Anda di halaman 1dari 18

Pengukuran dan evaluasi kinerja

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Analisis Investasi & Manajemen Portofolio

Dosen Pengampu :

Nichen, SE.,M.Si.,CTA.,ACPA

Disusun Oleh : kelompok 15

Riskia (191811117)

Musmaina (191831216)

Muh. Fiqry Haikal (181832560)

Mas Utari (191811096)

Nurfazila Natasya (191811108)

Putu Dewi (191811111)

Hasnawati (191821141)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN LMU POLITIK
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
TAHUN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas

anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang

“Pengukuran dan Evaluasi Kinerja”. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan

Makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen

pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya

bagi penulis.

Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik,

namun penulis pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan

kami sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-

kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon

maaf. Serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan

oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam

pengetahuan kita bersama.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. Latar belakang .......................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
BAB II ..................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
Pengertian Kinerja ............................................................................................... 5
Pengertian Pengukuran Kinerja........................................................................... 5
Sistem Pengukuran Kinerja ................................................................................. 8
Rekomendasi ..................................................................................................... 11
a. Indeks Sharpe ............................................................................................. 11
b. Indeks Treynor ........................................................................................... 12
c. Indeks Jensen ............................................................................................. 13
d. Treynor & black’s model ........................................................................... 14
BAB III ................................................................................................................. 17
PENUTUP ............................................................................................................. 17
A. Kesimpulan ............................................................................................. 17
Daftar Pustaka........................................................................................................18

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Proses keputusan investasi merupakan suatu proses keputusan yang
berkesinambungan (going process), yang meliputi lima tahap keputusan yang
berjalan terus menerus sampai tercapai keputusan investasi yang terbaik, yang
terdiri dari lima tahap keputusan, yaitu: penentuan tujuan investasi, penentuan
kebijakan investasi, pemilihan strategi portofolio, pemilihan aset, serta
pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio. Dengan demikian, tahap kelima
dalam proses keputusan investasi tersebut merupakan tahap yang penting untuk
mengetahui apakah kinerja portofolio yang telah dibentuk sudah mampu
memenuhi tujuan investasi yang ingin dicapai investor. Jika tahap pengukuran dan
evaluasi kinerja telah dilewati dan ternyata hasilnya kurang baik, maka proses
keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama,demikian seterusnya
sampai dicapai keputusan investasi yang paling optimal. Tahap pengukuran dan
evaluasi kinerja ini meliputi pengukuran kinerja portofolio dan pembandingan
hasil pengukuran tersebut dengan kinerja portofolio lainnya melalui proses
benchmarking.

B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui kerangka pikir untuk investasi evaluasi kinerja portofolio
2. Mengetahui mengukur tingkat return portofolio
3. Mengetahui Risk Adjusted Performance

4
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Kinerja
Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakantugas dan tanggung jawabnya. Pada dasarnya pengertian kinerja
dapat dimaknai secara beragam.beberapa pakar memandangnya sebagai hasil dari
suatu proses penyelesaian pekerjaan,sementara sebagian yang lain memahaminya
sebagai perilaku yang diperlukan untuk mencapaihasil yang diinginkan.kinerja
juga dapat digambarkan sebagai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatandalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi perusahaan yang tertuang dalam
perumusan strategi planning suatu perusahaan. Penilaian tersebut tidak terlepas
dari proses yang merupakan kegiatanmengolah masukan menjadi keluaran atau
penilaian dalam proses penyusunankebijakan, program, kegiatan yang dianggap
penting dan berpengaruh terhadap pencapaiansasaran tujuan.kinerja tidak dengan
sendirinya. Dengan kata lain, terdapat beberapa faktor yangmempengaruhi
kinerja. adapun faktor-faktor tersebut menurut amstrong (1998: 16-17)
adalahsebagai berikut:

1. faktor individu (Personal /actors), berkaitan dengan keahlian, motivasi,


komitmen, dll.&.

2. faktor kepemimpinan (leadership factors), berkaitan dengan kualitas dukungan


dan pengarahan yang diberikan oleh pimpinan, manajer, atau ketua kelompok
kerja.

3. faktor kelompok/rekan kerja (team factors), berkaitan dengan kualitas


dukungan yang diberikan oleh rekan kerja.

