DAYA MANUSIA’
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam mengikuti mata kuliah
HUMAN RESOURCES MANAGEMENT AUDIT
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
1. Ratih Avialda (1610631020302)
2. Ratna Yulia Andriyani (1610631020303)
3. Refsianty Hayyu Juliani (1610631020304)
4. Rifqya (1610631020305)
5. Riky Adi Purnama Tambunan (1610631020309)
6. Risna Dewi (16106310203)
7. Rosa Arbaningrum (1610631020337)
Kelas: 6.MA-7
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
TAHUN AJARAN 2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat-Nya yang telah memberikan
pengetahuan, kesehatan, dan kesempatan bagi kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini di susun untuk di ajukan sebagai tugas kuliah Human Resources
Management Audit berjudul “Model dan Pendekatan Research Audit Sumber Daya Manusia”.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kemampuan yang dimilikinya untuk menggali potensi nilai dari perspektif sumber daya
manusia memotivasi auditee guna memacu prestasi dengan melakukan berbagai
perubahan atau inovasi. Sumber daya manusia akan bisa berkembang jika didukung oleh
budaya dan iklim organisasi yang kondusif melalui habitat belajar yang dapat
meningkatkan modal kredibilitas individu dan organisasi. Kompetensi individu dan
organisasi saja tidak cukup jika tidak didukung oleh kredibilitas individu dan organisasi.
Karena itu pula, audit sumber daya manusia perlu ditindaklanjuti oleh manajemen
dengan melakukan perbaikan dan menghindari masalah yang sama di kemudian hari.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
manusia kepada manajer operasi dan spesialis sumber daya manusia. Audit sumber daya
manusia juga menyediakan umpan balik perihal seberapa baik manajer mengemban
tanggung jawab sumber daya manusia mereka.
Menurut IBK Bayangkara (2008), audit sumber daya manusia merupakan
penilaian dan analisis yang komperhensif terhadap program-program sumber daya
manusia. Audit sumber daya manusia menekankan penilaian (evaluasi) terhadap
berbagai aktifitas sumber daya manusia yang terjadi pada perusahaan dalam rangka
memastikan apakah aktivitas tersebut telah berjalan secara ekonomis, efisien dan efektif
dalam mencapai tujuannya dan memberikan rekomendasi perbaikan atas berbagai
kekurangan yang masih terjadi pada aktifitas sumber daya manusia yang di audit untuk
meningkatkan kinerja dari program/aktivitas tersebut.dan audit bisa dilakukan terhadap
satu devisi atau departemen, atau mungkin juga dilakukan terhadap keseluruhan
organisasi.
Menurut Rivai (2004) Audit sumber daya manusia adalah pemeriksaan kualitas
kegiatan sumber daya manusia secara menyeluruh dalam suatu departemen, divisi atau
perusahaan, dalam arti mengevaluasi kegiatan-kegiatan sumber daya manusia dalam
suatu perusahaan dengan menitikberatkan pada peningkatan atau perbaikan.
Menurut Gomez- Mejia (2001), audit sumber daya manusia merupakan
tinjauan berkala yang dilakukan oleh departemen sumber daya manusia untuk mengukur
efektifitas penggunaan sumber daya manusia yang terdapat di dalam suatu perusahaan.
Selain itu, audit memberikan suatu perspektif yang komprehensif terhadap praktik yang
berlaku sekarang, sumber daya, dan kebijakan manajemen mengenai pengelolaan
sumber daya manusia serta menemukan peluang dan strategi untuk mengarahkan ulang
peluang dan strategi tersebut. Intinya, melalui audit dapat menemukan permasalahan dan
memastikan kepatuhan terhadap berbagai peraturan perundangan-undangan dan
rencana-rencana strategis perusahaan.
Menurut Rosari (2008) Audit sumber daya manusia merupakan suatu metode
evaluasi untuk menjamin bahwa potensi sumber daya manusia dikembangkan secara
optimal Secara lebih terinci, audit sumber daya manusia juga memberi feedback dan
kesempatan untuk:
1. Mengevaluasi keefektifan berbagai fungsi sumber daya manusia yang meliputi
rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan penilaian kinerja.
4
2. Menganalisis kontribusi fungsi sumber daya manusia pada operasi bisnis
perusahaan.
3. Melakukan benchmarking kegiatan sumber daya manusia untuk mendorong
perbaikan secara berkelanjutan.
4. Mengidentifikasi berbagai masalah strategi dan administratif implementasi
fungsi SDM.
5. Menganalisis kepuasan para pengguna pelayanan departemen sumber daya
manusia.
