Disusun oleh:
Kelas : 3A-3
Prodi: : Manajemen
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan
hidayahnya, serta yang tak terkira shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada
junjungan kita Rasulullah SAW yang telah memberi suri tauladan, sehingga kelompok 6 dapat
menyelesaikan tugas kelompok yang berjudul “Audit Sumber Daya Manusia” disusun untuk
menyelesaikan tugas dari Ibu Endah Kurniawati SE., MM di Universitas Islam Kadiri
Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen.
Selain itu kelompok 6 juga berharap makalah ini dapat memberikan wawasan kepada
pembaca. Kelompok 6 ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Ibu Endah
Kurniawati SE., MM karena telah menjadi dosen mata kuliah MSDM. Selain itu juga
kelompok 6 menyadari bahwa dalam pengerjaan tugas ini masih banyak kekurangan yang
disebabkan keterbatasan pengetahuan serta pengalaman kelompok 6. Oleh karena itu,
kelompok 6 mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan Makalah ................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
2.1. Pengertian Audit SDM ....................................................................................................3
2.2. Latar Belakang Perlunya Audit .......................................................................................3
2.3. Tujuan Audit ....................................................................................................................5
2.4. Manfaat Audit SDM ........................................................................................................5
2.5. Tujuan Audit SDM ..........................................................................................................6
2.6. Prospek Audit SDM ........................................................................................................7
2.7. Pendekatan Riset Audit SDM ..........................................................................................8
2.8. Instrumen-Insttrumen/Peralatan Audit Sumber Daya
Manusia………………………………………………………………………………...9
2.9. Ruang Lingkup Audit………………………………………………………………...10
2.10. Laporan Audit……………………………………………………………………….11
BAB III STUDY KASUS………………………………………………………………….13
3.1 Pemaparan Kasus……………………………………………………………………..13
3.2 Analisa Kasus………………………………………………………………………....14
3.3 Solusi……………………………………………………………………………...…..14
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………….15
4.1. Kesimpulan…………………………………………………………………………..15
4.2. Saran…………………………………………………………………………………15
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
permasalahan secara lebih terarah dan mendalam. Adapun audit SDM dimaksudkan untuk
mendukung tercapainya sasaran fungsional maupun tujuan organisasi secara keseluruhan.
Artinya, audit SDM mempunyai misi membantu pimpinn dengan berbagai fungsi organisasi
instansi maupun perusahaan, dengan memberikan masukan informasi sesuai hasil penilaian
auditor untuk membantu mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi 3 perusahaan.
Penilaian dan rekomendasi auditor diarahkan untuk membantu menyelesaikan permasalahan
organisasi baik untuk masa sekarang dan masa depan.
Pada prinsipnya audit SDM dapat dilakukan secara terprogram maupun
penggabungan keduanya. Dalam audit SDM seacara terencana, unit-unit yang akan di audit
dan jadwal audit disusun dalam program audit SDM untuk masa maksimal satu tahun. Dalam
program audit telah ditentukan waktu audit, lingkup audit maupun auditor melaksanakan
tugas. Disamping pendekatan dengan program, audit SDM dapat saja dilaksanakan diluar
program atau jadwal yang telah disusun, Audit sumber daya manusia sejtinya merupakan
penilaian yang sifatnya komprehensif.