4. faktor sistem (system factors), berkaitan dengan sistem/metoda kerja yang ada
dalam fasilitas yang disediakan oleh organisasi.

5. faktor situasi (consectual/situational factors), berkaitan dengan tekanan dan


perubahan lingkungan, baik lingkungan internal maupun eksternal.

Pengertian Pengukuran Kinerja


Pengukuran kinerja adalah proses di mana organisasi menetapkan
parameter hasiluntuk dicapai oleh program, investasi, dan akusisi yang dilakukan.

5
Proses pengukuran kinerjaseringkaloi membutuhkan penggunaan bukti statistik
untuk menentukan tingkat kemajuan suatuorganisasi dalam meraih tujuannya.
tujuan mendasar dibalik dilakukannya pengukuran adalahuntuk meningkatkan
kinerja secara umum.

a)Tujuan dan Manfaat Pengukuran Kinerja

batasan tentang pengukuran kinerja adalah sebagai usaha formal yang dilakukan
olehorganisasi untuk mengevaluasi hasil kegiatan yang telah dilaksanakan secara
periodik berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya. tujuan pokok pengukuran kinerja adalah untuk memotivasi
karyawan dala mencapai sasaran organisasi danmematuhi standar perilaku yang
telah ditetapkan sebelumnya agar menghasilkan tindakan yang diinginkan
(Mulyadi & setyawan 1999:227),

Secara umum tujuan dilakukan pengukuran kinerja adalah untuk (Gardon,


1993:36)

1. Meningkatkan motivasi karyawan dalam memberikan kontribusi kepada


organisasi.&.

2. Memberikan dasar untuk mengevaluasi kualitas kinerja masing-masing


karyawan.'.

3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatuihan dan pengembangan karyawan sebagai


dasar untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatiham dan
pengembangan karyawan.

4. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan karyawan, seperti


produksi,transfer, dan pemberhentian.

Sistem pengukuran kinerja yang efekif adalah sistem pengukuran yang dapat
memudahkan manajemen untuk melaksanakan proses pengendalian dan
memberikan motivasi kepada manajemen untuk motivasi kepada manajemen
untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya. Manfaat sistem pengukuran
kinerja adalah (Mulyadi & Setyawan, 1999:212-225)

1. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggannya dan membuat seluruh


personil terlibatdalam upaya pemberi kepuasan kepada pelanggan.

2. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata


rantai pelanggandan pemasok internal.

6
3. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-upaya
penguranganterhadap pemborosan tersebut.

4. Membuat suatu tujuan strategis yang masanya masih kabur menjadi lebih
kongkrit sehinggamempercepat proses pembelajaran perusahaan.

b)Prinsip Pengukuran Kinerja

Dalam pengukuran kinerja terdapat beberapa prinsip yaitu :

1. Seluruh aktivitas kerja yang signifikan harus diukur.&.

2. Pekerjaan yang tidak diukur dapat dikelola karena darinya tidak ada informasi
yang bersifatobyektif untuk menentukan nilainya.

3. kerja yang tak diukur selayaknya diminimalisir atau bahkan ditiadakan.

4. keluaran kinerja yang diharapkan harus ditetapkan untuk seluruh kerja yang
diukur.

5. hasil keluaran menyediakan dasar untuk menetapkan akuntabilitas hasil alih-


alih sekedar mengetahui tingkat usaha

6. Mengidentifikasi kinerja dalam artian hasil kerja yang diinginkan adalah cara
manajer dan pengawas untuk membuat penugasan kerja dari mereka menjadi
operasional.

7. Pelaporan kinerja dan analisis variansi harus dilakukan secara kerap.

8. Pelaporan yang kerap memungkinkan adanya tindakan korektif yang segera dan
tepat waktu.

9. Tindakan korektif yang tepat waktu begitu dibutuhkan untuk manajemen


kendali yangefektif.

c) Ukuran Pengukuran Kinerja

Terdapat tiga macam ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja
secara kualitatif yaitu :

1. Ukuran kriteria tunggal (Single criterium)

7
yaitu ukuran kinerja yang hanya menggunakan satu ukuran untuk menilai kinerja
manajernya.

