Anda di halaman 1dari 18

METODE EVALUASI

KINERJA
MUHAMMAD AFFAN

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PAHLAWAN 12


SUNGAILIAT BANGKA
2009

PENGERTIAN EVALUASI DAN


ANALISIS KINERJA
Evaluasi

kinerja adalah kegiatan untuk


menilai orang-orang atau karyawan yang
dilakukan oleh manajer dengan
menggunakan kriteria tertentu agar dapat
dijauhkan dari unsur subjektifitas.
Apakah tujuan evaluasi kinerja?

Promosi, kenaikan gaji, pengembangan karier


karyawan, mendorong motivasi kerja,
mendorong solidaritas dan soliditas dalam
organisasi.

Tujuan

khusus dari kegiatan evaluasi

kinerja:

Meningkatkan motivasi.
Harapan terhadap promosi jabatan.
Perbaikan kualitas insentif.
Perencanaan sumber daya manusia.
Dorongan kesadaran manajerial.
Kesadaran bawahan.
Kegiatan pemindahan dan hukuman.

Informasi

dari proses evaluasi kinerja


membantu dalam menganalisis sumber
masalah, hasil analisis kemudian menjadi
dasar bagi proses perencanaan, pelatihan,
dan pengembangan SDM.

KRITERIA EVALUASI

Kriteria evaluasi dapat bersifat fisiologis, dapat


juga bersifat psikologis.
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi
untuk menetapkan kriteria, yaitu:

Kriteria harus relevan dan sah bagi individu dan


organisasi.
Kriteria harus mantap dan dapat dipercaya.
Kriteria harus dapat membedakan kualitas kinerja
karyawan.
Kriteria harus bersifat praktis (dapat dilaksanakan),
dan berguna bagi yang dinilai dan yang menilai.

ANALISIS KINERJA
Analisis

adalah kegiatan untuk meneliti


unsur-unsur pokok suatu proses atau
gejala sehingga dapat mengenal dan
menngakui kondisi yang menimbulkan
masalah pada unit yang diteliti.
Analisis kinerja merupakan kegiatan untuk
mengumpulkan dan menganalisis
informasi yang menyangkut pekerjaan.

Analisis

pekerjaan adalah penjelasan


tentang bagaimana satu pekerjaan
berbeda dari pekerjaan lain dari segi
tuntutan, kegiatan dan keterampilan yang
diperlukan.

PROSES ANALISIS
Pace

dan Faules membagi kegiatan


analisis ke dalam lima tahap, yaitu:

Pokok persoalan, membahas gejala dan


konsekuensi.
Pokok dokumentasi, menemukan penyebab,
menjawab pertanyaan mengapa?
Pokok pilihan, menunjukkan masalah yang
dihadapi, seperti melalui pembahasan tentang
deskripsi kerja dan posisi, pernyataan standar
kinerja, kebijakan organisasi, praktik dan
kinerja yang sangat baik pada organisasi lain,
komunikasi, dst.

Pokok perbandingan, membahas tentang


pendekatan reaktif dan proaktif.
Pokok klasifikasi, kegiatan untuk menentukan
bentuk masalah yang muncul dalam
organisasi.

Ada

tiga bentuk masalah, yaitu:

Masalah yang berhubungan dengan


keterbatasan pengetahuan, sikap dan
perilaku, serta keterampilan karyawan.

Masalah yang berhubungan dengan fungsifungsi manajemen.


Masalah yang berhubungan dengan
konseptualisasi dan perencanaan visi dan
misi, posisi, tugas, tanggung jawab dan
wewenang.

MANAGEMENT BY OBJECTIVES
(MBO)
Management

by objectives atau
manajemen berdasarkan sasaran selain
sebagai pendekatan evaluasi, berperan
juga sebagai salah satu program motivasi
yang menyeluruh, tehnik perencanaan,
atau juga perubahan dan pengembangan
keorganisasian.

