Procurement E-Budgeting Governansi Digital Dosen Pengampu: Yulia Hanoselina, S.Ap., M.A.P Introducing Nama: Afreza Febrian NIM : 21042004 Pembahasan
ICT dan korupsi E-
01 Procurement 02 E-Budgeting 01 ICT dan korupsi E- Procurement Apa itu ICT…? ICT adalah kepanjangan dari Information and Communication of Technology (Teknologi Informasi dan Komunikasi). ICT mencakup dua teknologi, yaitu informasi dan komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi dan pengelolaan informasi. Sementara, teknologi komunikasi adalah segala bentuk yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data atau informasi dari perangkat satu ke perangkat lainnya. Lalu… Apa Fungsi ICT… Fungsi Teknologi Informasi Mengutip repository Universitas Dian Nuswantoro tentang Pengenalan ICT, ada banyak fungsi dari teknologi informasi. Mulai dari menangkap, mengolah, menghasilkan hingga menyimpan sebuah informasi. Apa itu Korupsi E-Procurement?
e-Procurement adalah proses pengadaan barang/jasa pemerintah
yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik dan berbasis web/internet dengan memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi yang meliputi pelelangan umum secara elektronik yang diselenggarakan oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Keuangan, Biro Manajemen BMN dan Pengadaan. Latar Belakang E-Procurement a. Tuntutan masyarakat dalam memperoleh informasi seluas-luasnya mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah; b. Penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Tujuan E-Procurement itu apa sih…
Untuk menciptakan transparansi, efisiensi dan
efektivitas serta akuntabilitas dalam pengadaan barang/jasa melalui media elektronik antara Pokja dan Penyedia Jasa. Manfaat E-Procurement
1. Mengurangi kontak fisik yang dapat menimbulkan risiko KKN
baik antar Penyedia, maupun antara Penyedia dengan PPK/Pokja; 2. Membuat proses interaksi antara pengguna dan penyedia jasa, serta masyarakat menjadi lebih mudah dan cepat; 3. Menghemat biaya operasional pengadaan baik dari sisi panitia maupun penyedia; 4. Meningkatkan kontrol terhadap berbagai penyimpangan Pencegahan Korupsi dengan E- Procurement E-Procurement menjadi alternatif yang menjamin transparansi dan akuntabilitas tersebut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa melalui E- Procurement transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dapat diperoleh melalui akses yang lebih baik ke informasi. Hal ini dapat membantu untuk mengurangi korupsi. United Nations Office On Drugs and Crime (UNODC) dalam Guidebook on anti corruption in public procurement and the management of public finances menyebutkan ada 3 elemen kunci yang diperlukan untuk mencegah korupsi dalam pengadaan barang jasa. Yaitu: transparansi, kompetisi dan pengambilan keputusan yang obyektif. Ketiga elemen tersebut dapat bekerja dengan baik melalui E-Procurement. Melalui penerapan E- Procurement transparansi dijamin dengan keterbukaan informasi tentang pengadaan yang dapat diketahui oleh semua penyedia yang memenuhi persyaratan yang ditentukan ULP. Kompetisi dijamin dengan peningkatkan akses pasar bagi penyedia untuk bersaing menawarkan barang dan jasanya. Obyektifitas pengambilan keputusan dipastikan dengan keterbukaan hasil evaluasi sehingga diskriminasi diantara penyedia dan kejelasan metode dalam evaluasi penawaran. Apabila merujuk pada Perpres 54 tahun 2010 E- Procurement bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat, memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan, mendukung proses monitoring dan audit, memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time. Sehingga diharapkan dengan penerapan E-Procurement dapat menjadi jalan untuk mengatasi korupsi dalam pengadaan barang dan jasa. 02
E-Budgeting Apa itu E-Budgeting…
eBudgeting adalah Sistem penyusunan anggaran
yang didalamnya termasuk aplikasi program komputer berbasis web untuk memfasilitasi proses penyusunan anggaran belanja daerah. e-budgeting adalah sistem informasi yang dirancang dengan maksud untuk memperbaiki prinsip tata kelola keuangan pemerintah daerah menjadi lebih baik sehingga keberhasilan penggunaan e-budgeting seyogyanya juga dapat diukur dari sejauh mana sistem informasi tersebut dapat memperbaiki prinsip tata kelola keuangan daerah D. Pengelolaan e-publik
Membuat struktur yang akan memudahkan publik untuk
menemukan informasi yang mereka cari. Struktur website harus mudah dipahami dan mudah diakses. Untuk membuat struktur website yang baik, perlu mempertimbangkan jenis informasi yang akan berikan, konten yang akan ditambahkan, dan navigasi yang akan gunakan. Pada dasarnya, e-budgeting adalah sistem penyusunan keuangan yang dilakukan secara online, baik melalui aplikasi, web-based, dan lain sebagainya. Dalam hal ini, e-budgeting memuat seluruh dokumentasi keuangan miliki organisasi, perusahaan, lembaga negara, hingga segala bentuk entitas lainnya. Tujuan Penggunaan E-Budgeting itu apa aja sih…
1. Membuat data lebih akurat karen a kegiatan
anggaran telah dibantu oleh teknologi. 2. Adanya integrasi yang baik antara data dengan data lainnya jika terjadi penyesuaian atau perubahan data. 3. Memudahkan 4. Transparansi penyusunan data dalam proses anggaran. Karena penyusunan dengan teknologi, anggaran tidak diperlukan keuangan, sehingga lagi banyak waktu bisa di akses oleh dan biaya sehingga seluruh lebih praktis dan masyarakat. efisien. 5. Memudahkan penyusunan laporan, karena e- budgeting adalah sistem yang dapat membuat perkiraan budget serta laporan keuangan.
