Dosen Pengampu :
Nichen, SE.,M.Si.,CTA.,ACPA
Riskia (191811117)
Musmaina (191831216)
Hasnawati (191821141)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
“Pengukuran dan Evaluasi Kinerja”. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan
Makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen
bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik,
namun penulis pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan
kami sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-
kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon
maaf. Serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan
oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. Latar belakang .......................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
BAB II ..................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
Pengertian Kinerja ............................................................................................... 5
Pengertian Pengukuran Kinerja........................................................................... 5
Sistem Pengukuran Kinerja ................................................................................. 8
Rekomendasi ..................................................................................................... 11
a. Indeks Sharpe ............................................................................................. 11
b. Indeks Treynor ........................................................................................... 12
c. Indeks Jensen ............................................................................................. 13
d. Treynor & black’s model ........................................................................... 14
BAB III ................................................................................................................. 17
PENUTUP ............................................................................................................. 17
A. Kesimpulan ............................................................................................. 17
Daftar Pustaka........................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Proses keputusan investasi merupakan suatu proses keputusan yang
berkesinambungan (going process), yang meliputi lima tahap keputusan yang
berjalan terus menerus sampai tercapai keputusan investasi yang terbaik, yang
terdiri dari lima tahap keputusan, yaitu: penentuan tujuan investasi, penentuan
kebijakan investasi, pemilihan strategi portofolio, pemilihan aset, serta
pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio. Dengan demikian, tahap kelima
dalam proses keputusan investasi tersebut merupakan tahap yang penting untuk
mengetahui apakah kinerja portofolio yang telah dibentuk sudah mampu
memenuhi tujuan investasi yang ingin dicapai investor. Jika tahap pengukuran dan
evaluasi kinerja telah dilewati dan ternyata hasilnya kurang baik, maka proses
keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama,demikian seterusnya
sampai dicapai keputusan investasi yang paling optimal. Tahap pengukuran dan
evaluasi kinerja ini meliputi pengukuran kinerja portofolio dan pembandingan
hasil pengukuran tersebut dengan kinerja portofolio lainnya melalui proses
benchmarking.
B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui kerangka pikir untuk investasi evaluasi kinerja portofolio
2. Mengetahui mengukur tingkat return portofolio
3. Mengetahui Risk Adjusted Performance
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Kinerja
Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakantugas dan tanggung jawabnya. Pada dasarnya pengertian kinerja
dapat dimaknai secara beragam.beberapa pakar memandangnya sebagai hasil dari
suatu proses penyelesaian pekerjaan,sementara sebagian yang lain memahaminya
sebagai perilaku yang diperlukan untuk mencapaihasil yang diinginkan.kinerja
juga dapat digambarkan sebagai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatandalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi perusahaan yang tertuang dalam
perumusan strategi planning suatu perusahaan. Penilaian tersebut tidak terlepas
dari proses yang merupakan kegiatanmengolah masukan menjadi keluaran atau
penilaian dalam proses penyusunankebijakan, program, kegiatan yang dianggap
penting dan berpengaruh terhadap pencapaiansasaran tujuan.kinerja tidak dengan
sendirinya. Dengan kata lain, terdapat beberapa faktor yangmempengaruhi
kinerja. adapun faktor-faktor tersebut menurut amstrong (1998: 16-17)
adalahsebagai berikut:
4. faktor sistem (system factors), berkaitan dengan sistem/metoda kerja yang ada
dalam fasilitas yang disediakan oleh organisasi.
5
Proses pengukuran kinerjaseringkaloi membutuhkan penggunaan bukti statistik
untuk menentukan tingkat kemajuan suatuorganisasi dalam meraih tujuannya.
tujuan mendasar dibalik dilakukannya pengukuran adalahuntuk meningkatkan
kinerja secara umum.
batasan tentang pengukuran kinerja adalah sebagai usaha formal yang dilakukan
olehorganisasi untuk mengevaluasi hasil kegiatan yang telah dilaksanakan secara
periodik berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya. tujuan pokok pengukuran kinerja adalah untuk memotivasi
karyawan dala mencapai sasaran organisasi danmematuhi standar perilaku yang
telah ditetapkan sebelumnya agar menghasilkan tindakan yang diinginkan
(Mulyadi & setyawan 1999:227),
Sistem pengukuran kinerja yang efekif adalah sistem pengukuran yang dapat
memudahkan manajemen untuk melaksanakan proses pengendalian dan
memberikan motivasi kepada manajemen untuk motivasi kepada manajemen
untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya. Manfaat sistem pengukuran
kinerja adalah (Mulyadi & Setyawan, 1999:212-225)
6
3. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-upaya
penguranganterhadap pemborosan tersebut.
4. Membuat suatu tujuan strategis yang masanya masih kabur menjadi lebih
kongkrit sehinggamempercepat proses pembelajaran perusahaan.
2. Pekerjaan yang tidak diukur dapat dikelola karena darinya tidak ada informasi
yang bersifatobyektif untuk menentukan nilainya.