2. ukuran kriteria beragam (multiple criterium)

Yaitu ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran dalam menilai
kinerjamanajernya. tujuan penggunaan kriteria ini adalah agar manajer yang
diukur kinerjanyamengerahkan usahanya kepada berbagai kinerja.

3. Ukuran kriteria gabungan (compsite criterium)

Yaitu ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran


memperhitungkan bobotmasing-masing ukuran dan menghitung rata-ratanya
sebagai ukuran menyeluruh kinerjamanajernya.

Sistem Pengukuran Kinerja


untuk mengukur kinerja, dapat digunakan ukuran kinerja. beberapa untuk kinerja
yang meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja, pengetahuan tentang pekerjaan,
kemampuan mengemukakan pendapat, pengambilan keputusan, perencanaan kerja
dan daerah organisasi. Menurut Cascio, kriteria sistem pengukuran kinerja adalah
sebagai berikut :

1. Relevan (relevance), mempunyai makna (1) terdapat kaitan yang erat antara
standar untuk pekerjaan tertentu dengan tujuan organisasi, dan (2) terdapat
keterkaitan yang jelas antaraelemen-elemen kritis suatu pekerjaan yang telah
diidentifikasi melalui analisi jabatan dengandimensi-dimensi yang akan dinilai
dalamform penilaian.

2. Sensitivitas (sensivity), berarti adanya kemampuan sistem penilaian kinerja


dalam membedakan pegawai yang efektif dan pegawai yang tidak efektif.

3. Reliabilitas (realibility), dalam konteks ini berarti konsistensi penilaian. Dengan


kata lainsekalipun instrumen tersebut digunakan oleh dua orang yang berbeda
dalam menilai seorang pegawai, hasil penilaiannya akan cenderung sama

4. Akseptabilitas (acceptability), berarti bahwa pengukuran kinerja yang


dirancang dapat diterimaoleh pihak-pihak yang menggunakannya.

5. Praktis (practicality), berarti bahwa instrumen penilaian yang disepakati oleh


pihak-pihak yangterkait dalam proses penilaian tersebut

8
Seperti layaknya evaluasi terhadap kinerja suatu perusahaan, portofolio yang
telah dibentuk juga perlu dievaluasi kinerjanya. Evaluasi kinerja portofolio akan
terkait dengan dua isu utama, yaitu: (l) mengevaluasi apakah return portofolio
yang telah dibentuk mampu memberikan return yang melebihi (di alas) return
portofolio lainnya yang dijadikan patok duga (benchmark), dan (2) mengevaluasi
apakah return yang diperoleh sudah sesuai dengan tingkat risiko yang harus
ditanggung. Dalam mengevaluasi kinerja suatu portofolio ada beberapa faktor
yang perlu kita perhatikan, yaitu:

1. Tingkat risiko Seperti telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya tentang


adanya Trade-off antara risiko dan return, di mana semakin tinggi tingkat
risiko maka semakin tinggi pula tingkat return yang diharapkan.
2. Periode waktu Seperti halnya tingkat risiko, faktor waktu juga akan
mempengaruhi tingkat return portofolio. Oleh karena itu, pada saat
mengevaluasi kinerja suatu portofolio kita juga perlu memperhatikan
faktor periode waktu yang digunakan.
3. Penggunaan patok duga (bechmark) yang sesuai dalam melakukan
evaluasi kinerja suatu portofolio, kita perlu membandingkan return
portofolio tersebut dengan return yang bisa dihasilkan oleh alternatif
portofolio lain yang sebanding.
4. Tujuan investasi Evaluasi kinerja suatu portofolio juga perlu
memperhatikan tujuan yang ditetapkan oleh investor atau manajer
investasi. Tujuan investasi yang berbeda akan mempengaruhi kinerja
portofolio yang dikelolanya, Misalnya, jika tujuan investasi seorang
investor adalah pertumbuhan jangka panjang, maka kinerja portofolio yang
dibentuknya akan relatif lebih kecil dari kinerja portofolio yang dibentuk
dengan tujuan mendapatkan keuntungan jangka pendek.

