OLEH
KELOMPOK 3
KELAS VC
KUPANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis mengucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat, bimbingan, dan penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Judul makalah ini adalah” Penilaian Prestasi Kerja”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Manajemen
Pengembangan SDM.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI….............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN….........................................................................................1
1.1Latar Belakang…....................................................................................................1
1.3 Tujuan….................................................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN...............................................................................................5
BAB III
PENUTUP….................................................................................................26
ii
3.1
Simpulan…............................................................................................................26
3.2 Saran…..................................................................................................................26
DAFTAR
PUSTAKA ….............................................................................................27
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. RUMUSAN MASALAH
1) Apa arti dari penilaian prestasi kerja.
2) Tujuan dari penilaian prestasi kerja.
3) Siapa yang melakukan penilaian prestasi pada karyawan.
4) Metode apa yang digunakan dalam penilaian prestasi kerja.
5) Masalah-masalah apa yang terdapat dalam penilaian prestasi
1.3 Tujuan
1) Mengetahui lebih dalam tentang penilaian prestasi kerja yang
dilakukan seorang manajer dalam perusahaan atau tempat mereka
bekerja.
2) Mengetahui metode-metode yang dapat digunakan dalam penilaian
prestasi kerja.
3) Memahami penilaian prestasi kerja dan melaksanakannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
melainkan masih perlu dilanjutkan dengan melakukan
pengembangan apabila ternyata ada perbedaan antara apa yang
diharapkan oleh pimpinan dengan hasil kerja karyawan. Suatu
ancaman yang obyektif, sistematis dan menyeluruh kepada
penilaian prestasi dapat menjadi suatu alat yang berguna bagi
perusahaan. Bukan saja menjadi suatu alat untuk memberikan
bimbingan kepada manajemen dalam menseleksi karyawan untuk
kenaikan pangkat atau gaji tetapi juga dipakai suatu alat pelatihan
dan bimbingan guna membantu para karyawan pada segala jenjang
dari organissi untuk meningkatkan prestasinya, dan untuk
perencanaan karyawan jangka panjang. Melalui penilaian prestasi,
manajemen dapat memperlihatkan kepada karyawan bagaimana
pekerjaannya menempatkan diri dalam tujuan-tujuan perusahaan
sebagai suatu keseluruhan. Jika teori ini benar, berfikir melalui
pekerjaan yaitu dapat membantu dalam pengembangan dirisendiri
atau meningkatkan produktivitas karyawan.
Beberapa pendapat para ahli tentang penilaian prestasi kerja:
1. Menurut Andrew F. Sikula, penilaian adalah suatu proses
mengestimasiatau menetapkan nilai, penampilan, kualitas,
atau status dari beberapaobjek, orang atau benda.
2. Menurut Dale Yoder, penilaian prestasi kerja merupakan
prosedur yangformal dilakukan di dalam organisasi untuk
mengevaluasi pegawai dansumbangan serta kepentingan
pegawai.
3. Menurut French, penilaian prestasi kerja adalah suatu cara
dalam melakukan evaluasi terhadap prestasi kerja para
pegawai dengan serangkaian tolok ukur tertentu yang
obyektif dan berkaitan langsung dengan tugas seseorang
serta dilakukan secara berkala.
4. Menurut Rudianto ( 2006, Hal 311 ), penilaian kinerja adalah
penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu
organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan
4
sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya.
5. Menurut Hasibuan (1995:105), Prestasi kerja adalah suatu
hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan
tugas-tugasnya yang dibebankan kepadanya yang didasarkan
atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.
5
6. Setiap orang pada umumnya tidak hanya melakukan kegiatan
yang sifatnya rutin tanpa informasi tentang hasil kerjanya
tersebut atau umpan balik (feed back).
6
dan seleksi karyawan yang telah lalu. Prestai kerja yang sangat rendah
bagi karyawan baru adalah mencerminkan adanya penyimpangan
penyimpangan proses rekruitmen dan seleksi.
9
reaksi untuk bertahan atau bermusuhan daripada untuk mendorong
meningkatkan kinerja karyawan.
4. Pimpinan maupun bawahan menyadari bahwa penilaian yang buruk
mempengaruhi karir seseorang.
5. Dalam kenyataanya proses penilaian prestasi tidak dimanfaatkan
untuk menentukan kebijaksanaan dalam pemberian penghargaan.
6. Pimpinan ragu-ragu untuk memberikan penilaian yang buruk karena
takut dinilai tidak mampu untuk memilih dan mengembangkan
karyawan.
10
Nama Penilai: ……………………….
Tanggal:………………...
Skor total
11
yang berkaitan dengan pekerjaan danyang berkaiatan dengan
karakteristik pekerja.
