Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN STRATEGI BISNIS

Review, Evaluasi Dan Control


Strategi
Dosen pengampu : Dr. ANNISA MARDTILLAH S.Sos,,M.Si

4E ADMINISTRASI BISNIS
Kelompok 7 :
ILHAM IMROATUN JIHAN SEVIENNY SERLY YANI
SYAHPUTRA FADILLAH PUTRI (207210351)
(207210295) (207210323) (207210255)
REVIEW STRATEGI
01

REVIEW STRATEGI

Review strategi berfokus pada identifikasi isu dalam pelaksanaan ( eksekusi) strategi,
dan proses dari inisiatif strategi (SI). Dengan tujuan merespon hambatan yang
muncul dalam pelaksanaan si dan mengembangkan rencana tindakan strategis yang
diperlukan dalam jangka panjang.
01

PROSES PELAKSANAAN REVIEW STRATEGI

1. Mempersiapkan laporan rapat review 2. Melaksanakan rapat review strategi


strategi. Hal-hal yang dilakukan sebagai berikut:
Dengan cara: • Siapkan agenda review strategi
• Mengumpulkan data pendukung kinerja • Siapkan peralatan yang dibutuhkan seperti
setiap sasaran strategis (SO) / inisiatif membuat undangan dengan waktu dan
strategis (SI) tempat pelaksanaan serta mendistribusikan
• Menganalisis data materi review ke semua peserta.
• Mengupdate status sasaran • Lakukan rapat review strategi
strategis(SO) / inisiatif strategis (SI)
• Menyimpulkan dan mengumpulkan
laporan.
PROSES PELAKSANAAN REVIEW STRATEGI

3. Mengkomunikasikan hasil rapat review strategi.


• Pastikan setiap masalah yang muncul sudah disepakati
tindakan untuk menyelesaikan : apa isu masalahnya, apa
tindakan penyelesaiannya, siapa penanggung jawabnya,
dan kapan due date penyelesaiannya.
• Status tiap tindak lanjut dan tindakan penyelesaian harus
selalu di review setiap review strategi berlangsung.
• Setiap hasil review strategi harus dikomunikasikan ke
stakeholder terkait.
01

EVALUASI STRATEGI

Para ahli strategi banyak yang setuju bahwa inti dari sebuah organisasi adalah evaluasi strategi. Evaluasi
secara berkala dapat meningkatkan manajemen terhadap masalah atau potensi masalah sebelum situasi
menjadi serius.
Ada tiga aktivitas utama evaluasi strategi :
1. Menentukan dasar strategi perusahaan
2. Membandingkan hasil ekspektasi dengan hasil nyata
3. Mengambil langkah perbaikan untuk memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana.

Beberapa Rumelt's kriteria untuk mengevaluasi strategi :


 Consistency
Tiga pedoman ini membantu jika masalah perusahaan diakibatkan inkonsistensi strategi :
1) Jika masalah manajerial berlanjut meskipun berubah dalam personal dan jika mereka cenderung menjadi
masalah personal daripada masalah kepentingan banyak kemudian strategi mungkin menjadi inkonsisten.
2) Jika kesuksesan suatu departemen di organisasi menjadi kesalahan untuk departemen lain mungkin strateginya
inkonsisten.
3) Jika masalah peraturan dan isu berlanjut sampai tingkat atas untuk diselesaikan mungkin strateginya
inkonsisten.
01

EVALUASI STRATEGI

 Consonance
Kesesuaian berarti mengacu pada apa yang dibutuhkan oleh ahli strategi untuk melaksanakan sets of trends,
maupun trend individual dalam mengevaluasi strategi.

 Feasibility
Strategi tidak boleh menjadi sumber daya dengan kemungkinan yang melebihi pajak maupun menciptakan masalah
yang tidak terselesaikan. Dalam mengevaluasi strategi penting untuk menentukan apakah organisasi telah membuktikan
bahwa itu memiliki bukti, kompetensi, skill dan talent yang dibutuhkan untuk melakukan strategi yang dibutuhkan.
01

EVALUASI STRATEGI

Advantage
Strategi harus menyediakan untuk pembuatan atau
mempertahankan keuntungan kompetitif di area yang telah
dipilih. Keuntungan kompetitif yang dimaksud adalah sumber
daya kemampuan dan posisi. Sumber informasi dalam evaluasi
strategi berasal dari sumber yang dipublikasikan maupun yang
tidak dipublikasikan.
Karakteristik sistem evaluasi yang
efektif

1. Aktivitas evaluasi strategi harus ekonomis


terlalu banyak informasi bisa jadi sama
buruknya dengan terlampau sedikit
informasi dan terlalu banyak pengendalian
akan merugikan alih-alih menguntungkan.
2. Aktivitas-aktivitas evaluasi strategi harus
bermakna aktivitas tersebut harus secara
khusus berkaitan dengan tujuan
perusahaan.
3. Aktivitas-aktivitas evaluasi strategi
menyediakan informasi yang bermanfaat
mengenai tugas yang perlu diawasi dan
bisa dipengaruhi manajer.
4. Aktivitas evaluasi strategi harus
menyediakan informasi yang tepat waktu
keadaan bidang tertentu manajer
memerlukan informasi harian.
KONTROL STRATEGI
KONTROL STRATEGI

