Puji dan syukur penyusun panjatkan atas segala limpahan rahmat dan karunia Allah SWT,
karenaNya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tetap
terlimpahcurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, rosul penutup dan pemberi syafaat yang
mulia. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia
adapun judul makalah ini adalah “AUDIT SDM TERHADAP PENEMPATAN KARYAWAN”.
Penyusun menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dalam penyusunannya. Untuk itu
penyusun menerima saran dan kritik yang membangun agar supaya adanya perbaikan.
Akhirnya, penyusun sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas segala
kekurangan. Besar harapan semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi
pembaca umumnya.
Alhamdullillahirrabibil’aalamiin.
Wassaalaamu’alaikum Wr. Wb.
Penyusun
Siti Nuraminah
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ……………………………………….. 1
1.2. Rumusan Masalah ……………………………………………… 2
1.3. Tujuan ………………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Audit SDM …………………………………………...3
2.2. Tahapan dalam Audit SDM terhadap penempatan karyawan...…..4
2.3. Norma Audit ....…………………………………………………...4
2.4. Manfaat Audit SDM.....…………………………………………...5
2.5. Tujuan Audit SDM..............………………...…………………….6
PENDAHULUAN
Perlu juga dipahami, bahwasanya untuk lebih mengerti isi audit sumber daya manusia yang
sebenarnya, siapapun terlebih dahulu mesti mengenal pengertian, manfaat, instrument-
instrumen, dan bentuk laporan audit secara umum serta kemudian menghubungkannya dengan
pengertian dan manfaat audit sumber daya manusia. Pemaparan pengertian ini sangatlah penting
supaya pembaca tidak kehilangan makna dan maksud dari audit sumber daya manusia.
Hal penting lain adalah bahwa audit sumber daya manusia tidak mesti selalu ditekankan untuk
mencari pelanggaran atau ketidaksesuaian. Akan tetapi, berguna juga mencari terobosan dan
tantangan baru. Auditor memanfaatkan pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya untuk
menggali potensi nilai dari perspektif sumber daya manusia memotivasi auditee guna memacu
prestasi dengan melakukan berbagai perubahan atau inovasi. Sumber daya manusia akan bisa
berkembang jika didukung oleh budaya dan iklim organisasi yang kondusif melalui habitat
belajar yang dapat meningkatkan modal kredibilitas individu dan organisasi. Kompetensi
individu dan organisasi saja tidak cukup jika tidak didukung oleh kredibilitas individu dan
organisasi. Karena itu pula, audit sumber daya manusia perlu ditindaklanjuti oleh manajemen
dengan melakukan perbaikan dan menghindari masalah yang sama di kemudian hari. Dan,
peranan top management sangat diharapkan dalam keberhasilan audit ini. Caranya, dengan
memberikan disposisi atas laporan hasil audit sumber daya manusia yang dapat menimbulkan
dampak psikologis bagi auditee.
Lebih penting lagi, audit sumber daya manusia dapat dipandang sebagai proses pembelajaran
yang merupakan perluasan dari kata mencoba. Dalam pembelajaran (learning) juga terdapat
beberapa kesalahan dan ini dipandang sebagai proses untuk lebih menghasilkan dan mencapai
apa yang dipandang sebagai praktek terbaik. Seperti aturan umum yang disampaikan oleh
Warren Bennis dan Burt Nanus untuk semua organisasi: reasonable failure should never be
received with anger.
1.3. Tujuan
Setelah mempelajari makalah ini diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mendefinisikan Audit SDM
2. Mengerti tahapan dalam Audit SDM.
3. Menentukan jenis laporan audit yang tepat.
4. Dapat mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM yang dilakukan dalam suatu perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu fungsi manajemen adalah pengawasan. Tujuannya antara lain untuk menjaga dan
mengamankan harta milik perusahaan dari penyimpangan-penyimpangan baik oleh pihak intern
perusahaan maupun ekstern. Untuk mengoptimalkan efektivitas dan efisiensi kerja, perlu
didorong untuk mematuhi kebijakan manajemen, serta untuk menjaga agar tercapainya
manajemen information system yang baik. Ada berbagai pendekatan yang dapat dilakukan dalam
melaksanakan pengawasan,yang salah satunya adalah Audit . Dengan demikian, pada mulanya
audit merupakan ruang lingkup dari tugas manajemen suatu perusahaan, sejalan dengan hakikat
pengawasan itu sendiri menjadi fungsi dari setiap level manajemen. Sehingga semakin besar
organisasi suatu perusahaan, biasanya mungkin beberapa perusahaan memiliki cabang yang
tersebar diseluruh negeri dan bahkan hingga keluar negeri. Kegiatan Audit tidak mungkin lagi
dirangkap secara fungsional oleh para manajer/departemen tertentu karena akan kehilangan
objektivitas dan independensi dalam pelaksanaan tugasnya. Sehingga terkadang diperlukan suatu
organisasi yang berdiri sendiri dan terpisah dari kegiatan rutin.
