Oleh:
Nurul Febryanti
02220180428
Fakultas Ekonomi
Universitas Muslim Indonesia
Makassar
2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
1.1. LATAR BELAKANG...........................................................................................
1.2. RUMUSAN MASALAH......................................................................................
1.3. TUJUAN................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................
2.1. EVALUASI STRATEGI.......................................................................................
2.2. EVALUASI DAN PENGENDALIAN STRATEGI.............................................
BAB III PENUTUP....................................................................................................
3.1. KESIMPULAN.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. latar belakang
Suatu strategi dipilih dari sekian banyak alternative yang dianalisis dan di
kembangkan secara teliti dan matang serta diselesaikan dalam kurun waktu tertentu.
Maksudnya adalah agar dalam suatu organisasi berada dalam kondisi dan posisi yang
efektif dalam upaya mencapai tujuan dan sasarannya dalam lingkungan eksternal
yang sering berubah-ubah pada tingkat intensitas dan tidak dapat diperhitungkan
sebelumnya.
Namun disisi lain perlu pula digaris bawahi bahwa evaluasi strategi yang telah
kita jalankan perlu dilakukan. Hal tersebut dikarenakan agar kita dapat mengetahui
apakah strategi yang kita jalankan berhasil dan berjalan dengan optimal. Selain
evaluasi strategi ada juga hal yang harus kita lakukan setelah kita menerapkan strategi
selama beberapa periode yaitu pengendalian strategi dimana hal ini dimaksudkan agar
strategi yang dijalankan dapat terkendali dan terwujud dengan baik.
1.2. Rumusan Masalah
1. bagaimana konsep evaluasi dan pengendalian strategi
1.3. Tujuan
1. untuk mengetahui konsep evaluasi dan pengendalian strategi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Evaluasi Strategi
1. Pengertian
Merupakan tahapan final dari manajemen strategi. Biasanya, manajer
inginmengetahui informasi tentang kapan strategi tertentu tidak berjalan dengan
baik.Semua stategi sangat diperlukan untuk modifikasi di masa yang akan
datang,sebab lingkungan secara konstan akan selalu berubah.
Evaluasi strategi adalah cara bagi pelaku bisnis untuk mengevaluasi posisi
perusahaan dalam upaya mencapai tujuan strategis. Semakin rumit dan kompleksnya
aktivitas perusahaan, maka dibutuhkan suatu kontrol yang lebih baik. Evaluasi
strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat
perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi
berarti usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di
masa depan karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah.
1. Meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang
sekarang,
2. Mengukur prestasi,
3. Mengambil tindakan korektif.Aktivitas perumusan startegi, implementasi dan
evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi
atau unit bisnis strategis, dan fungsional.
Perusahaan bisnis multidivisional yang biasanya besar, memiliki tiga level strategi :
korporasi, bisnis dan fungsional.
2. Strategi bisnis atau strategi bersaing, biasanya dikembangkan pada level divisi dan
menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan
dalam industri khusus atau segmen pasar yang dialyani oleh divisi tersebut.
Semakin kompleks masalah yang terjadi pada lingkungan bisnis, semakin sulit pula
memprediksi keberlangsungan organisasi di masa yang akan datang. Berikut adalah
beberapa alasan mengapa perusahaan haruslah melakukan evaluasi strategi:
1. Adanya perubahan kondisi dan situasi pasar serta perekonomian dimana pasar
semakin berkembang, teknologi berubah dan pesaing-pesaing baru bermunculan.
3. Mengevaluasi sejauh mana program/ proyek memiliki atau memiliki dampak yang
diinginkan.