Kontrol Strategis (Strategic Controls) Kegiatannya : Karakteristik efektivitas kontrol strategis


Kontrol strategi adalah suatu 1. Menentukan target prestasi kerja, 1. Fokus pada informasi yang terus berubah yang
proses merubah rencana bisnis standar-standar dan batas-batas memiliki kepentingan strategis potensial.
yang diakibatkan adanya toleransi untuk tujuan, strategi dan 2. Informasi cukup penting untuk mendapatkan
perubahan kondisi/situasi, pelaksanaannya. perhatian manajer yang sering dan teratur disemua
adanya tambahan 2. Mengukur kondisi riel terhadap tingkatan organisasi.
pengetahuan atau membuat target yang telah ditentukan 3. Informasi yang dihasilkan paling baik diinterpretasikan
penyesuaian untuk 3. Menganalisis penyimpangan- dan didiksusikan melalui pertemuan tatap muka antar
mengarahkan aktivitas- penyimpangan terhadap batas- atasan, bawahan, dan rekan sejawat
aktivitas agar sesuai dengan batas toleransi. 4. Kontrol sistem merupakan katalis untuk diskusi
rencana. 4. Melakukan modifikasi-modifikasi tentang data yang mendasarinya, asumsi, dan rencana
yang diperlukan. aksi.
01

Teori Pengendalian Strategi

 Montanari (1990) menjelaskan bahwasannya bagian penting dari keberhasilan penerapan strategi adalah
pelaksanaan pengendalian. Sebuah strategi tidak mengalami kegagalan strategi bukan hanya dikarenakan
kelemahan strategi itu sendiri, tetapi faktor kegagalan bisa muncul karena dorongan dari lingkungan ekonomi,
politik, teknologi, dan faktor sosial yang mengalami perubahan. Juga para pimpinan perusahaan tidak terlalu cerdas
dalam mengetahui kepentingan terbaik perusahaan.

 Berdasarkan pendapat Montanari (1990) dapat disimpulkan bahwa pengendalian strategi yang baik paling tidak
bercirikan hal-hal berikut:
1. Strategi pengendalian yang baik adalah tepat pada pembiayaannya, serta informasi yang tersedia adalah relevan,
akurat, dan mudah dipahami oleh pemangku kepentingan.
2. Informasi harus diterima tepat waktu dan dapat membantu pengendali dalam pengambilan tindakan yang tepat.
3. Pengendalian seharusnya sesuai dengan kebutuhan dari pemangku kepentingan.

 Menurut Djuwita (2008 :59) Tujuan utama evaluasi dan pengendalian strategi adalah untuk memonitor dan
mengevaluasi perkembangan organisasi dalam mencapai tujuan atau sasarannya.
01

Teknik – Teknik Pengendalian Strategi

1st Pusat pembiayaan adalah unit pembagian Pusat pendapatan. Pusat


dana pengeluaran dan para pelaku 2st pendapatan lebih memfokuskan
mempunyai keleluasaan terhadap dana pada efektivitas (goal
keseluruhan / penghasilan. Beberapa achievement).
pembiayaan dihubungkan dengan
operasional. Standar dihitung dari tenaga
kerja langsung dan bahan-bahan baku di
setiap unit produksi. Dengan kata lain pusat
pembiayaan memfokuskan pada efisiensi.
Pusat investasi. Pusat penanaman modal
3st Pusat laba. Pusat laba terfokus pada selisih 4st menitikberatkan pada keefisienan
antara pendapatan dan pembiayaan. Unit penggunaan asset dalam pencapaian
ini bertanggung jawab atas keduanya dan keuntungan. Kegunaan pusat penanaman
mengevaluasi jumlah keuntungan yang modal adalah dalam hal penggunaan dana
masuk. Dengan kata lain pusat keuntungan yang dihitung di semua faktor yang terlibat
menangani semua masalah yang guna pencapaian keuntungan sebanyak-
berhubungan dengann pendapatan dan banyaknya. …
pusat pembiayaan.
Prinsip-prinsip Pengawasan
Menurut Yayat M Herujito (2001: 242) dalam pelaksanaan pengawasan, diperlukan prinsip-prinsip sebagai pedoman dalam
menjalankan kegiatan tersebut. Herujito menyatakan bahwa ada tujuh prinsip-prinsip pengawasan, yaitu :
1. Mencerminkan sifat dari apa yang diawasi,
2. Dapat diketahui dengan segera penyimpangan yang terjadi,
3. Luwes,
4. Mencerminkan pola organisasi,
5. Ekonomis,
6. Dapat mudah dipahami,
7. Dapat segera diadakan perbaikan.

