NIM : 175030100111037
1. Partisipasi
2. Penegakan Hukum
3. Transparansi
4. Responsif
5. Orientasi Kesepakatan
6. Kesetaraan
7. Efektivitas dan Efisiensi
8. Akuntabilitas
9. Visi Strategis
1. Partisipasi
Asas partisipasi adalah bentuk aktifitas dan keikutsertaan
masyarakat dalam pengambilan keputusan, baik secara langsung maupun
melalui lembaga perwakilan yang sah. Upaya dalam mendorong
partisipasi masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya
dengan penerapan e-government yang diselenggarakan lembaga
pemerintahan daerah, upaya mendorong partisipasi ini guna
meningkatkan seluruh aspek pembangunan, termasuk aspek-aspek sosial
lainnya. Pada partisipasi ini implentasinya pada beberapa daerah adalah
e-musrenbang.
E-Musrenbang merupakan sistem informasi untuk pengelolaan
proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) secara
online. Pada beberapa kota seperti Surabaya, Boyolali, Yogyakarta dll, e-
Musrenbang terintregasi dengan sistem e-Planning sehingga hasil dari
Musrenbang akan masuk pada RKPD secara otomatis. E-Musrenbang
dapat diakses oleh publik, kecamatan, DPRD, OPD, dan Bappeda.
2. Transparansi
Transparansi merupakan salah satu aspek penunjang dalam good
governance. Pada pelayanan publik paling tidak ada sepuluh dimensi atau
kondisi aktual yang diharapkan terjadi dalam transparansi penyelenggraan
pelayanan publik (Ratmino dan Winasih 2005: 209-216):
a. Manajemen dan pelaksanaan pelayanan publik harus diinformasikan
dan mudah diakses oleh masyarakat
b. Prosedur pelayanan harus dibuat dalam bentuk bagan Alir, yaitu
prosedur yang tidak berbelit-belit, mudah dipahami, dan mudah
dilaksanakan. Prosedur pelayanan akan berguna sebagai pentunjuk
kinerja para penyelenggara dan media publikasi secara terbuka dan
harus menggambarkan proses pelayanan
c. Persyaratan Teknis dan Administratif yaitu harus dihilangkan yang
bersifat duplikasi dari instansi yang terkait dengan proses
pelayanan.
d. Kepastian rincian biaya pelayanan harus diinformasikan secara jelas
pada masyarakat
e. Kepastian dan kurun waktu penyelesaian pelayanan yang
diinformasikan secara jelas
f. Pejabat dan petugas yang berwenang dan bertanggung jawab
memberikan pelayanan sesuai SK
g. Persoalan/Sengketa yaitu harus memberikan citra positif falam
penyelenggara pelayanan publik
h. Lokasi pelayanan harus jelas, untuk memudahkan masyarakat
menjangkau dan mengakses pelayanan
i. Janji pelayanan harus tertulis dengan jelas
j. Informasi pelayanan harus dipublikasikan dan disosialisasikan pada
masyarakat
a. E-planning
b. E-budgeting
c. E-DPA
d. E-project
e. E-procurement
f. E-delivery
g. E-payment
h. E-accounting
i. E-inventory
j. E-simbada
k. E-controlling
l. E-performance
m. E-tax
n. E-audit
o. Fasum-Fasos
4. Akuntabilitas
5. Kesetaraan
Website:
http://www.djpk.depkeu.go.id/wp-content/uploads/2017/03/egov-2017-OKE.pdf
https://humas.surabaya.go.id/2018/04/05/pelopori-e-government-pemkot-surabaya-sudah-
ciptakan-ratusan-aplikasi/
https://ebudgeting.surabaya.go.id/new_portal/
https://sulselprov.go.id/welcome/post/aplikasi-e-government-menuju-good-governance
https://setneg.go.id/baca/index/e_government_inovasi_dalam_strategi_komunikasi
Jurnal:
Good Governance dan Kebijakan Otonomi Daerah. Jurnal Otonomi Daerah, Vol. I (2),
Oktober 2001, hal. 52-54.
Buku:
Dra.Loina Lalolo Krina P., Indikator & Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas, Transparansi &
Partisipasi, Sekretariat Good Public Governance Badan Perencanaan Pembangunan Nasional,
Jakarta: 2003