Mengukur Tingkat Return Portofolio Penilaian kinerja suatu portofolio


umumnya dimulai dengan mengukur tingkat return dari portofolio tersebut salah
satu cara untuk menghitung tingkat return suatu portofolio adalah dengan cara
menjumlahkan semua aliran kas yang diterima (penjumlahan dividen atau

pendapatan bunga selama periode investasi dengan selisih perubahan nilai pasar
portofolio (capital gain /loss), dan kemudian dibagi dengan nilai pasar portofolio
pada awal periode metode penghitungan tingkat return portofolio tersebut

9
memang terlihat cukup sederhana dan mudah untuk menghitungnya. Akan
tetapi, metode yang sederhana tersebut sebenarnya tetap mengandung
kelemahan, karena hanya sesuai untuk menghitung tingkat return portofolio yang
bersifat "statis", yaitu portofolio yang tidak mempunyai aliran kas keluar
maupun masuk dari investor. Besarnya tingkat return yang ditawarkan oleh
portofolio yang dimiliki investor bisa diukur dengan metode time-weighted
rate of return (TWR). Besarnya TWR ini tidak dipengaruhi oleh penambahan
atau penarikan dana yang dilakukan oleh investor selama periode perhitungan
return portofolio Bagaimana cara menghitung TWR dan DWR?

TWR bisa dihitung dengan membagi periode perhitungan return


portofolio ke dalam beberapa sub periode perhitungan.Setiap subperiode
dihitung terlebih dahulu masing-masing returnnya,
dan selanjutnya return dari keseluruhan periode perhitungan portofolio bisa
dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:
TWR = (1,0 + S1) (1,0 + S2)...........(1,0 + SN) -1,0 (19.1)di mana, S dalam
persamaan di atas melambangkan return yang diperoleh dalam setiap subperiode
perhitungan.Sebagai contoh, misalnya suatu portofolio yang diamati selama 5
tahun terdiri dari 3subperiode aliran kas yang masing-masing memberikan return
berturut-turut sebesar5%; 8%; dan 10%. Dari data tersebut maka kita bisa
menghitung return portofolio berdasarkan metode TWR, sebagai berikut:
TWR = (1,0 + 0,05) (1,0 + 0,08) (1,0 + 0,1) -1,0= (1,05) (1,08) (1,1) -1,0= 0,247
atau
24,7%.Metode perhitungan yang lainnya, yaitu DWR bisa dihitung dengan
mencari tingkat suku bunga yang bisa menyamakan nilai awal portofolio dengan
semua aliran kas yang terjadi ditambah nilai akhir portofolio. Perhitungan
dengan metode ini sudahmemperhatikan aliran kas yang masuk dan keluar
selama periode perhitungan return portofolio. Rumus untuk menghitung TWR
adalah sebagai berikut. Nilai awal portofolio = (19.2)
dimana: Dt = penambahan dana pada saat
Wt = penarikan dana pada saat
n = jumlah penambahan dana selama periode perhitungan
m = jumlah penarikan dana selama periode perhitungan
r = tingkat bunga yang menyamakan nilai awal portofolio dengan semua aliran
kas (masuk dan atau keluar) ditambah nilai akhir portofolio. Besarnya r ini

10
sekaligus merupakan tingkat return portofolio yang dihitung denganmetode
TWR

-Risk Adjusted Performance Seperti telah dijelaskan di alas bahwa untuk


melihat kinerja sebuah portofolio kita tidak bisa hanya melihat tingkat return
yang dihasilkan portofolio tersebut, tetapi kita juga hams memperhatikan faktor-
faktor lain seperti tingkat risiko portofolio tersebut. Dengan berdasarkan pada
teori pasar modal, beberapa ukuran kinerja portofolio sudah memasukkan faktor
return dan risiko dalam perhitungannya. Beberapa ukuran kinerja portofolio
yang sudah memasukkan faktor risiko adalah indeks Sharpe, indeksTreynor, dan
indeks Jensen

Rekomendasi
Keuangan suatu perusahaan dengan mengandalkan laporan dan juga
mempertimbangkan kebutuhan investasi (nominal dana, pemilihan produk
sertalamanya investasi) dapat menentukan fortofolio tersebut. Dengan demikian
analisis dalam laporan penelitian itu harus rinci selengkapnya dari emiten dan
industry yangsejenis serta mempunyai pertimbangan dalam risk dan return.
Dengan alasan tersebut maka laporan dikerjakan dengan optimal agar analisis
yang dibuat tidak menyesatkan