6. Memudahkan penyusunan RKA (Rencana
Kerja Anggaran). Dalam hal ini, salah satu contoh adalah perkiraan perhitungan biaya yang akan dikeluarkan melalui sistem online, maka program tersebut dapat memudahkan penyusunan RKA. Bahkan, e-budgeting juga mampu mengoreksi perhitungan RKA apabila terdapat biaya yang lebih atau kurang, dan tidak sesuai dengan perkiraan alokasi di awal. Keuntungan E-Budgeting 1. Menekan Risiko Korupsi E-budgeting mampu menekan dan mencegah terjadinya risiko korupsi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, karena seluruh laporan keuangan dapat dilihat oleh siapapun secara detail.
2. Memudahkan Proses Evaluasi
Sistem e-budgeting dapat memudahkan proses evaluasi yang lebih efisien dan akurat, karena seluruh data tercatat secara elektronik. 3. Menjaga Akuntabilitas Publik meningkatkan akuntabilitas publik terhadap proses penganggaran, karena seluruh laporan anggaran dapat diakses secara mudah oleh masyarakat.
4. Dokumentasi Data Lebih Efektif
Dalam sistem e-budgeting, data terkait anggaran, termasuk rencana, realisasi, dan laporan keuangan dapat didokumentasikan secara online. Dokumentasi data elektronik inilah yang menjadi salah satu keuntungan e- budgeting dalam memudahkan pengolahan, penyimpanan, dan penelusuran informasi berkaitan dengan anggaran. 5. Mengurangi Risiko Human Error Apabila melakukan perhitungan keuangan dengan sistem manual, hal ini berisiko mengalami kesalahan input data atau perhitungan yang dapat memengaruhi keakuratan anggaran dan hasil laporannya.
6. Menekan Biaya Operasional
Penggunaan sistem elektronik dari e-budgeting dapat mengurangi kebutuhan biaya operasional untuk mencetak anggaran fisik dan administrasi secara manual. Kekurangan E-Budgeting 1. Membutuhkan Pengaman dari Virus Hampir sama seperti kegiatan yang dilakukan secara online lainnya, sistem e-budgeting juga rentan terhadap serangan virus dan malware. Apalagi, seperti penjelasan sebelumnya, e- budgeting adalah sistem penyusunan anggaran yang mudah diakses oleh siapapun. 2. Bisa Diretas Masih berkaitan dengan kekurangan sebelumnya, e-budgeting yang tidak memiliki keamanan kuat dan memadai juga lebih rentan terhadap peretasan data-data oleh pelaku kejahatan tak bertanggung jawab. Bahkan, apabila seorang hacker berhasil meretas sistem, mereka dapat mengakses, memodifikasi data, hingga mencuri informasi anggaran yang krusial. Analisis Berita : Dalam era saat sekarang ini, digitalisasi banyak mempengaruhi sistem pemerintahan. Tidak hanya mempengaruhi, namun juga menuntut sebuah negara untuk ikut serta mendigitalisasi negaranya. Dalam kesempatan sekarang ini, pemerintah terus mempelajari sistem pemerintahan berbasis elektronik kepada negara lain di Predensi G20. Negara yang memiliki kelebihan dalam bidang ilmu digitalisasi dan teknologi dapat membagi ilmunya kepada negara lain sehingga semua negara dapat bertranformasi. Selain itu adanya dukungan antara negara satu dengan negara lain juga menjadi pondasi untuk mewujudkan digitalisasi sistem pemerintahan. Thanks! CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik Resources
Indrajit, Richardus E., 2002, Electronic Government, Penerbit Andi,
Yogyakarta. Sosiawan, Edwi Arief, 2004, Implementasi E-government Pada pemerintah Daerah di Indonesia, Penelitian Semi Que V.