EMPAT ASUMSI MBO

Tujuan-tujuan dapat dicapai secara lebih baik


apabila seseorang mengetahui apa yang harus
diraih.
Kemajuan kearah sasaran harus diukur dari
kerangka dasar tujuan yang akan dicapai.
Bawahan dan atasannya harus dilibatkan dalam
mendefinisikan dan menjelaskan tujuan-tujuan
yang akan diraih.
Tujuan yang ditetapkan dengan baik, sedapat
mungkin secara kuantitatif, memiliki gambaran
dan batasan waktu yang jelas dan spesifik.

CIRI-CIRI MBO

Atasan dan bawahan bertemu, dan secara


bersama membahas dan menyusun tujuan yang
harus dicapai dalam periode tertentu.
Atasan dan bawahan menetapkan tujuan yang
realistis dapat dicapai, jelas, menantang dan
menyeluruh. Tujuan hubungannya dengan
tujuan organisasi dan individu.
Kriteria untuk mengukur dan mengevaluasi
tujuan harus disetujui bersama.
Atasan dan bawahan menetapkan tanggaltanggal pemeriksaan pencapaian tujuan.

Atasan

berperan sebagai pelatih,


pembimbing, dan pendukung.
Pusat perhatian proses seluruhnya adalah
pada hasil yang dicapai dan pada
pembinaan bawahan.
Atasan dan bawahan menentukan batas
wewenang pekerjaan dan pengawasan.
Selain itu, juga diadakan umpan balik
terhadap setiap kegiatan untuk
pengendalian dan evaluasi kinerja agar
dapat dilakukan perbaikan.

EMPAT TAHAP DALAM MBO


Cummings

dan Schwab mengemukakan


bahwa pelaksanaan MBO dapat dibagi
menjadi 4 tahap, yaitu:

Perencanaan tujuan.
Bekerja kearah pencapaian tujuan.
Manajer dan karyawan bertemu pada waktu
tertentu.
Tujuan-tujuan baru direncanakan, tujuan
lanjut disesuaikan dan diperteguh.

KEUNTUNGAN DENGAN
PROGRAM MBO

Adanya proses perencanaan yang lebih baik.


Adanya motivasi yang meningkat karena
karyawan mengetahui hasil kerja.
Berdasarkan keputusan evaluasi pada hasil.
Ada keterikatan yang kuat terhadap organisasi
karena mereka dapat berperan serta.
Setiap muncul permasalahan dapat segera
dilokalisir tanpa mengubah seluruh sistem.
Meningkatkan keterampilan manajer dalam
berkomunikasi, terutama mendengarkan,
melakukan bimbingan dan evaluasi.

KELEMAHAN IMPLEMENTASI MBO

Pemusatan pada hasil saja maka dapat melupakan


pencapaian tujuan.
Sering pelaksanaan MBO tidak tepat dan manajer
puncak tidak terlibat.
Terlalu menekankan proses administrasi akan
menggagalkan penggunaan sistem MBO yang paling
cocok bagi kebutuhan karyawan dan organisasi.
Persiapan pelatihan sistem MBO yang kurang memadai
bagi karyawan yang diminta menetapkan tujuan dan
sasaran.
Ada kesulitan dalam memperbandingkan kinerja
bawahan yang dikaitkan dengan sistem imbalan.
Kesulitan tersebut muncul manakala manajer
menetapkan imbalan tidak hanya berdasarkan tujuan
yang dicapai, tetapi didasarkan juga pada jenis tujuan
yang dicapai.

MANAJEMEN DAN ORGANISASI SISTEM 4

Likert mengembangkan sistem 4 untuk


organisasi dengan cara mengoperasionalkan
organisasi dari segi delapan ciri, yaitu:

Kepemimpinan yang sportif.


Motivasi yang berkembang.
Komunikasi terbuka.
Interaksi antar karyawan yang positif dan saling
percaya.
Penetapan tujuan secara bersama.
Pengambilan keputusan bersama.
Pengendalian.
Kinerja yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai