Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MANDIRI

MATA KULIAH E – GOVERNMENT (E – GOV)


Kelas A-B-C

Oleh:
Nama : Ega Dwi Rahadian A.
NIM : 1613121038
Kelas : AP C (Malam)
Dosen : Bagus Ananda Kurniawan S.AP M,AP

FAKULTAS ILMU POLITIK DAN ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS BHAYANGKARA
SURABAYA
2018
1. Analisis Gambar Perijinan Online

Jawab:
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa pelaksanaan pelayanan
perijinan secara elektronik (online)
1. Pemohon harus mempunyai alamat email atas nama pemohon, hal ini
digunakan untuk dapat login/masuk kedalam sistem informasi perijinan
online dan melakukan registrasi permohonan ijin di website
2. Registrasi permohonan ijin oleh pemohon dibagi menjadi beberapa tahap,
antara lain:
a. Tahap i : pemilihan jenis ijin
b. Tahap ii: update data pemohon
c. Tahap iii : input data teknis permohonan
d. Tahap iv : upload dokumen persyaratan
e. Tahap v : pernyataan kebenaran data
f. Tahap vi : cetak bukti registrasi
g. Tahap vii : cetak tanda terima berkas
3. Setelah menyelesaikan proses registrasi, pemohon akan mendapatkan
email terkait status verifikasi registrasi permohonan dan infromasi ijin
terbit.
4. Apabila registrasi permohonan diterima, pemohon dapat mencetak tanda
terima berkas melalui menu cek status dengan memasukkan nomor
registrasi sesuai dengan nomor registrasi yang tercantum pada bukti
registrasi berkas.

2
5. Pemohon juga dapat melakukan pengecekan status permohonan melalui
menu cek status.
6. Apabila proses permohonan sudah selesai, pemohon akan mendapatkan
pemberitahuan untuk pengambilan ijin melalui email dan layanan sms
7. Pemohon harus menyerahkan seluruh dokumen persyaratan dan membayar
retribusi (khusus ho dan situ mikol) pada saat pengambilan ijin.
8. Kesengajaan pemalsuan terhadap data-data yang diberikan pada proses
perijinan secara elektronik (online) akan dilaporkan kepada pihak yang
berwajib.
2. Dalam E-Government ada 3 elemen untuk mencapai suksesnya
pengembangan E-Government, Support, Capacity dan Value. Jelaskan ketiga
elemen tersebut dan jelaskan hubungan ketiga elemen.
Jawab:
a. E-Govermment
Pengertian dan penerapan EGovernment di sebuah negara tidak dapat
dipisahkan dengan kondisi internal baik secara makro maupun mikro dari
negara yang bersangkutan, sehingga pemahamannya teramat sangat ditentukan
oleh sejarah, budaya, pendiidkan, pandangan politik, kondisi ekonomi, dari
negara yang bersangkutan. Bank Dunia (World Bank) dalam Richardus (2006:
2) mendefinisikan EGovenment sebagai berikut: EGovernment refers to use by
government agencies of information techologies (such as Wide Area Networks,
the Internet, and Mobile computing) that have the ability to transform relation
with citizens, businesses, and other arms of government. Di sisi lain, UNDP
(United Development Programme) dalam suatu kesempatan mendefiniskannya
secara lebih sederhana, yaitu: E-Government is the application of Information
and Communicat-ion Technology (ICT) by government agencies.
Pengembangan E-Government merupakan upaya untuk mengembangkan
penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik
dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efesien dan efektif.
Melalui pengembangan E-Government dilakukan penataan sistem manajemen
dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimasikan
pemanfaatan teknologi informasi.

