Anda di halaman 1dari 7

Makalah

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

Disusun oleh :
1. Aprilia Puspa Dewi
2. Husna Nadhilah
3. Lisa Aryani
4. Nur Annisa Agustina
5. Rizki Pratama

SMA NEGERI 3 SAMARINDA 2015-2016


Jln. Ir. Juanda No. 20 Tlp. (0541)7773533 SAMARINDA
KALIMANTAN TIMUR KODE POS 75124

Daftar Isi
HALAMAN JUDUL i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Permasalahan 1
C. Tujuan 1
BAB 2 ISI/PEMBAHASAN 2
BAB 3 KESIMPULAN 6
DAFTAR PUSTAKA 7

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kelemahan perundang-undangan dalam bidang keuangan negara menjadi
salah satu penyebab terjadinya beberapa bentuk penyimpangan dalam pengelolaan
keuangan negara. Dalam upaya menghilangkan penyimpangan tersebut dan
mewujudkan sistem pengelolaan fiskal yang berkesinambungan (sustainable) sesuai
dengan aturan pokok yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar dan asas-
asas umum yang berlaku secara universal dalam penyelenggaraan pemerintahan
negara diperlukan suatu undang-undang yang mengatur pengelolaan keuangan negara.
Upaya untuk menyusun undang-undang yang mengatur pengelolaan keuangan
negara telah dirintis sejak awal berdirinya negara Indonesia. Oleh karena itu,
penyelesaian Undang-undang tentang Keuangan Negara merupakan kelanjutan dan
hasil dari berbagai upaya yang telah dilakukan selama ini dalam rangka memenuhi
kewajiban konstitusional yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945.

B. PERMASALAHAN
Berpijak dari latar belakang di atas maka perumusan permasalahan yang akan
penulis uraikan di dalam penulisan makalah ini yaitu :
1. Definisi Keuangan Negara dan Pengelolaan Keuangan Negara
2. Asas-asas Umum Pengelolaan Keuangan Negara
3. Kekuasaan dan Pertanggungjawaban atas Pengelolaan Keuangan
Negara
4. Penyusunan dan Penetapan APBN dan APBD
5. Pelaksanaan APBN dan APBD

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui definisi, asas-asas umum dan kekuasaan atas pengelolaan
keuangan Negara.
2. Mengetahui penyusunan dan penetapan APBN dan APBD
3. Mengetahui pelaksanaan APBN dan APBD

BAB II
ISI/PEMBAHASAN
1. Definisi Keuangan Negara dan Pengelolaan Keuangan Negara
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Republik Indnesia Nomor 17
Tahun 2003, keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban Negara yang dapat
dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang
yang dapat dijadikan milik Negara berhubungan dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut.
Pengelolaan Keuangan Negara mempunyai arti luas dan sempit. Pengelolaann
keuangan negara dalam arti luas adalah manajemen keuangan negara. Dalam arti
sempit pengelolaan keuangan negara adalah administrasi keuangan negara atau tata
usaha keuangan negara.
Tujuan pengelolaan keuangan negara secara umum adalah agar daya tahan dan daya
saing perekonomian nasional semakin dapat ditingkatkan dengan baik dalam kegiatan
ekonomi yang semakin bersifat global, sehingga kualitas kehidupan masyarakat dapat
meningkat sesuai dengan yang diharapkan. Adapun yang menjadi arti penting/alasan
mengapa keuangan negara harus dikelola dengan baik, adalah karena keuangan
negara dapat digunakan untuk:
1) mempengaruhi pertumbuhan ekonomi;
2) menjaga stabilitas ekonomi;
3) merealokasi sumber daya ekonomi; dan
4) meredistribusi pendapatan.

2. Asas-asas Umum Pengelolaan Keuangan Negara


Keuangan Negara merupakan komponen yang amat penting dalam penyelenggaraan
Negara. Dalam rangka mendukung terwujudnya good governance dalam
penyelenggaraan negara, pengelolaan keuangan negara perlu diselenggarakan secara
profesional, terbuka, dan bertanggung jawab sesuai dengan aturan pokok yang telah
ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar. Apabila keuangan Negara tidak stabil atau
terganggu, maka proses pembangunan tidak akan berjalan dengan lancar. Oleh sebab
itu, keuangan Negara diatur dalam Pasal 23 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Undang-undang tentang Keuangan Negara perlu menjabarkan aturan pokok yang
telah ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar tersebut ke dalam asas-asas umum
sebagai pencerminan penerapan kaidah-kaidah yang baik dalam pengelolaan
keuangan negara. Asas-asas umum pengelolaan keuangan negara merupakan suatu
kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya, yang terdiri dari:
 Azas tahunan, artinya membatasi masa berlakunya atau periode anggaran
untuk suatu tahun tertentu, mulai dari 1 Januari – 31 Desember.
 Asas universalitas, mengharuskan agar setiap transaksi keuangan ditampilkan
secara utuh dalam dokumen anggaran.
 Asas spesialitas, mewajibkan agar kredit anggaran yang disediakan terinci
secara jelas peruntukannya.
 Asas kesatuan, menghendaki agar semua Pendapatan dan Belanja
Negara/Daerah disajikan dalam satu dokumen anggaran.
 Akuntabilitas berorientasi pada hasil, yaitu asas yang menentukan bahwa
setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara, khususnya
pengelolaan keuangan negara harus dapat dipertanggung-jawabkan kepada
masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
 Profesionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan
kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan, khususnya dalam
pengelolaan keuangan negara. Oleh karena itu, sumber daya manusia di
bidang keuangan negara harus profesional, baik di lingkungan Bendahara
Umum Negara/Daerah maupun di lingkungan Pengguna Anggaran/Barang.
 Proporsionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan
kewajiban Penyelenggara Negara, serta teralokasinya sumber daya yang
tersedia secara proporsional terhadap hasil yang akan dicapai.
 Keterbukaan, yaitu asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk
memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang
pengelolaan keuangan negara dalam setiap tahapannya, baik dalam
perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan anggaran, pertanggung-jawaban,
maupun hasil pemeriksaan, dengan tetap memperhatikan perlindungan atas
hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.
 Pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri, artinya
pemeriksaan atas tanggung jawab dan pengelolaan keuangan negara/daerah
dilakukan oleh badan pemeriksa yang independen, dalam hal ini adalah Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK).
Asas-asas umum tersebut diperlukan juga untuk menjamin terselenggaranya prinsip-
prinsip pemerintahan daerah, sehingga dengan dianutnya asas-asas umum tersebut
dalam paket Undang-undang di bidang keuangan negara, selain dapat mewujudkan
pengelolaan keuangan negara yang bebas korupsi dan kolusi, efektif dan efisien serta
transparan dan akuntabel, juga diharapkan dapat memperkokoh landasan pelaksanaan
desentralisasi dan otonomi daerah di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Kekuasaan dan Pertanggungjawaban atas Pengelolaan Keuangan Negara


Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan keuangan
negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan. Kekuasaan tersebut meliputi
kewenangan yang bersifat umum dan kewenangan yang bersifat khusus. Untuk
membantu Presiden dalam penyelenggaraan kekuasaan dimaksud, sebagian dari
kekuasaan tersebut dikuasakan kepada Menteri Keuangan selaku Pengelola Fiskal dan
Wakil Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan, serta kepada
Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang
kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya.
Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban
keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip-prinsip tepat waktu dan disusun dengan
mengikuti standar akuntansi pemerintah yang telah diterima secara umum.
Dalam undang-undang ini ditetapkan bahwa laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN/APBD disampaikan berupa laporan keuangan yang setidak-
tidaknya terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan
atas laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi pemerintah.
Laporan keuangan pemerintah pusat yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa
Keuangan harus disampaikan kepada DPR selambat-lambatnya 6 (enam) bulan
setelah berakhirnya tahun anggaran yang bersangkutan, demikian pula laporan
keuangan pemerintah daerah yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan
harus disampaikan kepada DPRD selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah
berakhirnya tahun anggaran yang bersangkutan.

4. Penyusunan dan Penetapan APBN dan APBD


Mekanisme penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) menuntut
akuntabilitas dan transparansi dalam pegelolaan keungan Negara. Hal ini karena
APBN merupakan salah satu unsur penting untuk kepentingan pembangunan nasional
da nada bagian-bagian yang berkaitan dengan pembangunan daerah. Dalam Undang-
Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa belanja negara/belanja daerah dirinci sampai
dengan unit organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja. Hal tersebut
berarti bahwa setiap pergeseran anggaran antarunit organisasi, antarkegiatan, dan
antarjenis belanja harus mendapat pertimbangan dan persetujuan dari DPR/DPRD.

5. Pelaksanaan APBN dan APBD


Pelaksanaan anggaran adalah tahap di mana sumber daya digunakan untuk
melaksanakan kebijakan anggaran. Persiapan anggaran yang baik merupakan awal
baik secara logis maupun kronologis. Pelaksanaan anggaran yang tepat tergantung
pada banyak faktor yang di antaranya adalah kemampuan untuk mengatasi perubahan
dalam lingkungan ekonomi makro dan kemampuan satker untuk melaksanakannya.
Pelaksanaan anggaran melibatkan lebih banyak orang daripada persiapannya dan
mempertimbangkan umpan balik dari pengalaman yang sesungguhnya. Oleh karena
itu pelaksanaan anggaran harus
(a) menjamin bahwa anggaran akan dilaksanakan sesuai dengan wewenang yang
diberikan baik dalam aspek keuangan maupun kebijakan
(b) menyesuaikan pelaksanaan anggaran dengan perubahan signifikan dalam ekonomi
makro
(c) memutuskan adanya masalah yang muncul dalam pelaksanaannya
(d) menangani pembelian dan penggunaan sumber daya secara efisien dan efektif.

BAB III
KESIMPULAN
Keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban Negara yang dapat dinilai dengan
uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat
dijadikan milik Negara berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
Keuangan Negara diatur dalam Pasal 23 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Tujuan pengelolaan keuangan negara secara umum adalah agar daya tahan dan daya
saing perekonomian nasional semakin dapat ditingkatkan dengan baik dalam kegiatan
ekonomi yang semakin bersifat global, sehingga kualitas kehidupan masyarakat dapat
meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.slideshare.net/kodokpohon/makalahkonsep-anggaran-dan-
pengelolaan-keuangan-negara
2. https://www.academia.edu/16345191/pelaksanaan_apbn_dan_apbd_berdasarkan_
pp_45_tahun_2013
3. https://www.academia.edu/8419158/Makalah_Konsep_Anggaran_dan_Pengelolaa
n_Keuangan_Negara
4. https://id.scribd.com/doc/131566834/Contoh-Makalah-Tentang-Keuangan-Negara

Anda mungkin juga menyukai