Anda di halaman 1dari 15

SAMPUL

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI

(Evaluasi dan pengendalian Strategi pada Kasus-Kasus Perusahaan)

Dosen Pengampuh: AHMAD DZUL ILMI SYARIFUDDIN, M.M

Oleh:

Kelompok 12

1. Hasmita (19.2900.061)
2. Ummu Aulia (19.2900.040)

Prodi Manajemen Keuangan Syariah


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Iain Parepare
Tahun Ajaran 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena


berkat rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Evaluasi
dan pengendalian Strategi pada Kasus-Kasus Perusahaan. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategi.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini memberikan informasi bagi kita semua terutama mahasiswa-
mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.

Pinrang, 09 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Contents
SAMPUL........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Tujuan Pembelajaran.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
A. Proses Mengevaluasi Strategi...............................................................................2
B. Kerangka Kerja Evaluasi Strategi.........................................................................4
C. Mengukur Kinerja Perusahaan.............................................................................6
D. Penetapan Waktu dan Umpan Balik.....................................................................8
BAB III PENUTUP.....................................................................................................10
A. Kesimpulan..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Tujuan Pembelajaran

1. Untuk Mengetahui Apa Saja Proses Mengevaluasi Strategi


2. Untuk Mengetahui Apa Saja Kerangka Kerja Evaluasi Strategi
3. Untuk Mempelajari Bagaimana Cara Mengukur Kinerja Perusahaan
4. Untuk Belajar Tentang Penetapan Waktu Dan Umpan Balik

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Proses Mengevaluasi Strategi

Evaluasi strategi adalah fase proses manajemen di mana manajer senior


mencoba untuk memastikan bahwa strategi yang dipilih diterapkan dengan benar
dan bahwa tujuan perusahaan tercapai. Evaluasi strategi adalah upaya untuk
memperoleh informasi.

Evaluasi strategi adalah cara profesional bisnis mengevaluasi posisi


perusahaan untuk mencapai tujuan strategis. Evaluasi ini memberikan cara
obyektif untuk menguji efisiensi dan efektivitas strategi bisnis, serta cara untuk
menentukan apakah strategi yang diterapkan membawa perusahaan menuju tujuan
strategis yang direncanakan. Selain itu, penilaian strategis juga dapat membantu
mengidentifikasi kapan dan tindakan korektif apa yang diperlukan untuk
mengembalikan kinerja sesuai dengan tujuan bisnis Anda. Penting untuk
mengevaluasi strategi yang diterapkan. Evaluasi diperlukan untuk menguji
keberhasilan atau kegagalan strategi. Proses evaluasi juga dapat dijadikan
pembelajaran untuk proses perumusan strategi selanjutnya. Perusahaan sering
melihat keberhasilan strategi dilihat dari beberapa faktor, seperti peningkatan
penjualan, penjualan perusahaan, atau posisi perusahaan setelah strategi
diterapkan.

Richard Rumelt memberikan 4 (empat) kriteria untuk mengevaluasi


strategi. Keempat kriteria tersebut antara lain :

1. Konsistensi
Suatu strategi harus konsisten dengan kebijakan dan tujuan dari strategi itu
sendiri. Masalah dalam organisasi terkadang dapat menyebabkan
inkonsistensi.

2. Kompatibilitas
Faktor internal dan eksternal perusahaan harus dikoordinasikan. Sebuah
strategi harus mampu merepresentasikan reaksi adaptif terhadap
lingkungan eksternal dan perubahan yang terjadi.

3. Kemungkinan
Sebuah strategi tidak boleh menciptakan masalah baru yang sulit
dipecahkan. Dalam mengevaluasi strategi, penting untuk mengetahui
apakah organisasi memiliki keterampilan, kompetensi, kemampuan, dan
bakat yang diperlukan untuk strategi tertentu.

4. Keunggulan
Sebuah strategi harus menyediakan penciptaan atau pengelolaan
keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif biasanya merupakan hasil
dari tiga hal: sumber daya, keterampilan, dan posisi.