3
b. Support/Dukungan
Elemen pertama dan paling krusial yang harus dimiliki oleh pemerintah
adalah keinginan (intent) dari berbagai kalangan pejabat publik dan politik
untuk benar-benar menerapkan konsep e-government, bukan hanya sekedar
mengikuti trend. Tanpa adanya unsur “political will” dari pemerintah, berbagai
inisiatif pembangunan dan pengembangan e-government akan sulit berjalan.
Kata support adalah dukungan. Hal terpenting dalam hal dukungan adalah
dukungan unsur pimpinan. Pimpinan harus memiliki political will (keinginan
politis)untuk mengembangkan e-government, karena hal ini akan menyangkut
seluruh proses dari e-government. Artinya, pemimpin tidak saja harus pintar
dalam hal penyusunan konsep, tetapi harus juga menjadi motivator ulung pada
fase pelaksanaannya(action). Tanpa adanya unsur political will, mustahil
berbagai inisiatif pembangunan dan pengembangan e-government dapat
berjalan dengan mulus.
Sudah umum bahwa budaya birokrasi cenderung bekerja berdasarkan
model manajemen top-down (paradigm klasik). Karena itu, dukungan
implementasi program e-government yang efektif harus dimulai dari para
pimpinan pemerintahan yang berada level tertinggi (Presiden, Gubernur,
Walikota/Bupati). Dukungan yang dimaksud disini lebih dari dukungan verbal
semata, tetapi dukungan yang diharapkan adalah dalam bentuk:
 Disepakatinya kerangka e-government sebagai salah satu kunci sukses
negara dalam mencapai visi dan misi bangsanya, sehingga harus
diberikan prioritas tinggi sebagaimana kunci-kunci sukses lain
diperlakukan. Dengan disepakatinya kerangka tersebut secara bersama,
maka tingkat resistensi dimungkinkan akan kecil.
 Dialokasikannya sejumlah sumber daya (manusia, financial, tenaga,
waktu, informasi, dan lain-lain) di setiap tataran pemerintahan untuk
membangun konsep ini dengan semangat lintas sektoral.
 Dibangunnya berbagai infrastruktur dan superstruktural pendukung
agar terciptanya lingkungan kondusif untuk mengembangkan e-
government (seperti adanya Undang-Undang yang jelas, ditugaskannya
lembaga-lembaga khusus – misalnya e-Envoy atau DeTIKNas di

4
Indonesia – sebagai penanggung jawab utama, disusunnya aturan main
kerja sama dengan swasta dan lain sebagainya), dan
 Disosialisasikannya konsep e-government secara merata,kontinyu,
konsisten, dan menyeluruh kepada seuruh kalangan birokrat secara
khusus dan masyarakat secara jmum melalui berbagai kampanye yang
simpatik.
c. Cappacity
Kemampuan (“capacity”) adalah adanya unsur kemampuan atau
keberdayaan dari pemerintahan setempat dalam mewujudkan e-government.
Dalam hal ini ada tiga hal minimum yang paling tidak harus dimiliki oleh suatu
pemerintahan dalam rangka mengimplentasikan dan membangun e-
government, yaitu :
 Ketersediaan sumber daya yang cukup untuk melaksanakan berbagai
inisiatif e-government, terutama yang berkaitan dengan sumber daya
finansial
 Ketersediaan infrastruktur teknologi informasi yang memadai karena
fasilitas ini merupakan 50% dari kunci keberhasilan penerapan konsep
e-government
 Ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan
keahlian yang dibutuhkan agar penerapan e-government dapat sesuai
dengan asas manfaat yang diharapkan.
Perlu diperhatikan di sini bahwa ketiadaan satu atau lebih elemen prasyarat
tersebut di atas jangan dijadikan alasan tertundanya sebuah usaha untuk
menerapkan e-government. Diusahakan agar pemerintah yang hendak
mengimplementasikan e-government segera mencari cara yang efektif agar
dapat memiliki ketiga prasayarat tersebut di atas, misalnya melalui usaha kerja
sama dengan pihak swasta, merekrut SDM terbaik dari sektor non publik,
mengalihdayakan (outsourcing) berbagai teknologi yang tidak dimiliki.
d. Value
Menurut Sugiono (2006) Elemen pertama dan kedua di atas merupakan
dua buah aspek yang dilihat dari sisi pemerintah selaku pihak pemberi jasa (sisi
penyedia-supply side). Pelaksanaan e-government tidak akan ada gunanya bila

