Anda di halaman 1dari 27

PENILAIAN

BARANG MILIK NEGARA/DAERAH


(BMN/D)
Penyaji :
Hari Sutarmin, S.E., M.Ec.Dev

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KANWIL DJKN KALIMANTAN TENGAH DAN SELATAN

KANTOR
KANTOR PELAYANAN
PELAYANAN KEKAYAAN
KEKAYAAN NEGARA
NEGARA DAN
DAN LELANG
LELANG PALANGKA
PALANGKA RAYA
RAYA

LATAR BELAKANG

Reformasi Keuangan :

1.
2.
3.

UU Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara


UU Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharan Negara
UU Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara

Pasal 30
Presiden menyampaikan rancangan undang-undang tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN kepada DPR berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh
Badan Pemeriksa Keuangan, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun
anggaran berakhir.

Laporan keuangan dimaksud setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi


APBN, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan,
yang dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan negara dan badan
lainnya.

NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan pemerintah
kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.

Aset Lancar

Kas dan Setara Kas


Investasi Jangka Pendek
Piutang
Persediaan

Aset Non Lancar:

Investasi Jangka Panjang


Aset Tetap
Dana Cadangan
Aset Lainnya

mengenai

Kewajiban Jangka Pendek


Kewajiban Jangka Panjang
Ekuitas Dana
Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana Investasi
Ekuitas Dana Cadangan

aset,

Aset Tetap

Harus berwujud dan memenuhi kriteria :

Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;

Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;

Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;

Diperoleh/dibangun dengan maksud untuk digunakan.

Telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya, dan atau pada saat
penguasaannya berpindah

Tidak termasuk : aset yang dikuasai untuk dikonsumsi dalam operasi pemerintah
(Persediaan)

Meliputi : tanah, Peralatan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, irigasi, jaringan, aset
tetap lainnya konstruksi dalam pengerjaan

Dasar Hukum Pengelolaan BMD

1. PP No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan BMN/D jo. PP No. 38 Tahun 2008 Psl 37
2. PP No. 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan BMN/D

Permendagri No. 17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan BMD

Siklus Pengelolaan BMD


Perencanaan
Kebutuhan

Pemusnahan

Penghapusan

Pengadaan

Pemindahtanga
nan

Penatausahaan

Penggunaan

PENILAIAN

Pembinaan dan
wasdal

Pemanfaatan

Pengamanan
dan
Pemeliharaan

PENDAHULUAN
BMN/D adalah barang yang dibeli atau
diperoleh atas beban APBN/D, atau
barang yang berasal dari perolehan
lainnya yang sah.
Pengelola barang
adalah
pejabat
yang
berwenang
dan
bertanggung
jawab menetapkan
kebijakan
dan
pedoman
serta
melakukan
pengelolaan
BMN/D

BMN

Menteri Keuangan

BMD

Gubernur/bupati/wal
ikota

Dasar Hukum Penilaian BMD


Penilaian adalah suatu proses kegiatan penelitian yang selektif didasarkan pada
data/fakta yang objektif dan relevan dengan menggunakan metode/teknik
tertentu untuk memperoleh nilai barang milik negara/daerah. (PP Nomor 6 tahun
2006 dan permendagri 17 tahun 2007)
Penilaian adalah proses kegiatan untuk memberikan suatu opini nilai atas suatu
objek penilaian berupa Barang Milik Negara/Daerah pada saat tertentu.
Penilai adalah pihak yang melakukan penilaian secara independen berdasarkan
kompetensi yang dimilikinya. (PP Nomor 17 tahun 2014)

Barang Milik Negara/Daerah berupa Kendaraan Perorangan Dinas yang akan dijual
dilakukan penilaian untuk mendapatkan nilai wajar. (PP Nomor 84 tahun 2014)

Lanjutan ...
Penilaian adalah proses kegiatan yang dilakukan oleh penilai
untuk memberikan suatu opini nilai atas suatu objek Penilaian
pada saat tertentu dalam rangka pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah. (PMK. 179 tahun 2009 tentang penilaian
BMN)

PENILAI
Penilai adalah pihak yang melakukan Penilaian secara
independen berdasarkan kompetensi yang dimilikinya terdiri
dari :