B. Critical Incidents (Insiden-insiden Kritis)
Dengan metode ini, penilaian melakukan penilaian pada saat-saat
kritis saja, yaitu waktu di mana perilaku karyawan dapat membuat
bagiannya sangat berhasil atau bahkan sebaliknya.
C. Metode peninjauan lapangan
Metode penilaian dilakukan dengan cara para penilai atau pimpinan
melakukan terjun langsung ke lapangan untuk menilai prestasi
kerja karyawan. Hal ini dapat dilakukan, pertama: bersamaan
dengan kegiatan supervisi. Dalam melakukan supervisi, para
penilai atau pimpinan dapat melakukan penilaian terhadap kerja
para karyawan. Sedangkan cara kedua, dengan sengaja dan
terencana para penilai mendatangi tempat kerja karyawan untuk
melakukan penilaian prestasi kerja yang bersangkutan.
D. Tes prestasi terbaik
Metode penilaian ini dilakukan dengan mengadakan tes tertulis
kepada karyawan yang akan dinilai. Karena apa yang ditanyakan
(tes) dan jawaban karyawan ini dalam bentuk tertulis, dan tidak
mencerminkan langsung prestasi seseorang, maka metode ini
termasuk penilaian prestasi kerja secara tidak langsung.
E. Checklist
Dalam metode checklist penilai hanya memilih pernyataan-
pernyataan yang sudah tersedia, yang menggambarkan prestasi
kerja dan karakteristik-karakteristik karyawan (yang dinilai). Cara
ini dapat memberikan gambaran prestasi kerja yang akurat, apabila
pernyataan-pernyataan dalam instrumen penilaian itu disusun
secara cermat, dan diuji terlebih dahulu tentang validitas dan
reliabilitasnya. Penilaisecara checklist ini juga dapat
dikuantifikasikan, apabila pernyataan-pernyataan itu sebelumnya
diberi nilai yang mencerminkan bobotnya. Metode ini mudah
digunakan dan mudah mengadministrasikan, dan sangat ekonomis.
Sedangkan kelemahan metode ini tidak memungkinkan adanya
12
relativitas penilaian. Faktor sikap karyawan yang dinilai tidak
tercermin. Misalnya: 2 karyawan hasil pekerjaannya sama, oleh
sebab itu mereka mempunyai nilai yang sama. Padahal proses
penyelesaian pekerjaan tersebut berbeda, yang satu mengerjakan
dengan kasar (sikap negatif), sedangkan yang satu mengerjakan
dengan sikap yang baik (sikap positif).
F. Employee comparation
Merupakan metode penilaian yang dilakukan dengan cara
membandingkan antara seorang karyawan dengan karyawan yang
lainnya. Metode Employee comparation terbagi atas:
1) Alternation rangking
Merupakan metode penilaian dengan cara mengurut
peringkat (rangking) karyawan dimulai dari yang terendah
sampai yang tertinggi atau mulai dari bawahan sampai yang
tertinggi dan berdasarkan kemampuan yang dimikinya.
2) Paired comparation
Merupakan metode penilaian dengan cara seorang
karyawan dibandingkan dengan seluruh karyawan lainnya,
sehingga dapat berbagai alternative keputusan yang akan
diambil. Metode ini biasanya digunakan untuk jumlah
karyawan yang sedikit. Kelemahannya sulit digunakan
untuk menilai jumlah karyawan yang banyak, karena akan
banyak mengorbankan waktu, tenaga dan biaya.
3) Porced comparation (grading),
Metode ini sama dengan Paired comparation akan tetapi
Porced comparation biasanya digunakan untuk jumlah
karyawan yang banyak. Metode ini mengharuskan penilai
melakukan penilaian relatif di antara para karyawan
tersebut disamping membandingkannya dengan definisi
masing-masing kategori.
4) Metode Penilaian Prestasi Kerja Berorientasikan Waktu
Yang Akan Datang: Metode penilaian prestasi kerja yang
berorientasi waktu yang akan datang, memusatkan prestasi
13
kerja karyawan saat ini serta penetapan sasaran prestasi
kerja diamasa yang akan datang. Teknik-teknik yang dapat
digunakan antara lain, sebagai berikut:
Penilaian diri (self appraisals)
Metode penilaian ini menekankan bahwa
penilaian prestasi kerja karyawan dinilai oleh
karyawan itu sendiri. Tujuan penilaian ini adalah
untuk pengembangan diri karyawan dalam
rangka pengembangan organisasi.
Pendekatan"management by objective" (MBO)
Metode penilaian ini ditentukan bersama-sama
antara penilai atau pimpinan dengan karyawan
yang akan dinilai. Mereka bersama-sama
menentukan tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran
pelaksanaan kerja diwaktu yang akan datang
kemudian dengan menggunakan sasaran tersebut
penilaian prestasi kerja dilakukan secara
bersama-sama.