6. Mengevaluasi ketaatan terhadap berbagai peraturan perundang-undangan,
kebijakan dan regulasi pemerintah.
7. Meningkatkan keterlibatan fungsi lini dalam implementasi fungsi sumber daya
manusia.
8. Mengukur dan menganalisis biaya dan manfaat setiap program dan kegiatan
sumber daya manusia.
9. Memperbaiki kualitas staf sumber daya manusia.
10. Memfokuskan staf sumber daya manusia pada berbagai isu penting dan
mempromosikan perubahan serta kreatifitas.
Dari berbagai pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa audit sumber
daya manusia merupakan tindak lanjut untuk mengevaluasi kinerja sumber daya
manusia dalam suatu organisasi secara sistematik sesuai aturan yang ditetapkan suatu
organisasi atau perusahaan.
5
audit sumber daya manusia dalam melakukan praktek dan memutuskan tindakan
senantiasa menekankan aspek etis dan keadilan demi kepentingan stakeholder.
c. Berlandaskan aspek strategik, dalam arti audit sumber daya manusia mengacu pada
pertimbangan keselarasan dan konsistensi praktek manajemen sumber daya manusia
dengan strategi manajemen sumber daya manusia yang berorientasi pada tuntutan
perubahan bisnis.
d. Berlandaskan aspek integratif, dalam arti audit sumber daya manusia mengacu pada
integrasi antara setiap subsistem sumber daya manusia yang saling mendukung.
e. Berbasis proses bisnis, dalam arti audit sumber daya manusia terkait erat dengan
proses bisnis setiap subsistem sumber daya manusia, melalui audit dengan
pendekatan input-proses- output .
f. Berbasis kompetensi dalam arti audit sumber daya manusia tidak terlepas dari
tuntutan kompetensi jabatan yang mencakup kompetensi utama/inti, kompetensi
generik dan kompetensi teknis serta selaras dengan area karir jabatan yang pada
akhirnya akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan.
Dengan Model audit sebagaimana diuraikan diatas, diharapkan penerapan audit
sumber daya manusia akan efektif dan dapat dipertanggung jawabkan, serta bisa
memberikan nilai tambah bagi Auditor selaku pelaku dan penanggung jawab audit.
6
efektivitas program pelatihan perusahaan lain atau satuan kerja atau bidang
fungsional di lingkungan perusahaan yang dipandang lebih berhasil. Maksudnya
bahwa dari hasil audit akan ditemukan berbagai aspek atau langkah yang perlu
ditangani atai ditempuh dengan cara yang lebih baik di masa depan.
2. Pendekatan Otoritas luar (Outside Authority Approach)
Audit sumber daya manusia bisa dilakukan oleh atau mengacu pada pihak luar
yang berwenang seperti pemerintah atau asosiasi industri. Terkait dengan industri
penerbangan misalnya, ada beberapa standar yang terkait dengan pengelolaan
sumber daya manusia perusahaan, misalnya rasio jumlah cabin crew dengan
penumpang atau dengan ground staff.
3. Pendekatan Statistik (Statistical Approach)
Pendekatan statistik juga dapat digunakan dalam audit sumber daya manusia.
Dalam pendekatan ini, tentu auditor harus memahami dan menguasai cara atau
metode pengambilan sampel sampai dengan pengolahan dan analisis data.
Pendekatan ini sangat bermanfaat untuk menilai banyaknya kesalahan atau
kekurangan yang terjadi. Pendekatan statistik bisa digunakan dalam audit kepuasan
kerja, audit tingkat keluar masuknya (turn over) pegawai, perencanaan sumber daya
manusia, dan sebagainya.
4. Pendekatan Ketaatan (Compliance Approach)
Pendekatan ketaatan terhadap kebijakan dan peraturan merupakan salah satu
pendekatan yang populer dalam audit sumber daya manusia. Dalam pendekatan ini,
obyek audit dibandingkan dengan kebijakan dan peraturan yang ada baik kebijakan
dan peraturan internal perusahaan maupun eksternal. Pendekatan ini dapat
digunakan untuk melihat ketaatan praktek pengelolaan sumber daya manusia
terhadap SOP yang ada mulai dari perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen
dan seleksi, pelatihan dan pengembangan karir, penilaian kinerja, sampai pada
kompensasi atau balas jasa. Audit sumber daya manusia juga dapat mengacu pada
peraturan perundangan yang berlaku seperti upah minimum, struktur dan skala gaji,
serikat pekerja, keselamatan dan kesehatan kerja, dan sebagainya.
