Anda di halaman 1dari 10

REVIEW JURNAL (villianna indah lucia 220802077)

Judul 1 Strategies for Strengthening Ethics and Integrity to Prevent Corruption in


Indonesia.
Penulis Said Amirulkamar

Abstrak Korupsi sudah ada di Indonesia sejak zaman kerajaan. Oleh karena itu,
diperlukan strategi penguatan etika dan integritas untuk mencegah korupsi di
Indonesia. Pemerintah juga menetapkan berbagai undang-undang dan
peraturan untuk memberikan pedoman penguatan etika dan integritas pejabat
publik untuk mencegah korupsi. Salah satunya adalah Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Pemerintahan yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Kroniisme.

Fokus dan Jajaran birokrasi merupakan pejabat pemerintah yang mempunyai


tujuan
kewenangan melaksanakan berbagai program pembangunan dan menetapkan
kebijakan. Oleh karena itu, pengendalian diperlukan untuk mencegah korupsi
dan perbuatan salah lainnya serta menciptakan tata kelola yang baik.
Tindakan ini dapat mencakup beberapa strategi seperti memberikan panduan
melaporkan kejadian korupsi, mengadvokasi transparansi, atau berpartisipasi
aktif dalam antikorupsi inisiatif. Tujuannya adalah untuk secara efektif
melibatkan beragam demografi, yang mencakup siswa, instruktur, pegawai
pemerintah, dan masyarakat luas. Perspektif yang lebih komprehensif tentang
antikorupsi pendidikan.

Metode Penelitian ini mengunakan metode kualitatif.


Penelitian

Teori Ilmu Sosial dan Humaniora

Hasil penelitian Upaya pencegahan korupsi dapat dimulai dengan menanamkan etika dan
integritas pada setiap birokrat. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
merupakan lembaga khusus yang dibentuk untuk melaksanakan
pemberantasan korupsi. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi.
Judul 2 DAMPAK SMART ECONOMY DALAM PENINGKATAN DAYA SAING
UMKM DI KOTA BANDA ACEH

Penulis Raihan Wilda

Abstrak Smart economy berarti pengelolaan perekonomian yang cerdas dengan


tujuan membangun wilayah dengan ekosistem yang kuat pada sektor
ekonomi yang mampu beradaptasi dan mengatasi tantangan dengan cepat.
Ekonomi cerdas melibatkan fokus pada kolaborasi kreatif dalam lingkungan
industri, baik dalam hal menghasilkan keuntungan dalam hal transaksi
keuangan, periklanan dan produksi, dan dalam mendukung kondisi untuk
meningkatkan masyarakat yang lebih sejahtera.
Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat
melalui penerapan Smart Economy dengan mengembangkan mutu dari
BUMG dan UKM/IKM ke arah lebih baik. Tak hanya itu pemerintah juga
meningkatkan penguatan transaksi keungan dengan melakukan pengelolaan
yang baik, dan menerapkan sistem ekonomi syariah. Mendukung dan
melakukan penguatan koperasi syariah serta kelompok usaha, dan juga
membuat pendapatan daerah lebih terkelola dan berkembang.

Focus dan Dengan berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi, selain


tujuan
pembangunan ekonomi, perlu diciptakan kota yang kreatif secara intelektual
yang mengembangkan segala macam koneksi. Indonesia merupakan salah
satu negara dimana kota pintar sedang berkembang. Sebagian besar kota
sudah berada pada tahap adopsi dan mampu mengejar ketertinggalan sistem
teknologi lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Saat ini, kegiatan ekonomi
kompetitif adalah kegiatan yang mempunyai indikator sebagai berikut:
terjangkau (more accesible), lebih sederhana (easier), lebih cepat (faster),
lebih murah (cheaper). Keberhasilan keempat indikator ini bergantung pada
ketersediaan internet dan teknologi informasi.