Audit SDM juga didesain untuk menentukan jika dan bagaimana suatu perusahaan
memenuhi tanggung jawabnya yang berhubungan dengan aturanaturan sumber daya manusia,
guna mengerti dengan benar akan budaya, dinamika internal, dan fungsi-fungsi organisasi
berjalan. Febriani(2011) Kegunaan manajemen sumber daya mansia adalah untuk
meningkatkan kontribusi orang pada organisasi dalam cara-cara yang secara strategis, etis,
dan sosial dapat dipertanggung jawabkan. Manajeen sumber daya manusia memberikan
secara langsung pada peningkatan produktifitas sumber daya melalui penemuan cara-cara
yang lebih efisien dan efektif untuk mencapai tujuan dan secara tidak 7 langsung melalui
peningkatan mutu kehidupan kerja karyawan. Rangga Herdy Ramadhani (2010) Audit
sumber daya manusia merupakan kendali kualitas keseluruhan yang memeriksa aktivitas
sumber daya manusia di dalam sebuah departemen, divisi, atau seluruh perusahaan dan
manajemen dapat memperoleh pandangan luas mengenai fungsi sumber daya manusia yang
dijalankannya. Dilakukan audit manajemen, disamping menyelesaikan masalah, juga dapat
memperbaiki yang ada atau meningkatkan operasi. Pada akhirnya dengan semakin baiknya
fungsi ini maka produktivitas sumber daya manusia yang dimilikinya diharapkan dapat
meningkat. Rizky Febriana (2010).
2
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan audit sdm?
2. Bagaimana latar belakang perlunya audit?
3. Bagaimana tujuan dari norma audit?
4. Apa manfaat dari audit SDM?
5. Apa tujuan audit SDM?
6. Apa saja prospek Audit SDM?
7. Bagaimana pendekatan Audit SDM?
8. Apa instrumen dari Audit SDM?
9. Bagaimana Ruang Lingkup Audit?
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Jadi pada kesimpulanya audit sumber daya manusia adalah proses pemeriksaan
dan penelitian secara sistematis, obyektif, komprehensif, dan terdokumentasi terhadap
fungsi – fungsi organisasi yang terpengaruh oleh manajement sumber daya manusia,
dengan tujuan memastikan dipenehinya azas kesesuaian, efektifitas dan efisiensi dalam
pengelolaan sumber daya manusia untuk mendukung tercapainya sasaran – sasaran
fungsional maupun tujuan organisasi secara keseluruhan untuk jangka pendek, jangka
menengah, maupun jangka panjang, sesuai dengan standar lokal (pemda/pemprov),
standar internal (SOP/ company policy), atau regulasi (international standard/ standar
pemerintah).
2.2. Latar Belakang Perlunya Audit
Audit menelaah seberapa baik manajer mamatuhi kebijakan SDM. Jika manajer
mengabaikan kebijakan SDM atau melanggar peraturan hubungan karyawan, audit
akan mengungkapkan kesalahan – kesalahan ini sehingga tindakan korektif dapat
segera diambil. Ketaatan terhadap hukum sangatlah penting. Departemen SDM yang
efektif dapat memenuhi tujuan perusahaan dan kebutuhan karyawan, jika kebutuhan
karyawan tidak terpenuhi, maka frekuensi perputaran karyawan, ketidakhadiran dan
aktivitas serikat pekerja kemungkinan akan terjadi. Untuk mempelajari seberapa baik
kebutuhan karyawan, tim audit mengumpulkan informasi mengenai gaji, tunjangan dll.
Audit SDM dapat dilaksanakan dalam beberapa situasi :
1. Ketika dirasa perlu oleh menejemen puncak.
2. Ketika kekuatan eksternal yang memaksa suatu tinjauan (perusahaan induk,
perusahaan yang mengakuisisi, dewan komisaris, badan pemerintah dan lain –
lain).
3. Ketika manajer baru bertanggung jawab atas departemen sumber daya manusia.
4. Ketika suatu perusahaan yang signifikan dalam dunia usaha yang memaksa
konsiderasi ulang sumber daya manusia (contoh; penurunan bisnis, ekspansi yang
gencar, ancaman sedikit pekerja, dan perputaran karyawan yang inggi sekali).
5. Ketika suatu keinginan spesialis sumber daya manusia untuk meningkatkan
praktik dan sistem SDM perusahaan.
Yang lebih penting adalah audit sumber daya manusia dapat dipandang sebagai
proses pembelajaran. Dalam pembelajaran juga terdapat beberapa kesalahan dan ini
dipandang sebagai proses untuk lebih menghasilkan dan mencapai apa yang dipandang
5
sebagai praktek terbaik.
