Oleh:
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
2.4 Strategi produk, harga, tempat/distribusi, promosi ... Error! Bookmark not defined.1
BAB III............................................................................................................................. 22
PENUTUP........................................................................................................................ 22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.4.1. Bagi pembaca dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam pembuatan
makalah selanjutnya
BAB II
ISI
A. Pengertian Pengendalian
Pengendalian adalah sebagai suatu aktivitas membuat sesuatu agar terjadi sesuai
dengan apa yang direncanakan untuk terjadi. Misalnya, jika suatu organisasi
merencanakan untuk meningkatkan keuntungan sebesar 10%, maka agar target laba
tersebut terpenuhi, dilakukan pengendalian dengan melakukan monitoring kearah
kemajuan organisasi dan membuat modifikasi – modifikasi yang diperlukan untuk
menjamin bahwa keuntungan bersih sungguh – sungguh meningkat sebesar 10%.
2
2. Memerinci hambatan-hambatan diantara unit-unit atau departemen yang
ada di dalam organisasi tersebut
C. Pengertian Evaluasi
Umpan balik yang memadai dan tepat waktu adalah dasar bagi evaluasi strategi
yang efektif. Evaluasi strategi sama pentingnya dengan informasi yang
mendasarinya. Tekanan yang terlalu kuat dari manajer puncak dapat membuat
manajer di bawahnya memanipulasi informasi (khususnya berupa angka) untuk
memuaskan manajer puncak.
Evaluasi strategi dapat melakukan yang kompleks dan sensitif. Penekanan yang
berlebihan pada evaluasi strategi mungkin bisa menelan biaya yang tinggi dan
kontraproduktif. Tidak seorangpun yang mau dievaluasi terlalu dekat! Semakin
para manajer mencoba untuk mengevaluasi perilaku karyawan, semakin lemah
kendali terhadap mereka. Namun, sedikit atau tidak adanya evaluasi dapan
3
membuat masalah semakin buruk. Evaluasi strategi sangat penting untuk
memastikan agar tujuan yang ditetapkan dapat dicapai.
Sangat tidak mungkin untuk menunjukkan bukti bahwa sebuah strategi telah
optimal atau ia akan bekerja dengan baik. Hal yang dapat dilakukan adalah
mengevaluasinya terjadinya kesalahan. Richard Rumelt menemukan empat kriteria
yang digunakan untuk mengevaluasi strategi: konsistensi (consistency), konsonan
(consonance), (feasibility), dan keuntungan (advantage).
Evaluasi strategi menjadi semakin sulit dari waktu ke waktu karena berbagai
alasan. Ekonomi domestik dan dunia lebih stabil pada masa lalu, siklus hidup
produk menjadi lebih lama, siklus pengembangan produk menjadi lebih lama,
perkembangan teknologi melambat, perubahan terjadi kurang sering, pesaing lebih
sedikit, perusahaan asing lemah, dan terdapat lebih banyak industri yang diatur.
Alasan lain terhadap evaluasi menjadi lebih sulit saat ini meliputi tren-tren berikut
ini:
4
5. Meningkatnya jumlah kejadian domestik dan dunia yang memengaruhi
organisasi.
6. Makin pendeknya batas waktu suatu perencanaan dapat dilakukan,
ditambah dengan ketidakpastian yang menyertai.
5
Manajer dan karyawan dari perusahaan tersebut sebaiknya harus
menyadari perkembangan yang terjadi dalam pencapaian tujuan perusahaan
secara terus-menerus. Saat faktor kunci utama berubah, anggota organisasi
harus terlibat dalam menentukan tindakan korektif yang tepat. Jika asumsi
dan ekspektasi berbeda secara signifikan dari perkiraan, sebaiknya
perusahaan memperbarui formulasí strategi, mungkin lebih cepat dari
rencana. Dalam evaluasi strategi, seperti formulasi strategi dan implementasi
strategi, orang membuat perbedaan. Melalui keterlibatan dalam proses
evaluasi strategi, manajer dan karyawan berkomitmen untuk membuat
perusahaan bergerak stabil menuju pencapaian tujuan.
Perhatikan bahwa tindakan korektif hampir selalu dibutuhkan kecuali saat (l)
faktor eksternal dan internal tidak berubah secara signifikan dan (2)
perusahaan mengalami perkembangan yang menggembirakan dalam
mencapai tujuan strategi.
6
4. Mengapa pesaing melakukan perubahan strategi tertentu?
5. Mengapa strategi beberapa pesaing lebih sukses daripada yang lain?
6. Seberapa puas para pesaing kita dengan posisi di pasar dan profitabilitas
mereka saat ini?
7. Seberapa jauh para pesaing utama kita dapat ditekan sebelum mereka
menyerang balik?
8. Bagaimana kita dapat bekerja sama secara efektif dengan para pesaing?
Peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang
mewakili basis dari strategi saat ini sebaiknya terus-menerus diawasi untuk
perubahannya. Hal ini bukanlah pertanyaan sesungguhnya dari apakah faktor-faktor
ini akan berubah ketika mereka akan berubah dan dalam hal apa. Inilah beberapa
pertanyaan kunci untuk menangani dalam mengevaluasi strategi-strategi:
7
6. Apakah sekarang terdapat peluang eksternal lainnya? Jika demikian, apa
sajakah mereka?
8
penghitungan risiko yang memadai. Hal-hal tersebut seharusnya konsisten secara
internal dan dapat dipertanggungjawabkan secara sosial. Mungkin yang paling
penting tindakan korektif memperkuat posisi bersaing sebuah organisasi dalam
industri. Evaluasi strategi secara berkesinambungan membuat para penyusun
strategi dapat terus memantau dan dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan
untuk sebuah sistern manajemen strategik yang efektif.