Teori lmu Administrasi Negara

Metode Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah analisis deskriptif.
penelitian

Hasil penelitian Salah satu faktor pendukung Program Smart City Banda Aceh khususnya
pengembangan smart economy adalah dengan adanya Komitmen seperti
program bantuan keuangan kepada badan usaha melalui Lembaga Keuangan
Syariah LKMS Mahila. Selain itu, dampak smart economy dapat
meningkatkan daya saing karena pelaku UMKM di Banda Aceh terus
melakukan inovasi produk usaha dan memanfaatkan teknologi untuk
memajukannya. Perdagangan dengan cara tradisional di belakang dan
melalui sangat menguntungkan karena penggunaan teknologi dalam
pemasaran memungkinkan produk dengan mudah diakses oleh masyarakat
luas di tingkat nasional dan internasional.
Judul 3 Pentingnya Prinsip Etika Administrasi Publik Dalam Upaya
Pemberantasan Gratifikasi Di Lingkungan Birokrasi Publik

Penulis Sinta Marbela, Zahra Aprilya, Khalida Ulfa

Abstrak Gratifikasi merupakan pelanggaran etika dan dapat merusak sistem birokrasi
publik. Secara umum Gratifikasi didefinisikan sebagai pemberian imbalan atas
tindakan yang dilakukan oleh aparatur sipil negara. Gratifikasi dalam pelayanan
publik seringkali dianggap sebagai perilaku korupsi, karena melibatkan penerimaan
atau pemberian imbalan yang bertujuan untuk mempengaruhi keputusan atau
tindakan petugas pelayanan publik. Hal ini merusak prinsip keadilan, transparansi,
dan integritas dalam penyelenggaraan pelayanan public.

Fokus dan Fokus dan tujuan penelitian ini adalah menganalisis prinsip etika
tujuan
administrasi publik guna menghilangkan rasa puas diri di lingkungan
pegawai negeri sipil.

Teori Teori social

Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif.


penelitian

Hasil penelitian Kepuasan adalah anugerah dalam arti luas, termasuk sumbangan uang
yang diterima di negara, produk, diskon, biaya, pinjaman tanpa bunga,
voucher perjalanan, pilihan akomodasi, Termasuk perjalanan wisata,
perawatan medis gratis, dan manfaat lainnya. Karena pemberian suatu jasa
dapat dianggap suatu perbuatan yang merugikan masyarakat, maka
diasumsikan bahwa penerima kepuasan mempunyai kedudukan yang dapat
mempengaruhi kewajiban-kewajiban atau wewenang-wewenangnya.
Merupakan perbuatan mencari keuntungan dan dapat merupakan salah satu
jenis kejahatan.
Oleh karena itu, dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara,
gratifikasi harus dihindari dan diperlakukan tidak etis, dengan tujuan
gratifikasi yang dapat merugikan kepentingan umum dan membahayakan
stabilitas institusi dan institusi yang ada.
Judul 4 Literasi Digital Pemuda dalam Konteks Pemberdayaan Masyarakat di era
Society 5.0

Penulis Dudi Setiadi , Sri Nurhayati , Ansori , Mohamad Zubaidi , dan Rudi Amir

Abstrak
Generasi muda membutuhkan pelatihan berkelanjutan untuk
meningkatkan literasi digital dan kemampuan menciptakan berbagai jenis
materi digital, yang akan berkontribusi pada perluasan sektor ekonomi
kreatif Indonesia. Literasi digital berkaitan dengan kemampuan
menggunakan teknologi digital untuk pemberdayaan ekonomi. Sebanyak
generasi muda masuk dalam kategori defisit karena masih buta huruf dan
belum mampu memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan
pendapatan sehingga meningkatkan taraf perekonomian. Peluang usaha di
ruang digital dan penggunaan dompet digital untuk transaksi penjualan
Literasi digital generasi muda mengenai pengembangan diri juga masih
lemah dan perlu adanya fokus peningkatan ketajaman akses informasi di
bidang digital untuk pengembangan profesional dan potensi diri.

