Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
karunia dan rahmatNya sehingga Makalah Manajemen Audit  ini dapat diselesaikan. Adapun
makalah ini membahas tentang “Audit Sumber Daya Manusia”.

 Makalah ini terdiri atas 3 Bab yaitu Pendahuluan, Pembahasan, Kesimpulan. Adapun
harapan penulis dalam makalah ini yaitu agar kita mengetahu bagaimana konsep dasar audit
manajemen maupun perannya. Dan bagi pembaca kiranya dapat menjadi suatu pelajaran

            Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Begitu juga dengan makalah ini masih
banyak memiliki kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan diterima oleh penulis.

   Bandung,  15 Januari 2016

Penulis

Audit SDM Page 1


DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Audit SDM................................................................................................................5
2.2 Pentingnya Audit.........................................................................................................................6
2.3 Manfaat Audit..............................................................................................................................8
2.4 Langkah-Langkah Audit..............................................................................................................9
2.5 Bidang Dan Ruang Lingkup Audit............................................................................................10
2.5.1 Bidang-bidang utama yang dicakup oleh Audit..................................................................10
2.5.2 Ruang Lingkup Audit.........................................................................................................12
2.6. Pendekatan Audit SDM............................................................................................................14
2.7. Alat- alat Audit.........................................................................................................................17
2.8. Laporan Audit...........................................................................................................................19
BAB III................................................................................................................................................22
KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................................................22
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................22
3.2 Saran..........................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................23
LAMPIRAN........................................................................................................................................24

Audit SDM Page 2


BAB I

PENDAHULUAN

Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam arah
dan perubahan organisasi. Tanpa manusia sebagai penggeraknya, organisasi menjadi
kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia menjadi pilar
penyangga utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam usaha mewujudkan visi – misi
dan tujuan organisasi. Dan, persis seperti aspek keuangan, pemasaran, mutu, lingkungan,
manajemen, operasional, internal dan eksternal, maka sumber daya manusia juga
memerlukan audit untuk memeriksa dan melihat sejauh mana fungsi-fungsi sumber daya
manusia dalam organisasi memenuhi azas kesesuaian, efektivitas dan efisiensi di dalam
prakteknya untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran organisasi secara keseluruhan.

Audit sumber daya manusia sejatinya merupakan penilaian yang sifatnya


komprehensif. Audit itu juga didesain untuk menentukan jika dan bagaimana suatu
perusahaan memenuhi tanggung jawabnya yang berhubungan dengan aturan-aturan sumber
daya manusia. Guna mengerti dengan benar akan budaya, dinamika internal, dan bagaimana
fungsi-fungsi organisasi, maka porsi terbesar dari pekerjaan audit sumber daya manusia
dilakukan on-site dan diikutsertakannya berbagai komponen audit. Kunci penilaian
keseluruhan dalam audit ini adalah gap analysis yang mengukur aktivitas sumber daya
manusia pada kondisi saat audit dengan praktek-praktek yang dipertimbangkan sebagai yang
‘terbaik’.

Perlu juga dipahami, bahwasanya untuk lebih mengerti isi audit sumber daya manusia
yang sebenarnya, siapapun terlebih dahulu mesti mengenal pengertian, ruang lingkup,
manfaat, jenis-jenis, prospek audit, proses audit, pendekatan audit serta alat-alat audit dan
bentuk laporan audit secara umum. Pemaparan pengertian ini sangatlah penting supaya
pembaca tidak kehilangan makna dan maksud dari audit sumber daya manusia.

Hal penting lain adalah bahwa audit sumber daya manusia tidak mesti selalu
ditekankan untuk mencari pelanggaran atau ketidaksesuaian. Akan tetapi, berguna juga
mencari terobosan dan tantangan baru. Auditor memanfaatkan pengetahuan dan kemampuan
yang dimilikinya untuk menggali potensi nilai dari perspektif sumber daya manusia

Audit SDM Page 3


memotivasi auditee guna memacu prestasi dengan melakukan berbagai perubahan atau
inovasi. Sumber daya manusia akan bisa berkembang jika didukung oleh budaya dan iklim
organisasi yang kondusif melalui habitat belajar yang dapat meningkatkan modal kredibilitas
individu dan organisasi. Kompetensi individu dan organisasi saja tidak cukup jika tidak
didukung oleh kredibilitas individu dan organisasi. Karena itu pula, audit sumber daya
manusia perlu ditindaklanjuti oleh manajemen dengan melakukan perbaikan dan menghindari
masalah yang sama di kemudian hari.