4. keluaran kinerja yang diharapkan harus ditetapkan untuk seluruh kerja yang
diukur.
6. Mengidentifikasi kinerja dalam artian hasil kerja yang diinginkan adalah cara
manajer dan pengawas untuk membuat penugasan kerja dari mereka menjadi
operasional.
8. Pelaporan yang kerap memungkinkan adanya tindakan korektif yang segera dan
tepat waktu.
Terdapat tiga macam ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja
secara kualitatif yaitu :
7
yaitu ukuran kinerja yang hanya menggunakan satu ukuran untuk menilai kinerja
manajernya.
Yaitu ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran dalam menilai
kinerjamanajernya. tujuan penggunaan kriteria ini adalah agar manajer yang
diukur kinerjanyamengerahkan usahanya kepada berbagai kinerja.
1. Relevan (relevance), mempunyai makna (1) terdapat kaitan yang erat antara
standar untuk pekerjaan tertentu dengan tujuan organisasi, dan (2) terdapat
keterkaitan yang jelas antaraelemen-elemen kritis suatu pekerjaan yang telah
diidentifikasi melalui analisi jabatan dengandimensi-dimensi yang akan dinilai
dalamform penilaian.
8
Seperti layaknya evaluasi terhadap kinerja suatu perusahaan, portofolio yang
telah dibentuk juga perlu dievaluasi kinerjanya. Evaluasi kinerja portofolio akan
terkait dengan dua isu utama, yaitu: (l) mengevaluasi apakah return portofolio
yang telah dibentuk mampu memberikan return yang melebihi (di alas) return
portofolio lainnya yang dijadikan patok duga (benchmark), dan (2) mengevaluasi
apakah return yang diperoleh sudah sesuai dengan tingkat risiko yang harus
ditanggung. Dalam mengevaluasi kinerja suatu portofolio ada beberapa faktor
yang perlu kita perhatikan, yaitu:
pendapatan bunga selama periode investasi dengan selisih perubahan nilai pasar
portofolio (capital gain /loss), dan kemudian dibagi dengan nilai pasar portofolio
pada awal periode metode penghitungan tingkat return portofolio tersebut
9
memang terlihat cukup sederhana dan mudah untuk menghitungnya. Akan
tetapi, metode yang sederhana tersebut sebenarnya tetap mengandung
kelemahan, karena hanya sesuai untuk menghitung tingkat return portofolio yang
bersifat "statis", yaitu portofolio yang tidak mempunyai aliran kas keluar
maupun masuk dari investor. Besarnya tingkat return yang ditawarkan oleh
portofolio yang dimiliki investor bisa diukur dengan metode time-weighted
rate of return (TWR). Besarnya TWR ini tidak dipengaruhi oleh penambahan
atau penarikan dana yang dilakukan oleh investor selama periode perhitungan
return portofolio Bagaimana cara menghitung TWR dan DWR?
10
sekaligus merupakan tingkat return portofolio yang dihitung denganmetode
TWR
Rekomendasi
Keuangan suatu perusahaan dengan mengandalkan laporan dan juga
mempertimbangkan kebutuhan investasi (nominal dana, pemilihan produk
sertalamanya investasi) dapat menentukan fortofolio tersebut. Dengan demikian
analisis dalam laporan penelitian itu harus rinci selengkapnya dari emiten dan
industry yangsejenis serta mempunyai pertimbangan dalam risk dan return.
Dengan alasan tersebut maka laporan dikerjakan dengan optimal agar analisis
yang dibuat tidak menyesatkan
a. Indeks Sharpe
menurut sharpe, “ the capital market-model described here deals with prediction
of future of performance. Since the predictions can not obtained in any
satisfactory manner, the model can not be tested directly. Instead ex post νalues
must be used-the aνerage of return of a portfolio
must be substituted for expected rate of return, and the actual standar deνiation
of its rate of return for its predicted risk”.
kutipan tersebut menyatakan bahwa untuk kepentingan memprediksi masa
datang digunakan data masalalu. Hνerage return masalalu dianggap sebagai
return prediksi masa datang dan deviasi standar return masalalu dianggap
sebagai prediksi resiko masa datang.
11
Dalam metode ini kinerja portofolio diukur dengan cara membandingkan antara
premi risiko portofolio (yaitu selisih rata-rata tingkat pengembalian portofolio
dengan rata-rata tingkat bunga bebas risiko) dengan risiko portofolio yang
dinyatakan dengan standar deviasi (total risiko). Secara matematis (IS)
dirumuskan sebagai berikut :
Spi = Rpi-Rf / SDpi
Keterangan simbol :
Spi = indeks sharpe portofolio i
Rpi = rata-tara tingkat pengembalian portofolio i
Rf = rata-rata atas bunga investasi bebas risiko
SDpi= standar deviasi dari tingkat pengembalian portofolio i
b. Indeks Treynor
Pengukuran kinerja portofolio ini dikembangkan oleh Jack L. Treynor. Tujuan
treynor adalah untuk menemukan ukuran kinerja yang dapat diaplikasikan
kepada seluruh investor dengan tidak memperdulikan preferensi risiko personal.