Fokus dan Temuannya menunjukkan bahwa: Keterampilan literasi digital remaja


tujuan dalam hal penggunaan komputer dan keterampilan TIK (teknologi informasi
dan komunikasi) di bidang Internet sangat baik, namun dapat ditingkatkan
dengan peningkatan infrastruktur konektivitas Internet Masih ada ruang
untuk itu. Literasi digital berkaitan dengan kemampuan menggunakan
teknologi digital untuk menentukan nasib sendiri.Perekonomian kaum muda
termasuk dalam kategori terbelakang, karena kaum muda masih kurang
memiliki pengetahuan dan keterampilan digital untuk menggunakan
teknologi digital guna meningkatkan pendapatan dan mobilitas mereka, serta
untuk mendidik diri mereka sendiri tentang kemajuan ICT terkini.

Teori Society 5.0. Society

Metode Metodologi yang digunakan adalah studi kasus,


penelitian

Hasil penelitian Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, perlu dilakukan


penguatan potensi segala sesuatu yang menunjang kehidupan manusia,
seperti kondisi lingkungan, sumber daya manusia, sumber daya alam, dan
sosial budaya. Penggunaan teknologi informasi membantu memperkuat
masyarakat. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi digital yang
berdampak pada penguatan masyarakat tidak bisa dihindari. Peralihan
teknologi analog ke digital sangat bermanfaat dalam mempercepat pekerjaan
dan informasi. Namun, selain manfaat yang didapat dari penerapan
teknologi digital, terdapat pula tantangannya. Oleh karena itu, literasi digital
sangat penting untuk memperkuat komunitas .
Judul 5 Pengembangan Ekowisata Berkelanjutan dan Pemberdayaan Masyarakat:
Studi Kasus Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup di Desa Seloliman,
Indonesia.

Penulis Susiyanto Hendro Wiyono, Agus Subianto, dan Nuhman

Abstrak Model pemberdayaan masyarakat berbasis ekowisata bertujuan untuk


meningkatkan kesejahteraan petani lokal melalui upaya peningkatan
produksi tanaman organik dan mendorong ekowisata berkelanjutan dengan
memanfaatkan sumber daya alam dan nilai-nilai budaya lokal. Penelitian
ini mendeskripsikan fenomena dalam model pemberdayaan masyarakat
yang menyasar kelompok petani organik peserta ekowisata yang didukung
oleh Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) di Kabupaten
Mojokerto, Trawas, Celoriman Masu. Metode penelitian menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui
wawancara mendalam, analisis dokumen, diskusi kelompok terfokus, dan
observasi lapangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa keberhasilan dalam
memberdayakan petani lokal berkaitan dengan kematangan organisasi
ekowisata dan pengembangan kebijakan.

Fokus dan Dalam konteks pengembangan global, pemberdayaan telah menjadi


tujuan istilah yang umum digunakan dalam beberapa dekade terakhir di berbagai
entitas, termasuk pemerintah, lembaga donor, bank pembangunan,
organisasi non-pemerintah, dan perusahaan. Pemberdayaan berkaitan
dengan isu-isu seperti partisipasi, komunitas, gender, dan kesejahteraan.
Keberhasilan bisnis ekowisata sangat tergantung pada kontrol yang
dimiliki oleh masyarakat lokal dan pembagian manfaat yang adil dari
kegiatan ekowisata. Dalam konteks ini, penduduk setempat memegang
peran penting dalam keberhasilan kegiatan ekowisata.
Hal ini sejalan dengan prinsip pelestarian untuk menjaga integritas dan
otentisitas ekosistem di area alam sambil memberdayakan penduduk
setempat. Pemberdayaan masyarakat memegang peran kunci dalam
konteks ekowisata, berkontribusi pada pembangunan masyarakat secara
keseluruhan (Winkler & Zimmermann, 2014).