1.2 Rumusan Masalah


Terdapat beberapa masalah yang terjadi dirumuskan dalam makalah ini, yakni sebagai
berikut:

1. Bagaimana mendifinisikan Audit SDM


2. Bagaimana tahapan dalam audit SDM
3. Bagaimana menentukan metode laporan Audit yang tepat
4. Bagaimana mengevaluasi kegiatan SDM yang dilakukan oleh SDM

1.3 Tujuan
Agar Mahasiswa yang telah mempelajari makalah ini mampu:

1. Mendefinisikan Audit SDM


2. Mengerti tahapan dalam Audit SDM
3. Menentujan jenis laporan audit yang tepat
4. Dapat mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM yang dilakukan dalam suatu perusahaan

Audit SDM Page 4


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Audit SDM


Audit sumber daya manusia (SDM) merupakan penilaian dan analisis komprehensif
terhadap program-program audit. Audit SDM juga diartikan sebagai pemeriksaan kualitas
kegiatan Sumber Daya Manusia secara menyeluruh dalam suatu departemen, divisi atau
perusahaan, dalam arti mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM dalam suatu perusahaan dengan
menitikberatkan pada peningkatan atau perbaikan (Rivai, 2004: 548).

Menurut Gomez-Mejia (2001:28), audit sumber daya manusia merupakan tinjauan


berkala yang dilakukan oleh departemen sumber daya manusia untuk mengukur efektifitas
penggunaan sumber daya manusia yang terdapat di dalam suatu perusahaan. Selain itu, audit
memberikan suatu perspektif yang komprehensif terhadap praktik yang berlaku sekarang,
sumber daya, dan kebijakan manajemen mengenai pengelolaan SDM serta menemukan
peluang dan strategi untuk mengarahkan ulang peluang dan strategi tersebut. Intinya, melalui
audit dapat menemukan permasalahan dan memastikan kepatuhan terhadap berbagai
peraturan perundangan-undangan dan perencanaan strategis perusahaan.

Audit sumber daya manusia mengevaluasi kegiatan-kegiatan kepegawaian yang dilakukan


dalam suatu organisasi, baik bagian per bagian ataupun satuan kerja ataupun unit kerja secara
keseluruhan. Hasil pemeriksaan dan pengendalian yang menunjukkan atau mencerminkan
antara lain hal-hal sebagai berikut:

1. Seberapa jauh manajemen sumber daya manusia dalam organisasi yang bersangkutan
adilaksanakan.

2. Di manakah letak ketidakpuasan pembinaan sumber daya manusia tersebut dalam


rangka pencapaian tujuan organisasi berdasarkan prosedur-prosedur yang ada.

3. Langkah koreksi yang bagaimanakah yang mungkin dapat diambil untuk mengatasi
kekurangan atau kelemahan yang ada.

Audit SDM Page 5


4. Sebagaimana baik para pimpinan mengelola tugas-tugas sumber daya manusia.

5. Penilaian yang menyeluruh tentang hasil pemeriksaan kualitas kegiatan-kegiatan


kepegawaian dalam suatu organisasi dan sebagainya.

Dengan demikian dapatlah dimengerti betapa pentingnya audit sumber daya manusia yang
merupakan bagian dari fungsi manajemen sumber daya manusia yang perlu diterapkan dalam
setiap organisasi.
Yang dimaksud dengan audit sumber daya manusia (SDM) di sini adalah bagaimana
manajemen melakukan pengendalian terhadap:

1. Jumlah sumber daya manusia (SDM) yang ada dalam organisasi


2. Jumlah sumber daya manusia (SDM) yang benar-benar dibutuhkan organisasi
3. Kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki organisasi
4. Kompetensi individual setiap sumber daya manusia yang ada dalam organisasi
5. Upaya peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang dilakukan oleh organisasi
6. Ketaatan terhadap ketentuan jam kerja
7. Sistem pengembangan karier sumber daya manusia (SDM) yang dilakukan oleh
organisasi
8. Sistem reward dan punishman yang dilakukan oleh organisasi
9. Pemberhentian dan pemensiunan sumber daya manusia (SDM) yang dilakukan oleh
organisasi dan sebagainya.

2.2 Pentingnya Audit


Audit menelaah seberapa baik manajer mematuhi kebijakan SDM. Jika manajer
mengabaikan kebijakan SDM atau melanggar peraturan hubungan karyawan, audit akan
mengungkapkan kesalahan-kesalahan ini sehingga tindakan korektif dapat segera diambil.
Ketaatan terhadap hukum sangat penting.
Di samping memastikan ketaatan, audit dapat meningkatkan citra departemen SDM
dan kontribusinya terhadap perusahaan. Manajer operasi dapat memperoleh respek yang lebih
tinggi untuk departemen pada saat tim audit meminta pandangan mereka. Karena pada
dasarnyadepartemen SDM merupakan departemen pelayanan. Tindakan ini dapat
memperbesar kontribusinya terhadap tujuan-tujuan organisasional perusahaan.