Menurut Simbolon (2004: 76) menyatakan bahwa prinsip pengawasan dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pengawasan berorientasi kepada tujuan organisasi.
2. Pengawasan harus objektif, jujur dan mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
3. Pengawasan harus berorientasi kepada kebenaran menurut peraturan- peraturan yang berlaku (wetmatigheid),
berorientasi terhadap kebenaran atas prosedur yang telah ditetapkan (rechmatigheid) dan berorientasi terhadap tujuan
(manfaat) dalam pelaksanaan pekerjaan (doelmatigheid).
4. Pengawasan harus menjamin daya dan hasil guna pekerjaan.
5. Pengawasan harus berdasarkan atas standar yang objektif, teliti (accurate) dan tepat.
6. Pengawasan harus bersifat terus menerus (continue).
7. Hasil pengawasan harus dapat memberikan umpan balik (feed back) terhadap perbaikan dan penyempurnaan dan
kebijaksanaan waktu yang akan datang.
Prinsip-prinsip Pengawasan

Dalam buku Lembaga Aministrasi Negara Indonesia (1996: 163- 164) Perundang-undangan yang berlaku harus memperhatikan
prinsip-prinsip dari pengawasan, yaitu:
a. Objek dan menghasilkan fakta. Tentang pelaksanaan pekerjaan dan berbagai faktor yang mempengaruhinya.
b. Pengawasan berpedoman pada kebijakan yang berlaku
c. Preventif. Pengawasan harus bersifat mencegah sendiri mungkin terjadinya kesalahan-kesalahan, berkembang dan terulangnya
kesalahan.
d. Pengawasan bukan tujuan. Pengawasan hendaknya tidak dijadikan tujuan, tetapi saran untuk menjamin dan meningkatkan efisiensi dan
efektifitas pencapaian tujuan organisasi.
e. Efisiensi. Pengawasan harus dilakukan secara efisien, bukan menghambat efisiensi pelaksanaan pekerja.
f. Menemukan apa yang salah.
g. Tindak lanjut. Hasil temuan pengawas harus diikuti dengan tindak lanjut.
Prinsip-prinsip Pengawasan

Dalam buku Lembaga Aministrasi Negara Indonesia (1996: 164-166) Sejalan dengan prinsip-prinsip pengawasan tersebut, maka
pengembangan sistem pengawasan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Kesesuaian dengan sifat dan kebutuhan kegiatan
2. Menghasilkan umpan balik. berupa informasi untuk kepentingan lebih lanjut,
3. Melaporkan penyimpangan. yang tidak sesuai dengan rencana agar dapat dilakukan tindakan-tindakan perbaikan
4. Efisien dan efektifitas. memberikan gambaran tentang keseluruhan kegiatan dan pencapaian tujuan dan pelaksanaan rencana, sehingga
diperlukan pemilihan titik strategisnya.
5. Ekonomis. Nilai hasil (output) pengawasan harus seimbang dengan biaya atau pengorbanan yang dikeluarkan untuk melaksanakan
pengawasan tersebut.
6. Fleksibilitas. Sistem pengawasan hendaknya dimungkinkan untuk disesuaikan dengan perkembangan keadaan.
7. Kesesuaian dengan susunan organisasi
8. Dapat dipahami dengan mudah.
9. Menjamin tindakan korektif.
10. Mengembangkan pengawasan diri sendiri.
11. Mengembangkan pengawasan secara pribadi (personal control)
12. Memperhatikan faktor manusia
01

MACAM-MACAM PENGAWASAN

Menurut Siagian (2008: 139-140) proses pengawasan pada dasarnya dilaksanakan oleh administrasi
dan manajemen dengan mempergunakan dua macam teknik, yakni :
A. Pengawasan langsung (direct control) ialah apabila pimpinan organisasi mengadakan sendiri
pengawasan terhadap kegiatan yang sedang dijalankan. Pengawasan langsung ini dapat berbentuk:
a) Tertulis;
b) Lisan.
c) Inspeksi langsung;
d) On the spot observation;
e) On the spot report.

B. Pengawasan tidak langsung (indirect control) ialah pengawasan jarak jauh. Pengawasan ini dilakukan
melalui laporan yang disampaikan oleh para bawahan. Laporan itu dapat berbentuk:
f) Tertulis;
g) Lisan.
FUNGSI DAN TUJUAN PENGAWASAN

Fungsi pengawasan pada dasarnya merupakan proses yang dilakukan untuk memastikan agar apa yang telah
direncanakan berjalan sebagaiamana mestinya. Termasuk ke dalam fungsi pengawasan adalah identifikasi
berbagai faktor yang menghambat sebuah kegiatan, dan juga pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan
agar tujuan organisasi dapat tetap tercapai. Sebagai kesimpulan, fungsi pengawasan diperlukan untuk
memastikan apa yang telah direncanakan dan dikoordinasikan berjalan sebagaimana mestinya ataukah tidak.

Pengawasan bertujuan untuk mengetahui apakah pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
ataukah tidak, dan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan apa saja yang dijumpai oleh para pelaksana agar
kemudian diambil langkah-langkah perbaikan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai