Anda di halaman 1dari 13

UJIAN OM & PO; Dosen : SYAHRIR A.

PASINRINGI
WAKTU: 150 menit
Zoom buka kamera

1. Jelaskan perkembangan evolusi teori organisasi dan manajemen dan implikasinya terhadap
Pengelolaan rumah sakit.
Jawaban :
FREDERICK WINSLOW TAYLOR (perusahaan baja):
Pasti ada 1 cara terbaik untuk melakukan suatu pekerjaan
- Kasih alat dan bahan kepada orang yang tepat
- Adanya SOP
- Berikan insentif (jasa pelayanan, remunerasi)
- Mengembangkan sains untuk tiap elemen dari tugas individu,
- Secara ilmiah, pilih, latih, ajar, dan kembangkan karyawan.
- Kerjasama dgn petugas untuk meyakinkan sluruh tugas selesai secara efektif dan efisien.
- Bagi tugas dan tanggung jawab setara dengan manajemen dan karyawan.
HENDRI FAYOL (industry tambang):
- berkaitan dengan membuat organisasi secara keseluruhan lebih efektif
- mengembangkan teori tentang apa yang merupakan praktik manajemen yang baik.
- Melakukan teori fungsi manajemen :
- Merencanakan/plan  Renstra, RBA
- Mengatur
- Mengontrol
- Lead
Princip manajemen
Unity of command, hirarki otoritas, division of labour, subordination of individual interest
to general interest, clear channel komunikasi, otoritas, order, degree of centralization,
ekuitas, spirit de corps,
MAX WEBER :
- Mengembangkan teori struktur otoritas dan hubungan
- Birokrasi - tipe organisasi ideal
- pembagian kerja, hierarki yang jelas, aturan dan peraturan terperinci, hubungan impersonal

2. Dalam teori organisasi di kenal teori Matriks yg cocok di terapkan pada organisasi rumah sakit,
jelaskan argumentasi saudara.
Jawaban : Memuat keterkaitan alur kerja, sistematika pelaporan sampai komunikasi formal
antar individu di dalamnya. Pembagian hak dan kewajiban komponen organisasi, badan usaha
atau perusahaan juga terlihat pada struktur organisasi. Pembagian tersebut terlaksana
berdasarkan fungsi dan kedudukan setiap orang yang ada di dalamnya. Keberadaan susunan
tersebut memiliki tujuan, yaitu agar aktivitas atau kegiatan sebuah organisasi atau perusahaan
dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Rumah sakit sebagai organisasi yang terdiri atas komponen-komponen yang sangat kompleks tentunya
membutuhkan tata Kelola yang tepat, dengan alur koordinasi, fungsi, tugas, hak dan wewenang yang jelas.
Stuktur organisasi matriks yang paling sesuai dalam menjawab kebutuhan rumah sakit dari segi stuktur
organisasi nya. Kelebihan di antaranya : menyediakan tata Kelola yang kuat dalam organisasi, mampu
membangun sistem komunikasi yang baik antar anggota, diaman departemen atau bagian-bagian
organisasi dapat berkomunikasi dan berkolaborasi dengan bebas dalam organisasi. Di samping itu, SO ini
juga memungkinkan SD (baik tenaga kesehatan maupun sarana prasarana) digunakan bersamaan secara
efisien dalam organisasi RS, dan mampu memotivasi anggota organisasi bekerja lebih mandiri dan
melakukan manajemen diri sebaik mungkin
3. Dalam penyusunan struktur organisasi rumah sakit, ada beberapa Hal yg perlu di
pertimbangkan; regulasi pemerintah, teori organisasi dan kelas rumah sakit, serta berbagai
faktor lain, jelaskan.
Jawaban :

Regulasi pemerintah tercantum hal-hal yang wajib ada di dalam struktur organisasi RS PP 77
thn 2015.  Pengaturan pedoman organisasi Rumah Sakit bertujuan untuk mewujudkan organisasi
Rumah Sakit yang efektif, efisien, dan akuntabel dalam rangka mencapai visi dan misi Rumah Sakit
sesuai tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan tata kelola klinis yang baik
(Good Clinical Governance). Adapun Organisasi Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas: a. kepala Rumah
Sakit atau direktur Rumah Sakit; b. unsur pelayanan medis; c. unsur keperawatan; d. unsur penunjang
medis; e. unsur administrasi umum dan keuangan; f. komite medis; dan g. satuan pemeriksaan
internal.

