Oleh :
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan YME atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Konsep Teoritis dan Praktis
Perencanaan dan Audit Sumber Daya Manusia” guna memenuhi tugas untuk mata kuliah
Perencanaan dan Audit Sumber Daya Manusia dapat diselesaikan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang memberikan waktu, pikiran maupun materi. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk
kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................... i
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN............................................................................................................... 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Audit sumber daya manusia merupakan bahasan relatif baru dalam studi manajemen
sumber daya manusia. Sebagai asset perusahaan, sumber daya manusia harus
dikembangkan dan dioptimalkan, namun pengoptimalan tersebut haruslah sesuai dengan
kondisi yang ada agar kinerja seorang karyawa dapat ditingkatkan. Audit sumber daya
manusia dimaksudkan untuk memperoleh data yang tepat sehingga dapat diberikan apa
yang tepat bagi pengembangan dan kinerja karyawan. Perhatian terhadap audit sumber
daya manusia belum banyak dilakukan padahal sebagai asset terpenting perusahaan,
sumber daya manusia haruslah dapat dikembangkan semaksimal mungin. Tulisan ini
hendak melakukan tinjauan teoritis atas audit sumber daya manusia dan kinerja karyawan.
Untuk menyelesaikan tugas Manajemen Sumber Daya Manusia selaku salah satu
mata kuliah di semester 5 “Perencanaan dan Audit Sumber Daya Manusia”, serta untuk
mengetahui bagaimana konsep teoritis dan praktis dari perencanaan dan audit SDM itu
sendiri. Selain itu guna menambah manfaat untuk memperluas pengetahuan dan wawasan
bagi mahasiswa tentang merencanakan serta mengaudit dan dapat dijadikan sebagai dasar
pengetahuan mengelola sumber daya manusia dengan baik.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Susilo dalam bukunya Audit Sumber Daya Manusia (2009:63) menyatakan
bahwa Audit Sumber Daya Manusia adalah pemeriksaan dan penilaian secara sistematis,
objektif dan terdokumentasi terhadap fungsi-fungsi organisasi yang terpengaruh oleh
manajemen sumber daya manusia dengan tujuan memastikan dipenuhinya azas kesesuaian,
efektivitas, dan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk mendukung
tercapainya sasaran-sasaran fungsional maupun tujuan organisasi secara keseluruhan baik
untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
Menurut Siagian, (2004:63) teori tentang audit manajemen sumber daya manusia
terdapat paling sedikit sepuluh jenis manfaat oleh suatu perusahaan apabila audit dalam
bidang fungsional yang sangat strategik terselenggara dengan baik yaitu:
Pelaksanaan audit sumber daya manusia harus menghasilkan informasi yang akurat
tentang kebijaksanaan, praktek dan hasil pekerjaan manajemen sumber daya manusia.
Karena itu pelaksana audit harus mampu memilih berbagai pendekatan pelaksanaan audit
yang paling tepat dan menguasai secara mendalam penggunaan pendekatan yang
dipilihnya itu. Menurut Whether dan Davis (2000:565), pendekatan audit sumber daya
manusia terdiri dari:
vi
2. Pendekatan otoritas pihak luar Tim audit sumber daya manusia bergantung pada
keahlian -keahlian konsultan dari luar atau temuan-temuan riset yang dipublikasikan
sebagai suatu standar terhadap mana aktifitas atau program sumber daya manusia
dievaluasi. Konsultan ataupun temuan-temuan riset dapat membantu mendiagnosis
penyebab permasalahan-permasalahan.
3. Pendekatan Statistikal Dari catatan-catatan yang ada, tim audit sumber daya manusia
menghasilkan standar-standar statistikal terhadap mana aktifitas-aktifitas dan program-
program sumber daya manusia dievaluasi. Dengan standar matematis ini, tim audit
dapat menemukan kesalahan-kesalahan pada saat kesalahan-kesalahan tersebut masih
kecil.
4. Pendekatan kepatuhan Dengan mengambil sampel elemen-elemen sistem informasi
sumber daya manusia, tim audit mencari penyimpangan-penyimpangan dari berbagai
peraturan, serta prosedur perusahaan. Melalui upaya-upaya pencarian fakta, tim audit
dapat menemukan apakah terdapat kepatuhan berbagai kebijakan dan peratutan
perusahaan.
5. Pendekatan manajemen berdasarkan tujuan Bidang-bidang sumber daya manusia, tim
audit dapat membandingkan hasilhasil aktual dengan tujuan-tujuan yang dinyatakan.
Bidang-bidang berkinerja buruk dapat dideteksi dan dilaporkan.