Audit SDM Page 6


Departemen SDM yang efektif memenuhi tujuan perusahaan dan kebutuhan
karyawan. Jika kebutuhan karyawan tidak terpenuhi, maka frekuensi perputaran karyawan,
ketidakhadiran dan aktivitas serikat pekerja kemungkinan akan terjadi. Untuk mempelajari
seberapa baik kebutuhan karyawan. Tim audit mengumpulkan informasi mengenai gaji,
tunjangan, praktik kepenyeliaan, bantuan perencanaan karier dan umpan balik yang diterima
karyawan mengenai kinerja mereka.
Audit Sumber Daya Manusia merupakan suatu proses sistematik dan formal untuk
mengevaluasi kopmpatibilitas fungsi SumberDaya Manusia dengan tujuan dan strategi
implementasi berbagai fungsi SDM, kebijakan dan prosedur SDM, serta kinerja setiap
program SDM.
Audit SDM dapat dilaksanakan dalam beberapa situasi :
1. Ketika di rasa perlu oleh manajemen puncak
2. Ketika suatu kekuatan eksternal yang memaksa suatu tinjauan (perusahaan induk,
perusahaan yang mengakuisisi, dewan komisaris, badan pemerintah dan lain-lain)
3. Ketika seorang manajer baru bertanggung jawab atas departemen sumber daya
manusia.
4. Ketika suatu perusahaan yang signifikan dalam dunia usaha yang memaksa
konsiderasi ulang manajemen sumber daya manusia (contoh, penurunan bisnis,
ekspansi yang gencar, ancaman sedikit pekerja, dan perputaran karyawan yang tinggi
sekali.
5. Ketika suatu keinginan spesialis sumber daya manusia untuk meningkatkan praktik
dan sistem SDM perusahaan.

Lebih penting lagi, audit sumber daya manusia dapat dipandang sebagai proses
pembelajaran yang merupakan perluasan dari kata mencoba. Dalam pembelajaran (learning)
juga terdapat beberapa kesalahan dan ini dipandang sebagai proses untuk lebih menghasilkan
dan mencapai apa yang dipandang sebagai praktek terbaik.

Dalam rangka memberikan suatu kontribusi strategis dan tercapainya tujuan-tujuan


lainnya, maka bidang SDM harus menjunjung tinggi pentingnya faktor manusia bagi
perkembangan perusahaan. Dengan kata lain, pengembangan produktivitas perusahaan salah
satunya dapat dilakukan melalui pendekatan SDM-nya. Namun demikian, pengembangan
produktivitas perusahaan melalui pendekatan SDM harus terintegrasi dengan pendekatan
sistem yang ada secara keseluruhan. Dengan cara melakukan audit (penilaian) terhadap diri

Audit SDM Page 7


sendiri sebagai langkah pertama menuju perbaikan yang terus-menerus, departemen SDM
dapat menemukan dan memperbaiki masalah-masalah sebelum masalah tersebut menjadi
serius. Apabila hal ini dilakukan secara benar maka proses audit akan menciptakan kesamaan
persepsi antara departemen SDM dengan manajer operasi dengan catatan semua anggota
departemen bertindak objektif dalam melakukan audit tersebut.

Ruang lingkup dan tanggung jawab departemen SDM sebagai sebuah sub sistem atau
departemen dari perusahaan cukup luas, yaitu meliputi penilaian yang komprehensif.
Departemen SDM menguji seluruh model, akan tetapi suatu audit yang efektif tidaklah hanya
menguji subsistem, melainkan meyakinkan, bahwa semua subsistem yang ada harus
membentuk sebuah pendekatan rasional terhadap pembentukan dan pemberian pelayanan.

Dalam dunia bisnis semua hasil pekerjaan manusia tidak ada yang sempurna, di mana
pekerjaan manusia sering mengalami kesalahan dan kegagalan atau terjadi penyimpangan-
penyimpangan, baik penyimpangan yang disengaja maupun yang tidak disengaja, sehingga
perlu dilakukan pemeriksaan untuk meminimalkan kesalahan ataupun menghilangkan
penyimpangan-penyimpangan dikemudian hari.

2.3 Manfaat Audit


1. Mengidentifikasi kontribusi-kontribusi departemen sumber daya manusia bagi
organisasi
2. Meningkatkan citra profesional departemen sumber daya manusia

3. Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih besar di antara


anggota-anggota departemen sumber daya manusia

4. Menjernihkan tugas-tugas dan tanggung jawab departemen sumber daya manusia

5. Merangsang keseragaman berbagai kebijakan dan praktek sumber daya manusia

6. Menemukan masalah-masalah sumber daya manusia yang kritis

7. Memastikan ketaatan yang tepat waktu terhadap ketentuan-ketentuan ilegal

8. Mengurangi biaya-biaya sumber daya manusia melalui prosedur personalia yang


efektif

Audit SDM Page 8


9. Menciptakan peningkatan penerimaan terhadap perubahan-perubahan yang
dibutuhkan di dalam departemen sumber daya manusia

10. Mewajibkan suatu telaah yang cermat atas sistem informasi departemen

Dalam pelaksanaanya audit SDM ini hendaklah selalu memanfaatkan berbagai


sumber data yang ada diantaranya :

1. pemeriksaan fisik perusahaan


2. konfirmasi

3. dokumentasi

4. observasi

5. pertanyaan pada klien

2.4 Langkah-Langkah Audit


Dalam audit SDM terdapat 5 (lima) tahapan yang hendaknya dilaksanakan, yaitu :