5
tidak ada pihak yang diuntungkan, dalam hal ini yang menentukan besar
tidaknya manfaat yang diperoleh dengan adanya e-government bukanlah
kalangan pemerintahan saja melainkan masyarakat dan mereka yang
berkepentingan (sisi permintaan-demand side). Karena itu pemerintah dituntut
agar bertindak teliti dan bisa memilih prioritas jenis aplikasi e-government apa
saja yang harus didahulukan pembangunannya agar benar-benar memberikan
value (manfaat) secara signifikan yang dapat dirasakan langsung oleh
masyarakatnya. Perpaduan antara ketiga elemen di atas akan membentuk
sebuah nexus (pusat syaraf jaringan e-government) yang akan menjadikan
kunci sukses penjamin keberhasilan penerapan e-Government.

3. Apa yang dimaksud dengan E-Government dan jelaskan tujuan dan sasaran
pembangunan E-Government ?
Jawab:
E-Government merupakan kependekan dari elektronik pemerintah. E-
Governtment biasa dikenal e-gov, pemerintah digital, online pemerintah atau
pemerintah transformasi. E-Government adalah Suatu upaya untuk
mengembangkan penyalenggaraan kepemerintahan yang berbasis elektronik.
Suatu penataan system manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah
dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
Ada empat model pengiriman E-Government, antara lain :
1. Government-to-Customer (G2C)
2. Government-to-Business (G2B)
3. Government-to-Government (G2G)
4. Government-to-Employe (G2E)
E-Goverment adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah
untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis,
serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat
diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk
meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses
kepemerintahan yang demokratis (Sarwono, 2006). Model penyampaian yang
utama adalah Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C),

6
Government-to-Business (G2B) serta Government-to-Government (G2G).
Keuntungan yang paling diharapkan dari e-government adalah peningkatan
efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik daripelayananpublik.
E-Government memiliki banyak defenisi dimana hampir setiap lembaga
penting atau bahkan pemerintahan Negara memiliki defenisi tentang E-
Government. Namun, defenisi tersbut biasanya tidaklah jauh berbeda yang
intinya adalah penggunaan Teknologi dan Informasi dalam Aktivitas
Pemerintah. Berikut ini disajikan defenisi E-Government.
UNDP : E-Government adalah penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi (ICT- Information and Communicat-ion Technology) oleh pihak
pemerintahan.
Dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003
Tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional dinyatakan bahwa Pengembangan
E-Government Pengembangan e-government merupakan upaya untuk
mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis
(menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan
publik secara efektif dan efisien Clay G. Wescott (Pejabat Senior Asian
Development Bank): E-government adalah menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi (ICT) untuk mempromosikan pemerintahan yang lebih
effisien dan penekanan biaya yang efektif, kemudahan fasilitas layanan
pemerintah serta memberikan akses informasi terhadap masyarakat umum,
dan membuat pemerintahan lebih bertanggung jawab kepada masyarakat.
Tujuan dari E-Govermment adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kualitas layanan masyarakat, terutama dalam hal
mempercepat proses dan mempermudah akses interaksi masyarakat;
b. Meningkatkan transparansi pemerintahan dengan memperbanyak akses
informasi public;
c. Meningkatkan pertanggungjawaban pemerintah dengan menyediakan
lebih banyak pelayanan dan informasi, serta menyediakan kanal akses baru
kepada masyarakat;

7
d. Mengurangi waktu, uang, dan sumber daya lain, baik di sisi pemerintah
maupun pihak-pihak yang terlibat dengan memperpendek proses
pemberian layanan.