2
Evaluasi strategi juga dapat dilakukan dengan mempertimbangkan metrik
IFE dan EFE. Faktor internal dan eksternal perusahaan dapat dianalisis kembali
setelah proses implementasi strategi. Misalnya, jika posisi internal perusahaan
sama sekali tidak berada di luar perusahaan, tidak berubah menjadi lebih baik, dan
tujuan tidak tercapai, maka harus dilakukan perbaikan strategi. Namun, jika posisi
perusahaan tidak berubah dan tujuan tercapai, strategi dapat dilanjutkan.

Evaluasi strategi organisasi bisnis adalah tahap akhir dari manajemen


strategis. Fase ini sangat penting karena mampu mengoordinasikan tugas berbagai
pihak (seperti manajer, kelompok atau unit kerja, dll) melalui pengendalian
kinerja. Evaluasi strategi akan sama pentingnya dengan perumusan strategi.
Karena melalui evaluasi strategi, efisiensi dan efektivitas suatu rencana yang
komprehensif dapat dicapai untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Proses evaluasi strategi

Menurut sebuah artikel di situs web www.managementstudyguide.com,


proses evaluasi strategi terdiri dari langkah-langkah berikut :

1) Menetapkan tolok ukur kinerja (Fixing benchmark of performance)


Saat menetapkan tolok ukur, ahli strategi dihadapkan pada pertanyaan
seperti: tolok ukur apa yang harus ditetapkan, bagaimana menetapkannya,
dan bagaimana mengekspresikannya. Oleh karena itu, ketika menentukan
tolok ukur kinerja yang akan ditentukan, penting untuk mengidentifikasi
persyaratan khusus untuk memenuhi tugas utama. Indikator kinerja terbaik
akan mengidentifikasi dan mengungkapkan persyaratan khusus untuk
digunakan dalam evaluasi. Organisasi dapat menggunakan kriteria
kuantitatif dan kualitatif untuk evaluasi kinerja yang komprehensif.
Kriteria kuantitatif meliputi penentuan laba bersih, ROI, laba per saham,
biaya produksi, perputaran karyawan, dll. Faktor kualitatif adalah
penilaian subjektif dari faktor-faktor seperti keterampilan dan kompetensi,
toleransi risiko, fleksibilitas, dll.

2) Pengukuran kinerja (Measurement of performance)


Kinerja standar adalah tolok ukur untuk membandingkan kinerja
sebenarnya. Sistem pelaporan dan komunikasi membantu mengukur
kinerja. Dengan alat yang tepat untuk mengukur kinerja dan standar yang
tepat, evaluasi strategi menjadi lebih mudah. Tetapi faktor-faktor seperti
kontribusi manajer sulit diukur. Demikian juga, sulit untuk mengukur
kinerja divisi terhadap kinerja individu. Oleh karena itu, variabel objektif
harus dibuat agar pengukuran kinerja dapat dilakukan. Pengukuran harus
dilakukan pada waktu yang tepat. Untuk mengukur kinerja, laporan
keuangan seperti; Neraca dan laporan laba rugi akan disiapkan setiap
tahun.

3) Menganalisis varians (Analyzing Variance)


Saat mengukur kinerja aktual dan membandingkannya dengan kinerja
standar, mungkin ada perbedaan yang perlu dianalisis. Ahli strategi harus

3
menunjukkan tingkat toleransi di mana perbedaan antara kinerja aktual dan
standar dapat diterima. Penyimpangan positif menunjukkan kinerja yang
lebih baik, sedangkan penyimpangan negatif menunjukkan sebaliknya.
Ahli strategi harus menemukan penyebab penyimpangan dan mengambil
tindakan korektif.

4) Mengambil tindakan korektif (Taking Corrective Action)


Setelah anomali kinerja telah diidentifikasi, penting untuk merencanakan
tindakan korektif. Jika kinerja secara konsisten suboptimal, ahli strategi
harus melakukan analisis rinci tentang faktor-faktor yang bertanggung
jawab atas kinerja tersebut. Jika potensi organisasi tidak memenuhi
persyaratan kinerja, standar harus diturunkan. Tindakan korektif lainnya
adalah merumuskan kembali strategi yang memerlukan kembali ke proses
manajemen strategis, mendesain ulang rencana sesuai dengan tren baru
dalam alokasi sumber daya dan titik awal dari proses manajemen strategis.

