Anda di halaman 1dari 31

Prinsip Dasar dari Digital

Government dan Ukuran-Ukuran


yang harus Digunakan dalam
Menilai Tingkat Digitalisasi Sektor
Publik
Governansi Digital
Dosen Pengampu: Yulia Hanoselina, S.Ap., M.A.P
Introducing
Nama: Afreza Febrian
NIM : 21042004
Pembahasan

Ukuran-ukuran dalam
Prinsip dasar Digital menilai tingkat
01 Government 02 digitalisasi dalam
sektor publik
01
Prinsip dasar Digital
Government
Kajian Pengembangan Digital Government
memiliki prinsip sebagai berikut:

1) Menjamin pemerintahan yang transparan, terbuka, dan


inklusif
2) Mendorong partisipasi publik, swasta, dan masyarakat dalam
penyusunan kebijakan serta perancangan dan
penyelenggaraan layanan publik
3) Menciptakan data-driven culture dalam layanan publik
4) Mengadopsi keamanan informasi untuk meningkatkan
kepercayaan masyarakat.
A. TATA KELOLA PEMERINTAHAN ADALAH
PROYEK TEKNOLOGI

The United Nations Development Program (UNDP, 1997) mendefinisikan


tata kelola pemerintahan sebagai: Pelaksanaan kewenangan ekonomi, politik,
dan administratif untuk menangani persoalan suatu negara dalam setiap
tingkatan.
Karena didalam perkembangan Revolusi Industri 4.0, penerapan teknologi
informasi (e-government) merupakan keharusan bagi penyelenggara negara
(pemerintah).
B. Penghalang utama dalam e-governance

1. belum tersediannya sumber daya manusia


( SDM) yang memadai atau minim dari segi skill
dan manajerial dalam pengelolaan situs pemda
sehinga masih banyak pemkab dan pemkot yang
ragu menerapkan e-gov.
2. Penetrasi pasar hardware dan provider
layanan jasa teknologi komunikasi dan
informasi belum merata hingga daerah-daerah,
sehingga bukan hanya masalah dalam
suprastrukturnya saja tetapi dalam
infrastrukturnya juga masih kurang memadai.
Masalah tersebut juga diperparah dengan
masih mahalnya sarana dan prasarana
teknologi ICT.
3. Masih belum meratanya literacy masyarakat
berkaitan dengan pemanfaatan e-gov karena
mayoritas penduduk berada pada garis golongan
menengah ke bawah. Ini menjadi faktor yang
menyebabkan keraguan dalam mengimplemtasikan
e-gov di jajaran pemkab dan pemkot.
Tantangan Implementasi Pelayanan Publik Digital

a. Kepemimpinan
b. Kebijakan
c. Infrastruktur Telekomunikasi
d. Tingkat Konektivitas dan Penggunaan IT
oleh Pemerintah
e. Kesiapan Sumber Daya di Pemerintan
f. Kesiapan Sumber Daya di Pemerintah
g. Ketersediaan Dana dan Anggaran
h. Perangkat Hukum
i. Perubahan Paradigma
C. Konsep governentality
Governmentality adalah konsep kekuasaan yang
digunakan untuk menyelidiki bagaimana
hubungan antara teknologi diri (power from
below) dengan teknologi dominasi (power from
above). Relasi dominasi mengandaikan bahwa
relasi antarsubjek tidak berlangsung secara sejajar
atau seimbang.
Governmentality adalah cara berpikir yang relatif
sistematis tentang pemerintah. Ini menggambarkan
bidang diskursif di mana pelaksanaan kekuasaan
‘dirasionalisasi’ (Lemke, 2001: 191).
Governmentality adalah suatu pola yang dibentuk
oleh institusi, prosedur, analisis dan refleksi,
kalkulasi dan taktik yang memungkinkan
pelaksanaan bentuk kekuasaan yang sangat
spesifik meskipun kompleks, yang memiliki
target: populasi (sebagai bentuk utama dari
pengetahuan), politik ekonomi, dan sebagai
sarana teknis esensial: aparat keamanan.
Melalui governmentality, kekuasaan diinternalisasi dalam
tubuh sosial seperti halnya model disciplinary power yang
menginternalisasikan kekuasaan dalam tubuh individu.
Governmentality ini disebut juga sebagai conduct of
conduct artinya negara mengatur tindakan atau perilaku
masyarakat dengan cara menginternalisasikan penundukan
itu agar ia menjadi populasi yang patuh.
Tabel Model Relasi Kekuasaan
Berdasarkan tabel relasi kekuasaan di atas, governmentality dalam
masyarakat modern kini, menurut Foucault, kekuasaan tidak
hanya dijalankan melalui sovereign power atau disciplinary
power, tetapi justru cenderung lebih menekankan pada cara-cara
yang positif. Tidak seperti disciplinary power di mana kekuasaan
dijalankan melalui cara-cara yang seringkali tidak diketahui
subjeknya, sovereign power justru dijalankan oleh negara melalui
cara-cara yang negatif. Represi dan dominasi menjadi bagian dari
proses pengendalian warga negara oleh negara. Cara-cara yang
negatif itu dijalankan karena negara dipandang memiliki hak atau
kewenangan untuk melakukan itu.
Substansinya sebenarnya sama dengan disciplinary
power, yakni kekuasaan itu dijalankan terhadap
tubuh dengan membentuknya menjadi tubuh yang
patuh dan berguna yang hanya dapat diketahui
melalui efek-efek dari kekuasaan
itu. Governmentality adalah perluasan kekuasaan
dalam bentuk disciplinary power. Jika objek
disciplinary power adalah tubuh individu, maka
subjek governmentality adalah populasi (tubuh
sosial).
Governmentality adalah bentuk rasionalisasi dari
bagaimana kekuasaan itu dijalankan oleh negara agar
beroperasinya kekuasaan itu dapat diakui atau legitimate
agar kekuasaan yang dijalankan negara tidak akan
melahirkan anti-kekuasaan.
Praktik governmentality mengaburkan beroperasinya
kekuasaan terhadap populasi.
D. Pengelolaan e-publik

