inservice-training), Teknik
ini dilakukan melalui penataranpenataran, misalnya penataran
untuk guru bidangstudi tertentu. Mengingat bahwa penataran
pada umumnya diselenggarakan oleh pusat atau wilayah, maka
tugas kepala sekolah adalah mengelola dan membimbing
pelaksanaan tindak lanjut (follow-up) dari hasil penataran.
2
Piet sahertian. 2008. Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
7
Supervisi merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan teknis edukatif
di sekolah, bukan sekedar pengawasan fisik terhadap fisik material. Supervisi
merupakan pengawasan terhadap kegiatan akademik yang berupa proses belajar
mengajar, pengawasan terhadap guru dalam mengajar, pengawasan terhadap situasi
yang menyababkannya. (Dadang Suhardan, 2010).
Supervisi pendidikan menurut Ametembun adalah pembinaan kearah perbaikan
situasi pendidikan atau peningkatan mutu pendidikan (Ametembun, 2010). Supervisi
menurut Sahertian telah berkembang dari yang bersifat tradisional menjadi supervisi
yang bersifat ilmiah, sebagai berikut
a. Sistematis, artinya dilaksanakan secara teratur, berencana dan secara
kontinu.
b. Objek, artinya ada data yang didapat berdasarkan observasi nyata, bukan
berdasarkan tafsiran pribadi.
c. Menggunakan alat pencatat yang dapat memberikan informasi sebagai
umpan balik untuk mengadakan umpan balik untuk mengadakan penilaian
terhadap proses pembelajaran di kelas (Piet Sahertian, 2008).
3. Konsep Dasar Supervise
Beberapa pendekatan supervisi yang lebih populer dikenal dengan supervisi
klinis, pengembangan, dan diferensial. Masingpendekatan tersebut memiliki
kekuatan dan kelemahan.
1) Supervisi Klinis
Supervisi klinis dikembangkan pertama kali berdasarkan gagasan
diagnosis dan perlakuan di bidang medis oleh Morris Cogan tahun 1950
di sebuah sekolah laboratorium di Universitas Harvard. Pendekatan ini
dipengaruhi oleh teori behavioristik. Kata "klinis" menunjuk pada muka
antara guru dan supervisor pada pemecahan masalah reflektif, target
secara langsung masing-masing kelas, dan terfokus pada guru sebagai
agen perubahan.
2) Supervisi Pengembangan Supervisi pengembangan di pelopori oleh Carl
D Glickman yang berbasiskan pada pengembangan seperti Erickson dan
Piaget Supervisor yang menggunakan model ini memperlakukan guru
sebagai individu yang berada pada berbagai tahap pertumbuhan dan
pengembangan. Model ini didasarkan pada asumsi bahwa guru memiliki
beragam pengalaman, kemampuan, dan tingkat pengembangan karir
8
yang berbeda. Oleh sebab itu, supervisor menentukan kebutuhan
supervisi guru berdasarkan perbedaan individual, keahlian, dan
komitmen. karenanya dapat menggunakan pendekatan supervisi untuk
guru yang berbedaDengan menggunakan strategi ini, Glickman et al.
(2010: 192).
4. Prinsip-Prinsip Supervisi
5. Tujuan Supervisi
3
Pressindo. Dadang suhardan. 2010. Supervisi Profesional. Bandung : Alfabeta
9
demikian jelas bahwa tujuan supervisi ialah memberikan layanan dan bantuan untuk
meningkatkan kualitas belajar siswa, bukan saja memperbaiki kemampuan mengajar
tapi juga mengembangkan potensi kualitas guru.
6. Peran Supervisi
Supervisi berfungsi membantu, memberi, mengajak. Dilihat dari fungsinya,
tampak dengan jelas peranan supervisi itu. Seorang sopervisor dapat berperan
sebagai:
➢ Koordinator
Sebagai koordinator ia dapat mengko-ordinasi program belajar
mengajar, tugas-tugas anggota sataf berbqagai kegiatan berbeda-beda
diantara guru-guru.
➢ Konsultan
Sebagai konsultan ia dapat memberi bantuan yaitu bersama
mengkonsultasikan masalah yang dialami guru baik secara individual
maupun kelompok.
➢ Pemimpin Kelompok
Sebagai pemimpin kelompok ia dapat memimpin sejumlah staf guru
dalam mengembangklan potensi kelompok pada saat.
1. Supervisi Akademik.
Supervisi akademik ini lebih menekankan pada masalah akademik atau
masalah pembelajaran. Dimana supervisi ini membantu guru dalam
mengembangkan kemampuannya untuk mengelola pembelajaran dan
meningkatkan mutu dari hasil pembelajaran.
2. Supervisi Administrasi.
Dimana pada supervisi ini lebih cenderung ke arah administrasi yang
membantu terlaksananya pembelajaran dengan baik. Dimana menyangkut
sarana dalam pembelajaran atau fasilitas yang harus dipenuhi agar proses
belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik seperti buku pelajaran,
perpustakaan dan lainnya.
4
Piet A. Sahertian. 2008. Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi
10
3. Supervisi Lembaga.
Dimana untuk supervisi lembaga ini dimaksudkan untuk meningkatkan
kinerja sekolah dan nama baik sekolah yang akan dapat meningkatkan
kualitas sekolah. (Risnawati, 2014)
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
Bandung : Alfabeta.
Bandung: Suri.
Piet sahertian. 2008. Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta : Rineka
Cipta.
Piet A. Sahertian. 2008. Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi Pendidikan dalam
13