Disusun dalam rangka pemenuhan tugas pada mata kuliah akuntansi manajemen :
Disusun Oleh :
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TRUNAJAYA BONTANG
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena atas rahmat dan
karunia-Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini
disusun agar pembaca dapat lebih memahami tentang kewirausahaan. Makalah ini disusun
oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah
Subhanahu Wa Ta’ala akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................................4
1. Pengukuran Kinerja.................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
3
BAB I
PEMBAHASAN
2. Pengukuran Kinerja.
Kinerja berasal dari kata job performance yang memiliki arti prestasi kerja
atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang/organisasi.
Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa indikator kinerja
karyawan adalah alat yang digunakan untuk mengukur prestasi kerja seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengukuran kinerja adalah tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap
berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada perusahaan. Hasil pengukuran
tersebut kemudian digunakan sebagai umpan balik dalam bentuk tindakan yang
efektif dan efisien dan akan memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu
rencana dan titik dimana perusahaan memerlukan penyesuaian-penyesuaian atas
aktivitas perencanaan dan pengendalian.
Menurut Hansen dan Mowen (2004), pengukuran kinerja terbagi menjadi dua
kelompok, yaitu tradisional dan kontemporer.
Pengukuran kinerja tradisional, dilakukan dengan membandingkan
kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan atau biaya standar
sesuai dengan karakteristik pertanggungjawabannya.
Pengukuran kinerja kontemporer, menggunakan aktivitas sebagai
pondasinya. Ukuran kinerja dirancang untuk menilai seberapa baik
aktivitas dilakukan dan dapat mengidentifikasi apakah telah dilakukan
perbaikan yang berkesinambungan.
4
Menurut Yuwono (2002), pengukuran kinerja merupakan proses mencatat dan
mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian misi (mission
accomplishment) melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa ataupun
suatu proses. Sedangkan menurut Mahmudi (2010), pengukuran kinerja adalah suatu
proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan, termasuk informasi atas efisiensi penggunaan sumber daya dalam
menghasilkan barang atau jasa, kualitas barang atau jasa, perbandingan hasil kerja
dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan.
Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, ada indikator yang tertentu yang
merupakan tolok ukur saat menilai kinerja para karyawan. Penggunaan indikator
ini memiliki peran yang penting dalam mengukur kualitas serta kuantitas
karyawan.
Mengukur kinerja karyawan tak cukup menggunakan satu indikator saja. Ada
beberapa indikator yang digunakan dalam mengukur kinerja karyawan secara
individu. Indikator tersebut adalah:
2. Kuantitas Karyawan
Indikator kedua dalam pengukuran kinerja karyawan adalah kuantitasnya secara
individu. Kuantitas ini meliputi jumlah kinerja yang karyawan hasilkan. Pengukuran
kinerja berdasarkan kuantitas ini sesuai dengan target masing-masing karyawan.
5
Yang mana target tersebut ditentukan saat perencanaan job description. Hal ini akan
memudahkan penanggung jawab perusahaan atau organisasi dalam mengukur
kuantitas kinerja masing-masing karyawan.
3. Tepat Waktu
Faktor penting dalam indikator pengukuran kinerja adalah tepat waktu. Dari faktor
ini akan tampak apakah karyawan tersebut memiliki kemampuan dalam membuat
perencanaan.
Termasuk dalam hal ini adalah jadwal yang berkaitan dengan pekerjaannya.
Indikator inilah yang dapat mempengaruhi pencapaian target yang menjadi tanggung
jawab masing-masing karyawan.
6. Independen
Mandiri atau independen juga merupakan indikator penting dalam pengukuran
performa karyawan. Sebab, karyawan yang mandiri akan melakukan pekerjaannya
dengan rasa tanggung jawab dan penuh percaya diri.
6
7. Bekerja Sama dalam Tim
Meski mampu bekerja dengan mandiri, seorang karyawan juga harus bisa bekerja
sama dalam sebuah tim. Indikator ini juga memberikan pengaruh yang kuat saat
mengukur kinerja karyawan secara individu.