Dalam melakukan evaluasi strategi yang efektif, pihak-pihak yang seharusnya terlibat
adalah pemegang saham, dewan direksi, sekretaris perusahaan, serta kepala divisi dan
para pemegang jabatan yang terkait dengan implementasi strategi perusahaan. Selain
itu, ada beberapa ukuran yang dapat dievaluasi dalam pelaksanaan evaluasi strategi
baik kriteria kualitatif maupun kuantitatif, yaitu:
- Pencapaian penjualan
- Marjin laba
- Pangsa pasar
- Tingkat profitabilitas perusahaan
- Likuiditas perusahaan
- Solvabilitas perusahaan, dsb
Evaluasi kinerja menjadi salah satu bagian dari aktivitas strategic management yang
esensial untuk dilakukan oleh perusahaan, sebagai tolak ukur untuk menilai sejauh
mana perusahaan telah efektif dalam mengimplementasikan rencana strategisnya,
dalam upaya untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
Era informasi dalam globalisasi membuat banyak Perusahaan berada pada lingkungan
bisnis yang kompleks dan kompetitif. Situasi bisnis yang dinamis menuntut para
pimpinan dan jajaran manajemen Perusahaan melakukan pengukuran kinerja yang
dapat mengetahui keadaan dan posisi Perusahaan, juga sistem yang mampu
memberikan gambaran secara komprehensif perihal kinerja Perusahaan dan dapat
menjembatani strategi dan implementasi strategi Perusahaan. Karenanya, dibutuhkan
alat eksekusi strategi yang mampu menjawab tantangan-tantangan tersebut.
Pendekatan Balanced Scorecard digunakan sebagai alat untuk menterjemahkan
sasaran strategis Perusahaan ke dalam serangkaian aktivitas kerja yang saling terkait
dan memiliki hubungan sebab-akibat, yang dapat diukur dan dipantau untuk
memastikan tujuan strategis Perusahaan dapat tercapai.
Konsep Balanced Scorecard (BSC) yang dikembangkan oleh Kaplan dan Norton,
terdiri dari dua indikator utama, yaitu Lagging indicator dan Leading indicator.
Lagging indicator adalah indikator akibat, merupakan ukuran yang teridentifikasi
setelah sesuatu terjadi, yang memberikan informasi mengenai posisi Perusahaan dan
apa yang harus dilakukan. Sedangkan Leading indicator adalah indikator sebab,
berisi inisiatif-inisiatif atau aktivitas yang harus dilakukan untuk mendukung
pencapaian Lagging indicator. Melalui dua indikator inilah, Balance Scorecard
memungkinkan Perusahaan menyeimbangkan hasil dengan penggerak kinerja.
Komponen perspektif dalam Lagging indicator meliputi aspek Financial dan
Customer, sedangkan Leading indicator meliputi Internal Business Process dan
Learning and Growth. Berikut ini adalah paparan mengenai keempat persepektif
tersebut:
Perspektif ini berisi rangkaian proses atau aktivitas-aktivitas yang perlu dilakukan
oleh Perusahaan, dalam usahanya untuk mencapai sasaran-sasaran pada perspektif
Pelanggan dan perspektif Keuangan, seperti: mengembangankan produk baru,
meningkatankan kapasitas produksi, membangun jaringan usaha baru, meningkatkan
kerjasama dengan pihak ketiga, dsb.
Perspektif ini mengidentifikasi hal-hal yang harus dipersiapkan oleh Perusahaan, agar
dapat menjalankan aktivitas proses bisnis secara optimal, seperti: mempersiapkan
Sumber Daya Manusia yang kompeten, membangun infrastruktur penunjang yang
diperlukan (teknologi, informasi, dsb), membangun Budaya Organisasi, dsb.
Evaluasi strategi bisa merupakan proses yang rumit dan sensitif. Terlalu
banyak kegiatan mengevaluasi strategi dapat menghabiskan biaya yang sangat mahal
dan bisa jadi kontra produktif. Evaluasi strategi penting untuk memastikan tujuan-
tujuan strategi yang dapat ditetapkan dapat tercapai.
1. Kegiatan Evaluasi strategi
Konsistensi; sebuah strategi tidak boleh memiliki tujuan dan kebijakan yang tidak
konsisten. Kelayakan; sebuah strategi tidak boleh terlalu banyak membebani
sumberdaya yang ada maupun tidak boleh menciptakan sub masalah yang tidak dapat
dipecahkan Kesesuaian; kesesuaian mengacu pada kebutuhan para perencana strategi
untuk mengkaji serangkaian trend maupun masing-masing tren dalam mengevaluasi
strategi.Keunggulan, sebuah strategi harus mendorong penciptaan dan/atau
mempertahankan keunggulan kompetitif dibidang kegiatan tertentu.
Aktifitas ini termasuk membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil yang
sebenarnya, menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi
individual dan menyimak kemajuan yang dibuat kearah pencapaian sasaran yang
dinyatakan. Sasaran jangka panjang dan sasaran tahunan biasanya dipakai dalam
proses ini. Kreteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan mudah
dibuktikan. Evaluasi strategi didasarkan pada kreteria kuantitatif maunpun kualitatif
Kreteria kuantitatif biasanya digunakan untuk mengevaluasi strategi adalah rasio
keuangan; ROI, ROE, Laba per saham, pertumbuhan asset, pangsa pasar, dll.