1.        Pada tahap audit pendahuluan, auditor menekankan kegiatan auditnya pada pencarian
informasi latar belakang dan gambaran umum terhadap program/aktivitas SDM yang
di audit. Informasi yang diperoleh ini nantinya digunakan oleh auditor untuk
mengindentifikasi tujuan sementara audit, pengembangan kriteria, penyebab, dan
akibat dalam proses audit. Kriteria merupakan pedoman/dasar bagi auditor dalam
melakukan penilaian terhadap program/aktivitas SDM. Kriteria dalam audit SDM
terdiri dari rencana SDM, berbagai kebijakan dan peraturan tentang SDM, tujuan
setiap program SDM, Standar Operasional Prosedur (SOP) organisasi, rencana
pelatihan dan pengembangan pegawai, standar evaluasi yang telah ditetapkan
organisasi, peraturan pemerintah, dan kriteria lain yang mungkin diterapkan.
Sementara itu, penyebab diartikan sebagai pelaksanaan dari program-program SDM,
yang bisa dibagi dalam dua sifat, yaitu bersifat positif, dimana program-program yang
dilaksanakan dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi, dan bersifat negative
apabila program tersebut gagal untuk mendukung tercapainya tujuan organisasi. Bila
kriteria dibandingkan dengan penyebab, maka muncul istilah akibat yang mana
merupakan sesuatu yang harus ditanggung organisasi karena adanya perbedaan

Audit SDM Page 9


diantaranya. Akibat yang berasal dari penyebab positif dapat menguntungkan
organisasi, sedangkan akibat dari penyebab negatif bersifat sebaliknya.
2.  Pada tahap review dan pengujian pengendalian manajemen atas program-program
SDM, beberapa hal harus diperhatikan auditor dalam audit SDM yakni:
(1) tujuan dari program/akitivitas SDM harus dinyatakan dengan jelas dan tegas,
(2) kualitas dan kuantitas dari SDM yang melaksanakan program kualifikasi dari
SDM yang terlibat
(3) anggaran program,
(4) pedoman/metode kerja,
(5) spesifikasi dan deskripsi pekerjaan, serta (6) standar kinerja program.
3.    Dalam tahap audit lanjutan, pelaporan dan tindak lanjut sama halnya dengan proses
audit pada umumnya, dimana pada audit lanjutan auditor akan mengembangkan
temuantemuanya, pelaporan audit pun disajikan dengan bahasa yang jelas menyangkut
hasil audit, serta tindak lanjut yang berhubungan dengan rekomendasi dari auditor.
4.      Laporan Audit, dengan telah berhasilnya tim audit memeriksa dan menilai kegiatan-
kegiatan kepegawaian dalam organisasi, perlu disusun suatu laporan audit sumber daya
manusia yang ditujukan kepada pihak-pihak yang memerlukan.
5.     Tindak Lanjut, merupakan implementasi dari rekomendasi yang diajukan auditor.
Manajemen dan auditor harus sepakat daan secara bersama sama dalam melaksanakan
tindak lanjut perbaikan tersebut.

2.5 Bidang Dan Ruang Lingkup Audit

2.5.1 Bidang-bidang utama yang dicakup oleh Audit

A. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Rencana-rencana sumber daya manusia :

1. pemberian kompensasi
 Taksiran-taksiran permintaan dan suplai
 Persediaan keahlian
 Bagan penggantian dan ringkasan penggantian
2. Pemberian Kompensasi :

Audit SDM Page 10


 Tingkat gaji dan upah
 Paket tunjangan karyawan
 Jasa-jasa untuk karyawan yang disediakan oleh perusahaan
3. Informasi analisis pekerjaan :
 Deskripsi pekerjaan
 Spesifikasi pekerjaan
 Standar kinerja pekerjaan

B. Penyusun Staf dan Pengembangan


1. Rekrutmen :
 Sumber-sumber rekruitmen
 Ketersediaan calon pelamar
 Lamaran-lamaran pekerjaan
2. Seleksi :
 Rasio-rasio seleksi
 Prosedur-prosedur seleksi
 Adanya peluang kerja yang sama
3. Pelatihan dan Orientasi :
 Program-program orientasi
 Tujuan-tujuan pelatihan dan prosedur
 Tingkat proses belajar
4. Pengembangan Karier :
 Keberhasilan penempatan internal
 Program perencanaan karier
 Upaya-upaya pengembagan SDM

C. Kontrol dan Evaluasi Organisasi


1. Penilaian Kinerja :
 Standar-standar dan ukuran kinerja
 Prosedur-prosedur disiplin
 Prosedur perubahan dan pengembangan
2. Hubungan manajemen-karyawan :

Audit SDM Page 11


 Kepatuhan legal
 Manajer-manajer pelaksana
 Umpan balik karyawan atas personalia

Ada tiga faktor yang membatasi pemeriksaan manajemen yaitu:

 Pengetahuan audit manajemen.


 Waktu audit.

 Biaya audit

2.5.2 Ruang Lingkup Audit


A. Ruang lingkup audit hanya mencakup pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan
efektivitas system pengendalian intern perusahaan dan kualitas manajemen dalam
melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

 Ruang lingkup tugas auditor seperti dijelaskan pada norma internal audit
ini, mencakup tugas audit yang harus dilaksanakan. Hal ini cukup
diketahui, akan tetapi biasanya manajemen memberikan pengarahan secara
umum mengenai ruang lingkup pekerjaan dan kegiatan yang akan
diperiksa.

 Maksud penelaahan atas kecukupan pengendalian intern (internal control)


adalah untuk memastikan apakah system yang dibuat dapat memberikan
keyakinan bahwa tujuan dan sasaran perusahaan dapat dicapai secara
efisien dan efektif.

 Maksud penelaahan atas efektivitas system pengendalian intern adalah


untuk memastikan bahwa system itu berfungsi seperti yang diharapkan.

 Tujuan utama pengendalian intern adalah untuk menjamin :

 Kepercayaan dan integritas terhadap informasi

Audit SDM Page 12


 Ditaatinya kebijakan-kebijakan, rencana-rencana, prosedur-
prosedur, ketentuan-ketentuan, dan peraturan-peraturan yang
berlaku.

 Perlindungan atas harta perusahaan.

 Penggunaan sumber-sumber daya secara efisien dan efektif.

 Pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan atas kegiatan


usaha atau program-program perusahaan.

B. Tingkat kepercayaan dan integritas informasi

Auditor harus menelaah tingkat kepercayaan, integritas informasi keuangan


maupun operasional, sarana serta cara-cara yang digunakan untuk
mengidentifikasi, mengukur, menggolongkan dan melaporkan informasi tersebut.
System informasi menyediakan data untuk pengambilan keputusan, pengendalian
dan kebutuhan pihak ekstern. Oleh karena itu, auditor harus memeriksa kelayakan
system informasi dan memastikan apakah :

 Laporan-laporan dan catatan-catatan keuangan dan operasional benar-


benar akurat, dapat dipercaya, tepat waktu, lengkap dan berguna.
 Kecukupan dan efektivitas pengawasan terhadap pencatatan dan
pelaporan.

C. Ditaatinya kebijakan-kebijakan, rencana-rencana, prosedur-prosedur yang berlaku.

D. Perlindungan atas harta perusahaan.

Auditor harus menguji cara-cara untuk melindungi harta perusahaan dan sedapat
mungkin menguji kebenaran harta tersebut.

- Auditor harus menelaah cara-cara yang dipergunakan untuk melindungi


harta perusahaan dari segala bentuk kerugian seperti pencurian, kebakaran,
dll.
- Auditor dalam menguji kebenaran ada tidaknya harta perusahaan haruslah
mempergunakan prosedur audit

Audit SDM Page 13


E. Penggunaan sumber-sumber daya secara efesien dan efektif

 Auditor harus menilai tingkat efektif dan efisiensi penggunaan sumber-


sumber daya yang ada. Disamping itu, manajemen bertanggung jawab
menyusun suatu standar-standar kegiatan usaha untuk mengukur kegiatan-
kegiatan penggunaan sumber-sumber daya secara efektif dan efisien.
Auditor bertanggung jawab menentukan apakah :

 Standar-standar kegiatan usaha untuk mengukur tingkat efektif dan


efisiensi ini telah dibuat atau belum.

 Standar-standar kegiatan yang dibuat dapat dimengerti dan dapat


dicapai.

 Penyimpangan dari standar-standar kegiatan usaha itu diketahui,


dianalisis, dan dibicarakan dengan mereka yang bertanggung jawab
untuk tindakan perbaikan.

 Tindakan perbaikan telah diambil.

 Audit yang berhubungan dengan tingkat efektif dan efisiensi penggunaaan


sumber-sumber data harus mengetahui kondisi-kodisi berikut :

 Fasilitas yang tidak dipergunakan secara maksimal

 Pekerjaan tidak produktif

 Prosedur-prosedur dengan biaya yang tidak dapat diterima akal


sehat

 Kelebihan atau kekurangan staff

F. Pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan atas kegiatan usaha atau
program perusahaan.

Auditor harus menguji setiap kegiatan atau program untuk memastikan apakah
hasil-hasil yang dicapai konsisten dengan tujuan dan sasaran yang telah

Audit SDM Page 14


ditetapkan, dan apakah kegiatan usaha atau program-program yang dilakukan
sesuai dengan yang direncanakan.

2.6. Pendekatan Audit SDM

1. Riset Terapan (Applied research) –> Riset ini dugunakan untuk mengevaluasi
aktifitas-aktifitas SDM.kadang kala risetnya mungkin canggih,tergantung pada desain
dan statistic yang digunakan.melalui riset ini berupaya untuk memperbaiki kinerja
departemen.

2. Pendekatan Komparatif (comparative approach) –> bentuk riset ini adalah bentuk
yang sederhana.pendekatan ini menggunakan perusahaan lain sebagai model,setelah
itu membandingkan hasil atau prosedur dengan yang dari perusahaan lain
tersebut.pendekatan komperatif kerap digunakan untuk membandingkan masalah
ketidak hadiran,perputaran karyawan dan data gaji.pendekatan ini dapat membantu
dalam mendeteksi bidang-bidang yang memerlukan perbaikan.tim audit SDM
membandingkan perusahan (divisi) dengan perusahaan atau divisi lainnya guna
menyingkap bidang-bidang yang bekerja buruk.pendekatan ini lazimnya digunakan
untuk membandingkan hasil-hasil dari aktifitas-aktfitas atau SDM spesifik.pendekatan
ini membantu mendeteksi bidang-bidang yang memerlukan pembenaran.