Teori organisasi dalam hal ini mengenai OM & PO sebagai landasan dalam penyusunan
penempatan posisi job deskripsion dan spesifikasi nya.

 OM  Konsep organisasi dan manajemen dalam RS menjadi hal yang tidak dapat
dipisahkan. Dalam ilmu manajemen, terdapat beberapa fungsi yang perlu
diimplementasikan dalam mencapai tujuan organisasi, antara lain : PLANNING,
ORGANIZING, STAFFING, DIRECTING, COORDINATING, REPORTING, BUDGETING,
EVALUATING.

 PO  Perilaku organisasi (Organizational Behavior) adalah bidang ilmu yang mempelajari


interaksi manusia ( perilaku individu, kelompok dan organisasi ) dalam organisasi dan
dampaknya pada kinerja organisasi  bertujuan untuk membuat organisasi dapat bekerja
lebih efektif. Dengan diterapkannya PO dalam organisasi RS  memahami dan
memperlakukan pegawai dengan tepat agar pegawai yang dapat memberikan pelayanan
berkualitas kepada pelanggan  meningkatkan kualitas pelayanan

Kelas rumah sakit pengelompokan kelas Rumah Sakit berdasarkan kemampuan pelayanan,

fasilitas kesehatan, sarana penunjang, dan sumber daya manusia. Sehingga mempengaruhi

penyusunan struktur organisasi (PP 47 thn 2021).


4. Jelaskan implikasi PP 47 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan RS terhadap pengelolaan
rumah sakit. Dalam PP tersebut jenis layanan yg akan di berikan oleh rumah sakit, tergantung
mekanisme pasar atau kebutuhan pasien. Jelaskan implikasinya terhadap penerapan teori
Manajemen dan peta persaingan antara RS swasta dan RS Pemerintah
Jawaban :
1. Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan terhadap Pelaksanaan BPJS Kesehatan  PP No.
47/2021 merupakan turunan dari UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja. Dampak kebijakan ini
terhadap JKN dapat terlihat dari pola sistem rujukan (Rujukan JKN menjadi berbasis kompetensi,
sarana, dan prasarana, sehingga dibutuhkan pemetaan kemampuan dan kompetensi RS dalam
pelayanan); pola tarif rumah sakit ( perbaikan pola tarif dilakukan tidak berdasar kelas RS maupun
kelas rawat inap melainkan dapat dilakukan adjustment factor, biaya medis yang sama untuk PBI
dan non PBI, terdapat perbedaan tarif rawat inap antara kelas A dan B pada masa transisi kelas
standar, serta nilai tarif yang inflasi serta berkeadilan), pola standar akreditasi rumah sakit, dan
implementasi kelas standar (terdapat masa transisi yang mana masih terdapat dua kelas standar,
yaitu kelas standar A untuk PBI dan kelas standar B untuk non PBI. Namun harapannya ke depan
dapat mencapai kondisi idela yang hanya terdapat satu kelas standar).
2. Penyelenggaraan bidang terhadap program JKN   membuka peluang seluas-luasnya bagi
sektor swasta untuk berinvestasi terhadap bidang kerumahsakitan untuk ikut serta dalam bidang
pelayanan kesehatan yang betujuan untuk pemerataan mutu fasilitas pelayanan kesehatan.
Rumah sakit sebagai FKRTL dalam pelayanan kesehatan harus memenuhi standar pelayanan
optimal, sehingga dengan adanya PP No. 47/2021 antar rumah sakit memiliki standar yang sama.
Artinya peluang investasi pendirian rumah sakit baru, diperlukan sinergi antara pemerintah pusat
dan daerah untuk memenuhi akses kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, berdampak
pada RS yang harus berinvestasi SDM dan infrastruktur untuk berkompetisi dengan RS lain.
Secara garis besar, pengklasifikasian RS menurut PP 47 tahun 2021 didasarkan pada
kemampuan pelayanan (RSu/RSk), faskes & sarana penunjang (bangunan dan prasarana;
ketersediaan tempat tidur rawat inap; dan peralatan) dan SDM. dengan pengimplementasian PP
47 thn 2021 maka persaingan antara RS swasta dan RS pemerintah semakin meningkat
dikarenakan sistem rujukan kedepannya akan berbasis kompetensi pelayanan sesuai kebutuhan
medis pasien, yang sesuai kebutuhannya akan merujuk ke RS yang mempunyai kemampuan
layanan menurut peraturan perundangan, Jadi tidak berbasis kelas RS lagi.
5. Buat struktur organisasi rumah sakit kelas B milik pemerintah daerah dan job description serta
job spesification utk jabatan direktur.
Jawaban : PMK No 1045 thn 2006

