KELAS: V SDM C
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDRAGIRI
TA.2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................4
1.1. LATAR BELAKANG......................................................................................................4
1.2. RUMUSAN MAKALAH................................................................................................5
1.3. TUJUAN MAKALAH.....................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
2.1. PENGERTIAN PENILAIAN PRESTASI KERJA..........................................................6
2.2. PENTINGNYA PENILAIAN PRESTASI KEJRA..........................................................7
2.3. TUJUAN DAN FAKTOR PENILAIAN PRESTASI KERJA.........................................9
2.4. METODE PENILAIAN PRESTASI KERJA.................................................................12
2.5. KENDALA DALAM PENILAIAN PRESTASI KERJA..............................................18
2.6. ANALISIS JABATAN...................................................................................................19
2.7. URAIAN TUGAS ANALISIS JABATAN....................................................................20
2.8. KEGUNAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA...........................................................21
2.9. PRINSIP - PRINSIP PENILAIAN.................................................................................22
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................24
3.1. KESIMPULAN...............................................................................................................24
3.2. SARAN...........................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
1. Mengetahui lebih dalam tentang penilaian prestasi kerja yang dilakukan seorang manajer
dalam perusahaan atau tempat mereka bekerja.
2. Mengetahui metode-metode yang dapat digunakan dalam penilaian prestasi kerja.
3. Memahami penilaian prestasi kerja dan melaksanakannya.
BAB II
PEMBAHASAN
Penilaian prestasi kerja merupakan sebuah proses formal untuk melakukan peninjauan
ulang dan evaluasi prestasi kerja seseorang secara periodic. Dapat diartikan juga penilaian
prestasi adalah suatu analisa yang adil dan jujur tentang nlai karyawan bagi organisasi.
Proses adalah suatu cara yang sistematis atau langkah-langkah yang diikuti dalam
menghasilkan sesuatu. Dalam sebuah penilaian prestasi kerja terdiri dari kegiatan-kegiatan yaitu
identifikasi, observasi, pengukuran, dan pengembangan hasil kerja karyawan dalam sebuah
organisasi. Bukan saja kuantitas kerja tetapi juga watak, kelakuan dan kualifikasi-kualifikasi
pribadi daari karyawan. Penilaian prestasi berupaya mengevaluasi prstasi (karyawan/pekerja)
untuk berbagai keperluan.
Tahap identifikasi merupakan tahap awal dari proses yang terdiri atas penentuan unsur-
unsur yang akan diamati. Kegiatan ini dimulai dengan melakukan analisis pekerjaan agar dapat
mengenali unsur-unsur yang akan dinilai dan dapat mengembangkan skala penilaian.
Selanjutnya dilanjutkan dengan observasi. Dengan dilakukan observasi berarti ada
pengamatan secara seksama dan periodic. Semua unsur yang dinilai harus diamati secara
seksama agar dapat dibuat penilaian yang wajar dan tepat. Denagn kata lain, observasi yang
jarang dilakukan dan observasi yang tidak berkaitan dengan prestasi kerja dapat menghasilkan
hasil penilaian sesaat dan tidak akurat.
Dalam pengukuran, para penilai akan memberikan penilaian terhadap tingkat prestasi
karyawan yang didasarkan pada hasil pengamatannya pada tahap observasi. Selanjutnya, proses
penilaian prestasi belum berakhir pada saat nilai dapat ditetapkan, melainkan masih perlu
dilanjutkan dengan melakukan pengembangan apabila ternyata ada perbedaan antara apa yang
diharapkan oleh pimpinan dengan hsil kerja karyawan. Suatu ancaman yang obyektif, sistematis
dan menyeluruh kepada penilaian prestasi dapat menjadi suatu alat yang berguna bagi
perusahaan. Bukan saja menjadi suatu alat untuk memberikan bimbingan kepada manajemen
dalam menseleksi karyawan untuk kenaikan pagkat atau gaji tetapi juga dipakai suatu alat
pelatihan dan bimbingan guna membantu para karyawan pada segala jenjang dari organissi untuk
meningkatkan prestasinya, dan untuk perencanaan karyawan jangka panjang. Melalui penilaian
prestasi, manajemen dapat memperlihatkan kepada karyawan bagaimana pekerjaannya
menempatkan diri dalam tujuan-tujuan perusahaan sebagai suatu keseluruhan. Jika teori ini
benar, berfikir melalui pekerjaan yaitu dapat membantu dalam pengembangan diri sendiri atau
meningkatkan produktivitas karyawan.