3. Pendekatan Otoritas Pihak Luar (outside authority approach) –> Auditor dapat
menggunakan pendekatan keahlian yang standartnya ditentukan oleh konsultan atau
dari temuan penelitian yang telah dipublikasikan,kemudian dijadikan sebagai standart
atas kegiatan dan kemudian dievaluasi.dalam hal ini konsultan dapat membantu
mendiagnosis penyebab timbulnya masalah.tim audit SDM bergantung pada keahlian-
keahlian konsultan dari luar atau temuan-temuan riset yang dipublikasikan sebagai
suatu standart terhadapnya aktifitas-aktifitas atau program SDM dievaluasi.konsultan
atau temuan-temuan riset dapat membantu mendiagnosis penyeban masalah-masalah
yang timbul.

Audit SDM Page 15


4. Pendekatan Statistik (stastistical approach) –> Melalui pendekatan ini dapat
mengembangkan ukuran statistical kinerja berdasarkan sistem informasi perusahaan
yang ada.sebai contoh dari catatan yang ada dalam perusahaan mengungkapkan
tingkat ketidak hadiran dan perputaran karyawan.data ini menunjukkan seberapa baik
aktifitas SDM dan manajer operasi dalam mengendalikan permasalahan
ini.pendekatan ini biasanya dilengkapi perbandingan terhadap informasi eksternal
yang dapat dikumpulkan dari perusahaan lain.informasi ini sering juga dinyatakan
sebagai rasio yang mudah dihitung dan digunakan.Dengan standart statistic ini,dapat
ditemukan kesalahan-kesalahan sebelum kejadian tersebut menjadi berlarut kearah
yang merugikan perusahaan.dari catatan-catatan yang ada,tim audit SDM
menghasilkan standart-standart statistic terhadap aktifitas dan program SDM
dievaluasi.Dengan standart matemati ini,tim audit dapat menemukan kesalahan-
kesalahan pada saat kesalahan tersebut masih kecil,berupa data yang dikumpulkan per
tahun,metode kuantitatif seperti :

 Regresi : memanfaatkan hubungan antara dua atau lebih variabel kuantitatif


sehingga satu variable dapat diprediksikan dari variable lainnya.

 Korelasi : mengukur tingkat asosiasi yang ada antara dua atau lebih variable.

 Diskriminan : mengidentifikasi faktor-faktor yang membedakan antara dua


atau lebih kelompok dalam satu populasi.

5. Pendekatan Kepatuhan (compliance approach) –> Pendekatan metode ini meninjau


praktek-praktek dimasa lalu untuk menetukan apakah tindakan-tidakan tersebut telah
sesuai atau tidak mengikuti kebijakan dan prosedur perusahaan,atau bahkan terjadi
penyimpangan hukum.Cara kerjanya adalah dengan mengambil sampel data/informasi
dari formulir kerja,kompensasi,disiplin dan penilaian kerja.Tujuan pendekatan ini
adalah untuk memastikan apakah para manajer patuh terhadap peraturan dan
ketentuan yang berlaku di perusahaan.Dengan mengambil sampel elemen-elemen
sitem informasi SDM,tim audit mencari penyimpangan-penyimpangan dari berbagai
peraturan,kebijakan,serta prosedur-prosedur perusahaan,melalui upaya-upaya

Audit SDM Page 16


pencarian fakta,tim audit dapat menemukan apakah terdapat kepatuhan berbagai
kebijakan dan peraturan perusahaan.

6. Pendekatan Manajemen Berdasarkan Sasaran (Management by Objective approach) –


> Pendekatan terakhir adalah meminta staf SDM dan manajer menetapkan tujuan
sesuai dengan tanggung jawab mereka.Pendekatan manajemen berdasarkan sasaran
ini menciptakan tujuan khusus terhadap kinerja sehingga dapat diukur.Selanjutnya
diteliti kinerja actual kemudian membandingkannya dengan tujuan yang ditetapkan
sebelumnya.Dalam prakteknya pendekatan ini tidak semuanya diterapkan sekaligus
pada semua departemen SDM.Hanya menggunakan beberapa dari pendekatan tersebut
tergantung pada aktifitas-aktifitas SDM yang diaudit.biasanya auditor memberikan
umpan balik terhadap temuan-temuan yang ada didalam department tersebut,demikian
pula kepada para manajer dan para karyawan.Umpan balik yang tidak menguntungkan
akan menyebabkan tindakan korektif yang membenahi kontribusi aktifitas SDM.Pada
saat pendekatan manajemen berdasarkan tujuan digunakan terhadap bidang-bidang
SDM,tim audit dapat membandingkan hasil-hasil actual dengan tujuan-tujuan yang
dinyatakan.Bidang-bidang yang berkinerja buruk dapat terdeteksi dan dilaporkan.Dari
hasil perhitungan dan penggunaan alat-alat/instrument audit SDM yang dilakukan
oleh tim audit terhadap auditee,maka dapat dianalisa bahwa auditee menyatakan
manajemen SDM sudah tidak maksimal dalam kinerjanya.

Proses audit manajemen SDM seperti yang dijelaskan di atas akan dikemukakan dalam
Gambar 21.4 berikut ini:

Proses audit manajemen SDM seperti yang dijelaskan di atas akan dikemukakan dalam
Gambar 21.4 berikut ini:

Audit SDM Page 17


Gambar 2.6 proses audit MSDM

2.7. Alat- alat Audit

Beberapa alat pengumpulan data dapat membantu dalam menghimpun data


mengenaiaktivitas SDM sebuah perusahaan. Setiap alat menyajikan pandangan yang berbeda
mengenaiaktivitas suatu perusahaan. Adapun alat-alat tersebut adalah sebagai berikut:

1. Interview atau WawancaraWawancara terhadap karyawan dan manajer memberikan


auditor alat yangsangat kuat untuk mengumpulkan informasi tentang kegiatan SDM
danmengidentifikasi bidang-bidang yang membutuhkan perbaikan. Contohnya,ketika
ada masalah pergantian karyawan, misalnya pada departmen loan officer
diidentifikasikan kepada divisi SDM dan seorang konsultanmengadakan wawancara
dengan manajer yang terkait untuk mempelajarimasalah tersebut. Di sini kritik dan
sasaran yang didapat dari wawancaradapat membantu menunjukkan dengan tepat
persepsi dan penyebab yangdapat menyusun dasar bagi tindakan-tindakan ke
departemen tersebut.2.

2. Informasi sebagai alat utama auditor.Perbandingan dari luar memberikan auditor


suatu perspektif dalammenghadapi kegiatan-kegiatan perusahaan yang dapat dinilai.
Beberapainformasi yang dibutuhkan diperoleh dengan mudah, sementara data lain
sulitdiperoleh. Sumber informasi yang signifikan adalah dari pemerintah.
Melaluidepartemen ini secara rutin mempublikasikan informasi tentang

Audit SDM Page 18


kesempatankerja di masa mendatang, tingkat pergantian karyawan, proyeksi
karyawan,survei upah dan gaji serta frekuensi kecelakaan kerja yang dapat
dijalankansebagai pedoman atau pembanding.3.

3. SurveiUntuk survei ini memakan waktu dan biaya yang relatif besar, sehinggadalam
praktiknya dibatasi hanya pada beberapa orang saja, sehingga untuk ini banyak
departemen SDM menggunakan kuesioner untuk memperluas ruanglingkup penelitian
mereka. Kuesioner juga dapat memunculkan jawaban- jawaban yang lebih jujur
daripada wawancara langsung.

4. Eksperimen SDMCara ini sebagai cara terakhir, terutama eksperimen lapangan,


yangmembandingkan kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol di
bawahkondisi nyata. Cara ini dipakai untuk penelitian ketidak hadiran,
pergantian,kepuasan kerja, kompensasi, keselamatan kerja karyawan dan
kegiatanlainnya.

5. Analisis SejarahTerkadang informasi dapat berisi cacatan analisis yang seringkali


dilakukanuntuk memastikan kepatuhan pada aturan dan prosedur perusahaan,
sebagaiaudit keselamatan kerja dimana auditor harus mencari keterangan ataucacatan
tentang semua pelanggaran keselamatan kerja dan kesehatan kerja.

6. Audit InternasionalAudit internasional labih kompleks dan lebih penting.


Kompleksitasnyamengaudit kegiatan SDM lintas batas luar negeri dipersulit dengan
perbedaandalam hal hukum, budaya, tradisi, sikap dan harapan. Kesulitan bagi
auditorterletak pada masalah pengidentifikasikan bidang-bidang yang berbeda
daripraktik-praktik perusahan yang tidak sesuai dengan keadaan negara asing. Disitu
sisi fungsi SDM mencari kesefagaman pada praktik dan prosedur semuakegiatan
untuk memastikan kepatuhan pada kebijakan perusahaan danmenjamin keseragaman

Audit SDM Page 19


budaya perusahaan. Di pihak lai, kometisi, hukum,kebudayaan dan kepuasan
karyawan dapat menuntut perbedaan darikebijakan, praktik dan prosedur perusahaan.

2.8. Laporan Audit

Laporan audit merupakan deskripsi komprehensif aktivitas-aktivitas sumber daya


manusia yang meliputi rekomendasi-rekomendasi untuk prakte-praktek yang efektif dan
rekomendasi-rekomendasi untuk memperbaiki praktek-praktek yang tidak efektif.

1. Laporan untuk Manajer-manajer Lini

Laporan ini digunakan untuk manajer-manajer lini meringkas tugas, tujuan, dan tanggung
jawab sumber daya manusia mereka dimana pada PT Jasa Angkasa Semesta laporan manajer-
manajer lini ini seperti : pewawancaraan pelamar, pelatihan karyawan, pengevaluasian
kinerja, pemotivasian para karyawan, dan pemuasan kebutuhan-kebutuhan karyawan.

2. Laporan untuk spesialis Sumber Daya Manusia

Spesialis yang menangani kepegawaian, pelatihan, kompensasi, dan aktivitas personalia


lainnya juga memerlukan umpan balik.

