1. Jelaskan Peran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam mewujudkan good
governance
Jawab:
Revolusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memberikan peluang bagi
pemerintah untuk melakukan inovasi pembangunan aparatur negara melalui penerapan
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), yaitu :
a. Penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan TIK untuk memberikan layanan
kepada instansi pemerintah, aparatur sipil negara, pelaku bisnis, masyarakat dan pihak-
pihak lainnya;
b. Memberi peluang untuk mendorong dan mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan
yang terbuka, partisipatif, inovatif, dan akuntabel;
c. Meningkatkan kolaborasi antar instansi pemerintah dalam melaksanakan urusan dan
tugas pemerintahan untuk mencapai tujuan bersama;
d. Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan publik kepada masyarakat luas, dan
menekan tingkat penyalahgunaan kewenangan dalam bentuk kolusi, korupsi, dan
nepotisme melalui penerapan sistem pengawasan dan pengaduan masyarakat berbasis
elektronik. (Perpres Nomor 95 Tahun 2018)
Perkembangan TIK yang sangat pesat memberi peluang inovasi TIK dalam
penyelenggaraan pemerintahan. Diharapkan pemanfaatan TIK yang efektif dan efisien dapat
dicapai melalui integrasi infrastruktur, sistem aplikasi, keamanan informasi, dan layanan TIK.
Tren TIK di masa depan dapat diadopsi secara selektif yang disesuaikan dengan kondisi
lingkungan internal dan eksternal Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah untuk mendukung
SPBE. Diantara teknologi masa depan yang mendorong perubahan SPBE adalah :
a. Mobile internet merupakan akses internet yang menggunakan gawai personal. Dengan
semakin meningkatnya pengaksesan internet melalui gawai personal, layanan SPBE
harus dapat diakses oleh para pengguna dalam bentuk layanan bergerak tanpa batas
waktu dan lokasi.
b. Cloud computing merupakan teknologi layanan berbagi pakai yang dapat diakses
melalui internet untuk memberikan layanan data, aplikasi, dan infrastruktur kepada
pengguna. Teknologi ini memberikan efektifitas dan efisiensi yang tinggi untuk
melakukan integr
c. Internet of Things (1oT) merupakan perangkat elektronik yang dilengkapi dengan
perangkat lunak, sensor, aktuator, dan konektivitas internet sehingga mampu
melakukan pengiriman atau pertukaran data melalui akses internet. Dengan semakin
meningkatnya pemanfaatan IoT dalam kehidupan sehari-hari, layanan SPBE
diharapkan bersifat adaptif dan responsif terhadap kebutuhan kustomisasi layanan yang
diinginkan oleh pengguna dengan memperluas ketersediaan kanal-kanal Layanan SPBE
yang dapat diakses oleh perangkat-perangkat IoT.
d. Big Data Analgtics merupakan teknologi analisis terhadap data yang berukuran sangat
besar, tidak terstruktur, dan tidak diketahui pola, korelasi ataupun relasi antar data.
Dengan memanfaatkan teknologi ini, layanan SPBE diharapkan mampu memberi
dukungan pengambilan keputusan dan penyusunan kebijakan bagi pemerintah, pelaku
usaha, dan masyarakat
e. Artificial Intelligence (Al) merupakan teknologi kecerdasan buatan pada mesin yang
memiliki fungsi kognitif untuk melakukan pembelajaran dan pemecahan masalah
sebagaimana halnya dilakukan oleh manusia. Pemanfaatan AI dalam SPBE berpotensi
membantu pemerintah dalam mengurangi beban administrasi seperti menjawab
pertanyaan, mengisi dokumen, mencari dokumen, menerjemahkan suara/tulisan, dan
membuat draf dokumen. Dalam hal pelayanan publik, AI dapat membantu
memecahkan permasalahan yang kompleks seperti permasalahan sosial, kesehatan, dan
transaksi keuangan
2. Jelaskan hubungan e-goverment, e-governance dan e-democracy
Jawab:
Melalui e-Government, masyarakat dapat menerima informasi dengan cepat dan
transparan sehingga masyarakat mendapat pengetahuan mengenai bagaimana pemerintahan
berjalan, dengan pengetahuannya tersebut dan sesuai dengan minat masing-masing ,
msasyarakat dapat melakukan partisipasi melalui elektronik misalnya dengan berdiskusi dan
berkomunikasi menggenai isu-isu dalam pemerintahan secara elektronik sehingga proses
pemerintahan menjadi lebih demokrasi. Dengan demikian, kita dapat menarik argumentasi
bahwa salah satu tujuan e-Government adalah e-Democracy , atau e-Government merupakan
platform untuk e-Democracy. Sedangkan e-Government adalah salah satu komponen dari e-
Governance karena government merupakan salah satu sektor dalam proses governance,
begitu juga e-Democracy adalah salah satu komponen dari e-Government, karena demokrasi
merupakan salah satu aspek penting dalam governance.
Dengan kata lain dapat diatakan bahwa hubungan e-Governance, e-Government dan
e-Democracy, yaitu : Melalui e-Government, masyarakat dapat menerima informasi dengan
cepat dan transparan sehingga masyarakat mendapat pengetahuan mengenai bagaimana
pemerintahan berjalan, dengan pengetahuannya tersebut dan sesuai dengan minat masing-
masing, masyarakat dapat melakukan partisipasi melalui elektronik misalnya dengan
berdikusi dan berkomunikasi mengenai isu-isu dalam pemerintahan secara elektronik
sehingga proses pemerintahan menjadi lebih demokrasi.