JOB DESCRIPTION DIREKTUR/KEPALA RS


1) Fungsi Utama Pekerjaan
Fungsi utama kepala rumah sakit RS bertugas menyelenggarakan pengawasan dan
pengendalian, perencanaan administrasi sumber daya, pembinaan fungsi, pelayanan
kesehatan prima dan paripurna untuk mewujudkan pelayanan RS sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Tanggungjawab Pekerjaan
Tanggungjawab pekerjaan Kepala Rumah Sakit adalah;
a) Terlaksananya pengawasan dan pengendalian,
b) Terlaksananya perencanaan administrasi sumber daya,
c) Terlaksananya pembinaan fungsi,
d) Terlaksananya pelayanan kesehatan prima dan paripurna,

e) Pimpinan Badan Layanan Umum (BLU) sebagaimana dimaksud dalam pasal 32


PP tahun 2005.
3) Tugas-Tugas Pokok
Direktur mempunyai tugas sebagai pimpinan, yaitu:
a) Memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Rumah Sakit
b) Menetapkan Rencana Kerja dan Program / Kegiatan Rumah Sakit
c) Mengkoordinasikan penyusunan kebijakan teknis dibidang Rumah Sakit
d) Mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan medis
e) Mengkoordinasikan pelayanan penunjang medis dan non medis
f) Mengkoordinasikan pelayanan asuhan keperawatan
g) Mengkoordinasikan pelayanan dan pelaksanaan rujukan
h) Mengkoordinasikan pendidikan dan pelatihan
i) Mengkoordinasi pelatihan dan pengembangan.
j) Mengkoordinasi admninistrasi umum dan keuangan
k) Badan Layanan Umum (BLU) sebagaimana dimaksud dalam pasal 32 PP tahun
2005
l) Menyiapkan rencana strategis bisnis Rumah Sakit, tiap lima tahun sekali
m) Menyiapkan Rencana Bisnis dan anggaran (RBA) tahunan Rumah Sakit
n) Mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, dan
o) Menyampaikan pertanggungjawaban kinerja operasional dan keuangan
4) Wewenang
Berdasarkan tugas-tugas pokok diatas, maka dapat dirumuskan wewenang
Kepala Rumah Sakit adalah :
a) Memberikan kebijakan yang menyangkut kegiatan pelayanan dan
dukungan kesehatan di rumah sakit
b) Mengawasi, memonitor, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan
pelayanan dan dukungan kesehatan di rumah sakit
c) Menetapkan dan mengesahkan program kerja / Proja kegiatan
pelayanan dan dukungan kesehatan di rumah sakit
d) Menyelenggarakan pembinaan terhadap kegiatan pelayanan dan
dukungan kesehatan, pembinaan personel dan pembinaan logistik,
sismet dan anggaran di rumah sakit
e) Mengesahkan dan mendatangani protap / SOP, surat-surat yang
dibuat rumah sakit
5) Hubungan Kerja

Internal Tujuan
Kadiskes Bertanggung jawab langsung kepada
Kadiskes
Wakil direktur Berkoordinasi dalam hal tugas – tugas
staf seluruh satuan organisasi.
a. Menerima tugas /arahan/ disposisi dari Bupati secara langsung dan/atau
melalui Sekretaris Daerah.
b. Memberikan tugas /arahan/ disposisi baik lisan maupun tertulis kepada :
1. Kepala Bagian Tata Usaha
2. Kepala Bidang Pelayanan
3. Kepala Bidang Penunjang
4. Kepala Bidang Keuangan
c. Melaksanakan koordinasi tugas teknis medis dengan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Magelang
d. Melaksanakan koordinasi tugas dengan Bagian terkait di Instansi/OPD lain