B. Kerangka Kerja Evaluasi Strategi

1.   Mengkaji Ulang Landasan Strategi

Mengkaji ulang prinsip dasar strategi perusahaan dapat ditinjau dengan


meninjau matriks EFE dan matriks IFE. Matriks IFE harus fokus pada
perubahan dalam manajemen, pemasaran, keuangan / akuntansi,
manufaktur / operasi, penelitian dan pengembangan, dan kekuatan dan
kelemahan sistem informasi manajemen. Matriks EFE yang direvisi harus
menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan dalam menanggapi
peluang dan risiko.

Berbagai faktor internal dan eksternal dapat mencegah perusahaan


mencapai tujuan jangka panjang dan tahunannya. Secara lahiriah, tindakan
pesaing, perubahan permintaan, perubahan teknologi, perubahan ekonomi,
perubahan demografi, dan tindakan pemerintah dapat menghambat
pencapaian tujuan perusahaan. Strategi yang tidak efektif dapat dipilih
secara internal atau implementasi yang buruk dapat dilakukan. gol
mungkin terlalu optimis.

Oleh karena itu, kegagalan untuk mencapai tujuan seharusnya bukan


merupakan hasil dari pekerjaan yang tidak memuaskan oleh manajer dan
karyawan. Semua anggota organisasi harus mengetahui hal ini untuk
mendapatkan dukungan mereka untuk kegiatan evaluasi strategi.
Organisasi berusaha untuk mengidentifikasi secepat mungkin ketika
strategi mereka tidak lagi efektif. Manajer dan personel garis depan
terkadang mengetahui hal ini lebih baik daripada ahli strategi.

4
2. Mengukur Kinerja Perusahaan

Mengukur kinerja perusahaan berguna untuk membandingkan hasil yang


diharapkan dengan hasil aktual, menyelidiki penyimpangan dari rencana,
mengevaluasi kinerja individu, dan mengevaluasi kemajuan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kriteria kuantitatif yang biasa
digunakan dalam mengevaluasi strategi adalah metrik keuangan yang
digunakan ahli strategi untuk membuat tiga perbandingan, antara lain,
untuk membandingkan kinerja perusahaan selama periode waktu yang
berbeda, untuk membandingkan kinerja perusahaan dengan pesaing, untuk
membandingkan kinerja perusahaan Anda. kinerja perusahaan. dengan
rata-rata industri.

Beberapa potensi masalah yang terkait dengan penggunaan kriteria


kuantitatif untuk mengevaluasi strategi adalah :

 Sebagian besar kriteria kuantitatif berhubungan dengan tujuan tahunan


daripada tujuan jangka panjang.
 Metode akuntansi yang berbeda dapat menyebabkan kriteria kuantitatif
yang berbeda untuk hasil yang berbeda.
 Ketika mengembangkan kriteria kuantitatif, hampir selalu ada
penilaian intuitif.

Untuk alasan ini dan lainnya, kriteria kualitatif juga diperlukan ketika
mengevaluasi strategi. Faktor manusia seperti tingkat ketidakhadiran dan
fluktuasi yang tinggi, kualitas dan kuantitas produksi yang rendah, atau
kepuasan karyawan yang rendah merupakan penyebab penurunan kinerja.
Faktor dalam pemasaran, keuangan/akuntansi, R&D atau sistem informasi
manajemen juga dapat menyebabkan masalah keuangan.