5. Pendekatan Management by Objective (MBO)
Pendekatan Management by Objective (MBO) dalam audit sumber daya
manusia dilakukan untuk membandingkan obyek audit dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Tujuan ini umumnya terbagi dalam efektivitas dan efisiensi pengelolaan
7
sumber daya manusia. Dalam hal efisiensi, misalnya yang umum dilakukan adalah
dengan membandingkan realisasi biaya sumber daya manusia dengan anggaran.
Sedangkan terkait efektivitas, misalnya audit sumber daya manusia dilakukan untuk
menilai kecepatan pengisian suatu lowongan pekerjaan, gap kompetensi karyawan,
evaluasi keberhasilan pelatihan, dan sebagainya. Pendekatan ini tentu saja hanya
dapat digunakan apabila perusahaan sudah menetapkan target yang akan menjadi
acuan pelaksanaan audit sumber daya manusia.
8
2. Informasi Eksternal
Informasi sebagai alat utama auditor. Perbandingan dari luar memberikan
auditor suatu perspektif dalam menghadapi kegiatan-kegiatan perusahaan yang
dapat dinilai. Beberapa informasi yang dibutuhkan diperoleh dengan mudah,
sementara data lain sulit diperoleh. Sumber informasi yang signifikan adalah dari
pemerintah. Melalui Departemen ini secara rutin mempublikasikan informasi
tentang kesempatan kerja di masa mendatang, tingkat pergantian karyawan,
proyeksi karyawan, survei upah dan gaji serta frekuensi kecelakaan kerja yang dpat
dijadikan sebagai pedoman atau pembanding.
3. Survei
Untuk survei ini memakan waktu dan biaya yang relatif besar, sehingga dalam
praktiknya dibatasi hanya pada beberapa orang saja, sehingga untuk ini banyak
departemen sumber daya manusia menggunakan kuesioner untuk memperluas
ruang lingkup penelitian mereka. Kuesioner juga dapat memunculkan jawaban-
jawaban yang lebih jujur daripada wawancara langsung, dengan menggunakan
kuesioner.
4. Eksperimen Sumber Daya Manusia
Cara ini sebagai cara terakhir, terutama eksperimen lapangan, yang
membandingkan kelompok eksperimen dengan kelompok control di bawah kondisi
nyata. Cara ini dipakai untuk penelitian ketidakhadiran, pergantian, kepuasan kerja,
kompensasi, keselamatan kerja karyawan dan kegiatan lainnya.
Contoh departemen sumber daya manusia mengimplementasikan program
latihan keselamatan kerja untuk sebagian supervisor. Kelompok ini disebut sebagai
kelompok eksperimen, kelompok control terdiri dari supervisor yang tidak diberi
latihan. Lalu dibandingkan dari sisi biaya dan benefitnya dari perusahaan.
Eksperimen ini memiliki kelemahan, karena kemungkinan ada karyawan yang
kecewa karena tidak terpilih untuk mengikuti eksperimen.
5. Analisis sejarah
Terkadang informasi dapat berisi catatan analisis historis yang seringkali
dilakukan untuk memastikan kepatuhan pada aturan dan prosedur perusahaan,
sebagai contoh audit terhadap keselamatan kerja. Dimana auditor harus mencari
keterangan atau catatan tentang semua pelanggaran keselamatan kerja dan
kesehatan kerja.
9
6. Audit Internasional
Audit internasional lebih kompleks dan lebih penting. Kompleksitasnya
mengaudit kegiatan sumber daya manusia lintas batas luar negeri dipersulit dengan
perbedaan dalam hal hukum, kebudayaan, tradisi, sikap dan harapan. Kesulitan bagi
auditor terletak pada masalah pengidentifikasian bidang-bidang yang berbeda dari
praktik-prakrik perusahaan yang tidak sesuai dengan keadaan negara asing. Di satu
sisi fungsi sumber daya manusia mencari keseragaman pada praktik dan prosedur
semua kegiatan untuk memastikan kepatuhan pada kebijakan perusahaan dan
menjamin keseragaman budaya perusahaan. Di pihak lain, kompetisi, hukum,
kebudayaan dan kepuasan karyawan dapat menuntut perbedaaan dari kebijakan,
praktik dan prosedur perusahaan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
https://marisekolah15.blogspot.com/2015/12/inisiasi-3-audit-sdm-semester-
2.html?m=1
https://irhananoso.wordpress.com/2014/12/01/audit-manajemen-sumber-daya-
manusia/
https://prezi.com/z57rs7yjesvm/riset-dan-audit/
12