3.Laporan untuk Manajer Sumber Daya Manusia

o Biasanya berisi semua informasi yang diberika kepada manajer lini dan spesialis di
dalam departemen sumber daya manusia. Disamping, manajer sumber daya manusia
memperoleh umpan balik mengenai :
o Sikap manajer operasi dan karyawan mengenai servis departemen sumber daya
manusia

o Telaah tujuan departemen dan organisasinya untuk mencapai tujuan tersebut

o Permasalahan sumber daya manusia dan implikasinya

Audit SDM Page 20


o Rekomendasi untuk yang membutuhkan perubahan yang dapat dinyatakan dalam
prioritas yang dilihat oleh tim audit.

laporan audit SDM terdiri dari beberapa bagian yang ditujukan untuk Manajer
lini,manajer SDM, manajer Sumber Daya, yang formatnya akan di jelaskan oleh gambar 2.8

- Judul

- Daftar Isi
- Ringkasan dan kesimpulan
- Masalah-masalah pokok
- Kesimpulan dan saran
- Tubuh (data, fakta pandangan dan alasan )
- Sumber data
- Lampiran yang dianggap penting
Gambar 2.8. Contoh Format Laporan Audit

Adapun bentuk format laporan audit dapat dibagi menjadi 2 bentuk :

CONTOH FORMAT LAPORAN AUDIT BENTUK TABEL

Divisi                :

Tanggal Audit   :

Auditor :

URAIAN BUKTI –REFERENSI SKALA REKOMENDASI

Audit SDM Page 21


TEMUAN BUKTI KEKRITISAN

Gambar 2.8.1 Contoh Format Laporan Audit Bentuk Tabel

CONTOH FORMAT LAPORAN AUDIT BENTUK NARASI

LAPORAN TEMUAN AUDIT SDM / ORGANISASI


KEPADA :
FAKULTAS/JURUSAN :
TANGGAL :
Uraian ketidaksesuaian Bukti-bukti objektif Referensi Skala kekritisan Batas waktu
penyelesaian

Rekomendasi auditor :

Laporan perbaikan :

Verifikasi oleh auditor :

Gambar 2.8.2 Contoh Format Laporan Audit Bentuk Narasi

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Perlunya Audit Ketaatan pada manajemen tiap-tiap perusahaan diharapkan mampu
menciptakan hal yang baik bagi berbagai pihak. Di dalam sebuah bimbingan belajar
dibutukan karena mereka juga meiliki tujuan untuk mencerdaskan bangsa , generasi
muda  sama halnya dengan pendidikan formal. Akan teteapi, audit yang dilaksanakan dalam
rangka menciptakan imge yang baik terhadap masing-masing bimbingan beklajar.Jangan
Audit SDM Page 22
sampai ada anggapan dari masyarakat umum, bahwa Audit Ketaatan MSDM Bimbingan
Belajar buruk karena system kinerjanya yang semrawut.Dikarenakan kurukulum ataupun
system pembelajaran saat ini jauh berbeda dengan beberapa tahun yang lalu.Oleh karena itu,
sebaiknya dalam merancanakan sesuatu hal, perlu adanya konsekuensi pihak pelaksana,
supaya hasil yang dicapai sesuai harapan atau sesuai rancangan masing-masing.

3.2 Saran
sebagai penulis makalah ini, menyarankan kepada para pembaca agar mencari
sumber-sumber lain mengenai Audit sumber daya manusia, agar lebih banyak mengetahui
dan memahami serta semakin luas wawasannya mengenai Audit Sumber Daya Manusia.

DAFTAR PUSTAKA

 Rivai, Veithzal.2006.MSDM untuk perusahaan dari teori ke praktek. Jakarta:


RajaGrafindo Persada.
 Siagian, Sondang P. 2007. MSDM . Jakarta: Bumi Aksara.

 Rohardi, Ahmad. 2002. Pemahaman Praktis MSDM. Bandung: Mandar Maju.

 Handoko, T Hani. 2001.Manajemen Personalia dan SDM. Yogyakarta: BPFE.

Audit SDM Page 23


 Hasibuan, Malayu S.P.2007.MSDM. Ed. Rev. Jakarta: Bumi aksara.

 Majalah Info Bisnis Edisi 106, Tahun ke VII, Februari 2003 sebagai resensi buku
Audit SDM dari Willy Susilo.

 www.geocities.com/ariyanto_eks79/Audit_SDM_Lnjtn.htm

 www.geocities.com/reni_rosari/msdm/SESI14-AUDITSDM.pdf

 http://blog-indonesia.com/blog-archive-6332-16.html

 http://visijobs.com/artikel.php?id=154&sub=news&page=8

 www.google.co.id.

LAMPIRAN

Gambar 2.6 proses audit MSDM

Gambar 2.8. Contoh Format Laporan Audit

Audit SDM Page 24


Gambar 2.8.1 Contoh Format Laporan Audit Bentuk Tabel

Gambar 2.8.2 Contoh Format Laporan Audit Bentuk Narasi

Audit SDM Page 25

Anda mungkin juga menyukai