Dengan demikian, audit sebagai suatu proses dengan kemampuan dan independensi
seseorang dapat menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti dari keterangan yang terukur dari
suatu kesatuan ekonomi dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat
kesesuaian dan keterangan yang terukur tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan . Dengan
demikian, audit adalah kegiatan pemeriksaan terhadap suatu kesatuan ekonomi yang dilakukan
seseorang atau kelompok/lembaga yang independen yang bertujuan untuk untuk mengevaluasi
atau mengukur lembaga/perusahaan dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan kriteria
yang telah ditentukan.
Menurut Gomez-Mejia (200 1 :28), audit sumber daya manusia merupakan tinjauan berkala
yang dilakukan oleh departemen sumber daya manusia untuk mengukur efektifitas penggunaan
sumber daya manusia yang terdapat di dalam suatu perusahaan.
Selain itu, audit memberikan suatu perspektif yang komprehensif terhadap praktik yang berlaku
sekarang, sumber daya, dan kebijakan manajemen mengenai pengelolaan SDM serta menemukan
peluang dan startegi untuk mengarahkan ulang peluang dan strategi tersebut. Intinya, melalui
audit dapat menemukan permasalahan dan memastikan kepatuhan terhadap berbagai peraturan
perundangan-undangan dan rencana-rencana strategis perusahaan.
Penempatan kerja atau pegawai adalah suatu kebijakan perusahaan/organisasi seperti audit untuk
menyalurkan kemapuan karyawan atau pegawai pada posisi pekerjaan yang paling sesui dengan
kebutuhan jabatan, pengetahuan, keterampilan dan kemampuan karyawan tersebut agar
memperoleh kepuasan kerja dan prestasi kerja yang optimal.
Bentuk penempatan kerja karyawan menurrut Hariandja (2002), terdapat beberapa bentuk
penempatan kerja karyawan selain penempatan karyawan yang baru direkrut, yaitu: kenaikan
jabatan (promosi), pengalihan (transfer), dan penurunan jabatan (demosi).
Lazimnya audit dilaksanakan secara intern oleh departemen audit yang ada di
perusahaan. Audit dilaksanakan sebagai suatu fungsi penilaian yang bebas dibentuk dalam suatu
organisasi perusahaan untuk memeriksa dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan perusahaan
khususnya yang berkaitan dengan SDM. Tujuan dari audit adalah untuk membantu setiap SDM
dalam melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif. Departemen audit menyediakan
analisis-analisis, penilaian mengenai objek yang diperiksa.
Auditor mempunyai tanggung jawab atas penyediaan informasi mengenai kecukupan dan
efektivitas suatu system pengendalian intern dan mutu pekerjaan departemen SDM. Informasi
untuk masing-masing mungkin berbeds-beda baik dalam bentuk maupun keterinciannya,
tergantung dari kebutuhan-kebutuhan dan permintaan-permintaan manajemen.
Departemen Audit adalah bagian integral dari organisasi perusahaan dan fungsinya diatur
menurut kebijakan manajemen. Tugas, wewenang dan tanggung jawab departemen harus sejalan
dengan norma audit.
Manajemen diminta lebih bertanggung jawab atas efektivitas system pengendalian intern
(internal control) dan mutu pekerjaan organisasi perusahaan tersebut.
Anggota manajemen semakin dapat menerima internal audit sebagai alat untuk
menyediakan analisis-analisis yang objektif, penilaian-penilaian, rekomendasi-
rekomendasi, saran-saran dan informasi mengenai pengendalian dan prestasi organisasi
perusahaan.
Eksternal auditor dapat mempergunakan hasil pekerjaan departemen audit untuk
melengkapi pekerjaan mereka karena departemen audit telah menyediakan bukti-bukti
yang cukup dan independen.
Dalam pelaksanaanya audit SDM ini hendaklah selalu memanfaatkan berbagai sumber
data yang ada diantaranya :
Tujuan audit sistem informasi adalah untuk meninjau dan mengevaluasipengendalian internal
yang melindungi sistem tersebut. Ketika melakukan audit
sistem informasi, seorang auditor harus memastikan tujuan-tujuan ini terpenuhi:
Mengaudit SDM dengan riset, ada enam pendekatan yang dapat diterapkan, yaitu :
Auditor dapat menggunakan pendekatan keahlian yang standarnya ditentukan oleh konsultan atau
dari temuan penelitian yang telah dipublikasikan, kemudian dijadikan sebagai standar atas
kegiatan dan selanjutnya dievaluasi. Dalam hal ini konsultan dapat membantu mendiagnosis
penyebab timbulny masalah. Tim audit sumber daya manusia bergantung pada keahlian-keahlian
konsultan dari luar atau temuan-temuan riset yang dipublikasikan sebagai suatu standar
terhadapnya aktivitas-aktivitas atau program sumber daya manusia dievaluasi. Konsultan ataupun
temuan-temuan riset dapat membantu mendiagnosis penyebab masalah-masalah yang timbul.