Berdasarkan hasil tinjauan dapat dikemukakan bahwa penilaian prestasi dilakukan untuk
memperoleh informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
kegiatam manager sumber daya manusia (SDM) yang lain seperti perencanaan SDM, penarikan
dan seleksi, pengembangan SDM, perencanaan dan pengembangan karir, program-program
kompensasi, promosi, demosi, pensiun, dan pemecatan.
FAKTOR - FAKTOR PRESTASI KERJA YANG PERLU DINILAI :
1. Kuantitas kerja :
Hasil kerja sesuai dengan waktu kerja yang ada, yang perlu diperhatikan bukan
hasil rutin tetapi seberapa cepat pekerjaan dapat diselesaikan
2. Kualitas kerja :
Mutu hasil kerja yang didasarkan pada standar yang ditetapkan. Biasanya diukur
melalui ketepatan, ketelitian, keterampilan, kebersihan hasil kerja.
3. Keandalan :
Dapat atau tidaknya karyawan diandalkan adalah kemampuan memenuhi atau
mengikuti instruksi, inisiatif, hati-hati, kerajinan dan kerjasama.
4. Inisiatif :
Kemampuan mengenali masalah dan mengambil tindakan korektif. Memberikan
saran-saran untuk peningkatan dan menerima tanggung jawab menyelesaikan.
5. Kerajinan :
Kesediaan melakukan tugas tanpa adanya paksaan dan juga yang bersifat rutin.
6. Sikap :
Perilaku karyawan terhadap perusahaan atau atasan atau teman kerja.
7. Kehadiran :
Keberadaan karyawan ditempat kerja untuk bekerja sesuai dengan waktu atau jam
kerja yang telah ditentukan.
Walaupun diakui bahwa penilaian prestasi banyak manfaatnya, namun masih banyak
pimpinan yang tidak bersedia melakukannya. Adapun yang menyebabkan antara lain:
1. Pihak penilai tidak merasa memiliki. Perasaan ini muncul karena mereka tidak
dilibatkan dalam menentukan system penialian, tidak dilatih untuk dapat menggunakan
system yang ada, dan usulan mereka terhadap system yang ada tidak diperhitungkan.
2. Pimpinan enggan untuk memberikan nilai yang buruk kepada karyawan mereka,
khususnya kepada orang yang mereka sukai secara pribadi.
3. Jika hasil penilaiannya buruk, pihak karyawan tidak mau menerimanya. Penilaian yang
buruk cenderung menimbulkan reaksi untuk bertahan atau bermusuhan daripada untuk
mendorong meningkatkan kinerja karyawan.
4. Pimpinan maupun bawahan menyadari bahwa penilaian yang buruk mempengaruhi
karir seseorang.
5. Dalam kenyataanya proses penilaian prestasi tidak dimanfaatkan untuk menentukan
kebijaksanaan dalam pemberian penghargaan.
6. Pimpinan ragu-ragu untuk memberikan penilaian yang buruk karena takut dinilai tidak
mampu untuk memilih dan mengembangkan karyawan.
PERUSAHAAN PULKERIA
Rating Scale
Intruksi: Untuk faktor-faktor prestasi berikut, cantumkan pada skala
penilian hasil evaluasi saudara terhadap karyawan yang bernama
seperti tertera dibawah ini.
Nama Karyawan …………………… Departemen …………………………..