Proses audit sumber daya manusia terdiri atas enam langkah :
a. Mengkomunikasikan gagsan dan makna audit SDM dan menekankan berbagai
manfaat yang dapat diperoleh, serta mendapatkan dukungan manajemen puncak.
b. Memilih persinalia dengan berbagai ketrampilan dan menyusun tim audit, serta
memberikan pelatihan yang dibutuhkan.
c. Mengumpulkan data dari berbagai jenjang, fungsi dan unit yang berbeda dalam
organisasi.
d. Menyiapkan laporan audit bagi para manajer lini dan evaluasi departemen SDM.
e. Membahas laporan dengan para manajer pengoperasian terkait yang kemudian
menindaklanjuti hasil evaluasi.
f. Memasukan berbagai tindakan korektif ke dalam proses penetapan sasaran
operasi organisasi reguler.
6
efektif tidaklah hanya menguji subsistem, melainkan meyakinkan bahwa semua
subsistem yang ada harus membentuk sebuah pendekatan rasional terhadap
pembentukan dan pemberian pelayanan.
2.3. Tujuan Audit
Audit dilaksanakan sebagai suatu fungsi penilaian yang bebas dibentuk dalam
suatu organisasi perusahaan untuk memeriksa dan mengevaluasi kegiatan – kegiatan
perusahaan khususnya yang berkaitan dengan SDM. Tujuan dari audit adalah untuk
membantu setiap SDM dalam melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif.
Auditor mempunyai tanggung jawa atas penyediaan informasi mengenai kecukupan
dan evektivitas suatu system pengendalian intern dan mutu pekerjaan departemen
SDM. Departemen Audit adalah bagian integral dari organisasi perusahaan dan
fungsinya diatur menurut kebijakan manajemen. Tugas, wewenang dan tanggung jawab
departemen harus sejalan dengan norma audit.
Tujuan dari norma audit adalah :
1. Menenanamkan pengertian atas peranan dan tanggung jawab departemen audit
kepada semua level manajemen, badan atau lembaga lainya yang berhubungan
dengan audit.
2. Menetapkan dasar sebagai pedoman dan pengukuran tugas – tugas audit.
3. Perbaikan atas pelaksanaan tugas – tugas audit.
7
7. Memastikan ketaatan yang tepat waktu terhadap ketentuan – ketentuan ilegal.
8. Mengurangi biaya – biaya sumber daya manusia melalui prosedur personalia
yang efektif.
9. Menciptakan peningkatan penerimaan terhadap perubahan – perubahan yang
dibutuhkan didalam departemen sumber daya manusia.
Tujuan audit SDM menurut Malayu S. P. Hasibuan (2003: 260) adalah sebagai
8
berikut:.
1. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan dan hasil kerja karyawan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
2. Utuk mengetahui apakah semua karyawan dapat menyelesaikan job description-
nya dengan baik dan tepat waktu.
3. Sebagai pedoman menentukan besarnya balas jasa kepada setiap karyawan.
4. Sebagai dasar pertimbangan pemberian pujian dan atau hukuman kepada setiap
karyawan.
5. Sebagai dasar pertimbangan pelaksanaan mutasi vertikal (promosi atau demosi),
horizontal, dan atau alih tugas bagi karyawan.
6. Untuk memotivasi peningkatan semangat kerja, prestasi kerja, dan disiplin
karyawan.
7. Untuk menghindari terjadinya kesalahan sedini mungkin dan tindakan
perbaikannya dapat dilakukan secepatnya.
8. Sebagai dasar pertimbangan ikut sertanya karyawan mengikuti pengembangan
(pelatihan pendidikan).
9. Untuk memenuhi ego dan kepuasan dengan memperhatikan nilai mereka.
10. Sebagai pedoman yang efektif dalam melaksanakan seleksi penerimaan karyawan
di masa datang.
11. Sebagai dasar penilaian kembali rencana SDM apakah sudah baik atau tidak, atau
masih perlu disempurnakan kembali.