6) Tolok Ukur Keberhasilan


Biaya : Terlaksananya kendali mutu dan
kendali biaya
Mutu pelayanan : Tercapainya standar
pelayanan medik
Waktu : Terlaksananya program kerja yang
telah diusulkan
Output : Tersedianya pelayanan medik dan
keperawatan

JOB SPESIFICATION DIREKTUR/KEPALA RS


No Indikator Job Spesification
1) Level Pendidikan minimum Pendidikan dokter spesialis/ dokter gigi spesialis/ dokter
umum dan atau dokter gigi dan atau S2 Manajemen
Kesehatan Rumah Sakit
2) Kursus yang dibutuhkan
3) Lisensi/sertifikasi
4) Minimum level pengalaman Pengelolaan rumah sakit/bidang Kesehatan
5) Persyaratan personal Memenuhi syarat administrasi kepegawaian dan
kualifikasi jabatan.
- Persyaratan Personal :
a. Usia minimal 40 tahun.
b. Pria/Wanita.
c. Sehat rohani dan jasmani
d. Berwibawa dan berdedikasi tinggi
- Pendidikan : Dokter/dokter gigi/Dokter Spesialis dan atau S2 Manajemen
Administrasi Rumah Sakit
- Pengalaman : Administrator bidang kesehatan/ JFT Medis minimal 5 th.
- Kursus/pelatihan : Manajemen RS
- Keterampilan :
a. Menguasai masalah-masalah RS dan bisnis RS
b. Menguasai aturan-aturan pemerintah sehubungan dengan permasalahan RS
c. Memiliki kemampuan dalam merencanakan kegiatan/ perkembangan RS
d. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan manajerial RS
e. Memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan dengan cepat dan tepat
f. Memiliki kemampuan dalam melakukan koordinasi dengan baik dan memotivasi
bawahan
g. Mempunyai inisiatif, obyektivitas, daya konsentrasi, daya adaptasi dan
kreativitas yang tinggi
- Bakat yang perlu dimiliki :
a. Intelegensia :
1. Kemampuan belajar secara umum
2. Kemampuan menangkap/memahami instruksi dan prinsip-prinsip yang
mendasarinya
3. Kemampuan dalam membuat alasan dan membuat pertimbangan
b. Verbal :
1. Kemampuan untuk memahami arti kata-kata dan menggunakannya secara
efektif
2. Kemampuan berkomunikasi
c. Ketelitian :
1. Kemampuan dalam membuat, menganalisa dan membuat laporan
2. Kemampuan dalam mengelola pelaporan.

6. Jelaskan pengertian Manajemen dan ruang lingkup berdasarkan fungsi dan bidang
kajian dan contoh penerapannya di RSUD.
Jawaban : manajemen adalah proses yang terdiri atas perencana,
pengorganisasian, penggerakan, pelaksanaan dan pengawasan, dengan
memanfaatkan ilmu dan seni untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
fungsi manajemen
 PLANNING  suatu proses yang sistematik berupa suatu pengambilan keputusan
tentang pemilihan sasaran, tujuan, strategi, kebijakan, bentuk program, pelaksanaan
program dan penilaian keberhasilan kegiatan. Contoh : perencanaan strategis (visi misi)
& perencanaan operasional (Menyusun PoA)
ORGANIZING  proses pengelompokan kegiatan yang diwadahkan dalam unit kerja
(organisasi), untuk melaksanakan kegiatan yang direncanakan. Contoh penerapan di RS :
penyusunan struktur organisasi, pembagian tugas - wewenang - tanggung jawab,
sistem informasi dan koordinasi
 STAFFING  proses pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Contoh: rekrutmen
pegawai, training/pelatihan pegawai, manajemen kinerja
 DIRECTING  proses bimbingan pelaksanaan pekerjaan, pemberian petunjuk, perintah,
dan motivasi bekerja
 COORDINATING  proses untuk menyelaraskan, pembakuan (standardization), dan
menghubungkan berbagai kegiatan dalam suatu organisasi dan atau antar berbagai
organisasi. Contoh (a) pembakuan, (b) pelimpahan resources, (c) penyelarasan kegiatan
(d) pengembangan sistem informasi dan (e) pembentukan tim koordinasi
 REPORTING  penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian
keterangan mengenai segala hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada
pejabat yang lebih tinggi,
 BUDGETING  usaha perencanaan pengembangan sumber, pengelolaan, dan
pengawasan pembiayaan . Contoh penyusunan RBA
 EVALUATING  kegiatan yang sistematis dan terencana untuk mengukur dan menilai
pelaksanaan dan keberhasilan program. Pengukuran pada kegiatan evaluasi dilakukan
pada komponen input - proses - dan output