4. Saat ini marak dimanfaatkannya Social Media Networking oleh masyarakat


seperti Youtube, Facebook, Twitter, MySpace dan sejenisnya. Dapatkah
Social Media Networking menjadi perangkat E-Gov? Jelaskan
Jawab:
Jika ditilik dari berbagai website e-gov yang ada di Indonesia, nyaris tidak
ada kebijakan e-gov berbagai daerah di Indonesia untuk memanfaatkan situs
media jejaring sosial (Social Media Networking) sebagai official account untuk
melayani masyarakat secara online. Hanya sedikit instansi pemerintahan yang
menggunakan media jejaring social sebagai perangkat untuk mengumpulkan fakta
sebagai bahan pertimbangan kebijakan, satu di antaranya Menkominfo (Noveck,
2009). Hanya sedikit instansi pemerintahan yang menggunakan media jejaring
social untuk melakukan demokratisasi.
Jaeger et al. (2012) menjelaskan bahwa media sosial telah berkembang
dengan cepat menjadi sarana utama untuk menyebarkan informasi, berhubungan
dengan anggota masyarakat, dan menyediakan akses ke layanan pemerintah.
Pemerintah federal AS memiliki berbagai saluran YouTube untuk
mendistribusikan video kegiatan Kongres, Presiden, dan agen-agen federal
lainnya. Banyak instansi melibatkan Facebook dan jaringan sosial lainnya, dan
mengirimkan informasi penting mereka melalui blogging dan microblogging
seperti Twitter. Instansi pemerintah di berbagai negara saat ini menggunakan
berbagaimedia sosial blog, mikroblog, berbagi layanan, pesan teks, forum diskusi,
kolaborasi alat editing, virtual worlds, dan layanan jaringan sosial untuk
melibatkan warganya (Hansen, Dunne, & Shneiderman, 2010). Karena sifat khas
dan kekuatannya, teknologi media sosial sebagai daya tarik massa terletak pada
kemampuannya untuk menciptakan sebuah dialog langsung dan interaktif (Jaeger
et al., 2012). Saat ini, tiga brands media sosial terkenal diposisi teratas, yaitu:
Facebook (www.facebook.com), YouTube dan Twitter (www.twitter.com).

8
Potensi Indonesia dalam bidang ICT dan penggunaan social media
networking sangatlah besar. Menurut Noveck (2009) per juli 2010, pengguna
internet lewat PC sekitar 25 juta orang dan lewat ponsel sekitar 9 juta dari 165
juta pengguna ponsel di seluruh Indonesia. Melonjaknya penggunaan ponsel di
Indonesia salah satu penyebabnya adalah karena terjadi booming pemanfaatan
media pertemanan online (social media networking) seperti facebook dan twitter.
Indonesia saat ini menduduki peringkat ketiga di dunia sebagai pengguna
facebook yaitu sebanyak 25,912,960 orang. Selain itu, pengguna Twitter di
Indonesia diperkirakan sebanyak 5,6 juta orang. Sayangnya dibidang
pemerintahan hanya sedikit instansi pemerintahan dan pelayanan publik
menyadari potensi tersebut. Berdasarkan penelusuran penulis, seluruh
kementerian di Indonesia memang sudah memiliki accountfacebook, namun
keberadaan account tersebut bukan didasarkan pada kebijakan lembaga secara
serius (official account) namun inisiasi dari lembaga pihak ketiga. Sehingga pada
prakteknya, account tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik. Salah satu best
practice pemanfaatan social media networking di Indonesia berasal dari Traffic
Management Center (TMC) Ditlantas Polda Metro Jaya. Selain website, TMC.
Ditlantas Polda Metro Jaya menggunakan twitter dan facebook dalam
melayani masyarakat di bidang lalu lintas. Berdasarkan penelusuran penulis,
account twitter dan facebook TMC Ditlantas Polda Metro Jaya sudah di
manfaatkan masyarakat dengan baik. Banyak masyarakat saling berbagi informasi
lalu lintas, hingga memberikan pertanyaan, kritik dan saran. Bandingkan dengan
Amerika Serikat yang mengunakan ICT di Birokrasi pemerintah dan pelayanan
publik khususnya dengan menggunakan social media networking menjadi
kebijakan khusus ditiap Negara federal. Ditiap situs e-gov pemerintah federal
hingga pemerintah pusat Amerika Serikat, ada akun resmi (official account) di
tiap situs social media networking. Setiap instansi wajib memiliki minimal akun
resmi facebook, twitter, youtube dan myspace untuk dapat melayani dan
berhubungan langsung dengan masyarakatnya.
Berdasarkan fakta diatas, pertanyaan penting adalah mengapa e-gov di
Indonesia khususnya pemanfaatan social media networking tidak dilakukan secara
maksimal. Beberapa faktor dapat diuraikan sebagai berikut; pertama, jika kita