Penilaian psikologis
Metode penilaian dilakukan dengan
mengadakan wawancara men-dalam, diskusi
atau tes-tes psikologi terhadap karyawan yang
akandinilai. Aspek-aspek yang dinilai antara lain:
intelektual, emosi, moti-vasi, dan sebagainya
dari karyawan yang bersangkutan. Dari hasil
iniakan dapat membantu untuk memperkirakan
prestasi kerja diwaktu yang akan datang.
Evaluasi ini relevan untuk keputusan-keputusan
penempatan atau perpindahan tugas
dilingkungan organisasi.
Teknik pusat penilaian
Dalam suatu organisasi yang sudah maju,
terdapat suatu pusat atau unit penilaian
14
karyawan. Pusat ini mengembangkan sistem
penilaian yang baku yang digunakan untuk
menilai para karyawannya. Hasil penilaian pusat
atau unit ini sangat bermanfaat untuk
mengidentifikasikan kemampuan manajemen di
waktu-waktu yang akan datang.
17
2. Pengenaan sanksi atau tindakan-tindakan disiplin terhadap karyawan
secara objektif, apabila diperlukan.
3. Penentuan tingkat upah dan gaji serta penghasilan lainnya, serta insentif-
insentif.
4. Promosi, baik promosi kepangkatan maupun promosi jabatan.
5. pengembangan karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
6. Pemindahan atau mutasi karyawan, baik dalam unit kerjanya maupun
antar unit kerja dalam organisasinya yang bersangkutan.
Agar penentuan jabatan atau pekerjaan itu tepat, informasi tentang pekerjaan itu
harus dikumpulkan secara tepat dan lengkap. Cara pengumpulan informasi ini dapat
melalui suatu studi yang mendalam menggunakan metode pengamatan atau
wawancara. Informasi yang telah dikumpulkan ini kemudian disampaikan kepada
pimpinan atau manajer organisasi, dan selanjutnya akan digunakan sebagai masukan
penilaian prestasi kerja bagi karyawan yang bersangkutan. Untuk memperoleh hasil
analisis jabatan sebaik-baiknya, biasanya dikerahkan sekelompok orang atau pegawai
yang mempuyai keahlian dibidang ini. Dalam organisasi yang sudah maju, fungsi
analisis jabatan ini diserahkan kepada suatu unit tersendiri. Unit ini terdiri dari orang-
orang yang memang mempunyai kemampuan khusus. Unit kerja ini mempunyai peran
yang sangat menentukan, karena hasi lanalisis jabatan yang aplikasinya sangat
penting dan luas, bukan saja pada penilaian prestasi kerja, melainkan sebagai
masukan dalam pengembangan sumber manusia secara umum. Maka sewajarnya
apabila orang-orang yang didalam unit ini harus memenuhi persyaratan-persyaratan,
khususnya dalam bidang hubungan antara manusia, misalnya: penampilan yang
menarik, sikap yang penuh pengertian dan kesabaran, pandangan yang luas dan
objektif, kelancaran berkomunikasi, dan sebagainya.
Untuk memperoleh penilaian yang objektif terhadap prestasi kerja yang dikaitkan
dengan uraian kerja yang telah ada, maka para penilai harus mempunyai informasi
dan fakta yang lengkap dan tepat. Dari uraian diatas jelas bahwa uraian tugas suatu
organisasi sangat penting artinya bagi penilaian prestasi kerja para karyawannya.
Oleh sebab itu, maka uraian tugas itu harus disusun sebaik-baiknya dan sejelas-
jelasnya, sehingga para pelaksana tugas juga jelas melaksanakannya, dan penilai
juga jelas dalam melakukan penilaian. Uraian tugas yang baik, biasanya terdiri dari
empat bagian, yakni:
19
3. Keputusan-Keputusan Penempatan: Promosi, transfer dan demosi biasanya
didasarkan pada prestasi kerja masa lalu atau antisipasinya. Promosi sering
merupakan bentuk penghargaan terhadap prestasi kerja masa lalu.
4. Kebutuhan-Kebutuhan Latihan dan Pengembangan: Prestasi kerja yang jelek
mungkin menunjukkan kebutuhan latihan. Demikian juga, prestasi yang baik
mungkin mencerminkan potensi yang harus di kembangkan.
5. Perencanaan dan Pengembangan Karier: Umpan balik prestasi kerja
mengarahkan keputusan-keputusan karier, yaitu tentang jalur karier tertentu yang
harus diteliti
6. Penyimpangan-Penyimpangan Proses Staffin: Prestasi kerja yang baik atau jelek
mencerminkan kekuatan atau kelemahanprosedur staffing departemen personalia.
7. Ketidak-akuratan Informasional: Prestasi kerja yang jelek mungkin
menunjukkan kesalahan-kesalahan dalam informasi analisis jabatan, rencana-
rencana sumber daya manusia, atau komponen-komponen lain sistem informasi
manajemen personalia. Akibatnya keputusan-keputusan yang diambil menjadi
tidak tepat.