Balanced Scorecard
Dikembangkan pada tahun 1993 oleh profesor Robert Kaplan dan David Norton
dari Harvard Bussiness School, dan diperbaiki secara berkelanjutan sampai hari ini,
Balanced Scorecard adalah evaluasi strategi dan teknik kendali. Balanced
Scorecard mendapatkan namanya dari kebutuhan yang dirasakan perusahaan untuk
"menyeimbangkan" pengukuran keuangan yang sering kali digunakan secara
eksklusifdalam evaluasi strategi dan mengendalikan dengan pengukuran
nonfinansial seperti kualitas produk dan layanan pelanggan. Balanced Scorecard
yang efektif berisi kombinasi strategi dan sasaran finansial yang dipilih dengan hati-
hati dan dibuat untuk keperluan bisnis perusahaan.
9
integral, baik dari proses penyusunan sasaran maupun proses evaluasi strategi.
Balanced Scorecard bagi perusahaan hanyalah daftar dari seluruh sasaran kunci
untuk bekerja sama terkait dengan dimensi waktu lain ketika sasaran masing-
masing akan dicapai, sebagaimana tanggung jawab utama atau kontak personel,
departemen, atau divisi dari masing-masing sasaran.
Balanced Scorecard adalah alat evaluasi strategi yang penting. Ini adalah sebuah
proses yang memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi strategi berdasarkan
empat perspektif: kinerja keuangan, pengetahuan pelanggan, proses bisnis internal,
dan pembelajaran serta pertumbuhan. Analisis Balanced Scorecard membantu
perusahaan mencari jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan berikut dan
mengombinasikan informasi tersebut dengan ukuran-ukuran keuangan untuk
mengevaluasi strategi yang telah diterapkan secara efektif dan memadai:
10
bahkan mingguan bisa saja tidak berfungsi dengan baik. Informasi waktu tertentu
yang bersifat prediksi lebih diinginkan sebagai dasar evaluasi strategi dibanding
informasi akurat yang tidak berhubungan dengan kondisi saat ini. Pengukuran yang
sering dan pelaporan cepat dapat menggagalkan kendali daripada memberikan
kendali yang lebih baik. Dimensi waktu dari kendali harus bersamaan dengan
rentang waktu peristiwa yang sedang diukur.
Evaluasi strategi sebaiknya didesain untuk memberikan gambaran nyata dari hal
yang terjadi. Contohnya, dalam kondisi ekonomi yang sedang lesu, rasio
produktivitas dan profitabilitas dapat turun secara cepat dan mencemaskan,
meskipun karyawan dan manajer bekerja lebih keras dari biasa. Evaluasi strategi
harus dapat memotret kejadian ini secara objektif. Informasi yang berasal dari
proses evaluasi strategi harus dapat memfasilitasi pengambilan tindakan dan harus
isebarluaskan kepada para individu dalam organisasi yang membutuhkannya
sebagai dasar untuk elakukan tindakan. Manajer biasanya mengabaikan laporan
evaluasi yang disediakan untuk ujuan informasi belaka; tidak semua manajer
membutuhkan semua laporan tersebut. Kendali eharusnya berorientasi pada
tindakan dibandingkan berorientasi pada informasi.
11
bagi sistem evaluasi strategi yang efektifmungkin kemampuan untuk meyakinkan
orang bahwa kegagalan mencapai tujuan tertentu dalam suatu waktu bukanlah
refleksi sesungguhnya dari kinerja mereka.
Tidak ada sistem evaluasi strategi yang ideal. Karakteristik unik dari sebuah
organisasi, seperti ukurannya, gaya manajemen, tujuan, masalah, dan kekuatan,
dapat menentukan desain akhir dari evaluasi strategi dan sistem kendali.
Kesimpulan
Bab ini menyajikan kerangka kerja dari evaluasi strategi yang dapat memfasilitasi
pencapaian tujuan tahunan dan jangka panjang. Evaluasi strategi yang efektif
memungkinkan sebuah organisasi untuk memaksimalkan manfaat dari kekuatan
internal saat mereka berkembang, untuk memaksimalkan manfaat dari peluang
eksternal saat mereka muncul, mengenali dan bertahan dari ancaman, dan untuk
meminimalkan kelemahan internal sebelum menimbulkan kerusakan.
Para penyusun strategi dalam organisasi yang berhasil memerlukan waktu untuk
merumuskan, menerapkan, dan mengevaluasi secara sengaja dan sistematis.
Penyusun strategi yang baik menggerakkan organisasi mereka ke depan dengan
tujuan dan arahan, mengevaluasi secara berkesinambungan dan meningkatkan
posisi strategis eksternal dan internal perusahaan. Evaluasi strategi memudahkan
organisasi untuk membentuk masa depannya sendiri daripada membolehkannya
secara konstan dibentuk Oleh kekuatan yang mengendalikan yang memiliki sedikit
kepentingan atau tidak sama sekali bagi kelangsungan perusahaan.
12
Meskipun tidak ada jaminan untuk kesuksesan, manajemen strategik membantu
organisasi untuk mengambil keputusan jangka panjang secara efektif, untuk
mengeksekusi keputusan tersebut secara efisien, dan untuk membuat tindakan
korektifsebagaimana yang dibutuhkan untukmemastikan kesuksesan. Jaringan
komputer dan Internet membantu untuk mengoordinasikan aktivitas manajemen
strategi dan memastikan bahwa keputusan didasari Oleh informasi yang bagus.
Para penyusun strategi dalam organisasi yang sukses menyadari bahwa manajemen
strategik adalah yang pertama dan terpenting dalam proses masyarakat. Ini adalah
alat yang sempurna untuk mengembangkan komunikasi dalam organisasi.
Manusialah yang membuat perbedaan dalam organisasi.
13