4. Jelaskan bentuk partisipasi masyarakat dalam era digital dan study kasus partisipasi
masyarakat pada era digital di pemerintah daerah!
Jawab:
Pada era digital, masyarakat dapat mengikuti kegiatan pemerintahan dengan
menggunakan pemanfaatan teknologi informasi yang semakin maju. Hal ini digunakan guna
mempermudah pemantauan dalam menjalankan roda pemerintahan. Salah satu bentuk
partisipasi masyarakat dalam era digital dapat diterapkan dalam sistem yang dinamakan E-
Participation. Melalui konsep ini berbagai area partisipasi publik seperti dalam pembentukan
peraturan perundang-undangan, pengembangan wilayah, perencanaan anggaran, kampanye
politik, pemungutan suara, mediasi, bentuk partisipasi lainnya dapat diselenggarakan secara
daring
b) E-Project
Untuk membuat projek perencanaan menggunakan e-project planning misalnya
apakah ada yang dikerjakan secara swakelola sampai kapan selesianya. Begitu ada
jadwalnya, ada uangnya, Walikota membuat kontrak kinerja dengan kepala dinas.
c) E-Procurement
Kalau nilai proyek lebih dari Rp 100 juta otomatis masuk ke e-pocurement karena
harus di lelang. Dimana ada jadwalnya, kapan dilelang dan kapan selesai lelangnya.
d) E-Controlling
Untuk mengetahui progress fisik masing-masing kegiatan setiap bulan, apakah
sesuai e-project planning dan e-delivery atau tidak. Semua dikontrol setiap bulan melalui
e-controling.
e) E-Delivery
Kontrak yang disepakati bersama-sama, antara penyedia jasa dan pelaksana yang
dimana sudah disiapkan standar kontraknya. Misalnya, kontrak dibagi lima termin.
Termin I misalnya 10% termasuk pembayaran, tanpa perlu mengisi lagi karena sudah ada
kesepakatan per termin. Jadi tinggal menagih tanpa perlu buat usulan-usulan baru. Secara
otomatis pihak dinas akan menghitung sesuai e-project planning, karena proses
pencariannya lewat e-delivery yang mana akan ketahuan jika sudah dicairkan dan jika
belum dicairkan.
f) E-Performance
Di akhir tahun ada e-performance, yakni kinerja masing-masing dinas.
Membandingkan kinerja masing-masing antara planning dan realisasi, sehingga akan
ketahuan performance-nya.
Pemerintah Kota Surabaya kini memiliki layanan terpadu bernama “Surabaya Single
Window” (SSW). Layanan ini akan memudahkan warga kota maupun warga asing yang ingin
berinvestasi di Surabaya. SSW adalah salah satu layanan pengurusan perizinan pemerintah
kota Surabaya yang terintegrasi secara online.
Prinsip dasar SSW adalah kesalingterhubungan antara Dinas Cipta Karya dan Tata
Ruang (DCKTR) dengan System Informasi Management (SIM) di beberapa SKPD atau unit
kerja yang dikoordinasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan selanjutnya
Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA) sebagai tempat untuk melakukan verivikasi bagi
pemohon.
Mekanisme pemrosesan program SSW ini dapat dilakukan secara pararel, yakni
beberapa izin yang diajukan pemohon dapat diproses secara simultan, tidak saling tunggu
antara izin satu dengan izin lainnya. Keunggulan lain SSW yakni waktu penyelesaian lebih
cepat. Dengan mekanisme pararel, yang otomatis akan memangkas waktu proses
perizinannya. Sebagai gambaran, dengan sistem seri, misalnya saja mengurus 5 perizinan
yang masingmasing membutuhkan waktu 5 hari, maka seluruh izin tersebut baru selesai
dalam 25 hari. Sebab, izin akan diproses satu per satu.
Selama izin yang satu belum selesai, maka proses belum bisa dilanjutkan ke izin
berikutnya. SSW mempermudah perizinan usaha dan mempercepat pelayanan di bidang
perijinan.Sistem tersebut diperkirakan memudahkan masyarakat dalam berinvestasi karena ,
karena dikerjakan dengan sistim online. Melalui SSW seluruh izin dapat langsung diproses
secara bersamaan. Rentang waktu penyelesaian perizinan di SSW ini beragam, mulai dari 14
hari hingga 30 hari tergantung jenis izin yang diajukan.
Pemanfaatan media teknologi dan informasi oleh pemerintah daerah akan dapat
memaksimalkan pelayanan publiknya kepada masyarakat. Dengan adanya perizinan satu
pintu ini maka dampak positif yang akan di timbulkannya antara lain adalah efisiensi dan
efektivitas kinerja para birokrat. Kecepatan pelayanan publik melalui SSW dalam jangka
panjang akan mengubah persepsi bahwa birokrasi perijinan memakan waktu lama dan mahal.
SSW akan menciptakan hubungan yang baik diantara ketiga elemen good
government yaitu pemerintah, masyarakat, dan swasta. SSW diharapkan juga dapat
mengurangi praktek-praktek kecurangan dalam birokrasi. Program ini diciptakan oleh
pemerintah daerah Surabaya salah satunya untuk mengurangi praktek kecurangan
dilingkungan birokrasi pemerintahan. Misalnya saja dapat mengurangi praktek KKN yang
sering terjadi dalam kepengurusan perizinan. SSW potensial untuk menambah pendapatan
daerah dari sektor pajak. Jika pengurusan perizinan mudah maka masyarakat dalam negeri
maupun luar negeri akan berlomba-lomba untuk menanamkan modalnya di daerah tersebut.
Sehingga dampaknya adalah perekonomian daerah tersebut akan lebih ramai dari
sebelumnya.