8. Kesalahan-Kesalahan Desain Pekejaan: Prestasi kerja yang jelek mungkin
merupakan suatu tanda kesalahan dalam desain pekerjaan. Penilaian prestasi
membantu diagnosa kesalahan-kesalahan tersebut.
9. Kesempatan Kerja yang Adil: Penilaian prestasi kerja secara akurat akan
menjamin keputusan-keputusan penempatan internal diambil tanpa diskriminasi.
10. Tantangan-Tantangan Eksternal: Kadang-kadang prestasi kerja dipengaruhi oleh
faktor di luar lingkungan kerja seperti keluarga, kesehatan, kondisi finansial atau
masalah-masalah pribadilainnya. Dengan penilaian prestasi, departemen
personalia mungkin dapatmenawarkan bantuan (T. Hani Handoko,1987:135-
136).
1.9. PRINSIP - PRINSIP PENILAIAN
Penilaian terhadap karyawan itu harus dilakukan, penilaian ini akan memuaskan pihak
yang dinilai apabila penilaian itu terasa adil. Keadilan ditempat kerja termasuk di dalam
penilaian prestasi. Penilaian prestasi ada dua yaitu, keadilan distributive dan penilaian
prosedural. Dari hasil penelitian diketahui bahwa keadilan distributive dalam penilaian
prestasi dirasakan apabila nilai yang diperoleh terasa wajar (Schminke, Ambrose, dan
Noel, 1997)
20
Sedangkan keadilan prosedural dapat dirasakan apabila:
Selanjutnya Dipboy dan de Pontbrian (1981) berpendapat bahwa mereka yang dinilai
akan mau menerima hasil penilaian maupun cara yang digunakan untuk melakukan
penilaian apabila:
Apabila prinsip-prinsip yang diungkapkan para ahli peneliti di atas digunakan dalam
penilaian prestasi, maka karyawan akan merasa puas terhadap cara dan hasil penilaian
prestasi. Lebih lanjut karena hasil dari penilaian prestasi itu digunakan antara lain
untuk menentukkan kenaikan gaji dan promosi, maka mereka juga akan merasa puas
dengan gaji dan kebijaksanaan promosi yang berlaku (Tang dan Sarsfield-baidwin
1996; Panggabean, 2001)
21
BAB III
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
Penilaian prestasi kerja merupakan sebuah proses formal untuk melakukan
peninjauan ulang dan evaluasi prestasi kerja seseorang secara periodic. Dapat
diartikan juga penilaian prestasi adalah suatu analisa yang adil dan jujur
tentang nlai karyawan bagi organisasi. Suatu ancangan yang obyektif,
sistematis dan menyeluruh kepada penilaian prestasi dapat menjadi suatu alat
yang berguna bagi perusahaan. Ia bukan saja menjadi suatu alat untuk
memberikan bimbingan kepada manajemen dalam menseleksi karyawan untuk
kenaikan pangkat atau gaji tetapi juga dipakai suatu alat pelatihan dan
bimbingan guna membantu para karyawan pada segala jenjang dari organissi
untuk meningkatkan prestasinya, dan untuk perencanaan karyawan
berjangkauan panjang. Penilaian prestasi dilakukan untuk memperoleh
informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
kegiatan manager sumber daya manusia (SDM) yang lain seperti perencanaan
SDM , penarikan dan seleksi , pengembangan SDM, perencanaan dan
pengembangan karir , program-program kompensasi, promosi, demosi,
pensiun, dan pemecatan. Metode yang paling luas dipakai untuk mengukur
(validitas/kelayakan untuk dipercayai) mengenai metode penilaian adalah
membandingkan pengharkatan yang paling akhir dengan pengharkatan-
pengharkatan terdahulu. Menafsirkan penilaian prestasi merupakan langkah
22
penting yang terakhir. Walaupun sulit, tetapi diperlukan kehati-hatian dalam
menafsirkan penilalian
1.2. Saran
Diharapkan dengan adanya pembuatan makalah ini dapat mengetahui bagaimana
penilaian yang baik terhadap karyawan yang nantinya dapat diterapkan dalam
suatu perusahaan. Pemahaman penilaian prestasi kerja tentu sangat diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari jika kita berkedudukan sebagai manajer dalam suatu
perusahaan sehingga nantinya kita dapat meneruskan dan mengembangkan usaha
yang dijalani. Tidak lupa juga dapat bermanfaat bagi masyarakat di sekitar tempat
usaha.
DAFTAR PUSTAKA
Tahi, Handoko., 1987, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakar-
ta: BPFE
Hasibuan, Malayu S.P. 2012 Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: PT. Bumi.
Aksara.
23