Membuat struktur yang akan memudahkan publik untuk


menemukan informasi yang mereka cari. Struktur website
harus mudah dipahami dan mudah diakses. Untuk membuat
struktur website yang baik, perlu mempertimbangkan jenis
informasi yang akan berikan, konten yang akan ditambahkan,
dan navigasi yang akan gunakan.
Menambahkan konten berupa informasi terbaru,
berita faktual, dan lain-lain. Konten harus ditulis
dengan bahasa yang sederhana dan mudah
dimengerti. Konten juga harus diperbaharui
secara teratur agar pengunjung website tetap
mendapatkan informasi yang terbaru.
Harus selalu mempertimbangkan kebutuhan
publik. Pemerintah harus menyediakan informasi
yang relevan dan bermanfaat bagi publik. Konten
juga harus diperbaharui secara teratur, agar
pengunjung website selalu mendapatkan informasi
terbaru.
02
Ukuran-ukuran dalam
menilai tingkat
digitalisasi dalam
sektor publik
Kematangan digital
sebagai keadaan Dari tahap awal
suatu dari sudut dengan proses yang
pandang perangkat sangat tradisional,
keras, perangkat hingga titik ideal di
lunak, dan bahkan mana teknologi
faktor budaya. dimanfaatkan dan
baru serta inovatif.
Ciri-ciri perkembangan secara digital

Kekuatan data . Mereka menggunakan alat berdasarkan data besar,


IIoT, atau pembelajaran mesin untuk mencapai efisiensi operasional
dan meningkatkan proses produksi.
Struktur yang saling berhubungan e. Perusahaan digital membentuk
tim yang berorientasi pada kolaborasi antar departemen dan disiplin
ilmu. Struktur ini, di mana semua area terhubung satu sama lain,
memungkinkan peningkatan dan pekerjaan lebih efisien.
● Agar dapat beroperasi secara efisien, perusahaan
yang terlibat dalam proses transformasi digital
membangun strategi dengan pendekatan yang
sepenuhnya pragmatis.
● Konsistensi, kontinuitas dan koherensi pada
setiap tahap . Bekerja dengan platform operasi
terintegrasi memungkinkan pengoperasian
dengan lancar dari area mana pun di
perusahaan. Digitalisasi memungkinkan proses
untuk dikelompokkan, didefinisikan ulang, dan
diintegrasikan ke dalam satu platform terpusat .
Ukuran Tingkat Kematangan Digital
1. Digitalisasi sedang dalam proses
Perubahan ini melibatkan manajemen pemeliharaan jarak jauh
secara real-time, bersama dengan informasi terpusat dan
peningkatan fleksibilitas dan personalisasi layanan. Pada tahap
proses inilah teknologi Industri 4.0 seperti Big Data, robotika,
Machine Learning, dan keamanan siber benar-benar dimasukkan.
Ukuran Tingkat Kematangan Digital

2. Melambatnya Pelayanan Publik


Kurangnya komunikasi antardepartemen yang efektif, yang
meningkatkan risiko gangguan yang tidak direncanakan,
diperburuk oleh kurangnya pemeliharaan preventif dan prediktif .
Ukuran Tingkat Kematangan Digital

3. Perencanaan Tantangan Digital


Dalam fase digitalisasi ini, peluang baru muncul dan perbaikan
sistem direncanakan untuk produksi yang efisien. Pada titik inilah
proses digitalisasi industri mulai direncanakan dan sentralisasi
sistem dimulai.
Ukuran Tingkat Kematangan Digital
4. Integrasi Digital Penuh
Ini merupakan level tertinggi dalam proses digitalisasi. Di dalamnya, integrasi
lengkap teknologi Industri 4.0 dilakukan dan prediksi serta pencegahan kesalahan
diterapkan, berkat alat pemantauan.
Dengan digitalisasi total, kepemimpinan dalam transformasi digital tercapai di sektor
ini, sehingga mencapai nilai tambah dibandingkan pesaing. Perusahaan yang
100% terdigitalisasi melakukan analisis tingkat lanjut, di luar permukaan,
menggunakan algoritme dan kecerdasan buatan.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Resources

Indrajit, Richardus E., 2002, Electronic Government, Penerbit Andi,


Yogyakarta.
Sosiawan, Edwi Arief, 2004, Implementasi E-government Pada
pemerintah Daerah di Indonesia, Penelitian Semi Que V.

Anda mungkin juga menyukai