8. Memiliki Komitmen
Faktor lain yang juga merupakan indikator performa karyawan yakni komitmen.
Komitmen ini berkaitan erat dengan motivasi.
Dengan kata lain, bila seorang karyawan memiliki komitmen saat bekerja maka
sudah pasti karyawan tersebut punya motivasi yang kuat. Juga memiliki tanggung
jawab yang besar terhadap semua pekerjaannya.
7
Selain itu, dengan jiwa pemimpinnya karyawan tersebut akan mempengaruhi dan
memotivasi rekannya, terutama dalam hal melakukan pekerjaannya dengan baik.
8
Indikator kinerja dikelompokkan ke dalam enam kelompok indikator kinerja,
yaitu:
1. Indikator masukan (input) .
Masukan (input) merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk
melaksanakan suatu kegiatan untuk menghasilkan keluaran atau memberikan
pelayanan. Indikator ini dapat berupa dana, sumber daya manusia, sarana,
informasi, dan sebagainya.
9
menunjukkan hal yang diharapkan untuk dicapai bila keluaran dapat
diselesaikan dan berfungsi dengan optimal (tepat waktu, lokasi, dana dll).
Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah suatu proses atau kegiatan yang
dilakukan oleh perorangan atau kelompok dalam sebuah perusahaan untuk
mengevaluasi dan mengomunikasikan bagaimana karyawan melakukan pekerjaan
dengan cara membandingkan hasil pekerjaannya dengan seperangkat standar yang
telah dibuat dalam suatu periode tertentu yang digunakan sebagai dasar pertimbangan
suatu kegiatan.
Penilaian kinerja disebut juga sebagai evaluasi karyawan, tinjauan kinerja, dan
penilaian hasil. Penilaian kinerja adalah proses pengevaluasian kinerja, penyusunan
rencana pengembangan, dan pengomunikasian hasil proses tersebut kepada karyawan
itu sendiri. Penilaian kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan
didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator
input, output, hasil, manfaat dan dampak.
10
8. Manfaat Penilaian Kinerja.
Manfaat penilaian kinerja bagi semua pihak adalah agar bagi mereka mengetahui manfaat
yang dapat mereka harapkan. (Rivai & Basri, 2004:55) Pihak-pihak yang berkepentingan
dalam penilaian adalah:
1. Orang yang dinilai (karyawan).
Bagi karyawan yang dinilai, keuntungan pelaksanaan penilaian kinerja adalah :
Meningkatkan motivasi.
Meningkatkan kepuasan hidup.
Adanya kejelasan standard hasil yang diterapkan mereka.
Umpan balik dari kinerja lalu yang kurang akurat dan konstruktif.
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan menjadi lebih besar.
Kesempatan untuk mendiskusikan cita-cita dan bimbingan apa pun dorongan atau
pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi cita-cita karyawan.
Meningkatkan hubungan yang harmonis dan aktif dengan atasan.
3. Perusahaan.
Bagi perusahaan, manfaat penilaian adalah, (Rivai&Basri, 2004 : 62) antara lain:
Peningkatan rasa kebersamaan dan loyalitas.
11
Meningkatkan keharmonisan hubungan dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Sebagai sarana penyampaian pesan bahwa karyawan itu dihargai oleh perusahaan
Harapan dan pandangan jangka panjang dapat dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA
As’ad, M. 2008. Psikologi Industri : Seri Ilmu Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Liberty
Gibson. 2003. Manajemen sumber daya manusia. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT.
Remaja Rosda
indikator-pengukuran-kinerja-dengan-performance-management-tools-kpi/karya.
2018/12/syarat-dan-kriteria-indikator-kinerja.html
Mathis, R.L. dan Jackson, J.H. 2006. Human Resource Management. Edisi 10. Jakarta :
Salemba Empat
Rivai, Vethzal & Basri. 2005. Peformance Appraisal: Sistem yang tepat untuk Menilai
Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahan. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Wibowo. 2009. Manajemen Kinerja Edisi Keempat. Jakarta : Rajagrafindo Persada.
https://danang651.wordpress.com/2010/03/30/indikator-kinerja-input-proses-output-outcome/
12