NIM : 175030100111026
Kelas :A
Pada penugasan kali ini penulis memilih lima di antara delapan prinsip good
governance yang sudah menggunakan teknologi informasi dan komunikasi atau
yang biasa dikenal dengan ICT. Lima prinsip yang akan penulis ambil adalah: (1)
Partisipasi; (2) Aturan Hukum; (3) Akuntabilitas; (4) Transparansi; dan (5)
Efektivitas dan Efisiensi.
1. Partisipasi
Sebagai salah satu prinsip dalam tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance), partisipasi mempunyai peran penting dalam mewujudkan konsep
tersebut. Secara sederhana, yang dimaksud dengan partisipasi adalah
keikutsertaan seseorang atau kelompok. Dalam konteks good governance,
partisipasi dapat dimaknai sebagai keikutsertaan masyarakat dalam tata kelola
pemerintahan. Dalam partisipasi, masyarakat harus turut aktif baik secara
perorangan maupun kelompok dalam memberikan aspirasi, gagasan, saran,
dan kritik dalam rangka mewujudkan good governance.
Rule of Law atau dalam Bahasa Indonesianya adalah aturan hukum juga
merupakan salah satu prinsip atau asas dalam konsep good governance. Pada
dasarnya, aturan hukum harus ditegakkan dan dipatuhi secara utuh. Agar
sebuah aturan hukum bisa ditegakkan dan dipatuhi, masyarakat harus
mengetahui dan memahami aturan apa saja yang berlaku di suatu wilayah atau
daerah. Untuk mencapainya, maka diperlukan alat atau instrumen yang
memanfaatkan ICT.
Penulis mengambil contoh aplikasi JDIH yang dikembangkan di
Kabupaten Sragen. Dilansir dari website jdih.sragenkab.go.id, JDIH adalah
wadah pendayagunaan bersama atas dokumen hukum secara tertib, terpadu,
dan berkesinambungan serta merupakan sarana informasi hukum secara
lengkap, akurat, mudah, dan cepat. Penyelenggaraan sistem JDIH ini dikelola
oleh bagian hukum sekretariat daerah Kabupaten Sragen.
Dalam sistem JDIH ini, masyarakat dapat mengakses melalui website dan
aplikasi. Untuk aplikasi, masyarakat dapat mengunduh melalui google
playstore. Untuk pengguna IOS, aplikasi JDIH belum tersedia. Aplikasi JDIH
juga dapat diakses melalui jdih.sragenkab.go.id. Dalam alplikasi maupun
website JDIH, masyarakat bisa mendapat perkembangan dan informasi terbaru
dari produk hukum yang dikeluarkan oleh Pemkab Sragen. Sehingga, dengan
adanya aplikasi JDIH ini masyarakat dapat mengetahui, memahami, dan
tunduk pada peraturan yang sudah ditetapkan dan berlaku di Kabupaten
Sragen.
3. Akuntabilitas
4. Transparansi
Pada aplikasi ini, ada enam jenis layanan yang disediakan yaitu:
pembuatan akte kelahiran, akte kematian, surat pindah datang, surat pindah ke
luar, akta perkawinan, dan akta perceraian. Untuk menghemat waktu,
pemerintah Kota Surabaya memberikan paket hemat untuk mebgurus
beberapa dokumen sekaligus. Paket yang diberikan yaitu: (1) Pelayanan akta
kelahiran dan kartu keluarga; (2) Pelayanan akta kematian dan kartu keluarga;
(3) Surat pindah datang dan keluar.
Hadirnya sistem ini, membuat masyarakat Kota Surabaya yang sibuk dan
tidak memiliki waktu untuk mengurus dokumen dapat terbantu dan mendapat
kemudahan. Mereka yang bekerja tidak perlu ambil cuti berhari-hari hanya
untuk mengurus sebuah dokumen. Di sisi lain, sistem ini juga membuat
antrean di sekitaran kantor Disdukcapil tidak ramai dan padat.