Melalui pendekatan ini adalah dengan mengembangkan ukuran statistical kinerja berdasarkan
sistem informasi perusahaan yang ada. Sebagai contoh, dari catatan yang ada dalam perusahaan
mengungkapkan tingkat ketidakhadiran dan perputaran karyawan. Data ini menunjukkan
seberapa baik aktivitas SDM dan manajer operasi dalam mengendalikan permasalahan ini.
Pendekatan ini biasanya dilengkapi dengan perbandingan terhadap informasi eksternal yang dapat
dikumpulkan dari perusahaan lain. Informasi ini sering dinyatakan juga sebagai rasio yang mudah
dihitung dan digunakan. Dengan standar statistik ini, dapat ditemukan kesalahan-kesalahan
sebelum kejadian tersebut menjadi berlarut ke arah yang merugikan perusahaan. Dari catatan-
catatan yang ada, tim audit sumber daya manusia menghasilkan standar-standar statistical
terhadapnya aktivitas-aktivitas dan program-program sumber daya manusia dievaluasi. Dengan
standar matematis ini, tim audit dapat menemukan kesalahan-kesalahan pada saat kesalahan-
kesalahan tersebut masih kecil, berupa Data yang dikumpulkan per tahun, metode kuantitatif
seperti :
Regresi : memanfaatkan hubungan antara dua atau lebih variabel kuantitatif sehingga
satu variabel dapat diprediksikan dari variabel lainnya
Korelasi : mengukur tingkat asosiasi yang ada antara dua atau lebih variabel
Diskriminan : mengidentifikasi faktor-faktor yang membedakan antara dua atau lebih
kelompok dalam suatu populasi
Pendekatan kegiatan ini adalah strategi audit SDM lainnya. Metode ini meninjau praktik-praktik
di masa lalu untuk menentukan apakah tindakan-tindakan tersebut telah sesuai atau tidak
mengikuti kebijakan dan prosedur perusahaan, atau bahkan terjadi penyimpangan hukum. Cara
kerjanya adalah dengan mengambil sampel data/informasi dari formulir kerja, kompensasi,
disiplin, dan penilaian kerja. Tujuan pendekatan ini adalah untuk memastikan apakah para
manajer patuh terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku di perusahaan. Dengan mengambil
sample elemen-elemen system informasi sumber daya manusia, tim audit mencari penyimpangan-
penyimpangan dari berbagai peraturan, kebijakan, serta prosedur-prosedur perusahaan, melalui
upaya-upaya pencarian fakta, tim audit dapat menemukan apakah terdapat kepatuhan berbagai
kebijakan dan peraturan perusahaan
Pada saat pendekatan manajemen berdasarkan tujuan digunakan terhadap bidang-bidang sumber
daya manusia, tim audit dapat membandingkan hasil-hasil actual dengan tujuan-tujuan yang
dinyatakan. Bidang-bidang berkinerja buruk dapat dideteksi dan dilaporkan.
rekomendasi hasil audit memuat temuan atas hasil audit yang dilakukan oleh auditor, temuan-
temuan yang bersifat negative biasanya dibuat dalam bentuk KDT (Kertas Data Temuan) oleh
auditor untuk dijadikan laporan kepada institusi auditor.
Kertas data temuan tersebut, setelah audit selesai perlu ada tanggapan dari perusahaan yang
diaudit, sehingga penyimpangan-penyimpangan yag ditemukan dapat dijelaskan apa yang
menjadi penyebabnya dan apa upaya dari perusahaan tersebut di masa yang akan datang, agar
penyimpangan-penyimpangan itu tidak terulang kembali.
BAB III
3.1. Simpulan
Audit SDM di laksanakan untuk mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan baik untuk
jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Artinya audit SDM mempunyai misi
membantu pimpinan dengan memberikan masukan informasi signifikan hasil penilaian auditor
untuk membantu mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi oleh Departemen. Hasil audit
SDM dapat menjadi masukan berharga untuk referensi dalam membuat keputusan atau
mengambil kebijakan tentang SDM sehingga pengelolaan SDM dapat lebih sesuai dengan
perencanaan organisasi jangka panjang.
3.2. Saran
Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaaat untuk menambah wawasan tentang
masalah Audit Sumber Daya Manusia dan sebagai penerapan teori serta aplikasi ilmu yang
diterima selama perkuliahan. Makalah ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
referensi bagi pembaca lain yang berhubungan dengan pembahasan yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Majalah Info Bisnis Edisi 106, Tahun ke VII, Februari 2003 sebagai resensi buku Audit
SDM dari Willy Susilo.
www.geocities.com/ariyanto_eks79/Audit_SDM_Lnjtn.htm
www.geocities.com/reni_rosari/msdm/SESI14-AUDITSDM.pdf
http://blog-indonesia.com/blog-archive-6332-16.html
http://visijobs.com/artikel.php?id=154&sub=news&page=8
www.google.co.id.