Teori Society 5.0. Society


Metode Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus untuk
penelitian menjelaskan fenomena pemberdayaan komunitas pertanian organik dalam
pengembangan ekowisata.

Disarankan untuk tetap berkomitmen pada pengembangan keberlanjutan


Hasil penelitian
ekowisata PPLH Seloliman, dengan menekankan pentingnya
mempertahankan manfaat lingkungan dan memperluas keterlibatan
masyarakat lokal, dengan memprioritaskan pendekatan budaya terhadap
ekowisata berkelanjutan. pengembangkan program pertanian organik untuk
masyarakat. Ini melibatkan pendekatan kesadaran masyarakat dan
keterlibatan individu melalui kelompok.
Tujuannya adalah menanamkan pengetahuan organik praktis dalam
pemberdayaan ekonomi, psikologis, sosial, politik, lingkungan, budaya,
dan pengembangan politik. Pelajaran penting dari keberhasilan
pemberdayaan masyarakat dalam ekowisata adalah bahwa organisasi yang
sudah mapan, didukung oleh fasilitator berkualitas, mitra pemberdayaan,
jaringan kolaboratif, pemerintah desa, masyarakat lokal, dan aspek
ekologis, berkontribusi pada keberhasilan ini.
Judul 6 Strengthening Reintegration through Social Capital: Learning from Aceh,
Indonesia

Penulis Nirzalin, Naufal Bachri, Fakhrurrazi, Rizki Yunanda, Iromi Ilham, Muchlis

Abstrak Disintegrasi ini biasanya dipicu oleh sikap mantan kombatan GAM. pola
pikir militeristik dan pragmatis, ketidakstabilan, dan kesejahteraan ekonomi
yang rendah. Menariknya, Mantan kombatan GAM di Kecamatan Nisam
Antara, Kabupaten Aceh Utara, berhasil melakukannya berkolaborasi dan
hidup berdampingan dengan komunitas lokal, memberikan contoh
keberhasilan reintegrasi sosial membedakan mereka dengan daerah lain di
Aceh.

Focus dan Pembelajaran berharga dari Nisam Antara dapat menjadi model yang dapat
tujuan direplikasi dalam upaya reintegrasi tidak hanya di dalam negeri tetapi juga
di Indonesia dan di negara lain. Hal ini terutama berlaku ketika
mempertimbangkan reintegrasi mantan kombatan GAM, dengan fokus
khusus pada bagaimana kearifan lokal berkontribusi terhadap pembentukan
modal sosial, seperti yang dicontohkan oleh pengelolaan perkebunan kelapa
sawit. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk memperkaya wacana
akademis tentang topik reintegrasi sosial.
Kerangka reintegrasi yang dibuat berpotensi menjaga perdamaian dan
stabilitas. Mengurangi risiko kelompok sipil yang tidak puas akan
mengganggu pembangunan perdamaian dapat membantu mencegah
terjadinya konflik yang lebih dahsyat.

Teori Anthropology and Sociology

Metode pendekatan kualitatif


penelitian

Hasil penelitian Untuk reintegrasi dan peningkatan sosial kesejahteraan ekonomi kolektif
yang berkelanjutan di Nisam Antara. Selanjutnya dialektika hubungan
antara mantan kombatan GAM dan komunitas yang lebih luas telah berhasil
membangun ikatan sosial dan emosional. Sebuah arti persatuan di kalangan
masyarakat Nisam Antara anggota telah menghilangkan luka dan kebencian
dari masa lalu.
Potensi untuk mantan kombatan GAM untuk terlibat dalam aktivitas yang
dipertanyakan seperti menjadi "preman politik", terlibat dalam perilaku
kriminal, berpartisipasi dalam perdagangan narkoba, dan lainnya upaya yang
melanggar hukum dapat dikurangi melalui keberhasilan reintegrasi sosial
dari mantan Pejuang GAM dan masyarakat setempat.

Anda mungkin juga menyukai