Ia juga menyarankan bahwa ada komponen risiko, yaitu risiko yang dihasilkan
dari fluktuasi di pasar dan risiko yang muncul dari fluktuasi sekuritas individual.
Dalam metode ini kenerja portofolio diukur dengan cara membandingkan antara
premi risiko portofolio (yaitu selisih rata-rata tingkat pengembalian portofolio
dengan rata-rata bunga bebas risiko) dengan risiko portofolio yang dinyatakan
dengan beta (risiko pasar atau
risiko sistematis). Secara matematis (IT) dirumuskan sebagai berikut :
Tpi = Rpi — Rf/ βpi
Keterangan symbol :
Tpi = indeks Treynoir portofolio i
Rpi = rata-rata tingkat pengembalian portofolio i
Rf = rata-rata atas bunga investasi bebas risiko
12
Bpi = beta portofolio I (risiko pasar atau risiko sistematis)
Rpi-Rf =premi resiko portofolio i
c. Indeks Jensen
Metode ini didasarkan pada konsep garis pasar sekuritas ( security market line-
MSL) yang merupakan garis yang menghubungkan portofolio pasar dengan
kesempatan investasi yang bebas resiko, sehingga secara sistematis
dirumuskan Rp= Rf+( Rm-Rf )βp. Dalam keadaan ekuilibrium semua
portofolio diharapkan berada pada SML. Jika terjadi penyimpangan, artinya
jika dengan resiko yang sama dengan tingkat pengembalian suatu portofolio
berbeda dengan tingkat pada tingkat SML, maka perbedaan tersebut disebut
dengan indeks jensen : dimana risikonya dinyatakan dalam beta (risiko pasar
atau risiko sistematis). Apabila tingkat pengembalian aktual dari suatu
portofolio lebih besar dari tingkat pengembalian yang sesuai dengan
persamaan SML, berarti indeks jensen akan bernilai positif. Sebaliknya,
apabila tingkat pengembalian aktual dari suatu portofolio lebih kecil dari
tingkat pengembalian yang sesuai dengan persamaan SML, berarti indeks
jensen akan bernilai negatif.
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan bahwa indeks jensen sebagai
berikut:
Jpi =( Rpi-Rf) — (Rm-Rf)βpi
Keterangan simbol :
Jpi = indeks jensen portofoloi i
Rp = rata-rata tingkat pengembalian portofolio i
Rf = rata-rata bungan investasi bebas resiko
Rm = rata-rata tingkat pengembalian pasar (diwakili IHSG)
13
βpi = beta portofolio i
Rpi — Rf = premi risiko portofolio i
Rm — Rf = premi risiko pasar.
Model treynor & black disebut juga dengan istilah appraisal ratio, dengan rumus
sbb :
Aprraisal ratio =
Appraisal ratio =
Risiko spesifik adalah stock residual variance, yaitu variance saham individual
Aplikasi
14
Dari data tabel tersebut dapat dihitung :
SpA=(17,1-8,6)/28,1=0,302
SpB=(14,5-8,6)/19,7=0,299
SpC=(13,0-8,6)/22,8=0,193
Spm=(11,0-8,6)/20,5=0,117
SpA =(17,1-8,6)/1,20=7,08
15
SpB =(14,0-8,6)/28,1=6,41
SpC =(13,0-8,6)/28,1=4,23
Spm =(11,0-8,6)/1,00=2,40
Jpm=(11,0-8,6) - (11,0-8,6)1,00 =0
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
• Evaluasi kinerja portofolio akan terkait dengan dua isu utama, yaitu: (l)
mengevaluasi apakah return portofolio yang telah dibentuk mampu memberikan
return yang melebihi (dialas) return portofolio lainnya yang dijadikan patok duga
(benchmark), dan (2) mengevaluasi apakah return yang diperoleh sudah sesuai
dengan tingkat risiko yang harus ditanggung.
• Salah satu cara untuk menghitung tingkat return suatu portofolio adalah dengan
cara menjumlahkan semua aliran kas yang diterima (penjumlahan dividen atau
pendapatan bunga
selama periode investasi dengan selisih perubahan nilai pasar portofolio (capital
gain /loss)),dan kemudian dibagi dengan nilai pasar portofolio pada awal periode.
• Dengan berdasarkan pada teori pasar modal, beberapa ukuran kinerja portofolio
sudah memasukkan faktor return dan risiko dalam perhitungannya
a. Metode Sharpe
b. Metode Treynor
c. Metode jensen
17
Daftar pustaka
https://id.scribd.com/document/514956611/TUGAS-MAKALAH-EVALUASI-
KINERJA-PORTOFOLIO-NANDA-182020008-SMT-V-B2
https://www.academia.edu/32410165/Makalah_Pengukuran_Kinerja_portofolio_
18