9
1. Pemeriksaan fisik
2. Konfirmasi.
3. Dokumentasi.
4. Observasi.
5. Pertanyaan pada klien
Adapun sumber data yang bisa digunakan untuk audit SDM adalah ;
1. SOP, aturan dan prosedur yang ada.
2. Pimpinan Departeman SDM atau personalia.
3. Pimpinan departemen lain.
10
Auditor akan mengumpulkan informasi tentang upah, tunjangan, praktek – praktek
pengawasan, bantuan perencanaan karir da feed back yang diterima karyawan atas
prestasi kerjanya.
5. Prospek Audit SDM di Masa Mendatang
Audit mamang diperlukan bagi suatu perusahaan, namun itu hanyalah tindakan untuk
melihat dimasa lalu. Audit hanyalah mengungkap tentang keberhasilan suatu
keputusan dimasa lalu. Departemen SDM seharusnya manatap jauh ke depan agar
menjadi SDM yang “proaktif” bukan “reaktif”.
Adapun tantangan yang akan menghadang dala manajemen SDM dimasa datang
diperkirakan antara lain tentang :
a. Globalisasi, keanekaragaman dan kaitanya dengan lingkungan.
b. Hak – hak pekerja.
c. Performance pekerja da produktifitasnya.
d. Hambatan – hambatan SDM.
11
Cara ini menjadi cara terakhir, terutama eksperimen lapangan yan
membandingkan kelompok eksperimen dengan kelompok control di bawah
kondisi nyata. Cara ini dipakai untuk penelitian ketidakhadiran, pergantian,
kepuasan kerja, kompensasi, keselamatan kerja karyawan dan kegiatan lainnya.
Mengaudit SDM dengan riset, ada enam pendekatan yang dapat diterapkan, yaitu :
1. Riset Terapan (Applied Research)
Riset ini digunakan untuk mengevaluasi aktifitas – aktifitas SDM. Kadang
kalanya risetnya mungkin canggih, tergantung pada desain dan statistik yang
digunakan untuk memperbaiki kinerja departemen.
2. Pendekatan Komparatif
Riset ini adalah riset yang sederhana, pendekatan ini menggunakan perusahaan
lain sebagai model, setelah itu membandingkan hasil atau prosedur mereka
dengan perusahaan lain. Pendekatan ini kerap digunakan untuk membandingkan
masalah ketidakhadiran, perputaran karyawan, dan data gaji.
3. Pendekatan Otoritas Pihak Luar (Outside Authority Approach)
Auditor dapat menggunakan pendekatan keahlian yang standarnya ditentukan
oleh konsultan atau dari temuan penelitian yang telah dipublikasikan , kemudian
dijadikan sebagai standar atas kegiatan dan selanjutnya dievaluasi. Dalam hal ini
konsultan dapat membantu dalam mendiagnosis penyebab timbulnya masalah.
4. Pendekatan Statistik (Statistical Approach)
Pendekatan ini adalah dengan mengembangkan ukuran statistical kinerja
berdasarkan sistem informasi perusahaan yang ada. Data ini menunjukan
seberapa baik aktivitas SDM dan manajer operasi dalam mengendalikan masalah
seperti catatan dalam perusahaan mengungkapkan tingkat ketidakhadiran dan
perputaran karyawan.
5. Pendekatan Kepatuhan (Compliance Approach)
Metode ini meninjau praktek – praktek dimasa lalu untuk menentukan apakah
tindakan – tindakan tersebut telah sesuai atau tidak mengikuti kebijakan dan
prosedur perusahaan, atau bahkan terjadi penyimpangan hukum. Cara kerjanya
adalah dengan mengambil sampel data dari formulir kerja, kompensasi, disiplin,
dan penilaian kerja.
12
6. Pendekatan Manajemen Berdasarkan Sasaran (Management by Objective
Approach)
Pendekatan ini meminta SDM dan manajer menetapkan tujuan sesuai denga
tanggung jawab mereka.