Evaluasi strategi meliputi tiga aktivitas dasar antara lain memeriksa dasar
strategi perusahaan, membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil actual, dan
mengambil tindakan koreksi untuk memastikan kinerja sejalan dengan rencana.
Umpan balik yang memadai dan tepat waktu adalah dasar bagi evaluasi strategi yang
efektif.
1. Pengendalian premis
Setiap strategi didasari pada perencanaan atas premis tertentu yaitu asumsi
atau prediksi. Proses manajemen dari pemeriksaan secara sistematis dan terus-
menerus untuk menentukan apakah pemikiran yang menjadi dasar strategi masih
berlaku atau tidak. Perencanaan pemikiran terutama berkaitan dengan faktor
lingkungan dan industri.
2. Pengamatan strategi
Usaha manajemen untuk memantau secara luas berbagai peristiwa di dalam dan lebih
sering diluar perusahaan, yang mungkin sekali memengaruhi pelaksanaan strategi di
masa depan.
Usaha manajemen yang dirancang untuk menilai apakah keseluruhan strategi harus
diubah dengan mempertimbangkan hasil-hasil yang berkaitan dengan tindakan-
tindakan tambahan dalam keseluruhan strategi. Hal ini biasanya berkaitan dengan
tujuan khusus strategi atau proyek dan dengan pemeriksaan peristiwa penting yang
ditentukan sebelumnya.
Menelaah prinsip dasar strategi organisasi dapat dilakukan dengan melakukan revisi
terhadap matriks EFE dan matriks IFE. Matriks IFE harus berfokus pada perubahan
yang terjadi dalam manajemen organisasi, pemasaran, keuangan/akuntansi,
produksi/operasi, litbang, serta kekuatan dan kelemahan sistem informasi
manajemen. Revisi matriks EFE harus menunjukkan seberapa efektif strategi
perusahaan dalam merespons peluang dan ancaman. Berbagai faktor internal dan
eksternal dapat menghambat perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjang dan
tujuan tahunannya. Secara eksternal, tindakan para pesaing, perubahan permintaan,
perubahan teknologi, perubahan ekonomi, perpindahan demografi, dan tindakan
pemerintah dapat menghambat pencapaian tujuan organisasi. Secara internal, strategi
yang tidak efektif mungkin dipilih atau implementasi yang buruk mungkin
dilakukan. Tujuan mungkin terlalu optimistik. Oleh karena itu, kegagalan untuk
mencapai tujuan mungkin saja bukan merupakan hasil dari pekerjaan manajer dan
pegawai yang tidak memuaskan. Seluruh anggota organisasi perlu mengetahui hal ini
untuk mendorong timbulnya dukungan mereka terhadap aktivitas evaluasi strategi.
Organisasi berusaha keras untuk mengetahui secepat mungkin saat dimana strategi
mereka tidak efektif lagi. Terkadang, manajer dan pegawai di lini depan mengetahui
hal ini terlebih dahulu daripada para penyusun strategi
2. Mengukur Kinerja Organisasi
a. Sebagian besar kriteria kuantitatif lebih mengacu pada tujuan tahunan daripada
tujuan jangka panjang.
b. Metode akuntansi yang berbeda bisa menghasilkan hasil yang berbeda dalam
berbagai kriteria kuantitatif.
Dengan adanya beberapa alasan-alasan tersebut dan alasan lainnya, kriteria kualitatif
juga dibutuhkan dalam mengevaluasi strategi. Faktor manusia seperti tingkat
ketidakhadiran dan rasio turnover yang tinggi, kualitas dan kuantitas produksi yang
rendah, atau tingkat kepuasan karyawan yang rendah, merupakan penyebab
menurunnya kinerja. Faktor-faktor dalam pemasaran, keuangan / akuntansi, litbang,
atau sistem informasi manajemen juga dapat menimbulkan masalah keuangan
3. Mengambil Tindakan Korektif
Widya Wulandari, Firda Silviatul H, dan Rusmin. 2014. Pengendalian dan evaluasi
strategi di https://www.scribd.com/document/228181209/Pengendalian-dan-
Evaluasi-Strategi-docx