Penilai Internal

PenilaiDJKN,
Internal
di lingkungan
selanjutnya
disebut
Penilai
Direktorat
Jenderal, adalah penilai PNS di
lingk. Dirjen yang diangkat oleh
kuasa Menteri yang diberi
tugas,
wewenang,
dan
tanggung
jawab
untuk
melakukan
Penilaian
secara
independen

Penilai Publik
penilai selain Penilai Direktorat
Jenderal yang mempunyai izin
praktek Penilaian dan menjadi
anggota asosiasi Penilaian yang
diakui
oleh
Kementerian
Keuangan (Kantor Jasa Penilai
Publik)

Pemanfaatan
Penghapusan
Penyusunan Neraca

3
2
1

Tujuan Penilaian

Pada saat tertentu


Survey lapangan. Tanggal Penilaian adalah
tanggal terakhir survey lapangan
Metode Tertentu
Data Pasar, Biaya, Pendapatan

Opini Nilai
Apa itu Nilai ? Biaya ? Harga?

3
2
1

Penilaian

1. Biaya, Harga dan Nilai


Biaya
adalah
sejumlah
uang
dikeluarkan
untuk
mendapatkan
membuat suatu barang.

yang
atau

Contoh : Biaya untuk mebuat sebuah rumah


yang terdiri dari biaya membuat tanah dan
membeli material, biaya tukang dll
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan dalam sebuah
transaksi untuk mendapatkan hak milik dari suatu benda.
Biaya untuk membangun rumah sebesar Rp. 100 juta tetapi
belum pemilik bersedia melepas harga rumahnya sebesar
biaya tersebut

Data / Fakta

Nilai Pasar

(Dalam ilmu akuntasi disebut Nilai Wajar)


Perkiraan jumlah uang pada tanggal Penilaian, yang
dapat diperoleh dari transaksi jual beli, hasil
penukaran, atau penyewaan suatu properti, antara
pembeli yang berminat membeli dan penjual yang
berminat menjual atau antara penyewa yang
berminat menyewa dan pihak yang berminat
menyewakan dalam suatu transaksi bebas ikatan,
yang penawarannya dilakukan secara layak dalam
waktu yang cukup, dimana kedua pihak masingmasing mengetahui kegunaan properti tersebut
bertindak hati-hati, dan tanpa paksaan

Nilai Pasar vs NJOP

Bisakah kita menilai dengan


menggunakan NJOP ?

II. Metode Pendekatan


Pendekatan Data Pasar

Pendekatan Biaya

Pendekatan Pendapatan

III. Survey Lapangan

Setiap penilaian selalu dilakukan survey lapangan


Mencocokkan data / dokumen yang ada dengan
kebenaran objek di lapangan
Cut of date penilaian adalah tanggal terakhir
survey lapangan
Laporan Penilaian berlaku selama 6 bulan

OBJEK PENILAIAN BMD


Harus berdasarkan PSAP

Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan. Apabila aset


tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak
memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai
wajar pada saat perolehan

Untuk keperluan penyusunan neraca awal suatu entitas, biaya perolehan


aset tetap yang digunakan adalah nilai wajar pada saat neraca awal
tersebut disusun.
Untuk periode selanjutnya setelah tanggal neraca awal, atas perolehan
aset tetap baru, suatu entitas menggunakan biaya perolehan atau harga
wajar bila biaya perolehan tidak ada

Lanjutan....
Penilaian kembali atau revaluasi aset tetap pada umumnya
tidak diperkenankan karena Standar Akuntansi Pemerintahan
menganut penilaian aset berdasarkan biaya perolehan atau
harga pertukaran.
Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan
ketentuan pemerintah yang berlaku secara nasional
Untuk keperluan penyusunan neraca awal suatu entitas, biaya perolehan aset tetap
yang digunakan adalah nilai wajar pada saat neraca awal tersebut disusun.
Untuk periode selanjutnya setelah tanggal neraca awal, atas perolehan aset tetap
baru, suatu entitas menggunakan biaya perolehan atau harga wajar bila biaya
perolehan tidak ada.