Menurut Samsudin dalam Levianti (2010) menyebutkan bahwa audit dimulai secara
logis dengan suatu telaah kerja departemen Sumber Daya Manusia, audit sumber daya
manusia meliputi suatu perencanaan sumber daya manusia yang meliputi rapat kerja yang
melibatkan staf-staf kunci dan manajer senior. Secara garis besar perencanaan audit
sumber daya manusia menurut Susilo dalam Levianti (2010) dibedakan menjadi tiga tahap,
yaitu:
1. Rancangan sistem audit sumber daya manusia yang ingin dikembangkan didalam
suatu organisasi
vii
2. Perencanaan operasional audit sumber daya manusia berupa program dan
penjadwalan audit sumber daya manusia
3. Perencanaan berkenaan dengan persiapan kerja auditor pada tahap pelaksanaan
audit.
Setelah melakukan kedua tahap seperti di atas, maka hal yang perlu dilakukan adalah
menyusun laporan dari hasil temuan audit. Seperti yang ditulis oleh Samsudin dalam
Levianti (2010) yaitu pelaporan audit adalah diskriminasi komprehensif terhadap aktivitas
sumber daya manusia yang meliputi rekomendasi untuk praktek yang efektif dan
rekomendasi untuk memperbaiki praktek yang tidak efektif. Dalam menyusun sebuah
laporan audit terdapat aspek-aspek yang perlu diperhatikan, seperti:
1. Esensi laporan hasil audit haruslah mengandung informasi yang cukup atau lengkap
dan bersifat faktual, signifikan, dan relevan.
2. Bentuk sistematika dalam sebuah laporan hasil audit harus berbentuk: a)
Pendahuluan yang berisikan mengenai gambaran singkat, latar belakang, inti
persoalan serta signifikansinya. b) Laporan temuan audit yang mengungkap data-
data yang terbukti objektif secara lengkap dan terperinci. c) Penutup yang diisi
dengan rekomendasi.
viii
3. Bentuk laporan audit sumber daya manusia Ditulis dalam form yang di standarkan,
dengan narasi bebas, serta diatur dalam prosedur audit.
4. Bahasa dalam penyajian laporan audit sebaiknya dibuat secara padat, singkat, jelas
dan mudah dimengerti, serta untuk penekanan dapat di cetak tebal atau diberi garis
bawah sehingga pada bagian tersebut bisa diperhatikan khusus. Setelah disusun
laporan seperti diatas hendaknya dilakukan tindak lanjut untuk membenahi atau
memperbaiki maslah-malah yang tercantum dalam laporan hasil temuan audit.
ix
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dengan audit sumber daya manusia, maka permasalahan yang timbul sehubungan
dengan aktivitas perusahaan dari perspektif sumber daya manusia dapat ditemukan sedini
mungkin untuk segera dilakukan perbaikan. Perusahaan dalam menjalankan aktivitas
usahanya pada waktu tertentu mengalami masalah pada karyawannya, misalnya disiplin
kerja yang kurang, hasil kerja yang tidak memusakan, keterampilan dan keahlian kerja
yang kurang, pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP) dan pelanggaran atas job
description. Audit dilakukan untuk mendeteksi sedini mungkin masalah-masalah tersebut
sebelum terjadi persoalan serius dan menggangu aktivitas perusahaan.
Audit sumber daya manusia dapat dilakukan pada suatu departemen, beberapa
departemen atau juga perusahaan keseluruhan. Departemen-departemen yang dapat
dijadikan sasaran audit antara lain: pemasaran, keuangan, personalia, dan lain-lain.
Pelaksanaan audit pada departemen-departemen tersebut ditekankan pada ketaatan azas,
kesehatan azas, dan inovasi.
Kegiatan audit sumber daya manusia dilakukan dengan tahapan tahapan :
perencanaan audit, pelaksanaan audit, dan laporan hasil audit. Tahapan-tahapan tersebut
harus dilakukan secara sistematis agar permasalahan sesungguhnya yang dihadapi
perusahaan dapat diperbaiki secara optimal.
Hasil dari audit sumber daya manusia selanjutnya disusun dalam suatu laporan audit
yang kemudian dikelompokkan berdasarkan indikator-indikator kinerja, yaitu: kualitas
pekerjaan, inisiatif, etika kerja, kerjasama, pengetahuan tentang pekerjaan, tanggung
jawab, dan pemanfaatan waktu. Jika audit sumber daya manusia dilaksanakan secara
cermat dan tepat serta melalui tahapan-tahapan seperti disebut diatas, maka diharapkan
kinerja karyawan dapat meningkat.