7. Jelaskan pengertian dan pendekatan sistem dan penerapannya di rumah sakit di


hubungkan dengan SPM RS.
Jawaban :
SISTEM adalah suatu himpunan (tatanan) yang terpadu, yang mempunyai fungsi
dan tujuan spesifik, tersusun oleh beberapa sub sistem (unsur / komponen) yang
saling tergantung, saling menunjang keberhasilan sistem.
PENDEKATAN SYSTEM adalah cara (model) berpikir yang selalu melihat suatu
obyek (organisasi, manajemen, masalah) sebagai suatu sistem. Cara berpikir
dengan pendekatan sistem harus selalu dipergunakan dan dikembangkan oleh
seorang manajer  harus diabstraksikan dalam bentuk suatu model kajian

 Penerapan pendekatan sistem di RS dapat dilihat dengan adanya standar


prosedur minimal tiap RS yang membagi indikator setiap unit dengan
pendekatan sistem :
Input  SDM (Kompetensi, skill dan Mindset), Anggaran, Alat Kesehatan, Gedung,
Obat dan BHP, Kebijakan, Struktur)
Proses aktivitas operasional (prosedur dan waktu pelayanan), akreditasi,
bagaimana karyawan memberikan pelayanan kepada pasien.
Output  BOR, TOI, AVLOS, NDR, GDR, jumlah kunjungan, cakupan SPM
Outcome  Kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan

8. Jelaskan pengertian patient centered care; dan contohnya dalam pelayanan


kesehatan di hubungkan dgn akreditasi SNARS.
Jawaban : PCC asuhan yang menghormati dan responsif terhadap pilihan,
kebutuhan dan nilai-nilai pribadi pasien. Serta memastikan bahwa nilai-nilai pasien
menjadi panduan bagi semua keputusan klinis”
PCC  suatu pendekatan inovatif terhadap perencanaan, pemberian, dan evaluasi
atas pelayanan kesehatan yang didasarkan pada kemitraan yang saling
menguntungkan antar penyedia pelayanan kesehatan, pasien, dan keluarga.
Contoh :
1. Akses ke Rumah Sakit dan Kontinuitas Pelayanan (ARK)  Standar PP 1.
Kebijakan dan prosedur dan undang-undang dan peraturan terkait mengarahkan
pelayanan pasien yang seragam.

2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)  Standar PP 2.


Ada prosedur untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasi pelayanan yang
diberikan kepada setiap pasien. Contoh pelayanan secara tim, ronde multi
departemen, kombinasi bentuk perencanaan pelayanan, rekam medis terintegrasi,
manager kasus, IC).
3. Asesmen Pasien (AP)  Standar PP 3.
Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelayanan pasien risiko tinggi dan ketentuan
pelayanan risiko tinggi. contoh, perlunya pencegahan trombosis vena dalam, ulkus
dekubitus dan jatuh, prosedur transfusi dan donor darah, prosedur BHD,
hemodialisis).
4. Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP)  Standar PP 4.
Pilihan berbagai variasi makanan sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten
dengan pelayanan klinis tersedia secara rutin. Contoh : dukasi tentang makanan
yang dilarang / kontra indikasi sesuai dengan kebutuhan dan rencana pelayanan,
termasuk informasi tentang interaksi obat dengan makanan.
5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)  Standar PP 5.
Pasien yang berisiko nutrisi mendapat terapi gizi.
6. Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO)   Standar PP 6.
Pasien dibantu dalam pengelolaan rasa nyeri.
7. Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)  Standar PP 7.
Rumah sakit memberi pelayanan akhir kehidupan.