Metode-metode yang digunakan untuk menilai kinerja portofolio umumnya


adalah :

a. Indeks Sharpe
menurut sharpe, “ the capital market-model described here deals with prediction
of future of performance. Since the predictions can not obtained in any
satisfactory manner, the model can not be tested directly. Instead ex post νalues
must be used-the aνerage of return of a portfolio
must be substituted for expected rate of return, and the actual standar deνiation
of its rate of return for its predicted risk”.
kutipan tersebut menyatakan bahwa untuk kepentingan memprediksi masa
datang digunakan data masalalu. Hνerage return masalalu dianggap sebagai
return prediksi masa datang dan deviasi standar return masalalu dianggap
sebagai prediksi resiko masa datang.

11
Dalam metode ini kinerja portofolio diukur dengan cara membandingkan antara
premi risiko portofolio (yaitu selisih rata-rata tingkat pengembalian portofolio
dengan rata-rata tingkat bunga bebas risiko) dengan risiko portofolio yang
dinyatakan dengan standar deviasi (total risiko). Secara matematis (IS)
dirumuskan sebagai berikut :
Spi = Rpi-Rf / SDpi
Keterangan simbol :
Spi = indeks sharpe portofolio i
Rpi = rata-tara tingkat pengembalian portofolio i
Rf = rata-rata atas bunga investasi bebas risiko
SDpi= standar deviasi dari tingkat pengembalian portofolio i

Rpm—Rf=premi risiko portofolio i


Indeks Sharpe ini relevan digunakan untuk investor yang menanamkan dananya
hanya atau sebagian besar pada portofolio tersebut, sehingga risiko portofolio
dinyatakan dalam standar deviasi.

b. Indeks Treynor
Pengukuran kinerja portofolio ini dikembangkan oleh Jack L. Treynor. Tujuan
treynor adalah untuk menemukan ukuran kinerja yang dapat diaplikasikan
kepada seluruh investor dengan tidak memperdulikan preferensi risiko personal.
Ia juga menyarankan bahwa ada komponen risiko, yaitu risiko yang dihasilkan
dari fluktuasi di pasar dan risiko yang muncul dari fluktuasi sekuritas individual.
Dalam metode ini kenerja portofolio diukur dengan cara membandingkan antara
premi risiko portofolio (yaitu selisih rata-rata tingkat pengembalian portofolio
dengan rata-rata bunga bebas risiko) dengan risiko portofolio yang dinyatakan
dengan beta (risiko pasar atau
risiko sistematis). Secara matematis (IT) dirumuskan sebagai berikut :
Tpi = Rpi — Rf/ βpi
Keterangan symbol :
Tpi = indeks Treynoir portofolio i
Rpi = rata-rata tingkat pengembalian portofolio i
Rf = rata-rata atas bunga investasi bebas risiko

12
Bpi = beta portofolio I (risiko pasar atau risiko sistematis)
Rpi-Rf =premi resiko portofolio i

Penggunaan beta sebagai ukuran risiko portofolio secara implicit


mencerminkan bahwa portofolio yang ada merupakan portofolio yang telah
didiversifikasin dengan baik.
Indeks Treynor ini relevan digunakan untuk investor yang memiliki berbagai
portofolio atau menanamkan dananya pada berbagai reksa dana (mutual fund),
atau melakukan diversifikasi pada berbagai portofolio, sehingga risiko
portofolio dinyatakan dalam beta (β), yaitu risiko pasar atau risiko sistematis.

c. Indeks Jensen
Metode ini didasarkan pada konsep garis pasar sekuritas ( security market line-
MSL) yang merupakan garis yang menghubungkan portofolio pasar dengan
kesempatan investasi yang bebas resiko, sehingga secara sistematis
dirumuskan Rp= Rf+( Rm-Rf )βp. Dalam keadaan ekuilibrium semua
portofolio diharapkan berada pada SML. Jika terjadi penyimpangan, artinya
jika dengan resiko yang sama dengan tingkat pengembalian suatu portofolio
berbeda dengan tingkat pada tingkat SML, maka perbedaan tersebut disebut
dengan indeks jensen : dimana risikonya dinyatakan dalam beta (risiko pasar
atau risiko sistematis). Apabila tingkat pengembalian aktual dari suatu
portofolio lebih besar dari tingkat pengembalian yang sesuai dengan
persamaan SML, berarti indeks jensen akan bernilai positif. Sebaliknya,
apabila tingkat pengembalian aktual dari suatu portofolio lebih kecil dari
tingkat pengembalian yang sesuai dengan persamaan SML, berarti indeks
jensen akan bernilai negatif.
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan bahwa indeks jensen sebagai
berikut:
Jpi =( Rpi-Rf) — (Rm-Rf)βpi
Keterangan simbol :
Jpi = indeks jensen portofoloi i
Rp = rata-rata tingkat pengembalian portofolio i
Rf = rata-rata bungan investasi bebas resiko
Rm = rata-rata tingkat pengembalian pasar (diwakili IHSG)

