Anda di halaman 1dari 4

1.

      Menurut Anda, sejauh mana efektivitas implementasi E-Government di Indonesia, Buatlah
roadmap pengembangan e-government di Indonesia!

2.      Bagaimana analisa anda mengenai perkembangan e-citizen di Indonesia terkait


pengembangan nya terhadap pelayann public ? Berikan rekomendasi Anda!

3.      Seberapa penting peran G-CIO (Government Chief Information Officer ) atau pejabat
Pengelola Informasi dalam penerapan e-government ?.  Berikan pendapat anda dan contohnya .

4.      Apa maksud dari pengembangan e-government untuk meningkatkan kualitas pengurusan
layanan publik?, jelaskan.

5.      Kemajuan teknologi diharapkan menjadi suatu jawaban,  terhadap kecepatan pelayanan
publik kepada masyarakat, namun demikian masih banyak kendala didalam mewujudkan
harapan tersebut, jelaskandan berikan contoh yang kongkrit.
JAWABAN UAS
Nama : Nofoliyon Hendrawan S.Sos

NPM : 20090144MAP

Mata Kuliah : E-Government dan Pelayanan


Publik

1.iwjjismxskmxsk

1. Pada dasarnya keberhasilan dalam penerapan e-government itu yakni tataran kebijakan,
dukungan fiskal dan infrastruktur,Di sisi lain, sistem yang belum terintegrasi masih
menjadi hambatan yang sulit diurai. Di tingkat masyarakat, meski implementasi e-
government telah membuka ruang partisipasi yang besar bagi masyarakat dalam
menggunakan hak sipilnya melalui beragam kanal yang tersedia.Namun keterbatasan
akses masih terjadi akibat kendala teknis, kurangnya sosialisasi, dan desain aplikasi yang
belum ramah pengguna.“Kondisi ini membuat pemerintah tidak dapat mengembangkan
e-government. Sebab penerapan e-goverment sendirian. Prinsip open government
menekankan agar kemitraan antara pemerintah dengan masyarakat terjadi secara
transparan, akuntabel dan partisipati.
Roadmap pengembangan e-government di indonesia
2. Perkembanagn E-citizen di Indonesia Sekarang ini Sudah lebih Jauh menunjukan
Peningkatan di bandingkan Dahulu, Meski e-Government Masih Pada Tahap Kedua
(InteraksiNamun Seperti yang telah D jelaskan Sebelumnya Bahwa e-Government Sudah
Tidak Asing Di telinga Warga Negara Indonesia Baik Yang berada dalam negeri Maupun
Luar negeri. Perkembanagn E-citizen tidak terlepas dari Perkembanagn E-government itu
Sendiri.
Rekomendasi Untuk pengembangan E-Citizen Melalui 3 Tahapan Yaitu, Publish,
interact dan Transact. Publish Yaitu Tahapan Yang Menggunakan teknologi Informasi
Untuk Meluaskan Akses untuk Informasi pemerintah, Misalnya Denga Cara Pembuatan
Situs Informasi di Setiap Lembaga. Tahapan Yang Kedua Yaitu Interact adalah
Meluaskan Partisipasi Masyarakat dalam Pemerintahan, misalnya Dengan Cara
Pembuatan Situs Yang Interaktif Dengan Publik. Yang Ketia Tahapan Transact Yaitu
menyediakan Layanan Pemerintah Secara Online, Misalnya Dengan Cara Pembuatan
situs Transaksi Pelayanan Publik, Serta Interoperabilitas Aplikasi Maupun data Dengan
Lembaga Lain.

3. Peran Chief Information Officer (CIO) di sebuah lembaga pemerintahan semakin penting
dalam menyelaraskan dan mengintegrasikan strategi pelayanan dengan TIK untuk
berinovasi dalam rangka meningkatkan daya saing dari penerapan TIK. Para
pimpinan/pejabat mengandalkan para CIO untuk merubah data menjadi informasi yang
bermanfaat, merubah informasi menjadi pengetahuan, dan merubah pengetahuan menjadi
keputusan untuk mengambil kebijakan yang lebih tepat dan lebih baik.
Contohnya:
Mendukung perkembangan e-Government di Pemerintahan khususnya di Kota Makassar,
pemerintah kota dituntut membenahi kelembagaannya, menempatkan GCIO pada
kedudukan yang tepat dan kuat. Langkah awalnya adalah menyusun standarisasi
kedudukan GCIO dalam pemerintahan, hal ini diwujudkan dengan mengindentifikasi
peran-peran kunci GCIO, sehingga didapat peran umum GCIO dalam pemerintahan,
peran ini kemudian dituangkan kedalam model kedudukan yang tepat untuk menjalankan
peran dalam pengambilan kebijakan.
Model kedudukan ini perlu dibuat perjenjangan level. Masing-masing dari jenjang GCIO
tersebut diberikan beberapa opsi bentuk kedudukannya, dengan perbandingan dari
kelebihan dan kekurangan masing-masing opsi, sehingga dapat menjadi pertimbangan,
rekomendasi dan dipacu dalam upaya memberikan kewenangangan yang lebih kuat bagi
GCIO dalam melaksanakan perannya, sebagai salah satu solusi memajukan e-
Government dari segi dimensi kelembagaan

4. Tujuan besar penerapan e-government system adalah untuk menciptakan tata kelola
pemerintahan yang baik, dimana layanan pemerintahan bersifat transparan, akuntabel,
dan bebas korupsi
Tujuan besar dari Pengembangan e-government system adalah untuk meningkatkan
kualitas pelayanan publik. E-government system dapat mendorong terwujudnya tata
kelola pemerintahan yang transaparan, akuntabel, bebas korupsi, ramping birokrasi, dan
meningkatkan partisipasi warga negara dalam kontrol penyelenggaraan pemerintahan.
Pelayanan publik yang baik, efektif, dan efisien, dapat menjadi tolok ukur keberhasilan
pembangunan di suatu negara.
5. Anggaran yang kurang memadai, tidak adanya standarisasi infrastruktur, serta minimnya tingkat
keamanan informasi dalam penerapan e-government juga menjadi kendala. "Sistem keamanan
informasi saat ini belum optimal, sehingga sangat rawan diretas saat menerapkan e-
government. Selain itu, penerapan e-government pada institusi pemerintahan tidak
maksimal karena terbatasnya tenaga ahli yang kompeten di bidang teknik informatika
Contoh:
sistem e-procurement di Pemda kota Surabaya masih menggunakan komputer utama sebagai
colocation server. Kelemahan lain adalah bahwa backup database masih dilakukan secara
manual dan tidak menggunakan sistem mirror. Ini tentunya akan sangat berbahaya jika ada
serangan dari hacker ke colocation server. Sistem yang ada juga masih menggunakan Public Key
Infrastructure di mana private key semua rekanan masih disimpan di dalam sistem komputer
oleh administrator jaringan (admin). Seorang rekanan yang berhasil menawarkan kolusi dengan
admin bisa saja melihat dokumen penawaran yang telah diajukan oleh rekanan-rekanan yang
lain sehingga kemungkinan KKN masih tetap ada. Ini berbeda, misalnya, dengan sistem PIN
(Personal Identity Number) di dalam sistem perbankan. Pihak bank tidak pernah menyalin PIN
dari kartu ATM pelanggannya dan pelanggan sendiri bisa mengubahnya sehingga nomornya
benar-benar bersifat pribadi dan terjaga kerahasiaannya. Seandainya kartu ATM hilang,
perbankan segera mengganti dengan kartu yang baru dengan nomor PIN yang baru pula.

Anda mungkin juga menyukai