9
menilik penetrasi penggunaan ICT di Indonesia, ada lompatan besar bahwa
sesungguhnya masyarakat Indonesia sudah dapat menerima penggunaan teknologi
sebagai bagian yang terpisahkan dalam kehidupan masyarakat (lihat Fuad, 2010).
Contoh terbaru, dengan adanya aplikasi jejaring sosial di Internet semacam,
Friendster, Twitter dan Facebook sesungguhnya penggunaan internet dan akses
terhadap teknologi ICT di Indonesia melompat tajam menjadi 600 persen atau 6
kali lipat dari sebelumnya. Sehingga media sosial dapat digunakan menjadi salah
satu fasilitas E-Gov.
Sebagai cara pemerintah dalam peningkatan kinerja, peluang pemanfaatan
media sosial adalah sebuah keniscayaan. Disadari, media sosial memang memiliki
kemudahan untuk diakses, namun memiliki aspek penting yang perlu
diperhatikan,yaitu:
 Informasi menyebar secara masif
 Pertanyaan, jawaban dan tanggapan dapat direspon dengan cepat,
 Setiap pengguna mempunyai kesetaraan dalam penggunaan.
Karenanya, diperlukan pengaturan dalam pembangunan sebuah model
interaksi antara pemerintah dan warganya, yaitu dengan desain model yang
flexibel dengan kontrol penggunaan dalam implementasinya

5. Coba analisislah menurut saudara tentang pernyataan berikut ini !


Beberapa daerah penyediaan dan perbaikan terhadap infrastruktur ini menjadi
agenda utama dalam membangun e-Government. Di Surabaya, misalnya, terjadi
perbaikan yang siginifikan terkait dengan pelayanan publik dengan memanfaatkan
teknologi komunikasi dan informasi. Hampir di setiap instansi pemerintah daerah
yang bertindak sebagai unit pelayanan publik melakukan terobosan dengan
memaksimalkan layanannya melalui pemanfaatan e-Government. Misalnya,
dalam pelayanan perizinan kepada masyarakat yang memanfaat Program
Surabaya Single Window (SSW). Program ini diluncurkan tahun 2013 yang
memberi kemudahan warga kota Surabaya dan para penanam modal dan
mendapatkan pelayanan yang maksimal. Begitu juga di Kota Yogyakarta
perbaikan infastruktur e-Government sangat membantu masyarakat mendapatkan
pelayanan publik. Seperti integrasi perizinan di Kantor Perizinan Pemerintah

10
Kota Yogyakarta jelas memudahkan masyarakat mendapatkan layanan publik.
Bahkan untuk mengintegrasikan teknologi informasi ini dalam mewujudkan e-
Government, Pemerintah Kota Yogyakarta menerbitkan Peraturan Walikota
No.15 tahun 2015 tentang e-Government.
Jawab:
Negara Indonesia telah mengalarni perubahan kehidupan berbangsa clan
bernegara secara mendasar, dari rezim Presiden Soeharto, yang bersifat otoriter
sampai terciptanya reformasi yang bersifat demokratis, yang selalu dituntut oleh
para mahasiswa, dan penerapan otonomi daerah. Perubahan yang tengah terjadi
ini menuntut terbentuknya pernerintahan yang bersih, transparan, dan mampu
menjawab tuntutan masyarakat terhadap perubahan yang efektif. Pada intinya, E-
government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan
hubungan antara pernerintah dan pihak-pihak yang lain. E-Govermment
merupakan kependekan dari elektronik pemerintah. E-Governtment biasa dikenal
e-gov, pemerintah digital, online pemerintah atau pemerintah transformasi.E-
Government adalah Suatu upaya/usaha untuk mengembangkan penyalenggaraan
kepemerintahan yang berbasis elektronik. Suatu penataan system manajemen dan
proses/sistem kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimalkan
pemakaian/penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa manfaat dari E-Gov adalah
sebagai berikut:
 Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasidapat
disediakan 24 jam, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya
kantor . Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik
datang ke kantor pemerintahan.
 Peningkatan hubungan antara pemeritah, pelaku bisnis, dan masyarakat
umum. Adanya keterbukaan [transparansi ] maka diharapkan hubungan antara
berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling
curiga dan kekesalan dari semua pihak.
 Pemberdayaan msyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan
adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat
menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah; jumlah