13
βpi = beta portofolio i
Rpi — Rf = premi risiko portofolio i
Rm — Rf = premi risiko pasar.

d. Treynor & black’s model


Treynor & Black (1973 : 66-86) menyeleksi saham dalam portofolio dengn
memperhatikan resiko pasar dan resiko spesifik, karena suatu saham selalu
mengandung resiko pasar dan resiko spesifik. Aνerage return setelah dikurangi
dengan minimum return (CAPM) disebut alpha.

Model treynor & black disebut juga dengan istilah appraisal ratio, dengan rumus
sbb :

Aprraisal ratio =

Untuk memaksimalkan active portfolio, Miller (1999) memodifikasi rumus


appraisal ratio menjadi berikut :

Appraisal ratio =

Risiko spesifik adalah stock residual variance, yaitu variance saham individual

Aplikasi

Tabel berikut menunjukan tingkat pengembalian portofolio A,B, dan


C , tingkat pengembalian pasar (ISHG= Rm), serta tingkat
bunga bebas risiko selama beberapa periode.

14
Dari data tabel tersebut dapat dihitung :

Indeks Sharpe (Spi) =(Rpi-Rf)/Sdpi

SpA=(17,1-8,6)/28,1=0,302

SpB=(14,5-8,6)/19,7=0,299

SpC=(13,0-8,6)/22,8=0,193

Spm=(11,0-8,6)/20,5=0,117

Indeks Treynor (Tpi) =(Rpi-Rf)/βpi

SpA =(17,1-8,6)/1,20=7,08

15
SpB =(14,0-8,6)/28,1=6,41

SpC =(13,0-8,6)/28,1=4,23

Spm =(11,0-8,6)/1,00=2,40

Indeks Jensen (Jpi) =(Rpi-Rf) — (Rm-Rf)βpi

JpA =(17,1-8,6) - (11,0-8,6)1,20 =5,62

JpB =(14,0-8,6) - (11,0-8,6)0,92 =3,69

JpC =(13,0-8,6) - (11,0-8,6)1,04 =1,90

Jpm=(11,0-8,6) - (11,0-8,6)1,00 =0

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan


antara lain:

• Evaluasi kinerja portofolio akan terkait dengan dua isu utama, yaitu: (l)
mengevaluasi apakah return portofolio yang telah dibentuk mampu memberikan
return yang melebihi (dialas) return portofolio lainnya yang dijadikan patok duga
(benchmark), dan (2) mengevaluasi apakah return yang diperoleh sudah sesuai
dengan tingkat risiko yang harus ditanggung.

• Salah satu cara untuk menghitung tingkat return suatu portofolio adalah dengan
cara menjumlahkan semua aliran kas yang diterima (penjumlahan dividen atau
pendapatan bunga

selama periode investasi dengan selisih perubahan nilai pasar portofolio (capital
gain /loss)),dan kemudian dibagi dengan nilai pasar portofolio pada awal periode.

• Dengan berdasarkan pada teori pasar modal, beberapa ukuran kinerja portofolio
sudah memasukkan faktor return dan risiko dalam perhitungannya

Menggunakan ukuran kinerja tertentu, yaitu:

a. Metode Sharpe
b. Metode Treynor
c. Metode jensen

17
Daftar pustaka
https://id.scribd.com/document/514956611/TUGAS-MAKALAH-EVALUASI-
KINERJA-PORTOFOLIO-NANDA-182020008-SMT-V-B2

https://www.academia.edu/32410165/Makalah_Pengukuran_Kinerja_portofolio_

18

Anda mungkin juga menyukai