Nama Penilai ………………………… Tanggal …………………………………
1. Keandalan - - - - -
2. Inisiatif - - - - -
3. Kehadiran
4. Sikap - - - - -
. - - - - -
. . . . . .
n. Kualitas hasil . . . . .
kerja Total
- - - - -
- - - - -
+ + + + +
Skor total
Dengan menggunakan metode ini hasil penilaian kinerja karyawan dicatat
dalam satu skala. Slaka itu dibagi tujuh atau lima kategori karena konsep yang
akan dinilai bersifat kualitatif, maka kategori yang digunakan bersifat kualitatif.
Faktor yang dinilai dapat dikelompokkan di dalam dua kelompok, yaitu yang
berkaitan dengan pekerjaan dan yang berkaiatan dengan karakteristik pekerja.
Dalam penilaian prestasi kerja biasanya kita menjumpai kendala-kendala yang dihadapi,
adapun kendala-kendala tersebut yaitu:
1. Hallo effect dan tolak ukur penilaian merupakan kesalahan yang dilakukan oleh penilai,
karena umunya penilai cenderungakan memberikan indeks prestasi baik bagi akryawan
yang dikenalnya atau sahabatnya. Sebaiknya terhadap karyawan yang kurang dikenalnya
penilai memberikan indeks prestasi sedang atau kurang.
2. Kesalahan kecenderungan terpusat, banyak penilai tidak suka menilai karyawan sebagai
yang efektif atau tidak efektif dan sangat baik atau sangat jelek. Di sini penilai cenderung
merata-ratakan antara karyawan satu dengan yang lainnya dan bahkan tidak sesuai
dengan kenyataan.
3. Bias terlalu lunak dan terlalu keras, biasanya kesalahan bias yang terlalu lunak cenderung
penilai terlalu mudah memberikan nilai dalam evaluasi prestasi kerja karyawan,
sedangkan kesalahan bias yang terlalu keras sebaliknya terjadi karena penilai cenderung
terlalu ketat dalam evaluasi mereka.
4. Prasangka pribadi bisa mengubah penilaian terhadap karyawan. Sebagai contoh, seorang
atasan pria mungkin cenderung memberi penilaian yang rendah kepada karyawan wanita
karena suatu hal. Adapun faktor lain yang mempengaruhi penilaian mencangkup faktor
senioritas, kesukuan, agama, kesamaan kelompok dan status sosial.
5. Pengaruh kesan terakhir, penilai cenderung lebih ingat pada kegiatan-kegiatan karyawan
yang baik atau buruk apabila menggunakan ukuran-ukuran prestasi kerja yang subjektif.
2.6. ANALISIS JABATAN
Dalam kaitannya dengan proses penilaian prestasi kerja para karyawan, analisis jabatan
mempunyai peranan yang penting. Yang dimaksud analisis jabatan ialah suatu proses penentuan
tentang hakikat suatu jabatan atau pekerjaan tertentu didalam suatu ornganisasi. Hal ini brarti
bahwa analisis jabatan itu berisikan tentang fakta-fakta yang lengkap dan dapat dipercaya
mengenai sesuatu pekerjaan yang dilakukan oleh seorang karyawan atau sekelompok karyawan
dalam suatu organisasi. Oleh sebab itu, melakukan analisis jabatan berarti menentukan kegiatan-
kegiatan demi terlaksananya kegiatan-kegiatan.
Analisis jabatan merupakan bagian yang penting dalam sistem penilaian prestasi kerja
para karyawan. Karena melalui kegiatan ini akan diperoleh informasi dan fakta-fakta yang
lengkap mengenai setiap pegawai atau karyawan, kedudukan dan pekerjaan atau tugasnya
didalam suatu organisasi. Disamping itu, analisis jabatan juga mempunyai manfaatlain dalam
rangka pengembangan sumber daya manusia dalam suatu organisasi, antara lain:
1. Pemberian bimbingan kepada para karyawan.
2. Pengenaan sanksi atau tindakan-tindakan disiplin terhadap karyawan secara objektif,
apabila diperlukan.