11
kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan
secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilih sekolah yang pas
untuk anaknya.
 Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien . Sebagai contoh, koordinasi
pemerintahan dapat dilakukan melaluji e-mail atau bahkan vidio confernce.
 Tenologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan dalam pemerintahan
atau yang disebut e-government membuat masyarakat semakin mudah dalam
mengakses kebijakan pemerintah sehingga program yang dicanangkan
pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
 E-government juga dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih
efisien, dan bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor
usaha dan industri.
 Masyarakat bisa memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang
dibuaat oleh pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerinta8.
Selain tampilan dan paduan warna yang menarik, informasi-infromasi yang
disajikan sangatlah lengkap dan up to date.
 Terdapatnya informasi transportasi, informasi valuta asing, serta info tentang
tinggi muka air.
 Website ini mencakup banyak aspek seperti hukum, agama, sosial dan budaya,
bisnis dan kawasan bisnisnya, pendidikan, dan sebagainya.
 Semua bersifat terbuka untuk pemerintah dan masyarakat.

12
6. Berikan komentar kalian tentang portal resmi “Kolom absensi online milik
Provinsi Papua” dibawah ini !

Dari gambar yang ada di atas dapat diketahui bahwa ada beberapa hal yang
dapat kita ketahui yaitu Rekam kehadiran online bagi pegawai di lingkungan IPB
(Dosen dan Tenaga Kependidikan) adalah rekam kehadiran alternatif selain rekam
kehadiran finger print (FP). Rekam kehadiran online hanya bisa
digunakan dengan dengan menggunakan jaringan lokal IPB dan user
access masing-masing pegawai (INTRANET), dan tidak bisa dilakukan bila kita
berada di luar jangkauan jaringan lokal IPB (INTERNET). Rekam
kehadiran online adalah salah satu sub aplikasi sistem informasi di SDM untuk
membantu memudahkan rekam kehadiran bagi pegawai (dosen dan tenaga
kependidikan) di lingkungan IPB. Jadi apabila kita akan melakukan absen harian
tidak perlu repot-repot muter-muter cari mesin finger print atau tidak perlu repot2
antri hanya buat absen di mesin finger print.
Juga kita dapat melihat pada gambar mengenai data top 50 provinsi di tahun
2016 dan juga data presensi per SKPD tahun 2016. E-government juga dapat
mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa meningkatkan
komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri. Pemerintah juga
dapat memberikan informasi yang termasuk dalam Pemberdayaan masyarakat
melalui informasi dimana masyarakat dilaksanakan melalui informasi yang mudah

13
diperoleh. Adanya informasi yang mencukupi, maka masyarakat akan belajar
untuk menentukan pilihannya di dalam mendapatkan suatu informasi yang
diperlukan. Hal ini termasuk kedalam:
 Government to Citizen (G2C)Government to Citizen (G2C) merupakan
teknologi informasi yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki hubungan
interaksi antara pemerintah dengan masyarakat dan memperoleh kemudahan
bagi masyarakat dalam mencari informasi pemerintahan yang diperlukan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hansen, D., Dunne, C., & Shneiderman, B. (2010). Analyzing Social Media
Networks with NodeXL, (Figure 1), 2–3.
Jaeger, P. T., Bertot, J. C., & Shilton, K. (2012). Web 2.0 Technologies and
Democratic Governance. (C. G. Reddick & S. K. Aikins, Eds.), 11–26.
doi:10.1007/978-1-4614-1448-3
Noveck, Beth Simone. 2009. Wiki Government: How Technology Can Make
Government Better, Democracy Stronger, And Citizens More Powerful.
Washington D.C. Brookings Institution Press
Ricardus, Falih, Bintoro Wardiyanto. 2006. Revitalisasi Administrasi Negara,
Reformasi Birokrasi dan E-Governance. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Jakarta

15

Anda mungkin juga menyukai