Adapon sumber data yang dapat digunakan untuk audit SDM adalah:
a. SOP, aturan atau prosedur yang ada.
b. Pimpinan departeman SDM atau personalia.
c. Pimpinan departemen lain
3. Informasi Eksternal
13
Informasi adalah alat sentral dari tim audit, perbandingan – perbandingan luar
memberikan kepada tim audit suatu prespektif terhadapnya aktivitas – aktivitas
perusahaan dapat dinilai.
4. Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable
tertentu terhadap variabel lain dengan kontrol yang ketat (Sedarmayanti dan
Syarifudin, 2002:33). Menurut Yatim Riyanto (dalam Zuriah, 2006:57) penelitian
eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti didalam melakukan
kontrol terhadap kondisi.
Tujuan dari penelitian eksperimen adalah:
a. Menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian.
b. Memprediksi kejadian atau peristiwa didalam latar eksperimen.
c. Menarik generalisasi hubungan antar variabel.
Menurut pendapat Malayu S. P. Hasibuan (2003: 261) ruang lingkup audit SDM,
cara, sistem, metode penilaian, dan penilai harus diinformasikan secara jelas kepada
karyawan supaya mereka mengetahuinya. Ruang lingkup audit SDM yaitu what, why,
where, when, who, and how disingkat 5W + 1H:
1. What (apa) yang dinilai, yaitu prestasi kerja, perilaku, kesetiaan, kejujuran,
kerja sama, kepemimpinan, loyalitas saat sekarang, potensi akan datang, sifat,
dan hasil kerjanya.
14
2. Why (kenapa) dinilai, untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan,
kepentingan, pengembangan, dan lain-lain.
3. Where (di mana) dinilai, di dalam atau di luar pekerjaan.
4. When (kapan) dinilai, yaitu secara periodik (formal) dan secara terusmenerus
(informal).
5. Who (siapa) yang menilai, yaitu atasan langsung, atasan dari atasan
langsungnya, dan atau suatu tim yang dibentuk di perusahaan.
6. How (bagaimana) penilaiannya, yaitu dengan metode tradisional atau metode
modern. Metode tradisional seperti rating scale, employer comparation,
alternative ranking, paired comparation, dan lain-lain.
15
4. Bahan yang terdapat dalam laporan juga harus dapat digunakan untuk
kepentingan manajemen sumber daya manusia di masa yang akan datang.
Laporan audit harus disusun secara sistematik, jelas ruang lingkup dan tujuannya,
ringkas, menyajikan semua fakta secara lengkap dan tidak memihak serta temuan dan
kesimpulan secara objektif sehingga dapat meninjau kembali fakta dan menilai laporan.
16
BAB III
STUDY KASUS
17
sebagai karyawan di perusahaan daerah pasar palembang jaya.
Berasarkan hasil penelitian pelatihan karyawan yang belum dilaksanakan berpengaruh
pada sikap profesionalisme kinerja karyawan di perusahaan daerah pasar palembang jaya,
karena terdapat beberapa penempatan posisi karyawan tidak sesuai dengan keterampilan yang
dimilikinya. Indikasinya masih dijumpai karyawan yang bekerja tidak sesuai dengan keahlian
dan keterampilan yang dibidngnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan masih terdapat karyawan
yang kurang memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan tugas, kurangnya melaksanakan
tugas dengan target yang jelas, kurangnya keterampilan dalam beradaptasi dengan
lingkungan dan kurangnya sikap profesionalisme pada pekerjaan yang dijalaninya. Akibatnya
banyak karyawan yang bersantai dikantin dan berbelanja pada jam kerja, hal ini akan
berdampak pada proses manajemen perpasaran perusahaan tersebut.
perpasaran yang selama ini dikelola oleh pemerintah Kota Palembang melalui dinas
pasar dirasa sudah tidak sesuai dengan kemajuan teknologi dan persaingan global yang
menuntut pelayanan serba cepat, praktis dan transparan, maka seiring dengan perkembangan
Kota Palembang sebagai kota metropolitan menuntut kualitas pelayanan di berbagai bidang
termasuk perpasaran dan persaingan usaha yang unggul dan kompetitif, persaingan ini
berdampak positif baik bagi pemerintah maupun perusahaan dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi baik yang bersifat mikro maupun makro.