3. Penentuan tingkat upah dan gaji serta penghasilan lainnya, serta insentif-insentif.
4. Promosi, baik promosi kepangkatan maupun promosi jabatan.
5. pengembangan karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
6. Pemindahan atau mutasi karyawan, baik dalam unit kerjanya maupun antar unit kerjanya
maupun antar unit kerja dalam organisasinya yang bersangkutan.
Agar penentuan jabatan atau pekerjaan itu tepat, informasi tentang pekerjaan itu harus
dikumpulkan secara tepat dan lengkap. Cara pengumpulan informasi ini dapat melalui suatu
studi yang mendalam menggunakan metode pengamatan atau wawancara. Informasi yang telah
dikumpulkan ini kemudian disampaikan kepada pimpinan atau manajer organisasi, dan
selanjutnya akan digunakan sebagai masukan penilaian prestasi kerjabagi karyawan yang
bersangkutan. Untuk memperoleh hasil analisis jabatan sebaik-baiknya, biasanya dikerahkan
sekelompok orang atau pegawai yang mempuyai keahlian dibidang ini.
Dalam organisasi yang sudah maju, fungsi analisis jabatan ini diserahkan kepada suatu
unit tersendiri. Unit ini seyogianya terdiri dari orang-orang yang memang mempunyai
kemampuan khusus. Unit kerja ini mempunyai peran yang sangat menentukan, karena hasi
lanalisis jabatan yang aplikasinya sangat penting dan luas, bukan saja pada penilaian prestasi
kerja, melainkan sebagai masukan dalam pengembangan sumber manusia secara umum. Maka
sewajarnya apabila orang-orang yang didalam unit ini harus memenuhi persyaratan-persyaratan,
khususnya dalam bidang hubungan antara manusia, misalnya: penampilan yang menarik, sikap
yang penuh pengertian dan kesabaran, pandangan yang luas dan objektif, kelancaran
berkomunikasi, dan sebagainya.
Komponen lain yang juga penting dalam sistem penilaian prestasi kerja adalah uraian
tugas (job description). Uraian tugas adalah merupakan daftar kegiatan atau tugas yang harus
dilakukan oleh setiap karyawan dalam organisasi, sesuai dengan jabatan atau pekerjaan
karyawan yang bersangkutan. Oleh sebab itu apabila jenis kegiatan atau tugas yang terdapat
dalam organisasi dan yang harus dikerjakan pleh masing-masing karyawanitu akan dinilai, maka
acuannya adalah uraian tugas yang sudah ada.
Dalam uraian tugas suatu organisasi yang berkaitan dengan penilaian prestasi kerja karyawan,
sekurang-kurangnya mencakup tifga hal, yakni:
1. Kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan (karyawan).
2. Tanggung jawab yang dibebankan kepada pelaksana pekerjaan tertentu.
3. persyaratan yng harus dipenuhi.
Untuk memperoleh penilaian yang objektif terhadap prestasi kerja yang dikaitkan dengan
uraian kerja yang telah ada, mak para penilai harus mempunyai informasi dan fakta yang lengkap
dan tepat. Dari uraian diatas jelas bahwa uraian tugas suatu organisasi sangat penting artinya
bagi penilaian prestasi kerja para karyawannya. Oleh sebab itu, maka uraian tugas itu harus
disusun sebaik-baiknya dan sejelas-jelasnya, sehingga para pelaksana tugas juga jelas
melaksanakannya, dan penilai juga jelas dalam melakukan penilaian. Uraian tugas yang baik,
biasanya terdiri dari empat bagian, yakni:
1. Nama jabatan sehubungan dengan uraian tugas yang dimaksud
2. Identifikasi fakta-fakta tentang tugas yang bersangkutan.
3. Uraian lengkap tentang tugas teersebut, biasanya terdiri darisuatu keterangan singkat
tentang tugas yang diuraikan dan penjelasan yang lengkap tentang semua kegiatan yang
dilakukan, tanggung jawab, dan kewajiban yang dilaksanakan.
4. Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelaksanaan tugas, dimana yang
bersangkutan dapat melaksanakan seluruh tugas dan kewajibannya dengan baik.
Penilaian terhadap karyawan itu harus dilakukan, penilaian ini akan memuaskan pihak
yang dinilai apabila penilaian itu terasa adil. Keadilan ditempat kerja termasuk di dalam
penilaian prestasi. Penilaian prestasi ada dua yaitu, keadilan distributive dan penilaian
prosedural. Dari hasil penelitian diketahui bahwa keadilan distributive dalam penilaian
prestasi dirasakan apabila nilai yang diperoleh terasa wajar (Schminke, Ambrose, dan Noel,
1997).
Apabila prinsip-prinsip yang diungkapkan para ahli peneliti di atas digunakan dalam
penilaian prestasi, maka karyawan akan merasa puas terhadap cara dan hasil penilaian prestasi.
Lebih lanjut karena hasil dari penilaian prestasi itu digunakan antara lain untuk menentukkan
kenaikan gaji dan promosi, maka mereka juga akan merasa puas dengan gaji dan
kebijaksanaan promosi yang berlaku (Tang dan Sarsfield-baidwin 1996;Panggabean, 2001).
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Penilaian prestasi kerja merupakan sebuah proses formal untuk melakukan peninjauan
ulang dan evaluasi prestasi kerja seseorang secara periodic. Dapat diartikan juga penilaian
prestasi adalah suatu analisa yang adil dan jujur tentang nlai karyawan bagi organisasi. Suatu
ancangan yang obyektif, sistematis dan menyeluruh kepada penilaian prestasi dapat menjadi
suatu alat yang berguna bagi perusahaan. Ia bukan saja menjadi suatu alat untuk memberikan
bimbingan kepada manajemen dalam menseleksi karyawan untuk kenaikan pangkat atau gaji
tetapi juga dipakai suatu alat pelatihan dan bimbingan guna membantu para karyawan pada
segala jenjang dari organissi untuk meningkatkan prestasinya, dan untuk perencanaan karyawan
berjangkauan panjang. penilaian prestasi dilakukan untuk memperoleh informasi yang berguna
dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatam manager sumber daya manusia
(SDM) yang lain seperti perencanaan SDM , penarikan dan seleksi , pengembangan SDM,
perencanaan dan pengembangan karir , program-program kompensasi, promosi, demosi, pensiun,
dan pemecatan. Metode yang paling luas dipakai untuk mengukur (validitas/kelayakan untuk
dipercayai) mengenai metode penilaian adalah membandingkan pengharkatan yang paling akhir
dengan pengharkatan-pengharkatan terdahulu. Menafsirkan penilaian prestasi merupakan
langkah penting yang terakhir. Walaupun sulit, tetapi diperlukan kehati-hatian dalam
menafsirkan penilalian.
3.2. SARAN
Diharapkan dengan adanya pembuatan makalah ini dapat mengetahui bagaimana penilaian
yang baik terhadap karyawan yang nantinya dapat diterapkan dalam suatu perusahaan.
Pemahaman penilaian prestasi kerja tentu sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari jika kita
ber kedudukan sebagai manajer dalam suatu perusahaan sehinggan nantinya kita dapat
meneruskan dan mengembangkan usaha yang dijalani. Tidak lupa juga dapat bermanfaat bagi
masyarakat di sekitar tempat usaha.
DAFTAR PUSTAKA
Panggabean, Mutiara S, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia, Jakarta
Tahi, Handoko., 1987, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
BPFE
Hasibuan, Malayu S.P. 2012 Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Martoyo, Susilo. 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Rachmawati, Ike Kusdyah. 2007 Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: Andi
http://www.ombar.net/2009/09/pengertian-penilaian-kinerja.html