3.   Mengambil Tindakan Korektif

Tindakan korektif digunakan untuk melakukan perubahan agar posisi


perusahaan lebih kompetitif di masa yang akan datang. Contoh perubahan
yang mungkin diperlukan termasuk memperbaiki struktur organisasi,
mengganti satu atau dua orang kunci, menjual unit bisnis, atau meninjau
misi perusahaan. Perubahan lainnya termasuk penciptaan atau revisi
tujuan, pembuatan kebijakan baru, penerbitan saham untuk meningkatkan
modal, penggabungan vendor, realokasi sumber daya secara berbeda atau
penciptaan insentif baru. Mengambil tindakan korektif tidak berarti bahwa
strategi lama akan ditinggalkan sepenuhnya atau strategi baru akan dibuat

5
C. Mengukur Kinerja Perusahaan

Menurut Murdijanto P (2001:29) menyatakan bahwa kinerja adalah:


“Hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu
organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam
rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak
melanggar hokum dan sesuai dengan norma maupu etika”.

Kinerja perusahaan adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas


perusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi
yangdipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan
sumberdaya-sumber daya yang dimiliki. Kinerja merupakan suatu istilah secara
umumyang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari
suatuorganisasi pada suatu periode dengan referensi pada jumlah standar
sepertibiayabiaya masa lalu atau yang diproyeksikan, dengan dasar
efisiensi,pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen dan semacamnya
(Srimindarti,2004).

Pada saat evaluasi strategi perlu dilakukan pengukuran kinerja perusahaan.


Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengukur kinerja tersebut antara lain
:
a. Menentukan apa yang akan diukur
Hal yang diukur tentunya berkaitan dengan strategi yang telah
dilaksankan. Proses pelaksanaan strategi dan hasilnya harus dapat diukur.
Elemen yang penting dalam proses tersebut yang juga harus lebih
diperhatikan.
b. Mengembangkan Standar dari Performa
Standart ditetapkan sendiri oleh perusahaan. Biasanya berupa batasan-
batasan tertentu yang dapat diterima.
c. Mengukur Performa Sebenarnya
Setelah menentukan standar, selanjutnya mengukur performa perusahaan
sebenarnya.
d. Menilai apakah performa sudah sesuai dengan standar
Jika ternyata performa perusahaan sudah sesuai dengan standar,
perusahaan dapat berhenti pada proses ini.
e. Melakukan Langkah Koreksi
Langkah koreksi dilakukan jjika ternyata hasil yang didapat atau performa
perusahaan ternyata masih dibawah standar yang telah ditentukan oleh
perusahaan.

Proses pengukuran kinerja

Ada beberapa metode yang bisa dilakukan dalam mengukur kinerja


perusahaan. Dahulu performa perusahaan cukup diukur melalui keuangannya
berupa hasil dari ROI atau EPS. Saat ini analisis menyeluruh lebih dianjurkan

6
sehingga performa perushaan yang dinilai tidak hanya masalah keuangan saja.
Metode yang bisa digunakan antara lain :

 Steakholde measures
 Shareholder values
 Balance Score card, Balance Score Card mengevaluasi strategi
berdasarkan 4 perspektif, yaitu ;
- Performa keuangan
- Pengetahuan pelanggan
- Perspektif internal
- Pembelajaran dan inovasi

D. Penetapan Waktu dan Umpan Balik

Umpan balik kinerja sangat baik diberikan kepada karyawan, sehingga


performa kerjanya semakin meningkat. Seorang manajer harus pandai mengenai
hal ini, jangan sampai kinerja karyawan merasa tidak mendapatkan perhatian
khusus.

Kemajuan sebuah perusahaan sangat ditunjang dari rutinitas perusahaan


dalam melakukan umpan balik ini. Bagaimana dengan perusahaan Anda apakah
telah menerapkan umpan balik secara baik dan berkala?

Umpan balik kinerja karyawan pada umumnya dilaksanakan setiap


setahun sekali.Tujuannya guna mengetahui sejumlah faktor atau permasalahan
yang dihadapi karyawan, sehingga kinerjanya kurang pas bagi perusahaan.
Sehingga sangat tepat kalau aktivitas ini diterapkan secara berkala. Umpan balik
kinerja ini tidak hanya sekedar wacana belaka tanpa aplikasi tindak lanjut. Dengan
begitu karyawan dapat mengubah performanya menjadi lebih baik. Sehingga
kinerjanya bisa meningkat lebih baik.