18
Banyak karyawan yang kurang memiliki tanggung jawab dalam melakukan
pekerjaan,kurang melaksanakan tugas dengan target yang jelas, kurangnya keterampilan
dalam beradaptasi dengan lingkungan dan kurangnya sikap profesionalismepada pekerjaan
yang dijalaninya. Akibat dari ini semua yaitu banyak karyawan yang bersantai di kantin pada
saat jam kerja.
3.3 Solusi
Solusi untuk menangani masalah tersebut yaitu Perusahaan Daerah Pasar Palembang
Jaya perlu melakukan inovasi dengan cara memberikan sesuatu yang unik, serta perusahaan
dapat membuat strategi pemasaran yang baru agar terciptanya kenyamanan dilingkungan
pasar.
Untuk karyawan diharapkan perlu diadakan pelatihan lagi agar kinerja karyawan
dapat meningkat dengan baik serta agar bisa menempati posisi yang sesuai dengan
keterampilan yang dimiliki. serta untuk menangani karyawan yang kurang memiliki tanggung
jawab diantaranya adalah lakukan komunikasi dengan karyawan tersebut, beri tahu dengan
jelas ekspektasi perusahaan, beri motivasi yang membangun agar karyawan tersebut
bersemangat lagi ,buatlah rencana peningkata karyawan dengan cara membuat kegiatan yang
seru serta menarik agar mereka termotivasi dalam bekerja, dan pantau serta beri masukan
secara teratur hal ini bisa dilakukan setiap minggu ataupun setiap bulan.
19
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Audit SDM di laksanakan untuk mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan baik
untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Artinya audit SDM
mempunyai misi membantu pimpinan dengan memberikan masukan informasi signifikan
hasil penilaian auditor untuk membantu mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi oleh
departemen. Pentingnya melakukan audit sumber daya manusia dapat dilihat dari beberapa
sudut pandang. Pertama, untuk kepentingan pemenuhan berbagai ketentuan perundang
undangan yang berlaku, sehingga dapat menghasilkan informasi kegiatan organisasi yang
berkaitan dengan ketentuan dalam perundang undangan tersebut. Kedua penerapan sistem
imbalan yang memperhatikan berbagai prinsip keadilan, prinsip perbandingan dan prinsip
kewajaran. Ketiga, untuk menjamin aktivitas karyawan sudah berjalan efektif, efisien, dan
produktif.
4.2. Saran
Saran dari uraian makalah ini penyusun dapat merekomendasikan pentingnya untuk
menguasai konsep audit SDM karena hal tersebut dapat membantu mengevaluasi kegiatan-
kegiatan SDM yang dilakukan dalam suatu perusahaan. Hasilnya memberikan umpan balik
tentang fungsi SDM bagi para manajer operasional dan departemen. Setelah makalah yang
berjudul “Audit Sumber Daya Manusia” terselesaikan, diharapkan dapat bermanfaat bagi
pembaca agar lebih mengetahui dan memahami bagaimana riset dan audit sumber daya
manusia yang biasa diterapkan dalam suatu perusahaan. Makalah ini tentunya masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik lagi.
20
DAFTAR PUSTAKA
Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat. 2002. Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju
Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Bayangkara, IBK. 2008. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Jakarta: Salemba
Empat.
Hasibuan, Malayu. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Nurasfiatun Jannah, Maharani.Pengaruh audit manajemen sumber daya manusia dan profesionalisme
terhadap kinerja karyawan pada perusahaan daerah pasar Palembang Jaya. Diss. STIE
Multi Data Palembang, 2021.
21