Apabila harga barang hasil pembelian, pembuatan dan berasal dari


sumbangan/hibah tidak diketahui nilainya, maka dapat dilakukan penilaian oleh
Tim Penaksir atau oleh pengurus barang (Penjelasan Permendagri 17 Tahun 2007)

PP 27 Tahun 2014 2007


Penilaian Barang Milik Daerah selain tanah dan/atau bangunan dalam rangka
Pemanfaatan atau Pemindahtanganan dilakukan oleh tim yang ditetapkan oleh
Gubernur/Bupati/Walikota,
dan
dapat
melibatkan Penilai yang ditetapkan
Gubernur/Bupati/Walikota.

Dalam hal Penilaian sebagaimana dimaksud di atas dilakukan oleh Pengguna


Barang tanpa melibatkan Penilai, maka hasil Penilaian Barang Milik Negara/Daerah
hanya merupakan nilai taksiran.

Barang Milik Negara/Daerah berupa Kendaraan Perorangan Dinas yang akan dijual
dilakukan penilaian untuk mendapatkan nilai wajar. (PP Nomor 84 tahun 2014 psl 17)

KEWENANGAN PENILAI DIRJEN


Penilai Dirjen diberi kewenangan untuk
BMNmelakukan penilaian dalam hal:
Barang jaminan dan/atau
harta
dalam
BMN
BMD rangka
kekayaan lain dlm rangka pengelolaan:
PUPN
BMD
kekayaan
negara
yg kekayaan daerah,
dipisahkan
kekayaan daerah yg
pada BUMN sesuai
dipisahkan
ketentuan
pada BUMD sesuai
peraturan perundangketentuan
undangan
peraturan perundangyang berlaku
kekayaan negara lain- undangan
yang berlaku
lain
barang
yang
akan
ditetapkan

PERMOHONAN PENILAIAN
Permohonan tertulis disertai
data
dan informasi
Penilaian
a. latar belakang
permohonan;
d. objek
deskripsi
objek penilaian;
b. tujuan penilaian;
e. surat keterangan NJOP objek penilaian
c. dokumen legalitas, antara lain:
- fotokopi sertifikat tanah,
- akte jual beli,
- ijin mendirikan bangunan (IMB),
- dan atau surat keterangan tanah dan/atau bangunan dari
instansi yg berwenang;
- fotokopi dokumen legalitas atau surat keterangan dari instansi
yg berwenang
untuk barang selain tanah dan/atau bangunan.

Disampaikan ke:
Kantor Wilayah DJKN atau KPKNL

PROSES PENILAIAN
1. Identifkasi permohonan/penugasan Penilaian

a. kelengkapan data dan informasi


permohonan/penugasan Penilaian

b. kebenaran formal data dan informasi


permohonan/penugasan Penilaian

2. Penentuan tujuan Penilaian


Sesuai dengan permohonan pemohon

3. Pengumpulan data awal

4. Survei Lapangan
b. pengumpulan data dan/atau

a. mencocokkan kebenaran data


awal dg
kondisi objek Penilaian

informasi lain
berkaitan dg objek Penilaian
dan/atau objek
pembanding

PROSES PENILAIAN
5. Analisis Data

6. Penentuan Pendekatan penilaian

a. Pendekatan data
Pasar

b. Pendekatan Biaya

c. Pendekatan
Pendapatan

7. Kesimpulan Nilai

Laporan Penilaian
a. uraian objek Penilaian
b. tujuan Penilaian
c. tanggal survei lapangan
d. tanggal Penilaian

e. hasil analisis data


f. pendekatan Penilaian
g. Simpulan nilai

LAPORAN PENILAIAN

Laporan Penilaian yang telah dibuat oleh


Tim Penilai Dirjen diserahkan kepada
pemohon
Berlaku paling lama 6 (enam) bulan sejak
tanggal Penilaian

kecuali Laporan Penilaian dalam rangka penyusunan neraca


Pemerintah Pusat/Daerah dan penerbitan SBSN yang berlaku sampai
dengan dilakukan Penilaian ulang.

Mari Kita Benahi Aset


Negara/Daerah

Menuju Tertib Administrasi, Tertib Hukum, dan Tertib


Pengelolaan

Anda mungkin juga menyukai