9. Jelaskan pengertian ilmu Prilaku organisasi serta manfaatnya dlm Pengelolaan


rumah sakit.
Jawaban : PO merupakan ilmu tentang dinamika perilaku individu dan kelompok
dalam suatu organisasi dan dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individu,
kelompok, maupun organisasi.
manfaat/peranan  dengan cara meningkatkan pelayanan berkualitasagar dapat
memuaskan pelanggan dengan memahami dan memperlakukan pegawai dengan
tepat agar pegawai dapat memberikan pelayanan berkualitas kepada pelanggan

10. Soal gambar:


Jelaskan teori tersebut dlm penyusunan struktur organisasi rs
Jawaban :
 Strategid apex : Manajer tingkat atas, yang bertanggung jawab atas keseluruhan
tanggung jawab organisasi.
 Middle Line: Manajer, yang menghubungkan inti operasi ke puncak strategis.
 Techno structure: Analis, yang memiliki tanggung jawab untuk mendirikan
bentuk-bentuk standarisasi tertentu dalam organisasi.
 Support staff: Orang yang mengisi unit staf, yang memberikan layanan tidak
langsung bagi organisasi.
 Operating Core: Karyawan yang melakukan pekerjaan dasar yang berkaitan
dengan produksi produk dan jasa.
Struktur Organisasi Mintzberg
Menurut Mintzberg, terdapat 5 dimensi struktur organisasi, yaitu:
1. Komponen Atas disebut Strategic Apex.
Komponen ini terdiri atas Direktur dan Wakit Direktur yang merupakan
posisi/jabatan tertinggi dalam sebuah organisasi.
2. Komponen Tengah disebut Middle Line.
Menghubungkan antara strategic apex dengan operating core. Komponen ini
terdiri atas Kepal Bidang, Kepala Bagian, Kepala Seksi, Kasubag
3. Komponen Bawah disebut Operating Core.
Termasuk di dalamnya yaitu Instalasi-instalasi yang mencari pemasukan untuk
rumah sakit, seperti IGD, poli rawat jalan, instalasi rawat inap, dan farmasi.
4. Komponen Tangan Kanan disebut Techno Structure.
Terdiri atas SPI, komite-komite, dan KSM.
5. Komponen Tangan Kiri disebut Support Staff.
Terdiri atas Sekretaris, IT-SIM RS, Tim Casemix, Tim perencanaan dan
pengembangan, dan Tim Pemasaran (marketing). 
Sebagai catatan, Support Staff dan Techno Structure tidak boleh memberi
komando ke Middle Line dan Operating Core. Sehingga bila komponen Support Staff
atau Techno Structure mengalami kendala dalam menjalankan tugasnya  keduanya
harus berkoordinasi terlebih dahulu ke komponen Strategic Apex.

11. Jelaskan ruang lingkup PO sesuai gambar tersebut dan contohnya di bidang RS

Jawaban :

Ruang lingkup Perilaku Organisasi pada dasarnya adalah integrasi dari 3 konsep atau studi
perilaku yang masing-masingnya adalah Perilaku Individu, Perilaku Antar-Individu dan Perilaku
Kelompok.

 Perilaku Individu – Studi Perilaku Individu adalah studi tentang kepribadian individu,
pembelajaran, sikap, motivasi dan kepuasan kerja.
 Perilaku Antar Individu (kelompok) – Perilaku Antar Individu adalah studi yang dilakukan
melalui komunikasi antara karyawan di antara mereka sendiri serta bawahan mereka,
memahami kualitas kepemimpinan orang, dinamika kelompok, konflik kelompok,
kekuasaan dan politik.
 Perilaku Kelompok (organisasi) – Perilaku kelompok mempelajari pembentukan
organisasi, struktur organisasi dan efektivitas organisasi serta upaya-upaya kelompok
yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasinya.

Anda mungkin juga menyukai