Perusahaan yang dikembangkan dengan pondasi lemah tentunya akan


lebih mudah tumbang. Termasuk kalau SDM yang berada di dalamnya tidak
berkompeten dan berkualitas. Walaupun teknologi dan peralatan yang disediakan
terbilang canggih, tapi kalau SDM yang ada sangat rendah dan tidak dapat
dikendalikan dengan baik maka peralatan yang canggih itu tidak akan berfungsi
optimal. Umpan balik kinerja yang diterapkan pada karyawan dibutuhkan
sepanjang waktu, sehingga perusahaan tidak boleh bosan untuk melakukannya.

Dengan adanya umpan balik ini maka perusahaan juga bisa memberikan
solusi terbaik atas segala persoalan yang dihadapinya saat sedang bekerja.

Kalau seorang manager cuma memberikan perintah kepada bawahannya


tanpa mengetahui persoalan karyawannya, maka karyawan tersebut bisa saja tidak
betah untuk bertahan lebih lama di perusahaan tersebut. Namun umpan balik yang

7
diberikan harus bisa dipahami oleh karyawan, sehingga karyawan juga bisa
memahami maksud dari perusahaan.

Pada dasarnya umpan balik kinerja karyawan ini mampu memberikan


informasi mengenai performa dari karyawan dalam periode tertentu. Kondisi ini
untuk melakukan evaluasi kinerja karyawan, sekaligus memberikan pengarahan
yang bermanfaat bagi kinerjanya di masa yang akan datang. Pada umumnya
karyawan akan sangat senang, apabila mereka memperoleh umpan balik positif
dari perusahaannya. Bukan hanya mendapatkan kata-kata yang tidak enak atau
cacian yang tidak sewajarnya. Penurunan kinerja karyawan bukan alasan tepat
bagi perusahaan untuk memarahi karyawan dengan tidak sepantasnya.

Tapi justru harus memotivasi karyawan, agar mereka bisa lebih


meningkatkan kinerjanya. Sebenarnya umpan balik ini lebih mengarah
perkembangan baik di masa depan bagi karyawan dan juga perusahaan. Jadi
pembenahan tersebut akan sangat memberikan kondisi positif pada kedua belah
pihak. Guna pelaksanaan umpan balik yang baik, maka diterapkan pendekatan
guna menganalisa persoalan yang dialami setiap karyawan. Apa saja umpan balik
kinerja yang bisa diterapkan kepada karyawan?

Memiliki dasar yang akurat. Perusahaan bisa melancarkan umpan balik


kinerja kepada seluruh karyawannya dengan menggunakan dasar akurat. Jadi
tidak hanya berdasarkan kabar atau omongan yang belum bisa dipastikan
kebenarannya. Sebaiknya membuat daftar akurat berdasarkan pada permasalahan
yang benar-benar dialami karyawan. Supaya umpan balik berjalan dengan efektif,
maka pendekatan atau penelitian seksama harus diterapkan.

8
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Evaluasi strategi adalah fase proses manajemen di mana manajer senior mencoba
untuk memastikan bahwa strategi yang dipilih diterapkan dengan benar dan
bahwa tujuan perusahaan tercapai. Evaluasi strategi adalah upaya untuk
memperoleh informasi.

Menurut sebuah artikel di situs web www.managementstudyguide.com, proses


evaluasi strategi terdiri dari langkah-langkah berikut :

a) Menetapkan tolok ukur kinerja (Fixing benchmark of performance)


b) Pengukuran kinerja (Measurement of performance)
c) Menganalisis varians (Analyzing Variance)
d) Mengambil tindakan korektif (Taking Corrective Action)

Kerangka Kerja Evaluasi Strategi

1.   Mengkaji Ulang Landasan Strategi


2. Mengukur Kinerja Perusahaan
3.  Mengambil Tindakan Korektif

Menurut Murdijanto P (2001:29) menyatakan bahwa kinerja adalah: “Hasil kerja


yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya
mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hokum
dan sesuai dengan norma maupu etika”

Pada saat evaluasi strategi perlu dilakukan pengukuran kinerja perusahaan.


Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengukur kinerja tersebut antara lain
:

f. Menentukan apa yang akan diukur


g. Mengembangkan Standar dari Performa
h. Mengukur Performa Sebenarnya
i. Menilai apakah performa sudah sesuai dengan standar
j. Melakukan Langkah Koreksi

Umpan balik kinerja sangat baik diberikan kepada karyawan, sehingga performa
kerjanya semakin meningkat. Seorang manajer harus pandai mengenai hal ini,
jangan sampai kinerja karyawan merasa tidak mendapatkan perhatian khusus.

9
Umpan balik kinerja karyawan pada umumnya dilaksanakan setiap setahun
sekali.Tujuannya guna mengetahui sejumlah faktor atau permasalahan yang
dihadapi karyawan, sehingga kinerjanya kurang pas bagi perusahaan. Sehingga
sangat tepat kalau aktivitas ini diterapkan secara berkala. Umpan balik kinerja ini
tidak hanya sekedar wacana belaka tanpa aplikasi tindak lanjut. Dengan begitu
karyawan dapat mengubah performanya menjadi lebih baik. Sehingga kinerjanya
bisa meningkat lebih baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Bunghatta. 2015. “Kerangka Evaluasi Strategi”. Diakses pada 09 Oktober 2021


pukul 11.00 WIB. https://www.scribd.com/doc/290521857/Kerangka-Evaluasi-Strategi

David, Fred R., 2006. Strategic Management:Manajemen Strategis Konsep.


Jakarta:Salemba Empat.

Griffin, 2002, Manajemen, Boston America : Houghton Mifflin Company


(diterjemahkan dalam bahasa Indonesia 2003, Jakarta: Erlangga).

H Priatna - AKURAT| Jurnal Ilmiah Akuntansi FE UNIBBA, 2016

Hasibuan, Malayu S.P,1996, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah,


Jakarta: PT Toko Gunung Agung.

https://ilmumanajemensdm.com/strategi-dan-cara-memberikan-coaching-dan-umpan-balik-kinerja/

Husaeri Priatna, S.Ak., M.M. 2016. “ Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan


Rasio Profitabilitas”. Kinerja. Fokus Ekonomi, Vol 3 No 1.

Kuncoro, Mudrajat ,2006, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan


Kompetitif, Jakarta: Erlangga.

manda, Sari. 2015. “Tugas Kelompok Bedah Buku Manajemen Sumber Daya
Manusia
B42 (Perfomance Management)”. Diakses pada 09 Oktober 2021 pukul 13.00
WIB.
https://www.academia.edu/24432090/TUGAS_KELOMPOK_BEDAH_BUKU_
MANAJEMEN_SUMBER_DAYA_MANUSIA_B42_Performance_Management
_Oleh_DAFTAR_ISI

Murdijanto,2001.Manajemen Sumber Daya Manusia.Bina Atmaja: Bandung.

Nilasari, Senja, 2014, Manajemen Strategi itu Gampang, Jakarta: Dunia Cerdas.

Samahitawrotama. 2021. “Melakukan Evaluasi Strategi yang Efektif”. Diakses


pada 09 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB.
https://samahitawirotama.com/melakukan-evaluasi-strategi-yang-efektif/

11
Siagian, Sondang P, 2005, Manajemen Stratejik, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Solihin, Ismail,  Pengantar Manajemen, Jakarta: Erlangga.

Srimindarti, Ceacilia. 2004. Balanced Scorecard Sebagai Alternatiff Untuk.


Mengukur

Tubagus, Raymond. 2020. “Proses Evaluasi Strategi”. Diiakses pada 09 Oktober 2021 pukul 19.30 WIB.
https://mvpjogja.com/proses-evaluasi-strategi/

Umar , Husein, 2001, Strategic Management in Action, Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama.

Yunus, Eddy. ( 2016). Manajemen Strategis, Yogyakarta: Penerbit Andi.

12

Anda mungkin juga menyukai